G-Rahmayani-202309175 Tugas Rangkuman Diskusi Ibu Herlianty

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RANGKUMAN ATAU KESIMPULAN HASIL DISKUSI

MATA KULIAH : PROFESIONALISME KEBIDANAN


DOSEN : HERLIANTY,S.ST.SKM.M.Kes
NAMA MAHASISWA : RAHMAYANI
KELAS / NIM : G / 202309175

MATERI I : EVIDANCE BASED MIDWIFERY


1. Evidance based midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM adalah penggunaan
mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh-sungguh, eksplit, dan bijaksana untuk
pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perorangan.
2. Prinsip dalam penerapan evidence baced practice yaitu ada bukti eksternal, internal, dan
manfaat terbaik untuk kondisi pasien.
3. Lagkah-langkah praktik berbasis bukti EBM terdiri dari 5 tahapan yaitu merumuskan
pertanyaan klinis yang dapat di jawab, menemukan bukti terbaik, menilai bukti secara
kritis, mengaplikasikan bukti, mengevaluasi kinerja.
4. Ciri-ciri evidence based practice meliputi:
 Terdiri atas bukti penelitian dan pengalamam klinis
 Ada keterampilan yang dilibatkan dalam membaca literature
 Cara penggunaan informasi merupakan fungsi tingkat otoritas praktisi disuatu
organisasi
 Bagian dari penggunaan EBP adalah mengevaluasi secara mandiri informasi yang
digunakan.
5. Perkembangan keilmuan midwifery yang berhubungan dengan EBP ada 3 yaitu gantle birth,
water birth, dan lotus birth.

MATERI II : SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN


1. Perkembangan pelayanan kebidanan dimulai ketika Belanda menjajah Indonesia, pada
masa pemerintahan Belanda, Indonesia masih mengikuti keboasaan lama, ibu ditolong oleh
dukun paraji. Perkembangan pelayanan kebidanan di Indonesia menurut catatan dimulai
tahun 1807 ketika angka kematian ibu dan bayi tinggi sehingga dukun di latih untuk
menolong pesalinan, namun keadaan itu tidak berlangsung lama karena tidak adanya
pelatih kebidanan.
2. Pada tahun 1952 mulai di adakan pelatihan bidan secara formal agar dapat meningkatkan
kualitas pertolongan persalinan, dan pelatihan untuk dukun di berikan sampai sekarang
oleh bidan.
3. Sejak tahun 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata sesuai kebutuhan
masyarakat, kebijakan ini merupakan instruksi presiden yang disampaikan pada siding
cabinet tahun 1992
4. Gerakan area pelayanan kebidanan meliputi :
 Safe motherhood termasuk bayi baru lahir dan perawatan abortus
 KB
 PMS
 Kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan reproduksi orang tua
MATERI III : BUDAYA DAN TRADISI DALAM KEBIDANAN
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi serta memberi petunjuk dalam berfiki, bertindak, dam mengambil keputusan.
2. Ada 3 aspek budaya dalam praktik kebidanan diantaranya
 Health believe
 Live style
 Health seeking behavior
3. Aspek perilaku budaya dalam praktek kebidanan meliputi perilaku pada masa kehamilan,
persalianan, nifas, dan perawatan bayi.
4. Pain in labor based on cultare adalah budaya memainkan peran penting dalam sikap
menghadapi rasa nyeri persalinan. Nyeri persalinan yang di alami ibu tidak boleh
diremehkan terlepas apapun temuan bidan, ibu merasakan dan bidan pun harus
menghargai apa yang di alaminya.
5. Kebutuhan eorang wanita dalam mengurangi rasa nyeri dalam persalianan adalah
pemenuhan kebutuhan fisik, kehadiran seorang pendamping secara terus menerus,
keringanan dari rasa sakit, penerimaan dari sikap dan perilakunya, pemberian informasi
tentang kemajuan proses persalinan.

MATERI IV : PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN PADA BERBAGAI TATANAN PELAYANAN
KESEHATAN DAN PROMOSI
1. Pelayanan kebidana adalah layanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang
diberikan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas dan sejahtera.
2. Upaya pelayanan kebidanan meliputi upaya promotif, preventife, kuratif, dan rehabilitative
3. Peran bidan dalam tatanan kesehatan dan promosi kesehatan meliputi komunikator,
fasilitator, motovator, dan konselor.
4. Adapun peran profesi bidan yaitu sebagai pelaksana, pengelolah, pendidik, dan peneliti
5. Tanggung jawab bidan dalam system pelayanan diantaranya terhadap UU, pengembangan
kompetensi, penyimpanan catatan kebidanan, keluarga yang dilayani dan profesi.

MATERI V : KAJIAN GENDER DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DAN KEILMUAN KEBIDANAN,


DEFINISI NORMAL CHILDBIRTH, STANDAR IMC
1. Gender adalah suatu dasar untuk menentukan pengaruh factor budaya dan kehidupan
koleglatif dalam membedakan laki-laki atau perempuan. Dapat disimpulkan bahwa
perbdaan laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari pengaruh social budaya yaitu
bentuk rekayasa masyarakat bukan dalam bentuk kondrati.
2. Ada beberapa permasalahan akibat tidak adanya kesetaraan gender diantaranya mengenai
pelaksanaan program KB yaitu diantaranya jumlah pengguna KB pria masih rendah dan
masih kurang terpenuhinya hak reproduksi istri.
3. Peran bidan dalam mewujudkan kesetaraan gender pada pelayanan KB adalah
Memberikan penyuluhan dan konseling kepada pasangan suami istri
4. Factor penghambat mewujudkan kesetaraan gender adalah pendidikan, adat istiadat,
agama, lingkungan.
5. Normal dan natural chilbitrh adalah filosopi melahirkan yang di dasarkan pada pendapat
bahwa perempuan cukup siap dan mampu melahirkan anak tanpa intervensi eksternal.

MATERI VI : MEDIA SOSIAL DAN PROFESIONALISME


1. Media social adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring social, dan virtual.
2. Profesionalisme adalah komitmen para professional terhadap profesinya.
3. Efek media social bidan dan pasien adalah komunikasi yang semakin sejajar, pasien merasa
lebih percaya diri ketika berdiskusi, dan meningkatkan kesempatan belajar.
4. Peran medsos dalam pelayanan kebidana adalah bidan bisa mendapatkan informasi dari
profesionalisme lain atau ikut berdiskusi tentang keamanan obat misalnya yang dapat
digunakan oleh ibu hamil

MATERI VII : HUBUNGAN BIDAN –IBU DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
PELAYANAN
1. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap
pada orang yang terlihat dalam komunikasi dengan tujuan memberi kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima.
2. Proses komunikasi dalam pelayanan kebidanan adalah setiap langka dimulai dari saat
menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikasi yang dapat digambargan sebagai
komunikator dan kominukan.
3. Jenis-jenis komunikasi dalam pelayanan kebidanan yaitu kominukasi verbal dan komunikasi
non verbal ( bahasa kial, bahasa gambar, bahasa sikap )
4. Factor-faktor yang mempengaruhi komunikasi ada 5 yaitu
 The act (perbuatan)
 The scene (adegan)
 The agent (pelaku)
 The agency (perantara)
 The purpose (tujuan)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai