Listrik Arus Searah
Listrik Arus Searah
Listrik Arus Searah
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran
yang bertujuan agar dapat mempelajari materi-materi dengan lebih efektif. Dalam modul
ini, disediakan informasi, panduan, materi, tugas, tes formatif, lembar kerja, dan penilaian
pembelajaran, serta glosarium.
Modul ini berisi materi mengenai Rangkaian Listrik Searah. Penjelasan materi dibagi
menjadi tiga bagian yaitu Arus Listrik DC dan Beda Potensial, Rangkaian Listrik yang
terbagi dalam Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff (Hukum I Kirchhoff dan Hukum II
Kirchhoff) dan Penerapan/ Aplikasi Listrik Searah. Tiga bagian tersebut kemudian
dibawakan dengan 3 kali kegiatan pembelajaran.
B. Prasarat
Untuk melaksanakan pembelajaran dengan modul RANGKAIAN LISTRIK ARUS
SEARAH ini memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta didik, yaitu
konsep listrik dinamis pada saat di SMP, dengan perincial materi sebagai berikut :
a. Arus listrik.
b. Beda potensial.
c. Pengukuran arus listrik menggunakan amperemeter.
d. Pengukuran beda potensial menggunakan voltmeter.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Pembelajaran 1
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menelaah kegiatan pembelajaran 1, peserta didik diharapkan dapat :
1) Memahami konsep arus listik dan beda potensial.
2) Mengetahui hubungan antara arus listrik dan beda potensial.
3) Mengidentifikasi hukum ohm.
4) Memahami konsep dari hambatan listrik.
Kata arus berarti aliran atau gerakan. Tiga hal tentang arus listrik yaitu:
1. Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan positif.
2. Arah arus listrik berlawanan dengan arah arus electron
3. Arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke potensial rendah.
Ada beberapa azas penting yang perlu diingat yaitu :
1. Terdapat dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negative
2. Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negatif ada pada electron.
3. Elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat
berpindah.
4. Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki elektron-elektron bebas yang sangat
mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu.
5. Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beda potensial (tegangan).
Arus listrik searah (direct current atau DC) adalah arus yang mengalir satu arah dimana
aliran electron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang
potensialnya lebih rendah.
Beda potensial listrik juga disebut dengan beda tegangan listrik, memiliki satuan volt
(V). Alat untuk mengukur besarnya beda tegangan listrik dinamakan voltmeter.
Mengapa ada beda potensial? Adanya beda potensial diakibatkan oleh adanya
perbedaan penumpukan muatan listrik positif pada kedua ujung penghantar.
Semakin banyak tumpukan muatan listrik positif yang ada maka semakin tinggi
potensial yang ada pada ujung penghantar tersebut. Berikut skema arus listrik searah :
Semakin besar perbedaan potensial antara ujung-ujung penghantar, maka semakin deras
aliran listrik yang mengalir di dalam penghantar tersebut. Derasnya aliran listrik tersebut
dapat kita sebut dengan kuat arus listrik. Kuat arus listrik (I) merupakan banyaknya
muatan listrik (Q) yang mengalir dalam satuan waktu (t) secara tetap. Secara matematis
kuat arus DC dituliskan sebagai berikut :
𝒒
KUAT ARUS 𝑰=
LISTRIK DC 𝒕
Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
q = banyaknya muatan ( C)
t = waktu (s)
Banyaknya muatan yang mengalir dapat dicari melalui perkalian antara muatan
electron dan jumlah electron yang terdapat pada tiap satuan volume penghantar.
Keterangan :
N = jumlah electron
V = volume penghantar (m3)
e = muatan electron (1,6 x 10-19 C)
Sumber tegangan listrik adalah alat yang digunakan untuk menjaga kelebihan
penumpukan muatan listrik positif pada salah satu ujung penghantar sehingga perbedaan
potensial listrik terjaga. Contoh sumber tegangan yang popular adalah baterai dan aki.
Sumber tegangan yang memiliki kutub (paritas) tetap disebut dengan sumber tegangan
DC.
Tahun 1827 seorang ahli fisika Jerman, George Simon Ohm menemukan hubungan
antara arus listrik (I) dan tegangan (V) yang dikenal sebagai hukum ohm.
Hukum Ohm mengatakan bahwa :
“Besar kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar tersebut, dengan syarat suhu penghantar tetap.”
Secara empiris, hubungan antara V dan I adalah sebagai berikut :
Keterangan :
V = tegangan (V)
I = arus listrik
(A) R = hambatan
(Ω)
Dalam persamaan tersebut, hambatan (R) dapat dinggep sebagai tetapan
kesebandingan. Tetapan ini selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor). Hubungan
antara V dan I ketika digambarkan melalui grafik :
Penghambat rangkaian listrik disebut juga dengan resistor yang dibuat sedemikian rupa
sehingga memiliki nilai tertentu. Fungsi dari resistor ini adalah untuk mengatur arus
listrik, mengatur tegangan dan membagi potensial listrik. Pada umumnya, resistor
ditulis dengan R.
1. Hambatan Penghantar
Besarnya hambatan suatu kawat penghantar bergantung pada :
a. Jenis kawatnya atau hambatan jenisnya (𝜌)
b. Panjang kawatnya (l)
c. Luas penampang penghantarnya
𝒍 Keterangan :
𝑹= 𝝆𝑨
R = hambatan (Ω) 𝑙 = panjang kawat (m)
𝜌 = hambatan jenis (Ωm) 𝐴 = luas penampang (m2)
Hambatan jenis disebut juga dengan resistivitas dan kerap dihubungkan dengan
konduktivitas bahan. Berikut merupakan hubungan antara hambatan jenis dan
konduktivitas bahan :
Keterangan :
Keterangan :
𝜌𝑡 = hambatan pada suhu T°C (Ωm)
𝜌0 = hambatan jenis pada suhu mula-mula (Ωm)
𝛼 = koefisien suhu (/°𝐶)
∆𝑇 = perubahan suhu (°𝐶)
Karena hambatan jenis suatu bahan mengalami perubahan saat suhunya berubah, maka
hambatan listriknya pun akan mengalami perubaan saat suhunya berubah sehingga
dirumuskan sebagai :
10 | L I S T R I K S E A R A H
Keterangan :
𝑅𝑡 = hambatan pada suhu T°C (Ω)
𝑅0 = hambatan jenis pada suhu mula-mula (Ω)
𝛼 = koefisien suhu (/°𝐶)
∆𝑇 = perubahan suhu (°𝐶)
Hambatan suatu penghantar semakin besar jika suhunya semakin tinggi. Hal ini dapat
diamati pada kinerja suatu alat listrik yang semakin menurun pada saat alat listrik tersebut
dipakai dalam waktu yang cukup lama tanpa dimatikan.
CONTOH SOAL
Suatu lilitan kawat mempunyai hambatan 25 Ω pada suhu 35℃ dan 25,17 Ω pada suhu 50℃,
tentukan koefisien suhu hambatan jenisnya!
Diketahui :
𝑅0 = 25 Ω
𝑇0 = 35℃
𝑅 𝑇 = 25,17 Ω
𝑇𝑇 = 50℃
∆𝑇 = 𝑇𝑇 − 𝑇0 = 50 − 35 = 15 ℃
Ditanya : 𝛼 =?
Jawab :
𝑅𝑡 = 𝑅0(1 + 𝛼∆𝑇)
25,17 = 25(1 + 𝛼(15))
25,17 = 25 + 375𝛼
0,17 = 375𝛼
0,17
𝛼= = 4,5 × 10−4 𝐶−1
375
11 | L I S T R I K S E A R A H
c. Rangkuman
d. Tugas
1.
Dua kawat penghantar A dan B memiliki hambatan listrik masing-masing RA dan
RB. Jika luas penampang A dua kali luas penumpang B, panjang A setengah kali
panjang B, sedangkan hambatan jenis A satu setengah kali hambatan jenis B.
Hitunglah :
a. Perbandingan antara RA dan RB
b. Nilai dari RA dan RB ketika panjang kawat B 100 cm luas penampang B 25 m 2 dan
hambatan jenis kawat B (4 x 10-7) Ωm
2.
Sebuah kawat perak berada pada temperature 0℃ memiliki hambatan 1,25 Ω dan
koefisien temperature 0,00375/℃. Maka, pada temperature berapa nilai hambatan kawat
menjadi dua kali lipatnya?
e. Tes Formatif
No Soal Jawaban
1. Sebuah kawat konduktor panjangnya l dan a. 48 R
diameternya D, hambatan listriknya R. jika b. 16 R
diameternya dijadikan D/2 tapi volumenya c. 2 R
12 | L I S T R I K S E A R A H
dibuat tetap maka hambatan listriknya d. 0,5 R
menjadi… . e. 0,25 R
2. Untuk mengukur besarnya tegangan suatu a. Paralel
hambatan pada rangkaian, sebaiknya b. Diantara beban dan sumber
voltmeter dipasang secara… . c. Seri dan paralel
d. Seri
e. Disumber tegangan
3. Suatu lilitan kawat mempunyai koefisien a. 25,03 Ω
suhu hambatan jenisnya 25 × 10−4 𝐶−1 b. 25,30 Ω
hambatan jenis mula-mula besarnya 25 Ω c. 25,50 Ω
pada suhu 40℃, maka besarnya hambatan d. 28,55 Ω
penghantar pada suhu 100℃ adalah… . e. 28,75 Ω
4. Sebuah lampu dipasang dengan tegangan a. 5A
75 V, resistor lampu tersebut 15 Ω. Besar b. 5 mA
arus yang mengalir pada rangkaian tersebut c. 3A
adalah… . d. 3 mA
e. 0.3 Ma
5. Hambatan penghantar akan membesar bila a. 1,2 dan 3
menggunakan penghantar yang… . b. 1,2,3 dan 4
1) Lebih Panjang c. 1 dan 3
2) Massa jenisnya lebih besar d. 2 dan 4
3) Hambatan jenisnya lebih besar e. 4 saja
4) Luas penampang lebih besar
6. Dari percobaan hubungan tegangan (V) a. 3,33 mA
dengan kuat arus (I) pada resistor, b. 3,33 A
dihasilkan grafik V–I pada gambar di c. 6,67 mA
bawah. Jika V = 100 volt, maka besar kuat d. 6,67 A
arus yang mengalir adalah… . e. 20 A
V (volt)
7,5
I (ampere)
0,5
13 | L I S T R I K S E A R A H
9. Alat untuk membaca nilai dari beda a. Voltmeter
potensial diujung-ujung penghantar dengan b. Amperemeter
menggunakan … . c. Ampifiyer
d. Multimeter
e. Stopwatch
10. Nilai yang ditunjukan oleh amperemeter a. 20 A
dibawah ini adalah… . b. 30 mA
c. 30 A
d. 120 mA
e. 120 A
Tujuan :
1. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara tegangan dan arus listrik.
2. Peserta didik dapat memahami konsep hukum
ohm. Alat dan Bahan :
1. Lampu
2. Baterai
3. Amperemeter
4. Kabel penghubung
Cara Kerja :
1. Rangkailah alat dan bahan seperti skema.
2. Tambahkan baterai dalam rangkaian.
3. Bandingkan pebedaan ketika sebelum dan sesudah baterai ditambahkan.
14 | L I S T R I K S E A R A H
Pertanyaan :
1. Bagaimana akibat yang terjadi pada lampu saat sebelum dan sesudah
baterai ditambahkan?
2. Bagaimana pergerakan amperemeter yang terjadi? Apakah meningkat atau
menurun, sehubungan dengan penambahan baterai?
3. Apa yang dapat disimpulkan pada percobaan tersebut?
2. Kegiatan Pembelajaran 2
Tegangan Jepit (V) yaitu beda potensial dari suatu sumber tegangan setelah
mengalirkan arus. Berlaku hukum Ohm :
𝑽 = 𝑰. 𝑹
Rangkaian sumber tegangan dibedakan menjadi 2 yaitu yang disusun secara seri
dan paralel. Berikut merupakan penjelasan dari setiap rangkaian :
15 | L I S T R I K S E A R A H
Nilai tegangan total dapat dihitung dengan persamaan :
𝜀𝑠 = ∑ 𝜀𝑛
Keterangan :
𝜀𝑠 = nilai tegangan total dari rangkaian seri (V)
𝑛 = jumlah sumber tegangan
Nilai hambatan dalam total dapat dihitung dengan persamaan :
𝑟𝑠 = ∑ 𝑟𝑛
𝑟𝑠 = 𝑟1 + 𝑟2 + 𝑟3 + ⋯ + 𝑟𝑛
Kuat arus pada sumber tegangan dapat dihitung dengan :
𝜀𝑠
𝐼=
𝑟𝑠 + 𝑅
Atau
(𝑛 𝜀)
𝐼=
(𝑛 𝑟) +
𝑅
2) Rangkaian Paralel Sumber Tegangan
Sumber tegangan jika disusun secara paralel memiliki tegangan yang sama. Jika
dituliskan dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :
17 | L I S T R I K S E A R A H
𝑟
𝑟𝑝 =
𝑛
Kuat arus dapat dihitung dengan
: 𝜀
𝐼= 𝑟
𝑅+
𝑛
b. Rangkaian Resistor
Rangkaian resistor dibedakan menjadi 4 yaitu yang disusun secara seri , paralel,
campuran, dan jembatan wheatstone. Berikut merupakan penjelasan dari setiap
rangkaian :
1) Rangkaian Seri
𝑅𝑠 = 𝑛 𝑅
b) Kuat arus yang melalui setiap hambatan adalah sama.
18 | L I S T R I K S E A R A H
Tentukan :
Besarnya hambatan pengganti
Besarnya kuat arus yang mengalir pada setiap hambatan. Penyelesaian :
Diketahui :
R1 = 5 Ω R2 = 3 Ω R3 = 4 Ω V = 15 V
Ditanya :
RS ?
I ? Jawab :
Hambatan pengganti rangkaian seri :
𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅𝑠 = 5 + 3 + 4 = 12 Ω
Arus yang mengalir pada setiap hambatan
𝐼𝑠 = 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3
𝑉15
𝐼𝑠 = 𝑅 = 12 = 1,25 𝐴
𝑠
2) Rangkaian Paralel
19 | L I S T R I K S E A R A H
𝑅
𝑅𝑝 =
𝑛
b) Kuat arus yang melalui hambatan pengganti sama dengan jumlah kuat arus
yang melalui setiap hambatan.
Kemudian tentukan :
a. Besarnya hambatan pengganti
b. Besarnya kuat arus yang mengalir pada
R2. Penyelesaian :
Diketahui :
R1 = 2 Ω
R2 = 4Ω
R3 = 4 Ω
V = 20 V
Ditanya :
c. Rp ?
d. I2 ?
Jawab :
a. Hambatan pengganti rangkaian paralel :
20 | L I S T R I K S E A R A H
1111
=++
𝑅𝑝𝑅1𝑅2𝑅3
11 114
=++=
𝑅𝑝2444
𝑅𝑝 = 1 Ω
b. Besarnya arus listrik pada R2
𝑉
𝐼=
𝑅2
20
I == 5 A
4
3) Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan rangkaian listrik gabungan dari rangkaian seri
dan paralel. Perhatikan gambar berikut :
21 | L I S T R I K S E A R A H
Ketiga rangkaian tersebut pada dasarnya bentuknya sama hanya saja untuk
mencari rangkaian pengganti tidaklah mudah hanya dengan menggunakan
metode biasa. Maka cara untuk mendapatkan besarnya suatu hambatan pengganti
pada tiap susunan hambatan jembatan Wheatstone bisa memakai aturan dan
rumus berikut:
a.
Jika perkalian silang antara R 1 dan R3 sama dengan R2 dan R4
(R1 × R3 = R2 × R4 ) maka R5 bisa diabaikan sehingga digambarkan
sebagai :
b.
Jika perkalian silang antara R1 dan R3 tak sama dengan perkalian antara R2
dan R4, maka hambatan harus diganti dengan hambatan baru hingga
susunan hambatannya menjadi seperti :
R1, R2, dan R5 diganti dengan 𝑅𝑎, 𝑅𝑏, dan 𝑅𝑐. Hingga susunan menjadi
22 | L I S T R I K S E A R A H
seperti di bawah ini :
23 | L I S T R I K S E A R A H
Dari gambar tersebut, masing-masing hambatan dapat dicari dengan
menggunakan persamaan :
𝑅1 × 𝑅2
𝑎
𝑅 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅5
𝑅 𝑏 = 𝑅1 × 𝑅5
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅5
𝑅2 × 𝑅5
𝑅𝑐 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅5
Hukum Kirchhoff
Hukum ini dinyatakan oleh Robert Gustav Kirchhoff dimana Hukum Kirchhoff I
dikenal dengan Kirchhoff’s Current Law (KCL) dan Hukum Kirchhoff II dikenal
dengan Kirchhoff’s Voltages Law (KVL).
a. Hukum I Kirchhoff
Bunyi dari Hukum I Kirchhoff adalah : “Jumlah kuat arus yang masuk melalui titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan
tersebut.”
24 | L I S T R I K S E A R A H
Perhatikan gambar diatas :
Dari gambar tersebut arus yang masuk dalam titik A adalah I1, I5, dan I4. Sedangkan
arus yang keluar dari A adalah I2 dan I3. Maka secara matematis Hukum I Kirchhoff
yaitu :
I1 + I5 + I4 = I2 + I3
Penjumlahan Arus Listrik di Persimpangan adalah NOL. Arus masuk diberi tanda (+)
dan arus keluar diberi tanda (-).
I1 + I5 + I4 − I2 − I3 = 0
c.
Rangkuman
25 | L I S T R I K S E A R A H
d.
Tugas
1. Perhatikan rangkaian listrik dibawah ini :
Tentukan :
a. Hambatan pengganti
b. Arus total
2. Perhatikan gambar dibawah ini :
Tentukan :
a. Hambatan pengganti (RDE)
b. Besar arus listrik
e.
Tes Formatif
Pilihan Ganda
No Soal Jawaban
1. Perhatikan gambar dibawah ini. a. 2 mA
b. 2A
c. 6 mA
d. 6A
e. 12 A
26 | L I S T R I K S E A R A H
Besarnya nilai arus listrik pada
rangkaian tersebut adalah… .
2. Diketahui sebuah rangkaian yang terhubung a. 8Ω
dengan tegangan 12 volt dan besarnya b. 10Ω
hambatan yang terpasang adalah sebagai c. 14Ω
berikut : R1= 1Ω, R2=3Ω, R3=4Ω dan d. 18Ω
R4=6Ω. Maka besarnya hambatan pengganti e. 24Ω
rangkaian tersebut adalah… .
27 | L I S T R I K S E A R A H
Uraian
No Soal
1. Pada sebuah rangkaian terdapat 3 hambatan, R 1 dipasang paralel dengan R2 kemudian
diserikan dengan R3 dimana diketahui R1=4Ω, R3=7Ω dan menggunakan
amperemeter terbaca arus yang mengalir adalah 0,5 A dengan tegangan yang
dipasang 5 volt.
Berapakah nilai hambatan R2?.
f.
Kunci Jawaban Formatif
Pilihan Ganda
No Jawaban
1.
2.
3.
4.
Uraian
1.
28 | L I S T R I K S E A R A H
=
g.
Lembar Kerja
3. Kegiatan Pembelajaran 3
29 | L I S T R I K S E A R A H
Aturan main :
1) Pilih rangkaian untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu.
Pemilahan arah loop bebas, tapi sebisa mungkin sesuai dengan arah arus listrik.
2) Jika pada suatu cabang arah loop sama dengan arah arus, penurunan tegangan
(IR) bertanda positif namun jika berlawanan bertanda negative.
3) Apabila saat mengikuti arah loop kutub positif sumber tegangan dijumpai lebih
dulu maka ggl bertanda (+) dan sebaliknya.
Rangkaian listrik tertutup terbagi menjadi 2 yaitu rangkaian listrik tertutup tunggal dan
rangkaian listrik tertutup majemuk.
∑𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
(𝜀1 − 𝜀2 ) + 𝐼(𝑅4 + 𝑟2 + 𝑅3 + 𝑟1 ) = 0
b) Rangkaian listrik tertutup (loop) majemuk
Pada rangkaian dengan dua loop atau lebih secara prinsip dapat dipecahkan seperti
pada rangkaian satu loop, hanya saja perlu diperhatikan kuat arus pada setiap
percabangannya. Berikut langkah-langkah yang bisa ditempuh:
i. Tentukan kuat arus (simbol dan arahnya) pada setiap percabangan yang
dianggap perlu
ii. Sederhanakanlah susunan seri-pararel resistor jika memungkinkan.
iii. Tentukan arah masing-masing loop
iv. Tulislah persamaan setiap loop dengan menggunakan hukum II Kirchoff.
v. Tulislah persamaan arus untuk tiap titik percabangan dengan menggunakan
hukum Kirchoff.
30 | L I S T R I K S E A R A H
Menentukan Arah dan Simbol Kuat Arus:
pada b-a-d-e → I
pada e-f-c-b → I2
pada e-b → I1
Kita lihat dititik b atau c (silahkan dipilh), dengah hukum I Kirchhoff :
𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2
Kita lihat masing-masing loop dengan hukum kirchoff II :
Loop I
−𝜀𝟏 + 𝐈(𝐫𝟏 + 𝐑𝟏 ) + 𝐈𝟏 (𝐑𝟐) = 𝟎
Loop II
𝜀𝟐 – 𝐈𝟏 (𝐑𝟐) + 𝐈𝟐 (𝐑𝟑 + 𝐫𝟐) = 𝟎
𝜀𝟐 + 𝐈𝟐 (𝐫𝟐) − 𝐈𝟏 ( 𝐑𝟐) + 𝐈𝟐 (𝐑𝟑) = 𝟎
Keterangan :
W = energi listrik
(joule) Q = muatan
listrik (C)
V = beda potensial atau tegangan (volt)
31 | L I S T R I K S E A R A H
Karena 𝑄 = 𝐼 × 𝑡 dan 𝑉 = 𝐼 × 𝑅 maka :
𝑊 = 𝐼. 𝑡. 𝐼. 𝑅 = 𝐼2𝑅𝑡 𝑉2 𝑡
= 𝑅
2. Daya Listrik
Besarnya energi listrik yang digunakan oleh suatu peralatan listrik tiap satuan waktu
disebut dengan daya listrik. Secara matematis :
𝑉2
2
𝑃= 𝑅 𝑡 𝑉
𝑡 = 𝑅
Keterangan :
W= daya listrik (Watt)
c. Rangkuman
32 | L I S T R I K S E A R A H
d. Tugas
1. Perhatikan gambar dibawah ini :
33 | L I S T R I K S E A R A H
3. a. 0,8 A dan 3,2 V
b. 0,6 A dan 2,76 V
c. 0,6 A dan 2,3 V
d. 0,4 A dan 1,84 V
e. 0,2 A dan 0,92 V
Pada rangkaian diatas, kuat arus yang
melalui R dan tegangan ujung-ujung R
masing-
masing adalah… .
4. Dalam sebuah ruma terdapat 4 lampu 20 W, 3 a. 5.430,00
lampu 15 W dan 6 lampu 35 W yang masing- b. 11.400,00
masing dinyalakan selama 3 jam pada setiap c. 18.090,00
harinya. Jika harga per Kwh listrik adalah Rp d. 19.089,00
600,- maka biaya yang wajib dibayarkan sang e. 20.022,00
pemilik rumah dalam 30 hari adalah… .
5. Pada sebuah rumah terdapat pemakaian a. 24.000 J
setrika yang memiliki hambatannya 50 ohm. b. 56.000 J
Selanjutnya setrika tersebut digunakan c. 190.000 J
selama 60 sekon. Jika besarnya kuat arus d. 192.000 J
listrik yang mengalir 8A, besarnya nilai e. 210.000 J
energi yang
digunakan setrika tersebut adalah… ,
g. Lembar kerja
HUKUM II KIRCHHOFF
Hukun II Kirchoff juga dikenal sebagai hukum loop yang didasarkan pada
prinsip kekekalan energy. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak
pembahasan berikut ini.
34 | L I S T R I K S E A R A H
a. Baca dan cermati buku fisikamu tentang materi hukum II Kirchoff,
kemudian tuliskan dengan bahasa kamu sendiri bunyi hukum II Kirchoff?
Bunyi Hukum II Kirchoff :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..................................................................................................
b. Berdasarkan pernyataan yang kamu tulis pada poin a, tuliskan rumusan
hukum II Kirchoff dan penurunnya!
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
.................................................................................................
c. Perhatikan gambar berikut :
C. EVALUASI
1. Kognitif Skill
PILIHAN GANDA
No Soal Jawaban
1. Salah satu syarat agar arus listrik dapat a. Terdapat hambatan
mengalir dalam suatu hambatan tertutup b. Terdapat beda potensial
adalah… . diantara dua titik
c. Dipasang sumber tegangan
sehingga potensialnya
menjadi sama.
d. Dipasang saklar
35 | L I S T R I K S E A R A H
e. Terdapat hambatan dalam
2. Perhatikan pernyataan dibawah ini : a. 1 dan 2
1) Dipasang seri pada rangkaian b. 2 dan 3
2) Dipasang paralel pada rangkaian. c. 2 dan 4
3) Untuk mengukur arus d. 3 dan 4
4) Untuk mengukur tegangan e. 1 dan 4
Pernyataan yang sesuai dengan penggunaan
voltmeter adalah… .
3. 1) Hambatan jenisnya a. 1, 2, dan 3
2) Panjang kawatnya b. 1, 2 dan 4
3) Muatan listrik c. 3, 4 dan 5
4) Waktu d. 1, 2 dan 5
5) Luas penampangnya e. 2, 3 dan 5
Dalam Hukum Ohm besarnya hambatan suatu
kawat penghantar bergantung pada… .
4. Sebuah bola lampu diberi tegangan 50 V, a. 5 mA
resistor lampu tersebut 5Ω. Maka besarnya arus b. 5 A
yang mengalir pada lampu tersebut adalah… . c. 10 mA
d. 10 A
e. 15 A
5. Suatu penghantar memiliki panjang 2 m a. 2Ω dan 2,75 x 10-7Ωm
dipasang pada beda potensial 6 V, ternyata arus b. 2Ω dan 5,5 x 10-8Ωm
yang mengalir 3 A. jika luas penampang kawat c. 2Ω dan 1,1 x 10-7Ωm
5,5 x 10-2 mm2, besarnya hambatan dan d. 5Ω dan 5,5 x 10-7Ωm
hambatan jenis kawat adalah… . e. 58Ω dan 2,75 x 10-7Ωm
6. Empat buah hambatan yang besarnya masing- a. 0,25 A
masing 2 Ω, 4 Ω, 8 Ω dan 1 Ω disusun seri. Jika b. 0,5 A
hambatan tersebut dihubungkan pada tegangan c. 2 A
30 V. Maka arus listrik yang megalir pada d. 3,75 A
hambatan 3 (R=8 Ω) adalah… . e. 5 A
7. Perhatikan keadaan yang terjadi dibawah ini : a. 1
1) Bola lampu A dan B sama terangnya dan b. 2
lebih terang dari sebelum C putus. c. 3
2) Beda potensial A sama dengan B. d. 4
3) Bola lampu A dan B tidak menyala.
4) Bola A menyala dan B mati.
Jika sebuah dua bola lampu identik A dan B
dihubungkan secara paralel. Keduanya
kemudian dihubungkan seri dengan bola lampu
C. rangkaian ini kemudian diubungkan dengan
baterai. Jika kemudian lampu C putus, maka
yang terjadi adalah nomor… .
36 | L I S T R I K S E A R A H
8. a. 9,0 Ω
b. 7,0 Ω
c. 6,2 Ω
d. 6,0 Ω
e. 5,2 Ω
Perhatikan gambar diatas. Hambatan total dari
ketigaa resistor adalah… .
9. Untuk mengetahui nilai hambatan (RAB) kawat a. 10 Ω
AB, digunakan rangkaian dengan penunjukan b. 8Ω
voltmeter dan amperemeter seperti gambar. c. 6Ω
Nilai hambatan kawat (RAB) adalah… . d. 4Ω
e. 2Ω
37 | L I S T R I K S E A R A H
e. 1,2 A
Hitunglah :
a. Besarnya arus total
b. Besarnya arus yang melewat 2Ω (I1, I2)
c. Besarnya arus yang melewati 1Ω (I3)
38 | L I S T R I K S E A R A H
2. Psikomotor Skill
A. Tujuan
1. Menentukan kuat arus pada setiap cabang dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menentukan tegangan antara dua titik dalam satu rangkaian.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Voltmeter (1 buah)
b. Catudaya 0-12 volt (1 buah)
c. Amperemeter (1 buah)
2. Bahan
a. Baterai (2 buah)
b. Bola lampu (6 buah)
c. Kabel (Secukupnya)
3. Berbasis ICT/Internet : FreeDownload PhET Software Interactive
Simulation dari University of Colorado at Boulder alamat situs
http://phet.colorado.eduSimulation: Circuit Construction Kit (DC
Only).
Tampilan layar :
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana hubungan antara nilai arus masuk terhadap nilai arus
keluar pada rangkaian ?
Hipotesis :
39 | L I S T R I K S E A R A H
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………..……………..
……………………………………………………………..……………..
2. Bagaimana hubungan tegangan antara titik-titik dalam suatu rangkaian ?
Hipotesis :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………..……………..
……………………………………………………………..……………..
D. Langkah Kerja
1. Kegiatan Hukum Kirchhoff tentang arus
40 | L I S T R I K S E A R A H
a. Buka PhET Interactive Simulations.
b. Pilih dan jalankan Circuit Construction Kit (DC only).
c. Pada papan rangkaian siapkan seluruh alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar di atas.
d. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar
di atas.
e. Tetapkan harga sumber untuk 𝜀 yaitu 1.5 V. Ukurlah beda tegangan
pada kutub-kutub R1, R2, dan R3 sebangai V1, V2, dan V3, yaitu
dengan meng-klik voltmeter lalu hubungkan pada rangkaian. Catatlah
hasilnya pada tabel pengamatan. Variasikan sumber tegangan yang
berbeda yaitu dengan mengklik kanan pada baterai lalu pilih “ubah
tegangan” kemudian ketiklah angka berapa tegangan yang
divariasikan. Variasikan sumber tegangan ( 𝜀 ) pada 2V, 4V, 6V dan
8V.
f. Catatlah 𝜀, V1, V2, dan V3 untuk masing-masing pengukuran.
E. Tabel Pengamatan
Pengamatan 1
R1 (Ω) R2 (Ω) I (A) I1 (A) I2 (A)
Pengamatan 2
V (volt) V1 (R1=… (Ω) V2 (R2=… (Ω) V3 (R3=… (Ω)
41 | L I S T R I K S E A R A H
F. Analisis
Grafik Hubungan Tegangan-Arus 1. Apakah grafik disamping
akan memotong sumbu X dan
sumbu Y? Jelaskan!
2. Jenis Grafik disamping
adalah… .
3. Jelaskan hubungan antara
arus masuk dengan arus
keluar dari grafik di samping!
G. Pertanyaan
1. Bagaimana hubungan antara nilai arus masuk terhadap nilai arus keluar
pada rangkaian?
2. Bagaimana hubungan tegangan antara titik-titik dalam suatu rangkaian?
3. Apa hipotesismu diterima?
4. Apa kesimpulan yang dapat Anda tuliskan?
3. Attitude Skill
Lembar Observasi (Cek List)
Dimensi :
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap respek terhadap data/fakta
c. Kedisiplinan
d. Sikap berfikir kritis
e. Sikap penemuan dan kreativitas
f. Sikap berfikir dan bekerjasama
4. Kunci Jawaban
PILIHAN GANDA
No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1. 6. 11.
2. 7. 12.
3. 8. 13.
4. 9. 14.
5. 10. 15.
URAIAN
1. Diketahui :
42 | L I S T R I K S E A R A H
R1 = 2 Ω
R2 = 5 Ω
R3 = 10 Ω
V = 6 volt
Disusun parallel.
Ditanya :
a. Rp ?
b. I ?
Jawab :
1 1 1
a. R1 = R + R + R3
𝑃 1 2
1 1 1 1
R𝑃 = 2 + 5 + 10
1 5+2+1 8
R𝑃= 10 = 10
10
R = = 1,25 Ω
𝑃 8
b. Arus (I)
𝑉 6
I= = = 4,8 volt
𝑅 1,25
2. Diketahui :
R1 = 2 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 1 Ω
𝜀1 = 6 V
𝜀2 = 8 V
Ditanya :
c. Itotal ?
d. I1 ?
e. I2 ?
f. I3 ?
Jawab :
43 | L I S T R I K S E A R A H
I1 + I2 = 3
Loop 2
𝜀2 − R2I2 + R3I3 = 0
8 − 2I2 + I3= 0
Substitusi :
8 − 2I2 + (I1 − I2) = 0
8 − 3I2 + I1 = 0
− 3I2 + I1 = −8
(Mencari I1)
11
I + =3
1 4 11 12−11 1
I = 3− = = 𝐴 = 0,25 𝐴
1 4 4 4
(Mencari I3)
I1 = I2 + I3
I3 = I1 − I2
1 11 10 5
I = − =− =− 𝐴
3 4 4 4 2
Maka :
1
a. I =I = 𝐴 = 0,25 𝐴
total 1 4
1
b. I = 𝐴 = 0,25 𝐴
1 4
11
c. I = 𝐴
2 4 10 5
d. I3 = − =− 𝐴
4 2
D. PENUTUP
Setelah Anda mempelajari materi Listrik Dinamik DC diatas dan menguasai materi yang
berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.1, Anda dapat mempelajari buku paket dari
berbagai sumber yang dapat anda cari, maupun video pembelajaran yang tersedia di
internet. Semoga apa yang disampaikan didalam modul ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
44 | L I S T R I K S E A R A H
E. Daftar Pustaka
Farchani, Muhammad, dkk. 2016. Buku Siswa Kajian Konsep Fisika Untuk Kelas XII
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam. Solo : PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2. Cimahi : Erlangga
Sunardi, dkk. 2016. FISIKA Untuk Siswa SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam. Bandung : Yrama Widya
Tim Penyusun. . Belajar Praktis FISIKA Mata Pelajaran Peminatan Matematika
dan Ilmu Pengetahun Alam. Klaten : Viva Pakarindo
45 | L I S T R I K S E A R A H