MODUL-PRINT Merged
MODUL-PRINT Merged
MODUL-PRINT Merged
TAHUN 2023/2024
Disusun Oleh Riski Kurniasih., S.Pd
No Komponen Deskripsi/Keterangan
.
A. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
1
dihadapi, bertanggung jawab atas proses dan
hasilnya.
e. Bernalar kritis
Memproses informasi serta gagasan,
menganalisis sekaligus mengevaluasi proses
penalaran yang terjadi dalam pikiran,
merefleksikan pemikiran dan proses berpikir
itu sendiri; serta mengambil keputusan sebagai
hasil dari proses berpikir
f. Kreatif
Memberikan ide yang berbeda dari teman-
teman lain dalam suatu proyek. Serta mampu
mengolah informasi atau mencari inspirasi dan
melahirkan gagasan baru, serta menyelesaikan
masalah dengan cara atau pendekatan yang
berbeda.
4. Sarana Prasarana
2
1. Peserta didik dapat menganalisis penerapan
9. Tujuan Pembelajaran nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dengan baik (C4).
2. Peserta didik dapat menganalisis konsep
gotong royong yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila dengan tepat (C4).
10. Pemahaman bermakna Manfaat yang akan peserta didik terima setelah
mengikuti proses pembelajaran ini adalah;
a. Perbedaan sudut pandang/ ide/ gagasan dalam
penentuan sebuah pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah sebuah hal
yang manusiawi sebagai insan Tuhan dan
insan sosial
b. Manusia bekerjasama / berkolaborasi dalam
memahami dan memecahkan permasalahan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah
kelompok akan menciptakan kekayaan
pemikiran untuk mencapai pemecahan
permasalahan dalam rangka pencapaian tujuan
bersama
d. Ruang diskusi serta kolaborasi dibangun untuk
menguatkan perasaan dan kemauan agar
tergerak jasmani untuk mengimplementasikan
nilai – nilai luhur tersebut.
Pertemuan 1
1. Guru mempersiapkan pertanyaan pemantik untuk
pembelajaran
2. Guru mempersiapkan materi ajar dalam PPT
terkait tema yang akan disampaikan
3. Guru mempersiapkan bahan bacaan serta video
yang akan ditanyangkan
4. Guru mempersiapkan lembar kerja peserta didik
5. Guru mempersiapkan lembar observasi
presentasi kelompok
3
6. Guru mempersiapkan Rubik penilaian
13. Kegiatan Pembelajaran
Materi Inti
1. penerapan Pancasila menurut sila-sila
Pancasila.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam konteks
kehidupan berbangsa, sila pertama ini
merefleksikan bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena itu, ia dapat melaksanakan ajaran-
ajaran agamanya secara nyaman dan seksama
tanpa mengalami gangguan. Namun faktanya,
tidak semua manusia Indonesia yang
berketuhanan ini dapat melaksanakan ajaran dan
ritual agamanya dengan nyaman dan seksama.
Masih kerap terjadi sejumlah persoalan terkait
dengan kebebasan pelaksanaan ajaran agama,
seperti soal intoleransi terhadap keyakinan yang
berbeda yang terjadi di kalangan masyarakat.
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua
ini memberikan pengertian bahwa setiap bangsa
Indonesia dijunjung tinggi, diakui, dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya selaku ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Pendek kata, setiap warga negara Indonesia
4
memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama.
Oleh karena itu, segala tindakan yang melanggar
“kemanusian”, seperti perundungan (bullying),
diskriminasi, dan kekerasan antarsesama tidak
dapat dibenarkan. Sila ini juga secara eksplisit
menyebut kata “adil dan beradab” yang berarti
bahwa perlakuan terhadap sesama manusia
haruslah adil dan sesuai dengan moral-etis serta
adab yang berlaku. Sayangnya, kehidupan
berbangsa kita tidak sepenuhnya dapat
menerapkan hal ini. Masih banyak terjadi
tindakantindakan yang tidak menghargai harkat
dan martabat manusia, seperti perundungan,
diskriminasi, ujaran kebencian, bahkan
kekerasan terhadap peserta didik dan guru.
c. Persatuan Indonesia Sila ketiga ini memberikan
syarat mutlak kepada setiap bangsa Indonesia
untuk menjunjung tinggi persatuan. Persatuan di
sini bukan bermakna terjadinya penyeragaman
dari keragaman yang ada. Melalui sila ini, kita
semua diminta bersatu padu, kompak tanpa
perpecahan untuk bersama-sama memajukan
bangsa dan negara Indonesia. Faktanya, kita
masih kerap menjumpai berbagai narasi yang
justru kontra-produktif dengan semangat
persatuan: saling menghujat, menghasut,
memusuhi, dan menyerang mereka hanya karena
berbeda. Lebih parah lagi, gerakan separatis
yang hendak memisahkan diri dari Indonesia
masih tetap eksis hingga kini.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan Dalam konteks
berbangsa, sila ini menegaskan bahwa segala
keputusan di lingkungan masyarakat harus
dilakukan dengan penuh hikmat kebijaksanaan
melalui mekanisme musyawarah. Karena itulah,
untuk melaksanakan kegiatan/program bersama
di masyarakat harus ditempuh dengan cara
musyawarah. Prinsip musyawarah ini
5
menyadarkan kita bahwa setiap bangsa
Indonesia memiliki hak, kedudukan, dan
kewajiban yang setara. Dengan demikian, tidak
boleh ada seseorang atau satu kelompok yang
merasa paling otoritatif dan merasa paling benar.
Faktanya, kita masih menjumpai sejumlah
praktik kehidupan di masyarakat yang tak
sepenuhnya mengedepankan musyawarah,
seperti tidak menghargai pendapat yang berbeda,
anti kritik.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan adalah nilai universal yang harus
dipraktikkan oleh setiap bangsa Indonesia.
Dalam konteks kehidupan berbangsa, keadilan
dapat bermakna bahwa setiap bangsa Indonesia
berada dalam posisi yang setara, baik terkait
dengan harkat, martabat, maupun hak dan
kewajibannya. Karena itu, merendahkan orang
lain karena, misalnya, status sosial, jenis
kelamin, agama, dan budaya adalah bentuk dari
ketidakadilan. Untuk bersikap adil harus dimulai
dari cara pikir yang adil. Sayangnya, ada banyak
ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita.
Misalnya, diskriminasi dan ketidakadilan
terhadap perempuan: perempuan tidak
mendapatkan hak belajar yang setara dengan
laki-laki, perempuan jarang dikasih kesempatan
untuk menjadi pemimpin karena dianggap
emosional, upah pekerja perempuan umumnya
lebih rendah dibanding lakilaki, atau dipaksa
nikah muda karena ia perempuan. Tentu, masih
banyak contoh lain dari ketidakadilan yang
terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
2. Konsep Gotong Royong
Gotong royong merupakan identitas dan
kekayaan budaya Indonesia. Ada pepatah
menyebutkan “Berat sama dipikul ringan sama
dijinjing”. Pepatah ini bermakna, pekerjaan
berat jika dilakukan bersama-sama maka akan
terasa ringan. Pepatah ini dapat
6
menggambarkan makna gotong royong.
Sebagai makluk sosial, manusia tidak dapat
hidup sendiri. Manusia senantiasa
membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini
menjadi fitrah manusia. Oleh karena itu, dalam
kehidupan masyarakat diperlukan adanya
kerja sama, gotong royong, dan sikap saling
membantu untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan hidup. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), kata gotong royong
bermakna bekerja bersama-sama (tolong-
menolong, bantu-membantu). Kata gotong
royong sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu
gotong dan royong. Gotong artinya pikul atau
angkat. Sedangkan royong artinya bersama-
sama. Dengan demikian, secara harfiah gotong
royong dapat diartikan mengangkat beban
secara bersama-sama agar beban menjadi
ringan. Koentjaraningrat membagi dua jenis
gotong royong yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia yaitu: gotong royong tolong-
menolong dan gotong royong kerja bakti.
Kegiatan gotong royong tolong-menolong
bersifat individual, misalnya menolong
tetangga kita yang sedang mengadakan pesta
pernikahan, upacara kematian, membangun
rumah, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan
gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan
untuk mengerjakan suatu hal yang sifatnya
untuk kepentingan umum, seperti bersih-
bersih desa/kampung, memperbaiki jalan,
membuat tanggul, dan lain-lain.
Koentjaraningrat lebih lanjut membagi jenis-
jenis gotong royong yang terdapat pada
masyarakat pedesaan menajadi 4 (empat),
yaitu: 1) tolong-menolong dalam aktivitas
pertanian; 2) tolong-menolong dalam aktivitas
sekitar rumah tangga; 3) tolong-menolong
dalam aktivitas persiapan pesta dan upacara; 4)
tolong-menolong dalam peristiwa kecelakaan,
7
bencana, dan kematian. Gotong-royong lahir
atas dorongan kesadaran dan semangat untuk
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama,
serentak, dan beramai-ramai, tanpa
memikirkan dan mengutamakan keuntungan
pribadi. Makna gotong royong pada
masyarakat Indonesia dewasa ini
https://osf.io/preprints/9ks8e/
Materi ini ditampilkan diawal setelah tanya jawab
melalui pertanyaan pemantik dan sebelum
pemaparan atau sesi kolaborasi
4. Pentingnya gotong royong sebagai pemersatu
bangsa
https://osf.io/preprints/inarxiv/54hmd/
Materi ini digunakan sebagai penguatan terhadap
peserta didik mengenai pentingnya gotong
royong.
5. Keteraturan sosial dalam bentuk gotong royong
mengelola kebersihan lingkungan
https://jurnal.fisipolupgriplk.ac.id/index.php/JSP
/article/view/27
Materi ini untuk pengayaan peserta didik di
rumah
14 Alat dan Bahan yang diperlukan 1. Video pembelajaran terkait konsep gotong
royong
2. Power Point materi
3. HandOut Pembelajaran
4. Bahan bacaan lainnya yang mendukung
5. Laptop
6. Jaringan internet
7. LKPD
15 Urutan Kegiatan Pembelajaran
Apersepsi 10 menit
1. Guru bersama peserta didik melakukan
pembukaan kegiatan pembelajaran dengan
salam pembuka dan berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin.
8
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas secara bersama-sama seperti
sekitar tempat duduk tidak ada sampah.
(gotong royong).
3. Guru memberikan ice breaking untuk
membangkitkan semangat sebelum memulai
pembelajaran
4. Peserta didik menyimak apersepsi dari guru
yang mengaitkan materi/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan
materi/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
(TPACK) – (HOTS)-4C.
5. Guru menyampaikan tujuan mempelajari
materi pelajaran beserta target KBM yang
akan di capai melalui tayangan Power Point
(TPACK).
6. Guru melaksanakan Pre Test untuk melihat
kemampuan awal pengetahuan peserta didik
terhadap materi pembelajaran, dengan
menggunakan aplikasi wordwall. Guru akan
memberikan link games tersebut melalui grup
wa.
7. Peserta didik memainkan game tersebut dan
menjawab dengan benar dari pertanyaan yang
telah diberikan.
9
https://amp.dw.com/id/kerusuhan-
kanjuruhan/a-63310801
10
4. Guru menampilkan video film yang berkaitan
dengan penerapan nilai-nilai pancasila
(TPACK).
https://www.youtube.com/watch?v=HGI9zJl
m0x0&t=709s
11
12
Langkah 1. Orientasi peserta didik pada masalah
(10 menit)
1. Peserta didik membaca perintah penugasan dalam
bentuk artikel dan soal yang berkaitan dengan
materi dalam LKPD (Literasi).
2. Peserta didik menganalisis suatu permasalahan
yang terjadi secara kontekstual dikehidupan nyata
pada artikel yang termuat dalam LKPD.
3. Peserta didik mengamati, mengidentifikasi, dan
menemukan masalah yang termuat dalam artikel
pada LKPD.
4. Peserta didik diorientasikan untuk menjawab
dan menyelesaikan LKPD dengan baik.
13
belajar peserta didik (diferensiasi proses &
produk).
3. Peserta didik menyiapkan berbagai sumber Literasi
/ referensi yang relevan.
14
Langkah 5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil
karya
Mengasosiasi (5 menit):
1. Peserta didik menganalisis dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
berbagai pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja (HOTS).
2. Guru memberikan penguatan atas jawaban
peserta didik. (TPACK).
Lampiran 1
17. Bahan Bacaan Siswa & Guru
Lampiran 2
18. Daftar Pustaka
Makna gotong royong pada masyarakat Indonesia dewasa ini
https://osf.io/preprints/9ks8e/
Pentingnya gotong royong sebagai pemersatu bangsa
15
https://osf.io/preprints/inarxiv/54hmd/
Keteraturan sosial dalam bentuk gotong royong mengelola kebersihan lingkungan
https://jurnal.fisipolupgriplk.ac.id/index.php/JSP/article/view/27
Irhandayaningsih, Ana. __. Internalisasi Nilai – Nilai Pancasila bagi siswa di Era
Globalisasi. Diaksas pada laman
https://jurnal.hukumonline.com/a/5cb4974401fb73000fce121b/implementasi-nilai-
nilai-pancasila-bagi-siswa-di-era-globalisasi
Pancasila di Tengah Era Globalisasi
http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-
globalisasi
Internalisasi Nilai – Nilai Pancasila bagi siswa di Era Globalisasi
https://jurnal.hukumonline.com/a/5cb4974401fb73000fce121b/implementasi-nilai-nilai-
pancasila-bagi-siswa-di-era-globalisasi
19. Asesment Pembelajaran
16
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/178133/mudik-lebaran-2018-kai-daop-3-
cirebon-siagakan-anjing-pelacak
Berdasarkan artikel diatas, analisislah pendapat kalian mengenai penerapan filosofi
semut tersebut , dan bagaimana kesesuaiannya dengan pengamalan nilai-nilai
pancasila? (50)
2. Pak eko merupakan warga di kampung duku atas, pada hari sabtu warga duku atas
sepakat untuk mengadakan kegiatan gotong royong pembersihan di daerahnya dan
semua warga diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, tetapi pak
eko tidak bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan alasan dihari yang
bersamaan pak eko mendapat undangan untuk hadir di acara undangan resepsi
pernikahan sahabatnya. Berdasarkan cerita tersebut, setujukah kalian dengan tindakan
yang dilakukan oleh pak eko? Dan analisislah bagaimana kaitannya dengan konsep
gotong royong? (50)
Kunci Jawaban;
1. Penerapan filosofi semut adalah Team work ala semut, setidaknya ada empat pelajaran
yang dapat dipetik dari kehidupan semut sebagai pedoman dalam hidup keseharian, yaitu
gotong royong, menabung, berjiwa sosial dan kebersamaan dalam satu kesatuan. Tentu
saja mempunyai kesesuaian dengan pengamalan yang terkandung pada nilai-nilai
pancasila.
2. Harus dipahami terlebih dahulu apa itu makna gotong royong dimana artinya bekerja
bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Kata gotong royong sendiri berasal
dari bahasa Jawa, yaitu gotong dan royong. Gotong artinya pikul atau angkat. Sedangkan
royong artinya bersama-sama. Dengan demikian, secara harfiah gotong royong dapat
diartikan mengangkat beban secara bersama-sama agar beban menjadi ringan. Jika
dikaitkan dengan tindakan yang dilakukan oleh pak eko, seharusnya jangan dijadikan
alasan untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong pembersihan di daerah
kampong duku atas, arti nya pak eko tidak mengamalkan nilai-nilai pancasila. Sebaiknya
yang dilakukan pak eko hadir dan mengikuti dahulu kegiatan gotong royong bersih-
bersih di kampong duku atas, baru kemudian bisa pergi ke undangan acara pimpinannya.
Rumus penilaian;
17
Soal no 1-2 yang betul x 50
= nilai peserta didik
1
b. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilaksanakan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran.
Adapun lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut:
18
2. Kerjasama Sangat baik 1. Bersedia menerima tanggung jawab
2. Ringan tangan membantu teman satu
kelompok
3. Menghargai pendapat teman satu
kelompok
4. Menghargai perbedaan teman satu
kelompok
Baik Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang Baik Hanya terdapat 2 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Perlu Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam diri
pendampingan perserta didik
3. Percaya Diri Sangat baik 1. Berpendapat atau melakukan kegiatan
tanpa ragu
2. Mampu membuat keputusan dengan
cepat
3. Tidak mudah putus asa
4. Tidak canggung dalam bertindak
5. Berani presentasi depan kelas
6. Berani berpendapat, menyanggah dan
bertanya
Baik Terdapat lebih dari 4 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang Baik Hanya terdapat 3 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Perlu Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam diri
pendampingan peserta didik dalam proses pembelajaran
4. Bertanggun Sangat baik 1. Perbuatan yang diharapkan mampu
g jawab untuk dilaksanakan
2. Memiliki rencana kedepan
3. Selalu mencoba
4. Selalu melakukan yang terbaik
5. Mampu untuk Mengendalikan diri
19
Baik Terdapat lebih dari 3 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang baik Hanya terdapat 2 kriteria yang muncul
dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Perlu Hanya terdapat 1 kriteria yang muncul
pendampingan dalam diri perserta didik
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilaksanakan selama proses diskusi dan presentasi melalui lembar
observasi sebagai berikut;
20
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul Membuat dan
menyelesaikan LKPD
2. Komunikasi 4 1. Adanya komunikasi yang efektif selama proses
diskusi
2. Adanya komunikasi dua arah antara pemateri dan
peserta
3. Peserta mengikuti jalannya diskusi dengan
antusias
4. Banyak pertanyaan yang datang dari peserta
3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul saat presentasi
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul saat presentasi
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul saat presentasi
3. Kemampuan 4 1. Dipresentasikan dengan penuh percaya diri
presentasi 2. Presentasi menggunakan bahasa yang jelas dan
baku
3. Seluruh anggota kelompok berpartisipasi
4. Membuat suasana kelas semakin hidup
3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul saat presentasi
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul saat presentasi
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul saat presentasi
4 Kelengkapan 4 1. Membuat dan menyelesaikan seluruh tugas dalam
Materi LKPD
2. Jawaban penyelesaian dalam LKPD disusun secara
sistematis
3. Terdapat semua jawaban penyelesaian dari soal di
LKPD
4. Dilengkapi dengan produk tampilan yang menarik
sesuai dg tema yang dibawakan
3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul dalam
membuat dan menyelesaikan LKPD
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam membuat dan
menyelesaikan LKPD
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam penulisan
membuat dan menyelesaikan LKPD
Refleksi Peserta Didik dan Guru
21
L
22
Bahan Ajar
Rangkuman Materi Penerapan Pancasila dalam Konteks Berbangsa Mata Pelajaran PKN
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia juga merupakan pedoman bagi warga negara
Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah semestinya mengakui Pancasila sebagai
pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila dibentuk agar menjadi pedoman bangsa
Indonesia dalam mengatur urusan negara. Perlu kita kupas mengenai Pancasila dalam
penerapannya di kehidupan sehari-hari agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Dalam
materi ini juga akan membahas mengenai penerapan Pancasila dalam konteks berbangsa dan
bernegara agar kita bisa memahami lebih jauh arti dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Berikut pembahasannya tentang Pancasila dan penerapannya dalam bernegara.
Penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa adalah upaya yang harus dilakukan
untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berperilaku atau hidup di masyarakat
sesuai tujuan dan cita-cita Pancasila, salah satunya menciptakan harmonisasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut sebagian besar orang, penerapan Pancasila dalam
konteks kehidupan berbangsa belum sepenuhnya terimplementasi.
Dalam penerapannya, tentu saja akan memiliki tantangan-tantangan yang cukup berat,berikut
tantangan dalam penerapan Pancasila :
1. Masih banyak tindakan-tindakan tidak menghargai harkat dan martabat manusia, yang mana hal
ini bertentangan dengan sila kedua Pancasila.
2. Masih menjumpai berita yang bersifat menghasut dan memusuhi.
3. Masih ada banyak ketidakadilan di sekitar kita.
Apa saja karakter atau ciri-ciri kehidupan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Karakter dan Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila
Berikut ini merupakan karakter atau ciri masyarakat yang telah sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila :
1. Sesuai sila kesatu, masyarakat telah menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya.
2. Sesuai sila kedua, masyarakat dapat berteman atau bergaul dengan siapa pun tanpa memandang
perbedaan, seperti agama, suku, ras, dan lainnya.
3. Sesuai sila ketiga, banyak masyarakat yang turut berkontribusi untuk menjaga persatuan di
tengah kemajemukan bangsa.
23
INSTRUMEN PENILAIAN
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tertarik dengan pelajaran PPKn
Saya selalu menyimak pelajaran PPKn yang
2
disampaikan oleh guru
Saya selalu menggunakan waktu luang untuk
3
mengulangi pelajaran PPkn dirumah
24
Saya sangat menyukai ketika guru membuka sesi
4
tanya jawab saat belajar
Saya sangat menyukai sesi diskusi dalam proses
5
pembelajaran
Saya merasa bersemangat ketika guru
6
menjelaskan materi menggunakan PPT
Saya merasa bersemangat ketika guru
7 menjelaskan materi menggunakan Video
Pembelajaran
Saya bersemangat mencatat materi yang
8
dijelaskan oleh guru
Saya suka mendengarkan podcast pembelajaran
9
saat belajar PPKn
Saya suka membaca buku teks bergambar saat
10
belajar PPKn
Saya suka menonton video pembelajaran saat
11
belajar PPkn
Saya suka mencari sumber belajar lain di
12
internet secara mandiri
Saya lebih menyukai sumber materi yang
13 berbentuk softfile dibanding dengan sumber
materi cetak
b) Gaya Belajar
(Asesmen Diagnostik)
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Tanggal/Hari :
25
c. Berirama
9. Apa yang paling mengganggu bagi anda pada waktu anda mencoba untuk
berkonsentrasi?
a. Gangguan visual
26
b. Suara gaduh
c. Gangguan lainnya seperti rasa lapar, sepatu yang sempit, atau rasa khawatir
c) Tes
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Tanggal/Hari :
27
D. Jawaban a b c benar
Jawaban D
4. Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, antara lain menetapkan bahwa
untuk
sementara waktu, presiden akan dibantu oleh..
A. MPRS dan DPAS
B. Komite Nasional
C. DPRS
D. Pemuda Nasionai
Jawaban B
5. Dalam sidang l BPUPKi, tiga Orang yang mendapatkan kesempatan untuk
"mengemukakan pendapat mengenai dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk
adalah.. .
A. Muhammad Yamin, Soepardjo, dan Soekarno ’ .
B. Muhammad Yamin, Supomo, dan Soekarno
C. Muhammad Natsir, Supomo, dan Soekarno
D. Muhammad Natsir, Moh Hatta, dan Soekarno
Jawaban B
28
3 Teman saya mengucapkan
salam sebelum dan sesudah
berbicara
4 Teman saya tidak menganggu
saat orang lain beribadah
Gotong Royong
1 Teman saya melaksanakan
tugas kelompok
2 Teman saya bekerja sama
secara sukarela
3 Teman saya aktif dalam kerja
kelompok
4 Rela berkorban untuk
kepentingan umum
Disiplin
1 Teman saya mengumpulkan
tugas tepat waktu
2 Teman saya hadir dan pulang
sesuai tata tertib
3 Teman saya menaati tata
tertib sekolah
4 Teman saya berpakaian
seragam sesuai tata tertib
Pedoman penskoran:
Peserta didik memperoleh nilai
Sangat Baik : apabila memperoleh nilai 86 – 100
Baik : apabila memperoleh nilai 71 – 85
Cukup : apabila memperoleh nilai 57 - 70
Kurang : apabila memperoleh nilai kurang 56
29
3) Kriteria Penilaian Pengetahuan
Teknik
No Indikator Bentuk Soal
Penilaian
Menelaah pemikiran para tokoh
1 Tes Tertulis Uraian
bangsa tentang dasar negara
Menganalisis penerapan nilai- nilai
2 sila Pancasila dalam kehidupan Tes Tertulis Uraian
bernegara
Mempraktekkan dengan
membangun tim dan mengelola
3 kerja sama untuk mencapai tujuan Tes Tertulis Uraian
bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan
4) Penilaian Keterampilan
Rata-
Kriteria Keterampilan Rata
No Nama Nilai
Kemampuan Kemampuan Kemampuan
mempraktekkan pemahaman berkolaborasi
30
hasil kelompok materi
Pedoman Penskoran:
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
31