AGRIBISNIS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

\RUANG LINGKUP

AGRIBISNIS
RIZKY WEHELMI PANGESTU (190302028)
EKONOMI PEMBANGUNAN

AGRIBISNIS
KONSEP AGRIBISNIS
 Konsep agribisnis adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari proses
produksi, mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang
berkaitan dengan kegiatan pertanian.

 Pengertian agribisnis adalah “Suatu kesatuan kegiatan usaha yang


meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan
pertanian dalam arti luas. Pengertian pertanian dalam artian yang
luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan
kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian”
(Soekartawi, 2005).
SUB-SISTEM Dalam AGRIBISNIS
A. SUB-SISTEM AGRIBISNIS HULU (UP-STREAM AGRIBUSINESS) yakni industri
industri yang menghasilkan barang barang modal bagi pertanian (arti luas) yakni
industri perbenihan/ pembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk,
pestisida, obat/ vaksin ternak) dan industri agro-otomotif (mesin dan peralatan
pertanian) serta industri pendukungnya.

B. SUB-SISTEM USAHA TANI (ON-FARM AGRIBUSINESS) yakni kegiatan yang


menggunakan barang barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan
komoditas pertanian primer. Termasuk dalam hal ini adalah usaha tani tanaman
pangan dan hortikultura, usaha tani tanaman obat obatan, usaha tani
perkebunan, dan usaha tani peternakan, usaha perikanan dan usaha kehutanan.

C. SUB-SISTEM PENGOLAHAN (DOWN-STREAM AGRIBUSINESS) YAKNI


industri yang mengolah komoditas pertanian primer (agroindustri) menjadi produk
olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finish
product). Termasuk di dalamnya industri makanan, industri minuman, industri
barang barang serat alam (barang barang karet, plywood, pulp, kertas, bahan-
bahan bangunan terbuat kayu, rayon, benang dari kapas/sutera, barang-barang
kulit, tali dan karung goni), industri biofarmaka dan industri agro wisata dan
estetika.
SUB-SISTEN Dalam AGRIBISNIS

D. SUB-SISTEM PEMASARAN yakni kegiatan kegiatan untuk


memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun
olahan di dalam dan di luar negeri. Termasuk di dalamnya adalah
kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditi dari sentra
produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta intelijen
pasar(market intelligence).

E. SUB-SISTEM JASA yang menyediakan jasa bagi sub-sistem agribisnis


hulu, sub-sistem usahatani dan sub-sistem agribisnis hilir. Termasuk ke
dalam sub-sistem ini adalah penelitian dan pengembangan, perkreditan
dan asuransi, transportasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan,
sistem informasi dan dukungan kebijaksanaan pemerintah (mikro
ekonomi, tata ruang, makro ekonomi).
Peranan agribisnis sebagai suatu sistem dalam
pengembangan sektor pertanian

Sektor pertanian memiliki peranan penting di Indonesia karena


sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, mampu mendukung
sektor industri baik industri hulu maupun industri hilir, mampu menyediakan
keragaman menu pangan dan karenanya sektor pertanian sangat mempengaruhi
konsumsi dan gizi masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya kontribusi
sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terutama pada masa
kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satu-satunya sektor yang menjadi
penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun 1997-1998 hanyalah sektor
agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan yang positif.

Peranan agribisnis sektor pertanian misalnya dalam penyediaan


bahan pangan. Ketersediaan berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah
pada waktu dan tempat yang terjangkau masyarakat merupakan prasyarat
penting bagi keberhasilan pem-bangunan di Indonesia. Sejarah modern
Indonesia menunjukkan bahwa krisis pangan secara langsung mempengaruhi
kondisi sosial, politik, dan keamanan nasional.
CONTOH KASUS DALAM PENGEMBANGAN PERTANIAN

-. Komoditas Hortikultura Jenis tanaman yang termasuk hortikultura adalah sayuran buah-
buahan tanaman hias dan tanaman obat-obatan (rempah/empon-empon) disini akan diberikan
contoh kasus/fenomena/isu agribisnis buah-buahan. Agribisnis anggur yang ada di Kabupaten
Probolinggo adalah sebagai solusi untuk usaha pada lahan sempit dengan tujuan mencapai
profit yang besar. Salah satu anggota pengurus KTNA di Kecamatan Wonomerto (Marhapi,
33 tahun), mengusahakan anggur pada luas lahan 1000 m2 dengan dua kali panen per tahun.
Profit yang diperolehnya mencapai Rp. 15 juta – Rp. 20 juta per tahun.
(http://arbaatimaripatun.wordpress.com/2010/05/21/ agribisnisanggur).
Bagaimana Marhapi menjalankan bisnis anggurnya? Sehingga profitnya besar?
-. Di Kabupaten Majalengka yang merupakan salah satu dari sentra produksi mangga di
Propinsi Jawa Barat menghasilkan jenis mangga gedong. Terhadap mangga gedong ini
dilakukanlah diversifikasi bentuk buah menjadi jenis baru yaitu mangga gedong gincu dengan
keistimewaan sebagai berikut : Harga jual tinggi dari pada mangga gedong biasa. Dan ini
meningkatkan pendapatan petani. Mempunyai/membuka pasar ekspor, karena sesuai dengan
permintaan negara impor. Jumlah ekspor ke pasar internasional sebesar 1% dan untuk pasar
domestik sebesar 99%. Ekspor ke negara Hongkong, Singapura dan Arab Saudi. (Ade
Supriatna, Puslitbang Sosek Pertanian Bogor dalamhttp://blogs.unpad.ac.id/
KENDALA DAN HAMBATAN DALAM MEMBANGUN AGRIBISNIS

Upaya konkrit yang perlu dilakukan untuk


Ada beberapa kendala atau hambatan dalam menghadapi kendala tersebut adalah:
membangun agribisnis yang ada di Indonesia 1. Melakukan penelitian dan mencari strategi
yaitusebagaiberikut : dengan teknologi yang tepat dalam
mengantisipasi iklim yang terjadi.
1. Iklim tidak bisa dikendalikan sehingga perlu 2. Adanya kebijakan pemerintah bagi dunia
membangun strategi dalam membangunagribisnis. perbankan untuk memudahkan permodalan bagi
2. Kurangnya modal bagi para pelaku agribisnis. para pelaku agribisnis.
3. Infrastruktur yang belum berkembang dengan baik 3. Membangun dan membenahi infrastruktur
sehingga menghambat distribusi dalam pemasaran. khususnya di pedesaan yang menunjang
4. Kurangnya pendampingan agribisnis bagi para kegiatan agribisnis.
pelakunya secara profesional. 4. Melakukan pendampingan agribisnis kepada
5.Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelaku utama secara profesional dan
membangun agribisnis dan minimnya pengetahuan berkelanjutan.
dalam pengembangan agribisnis sebagai pelaku 5. Memberikan pendidikan dan pelatihan
utama. mengenai keuntungan agribisnis kepada pelaku
utama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai