Materi Ajar Pertemuan 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MATERI AJAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


FASE F KELAS XI
TEKNIK INSTALASI TENAGA LSITRIK

SISTEM KENDALI
Penyusun :
Dyah Perdana Wirayani

Modul ini memandu guru dalam menginformasikan macam-macam kendali mekanik


dan elektromekanis, komponen serta fungsi, merencanakan, memasang ,
mengoperasikan serta mengevaluasi rangkaian kendali mekanik dan elektromekanis
kepada peserta didik.
Lampiran 1 pertemuan 2
(Materi Rangkaian pengendali elektromekanis)
Macam-macam Rangkaian Kendali Elektromekanis.
Pada sebagian industri banyak menggunakan motor listrik untuk mesin penggerak.
Pengoperasian motor listrik tersebut bisa dilakukan dari yang sederhana sampai yang cukup
rumit tergantung kebutuhan mesin produksinya.
Pengoperasian dimulai saat starting (mulai berjalan), running ( saat berjalan) dan plugging
(pengereman)
A. Rangkaian Kendali Langsung (Direct on -line).
Rangkaian ini lebih dikenal dengan DOL starter, pada rangkaian ini arus starting motor
4 – 8 kali arus nominal motor. Kelebihan rangkaian DOL peralatan yang digunakan
cukup sederhana. Waktu yang direkomendasikan untuk starting DOL tidak lebih dari
10 detik. Motor yang dikendalikan dengan DOL sebaiknya kurang dari 10 kW.

Gambar 1. rangkaian kendali dan daya DOL

Cara kerja rangkaian :


Apabila PB ON ditekan maka koil kontaktor A1 dan A2 akan mendapatkan arus.
Semua kontak pada kontaktor akan berfungsi , kontak utama 1-2, 3-4 5-6 terhubung
dan motor berputar. Lampu indikator H1 menyala. Kontak bantu kontaktor 53-54
tertutup dan berfungsi sebagai pengunci. Jadi meskipun PB ON dilepas koil kontaktor
tetap mendapatkan arus melalui kontak bantu 53-54. Kontak TOR 95-96 akan
membuka memutuskan rangkaian jika terjadi overload atau beban lebih pada motor.
Untuk menghentikan motor tekan PB OFF.
B. Rangkaian Kendali Dua Arah Putaran (Forward-Reverse/ clockwise-counter
clockwise)
Rangkaian ini dikenal dengan kendali motor putar kanan kiri. Pada industri banyak
digunakan seperti membuka dan menutup katup/valve, menjalankan lift, crane,
membuka dan menutup gerbang, dan masih banyak lagi penggunannya. Prinsip
membalik putaran motor 3 Phasa yaitu dengan membalik salah satu input Phasa dari
ketiga Phasa.

Gambar 2 Rangkaian pengendali dan rangkaian daya forward reverse.

Cara kerja rangkaian :


Apabila PB ON 1 ditekan maka koil K1 mendapatkan arus, kontak bantu K1 53-54
mengunci, meskipun PB ON 1 dilepas K1 tetap mendapatkan arus. Lampu indikator
H1 menyala. Motor berputar ke kanan. Untuk menghindari motor bekerja dengan
putaran yang berbeda maka diatas koil K1 diberi kontak NC K2 61-62, begitu
sebaliknya. Jadi saat motor berputar kekanan, ketika PB ON 2 ditekan K2 tidak akan
berfungsi karena Kontak bantu K1 61-62 membuka rangkaian. Untuk mengendalikan
motor putar kiri maka PB OFF harus ditekan dahulu. Setelah motor OFF, PB ON 2
ditekan motor akan berputar ke Kiri. Lampu H2 menyala. Apabila terjadi beban lebih
kontak TOR 95-96 akan membuka rangkaian dan motor berhenti berputar. Tekan PB
OFF untuk menghentikan rangkaian.
C. Rangkaian kendali Dua Motor Berurutan Manual.
Rangkaian motor berurutan banyak digunakan pada industri untuk conveyor atau band
berjalan. Maksud motor berurutan yaitu motor ke 2 tidak akan bisa bekerja sebelum
motor ke 1 bekerja.

Gambar 3 Rangkaian pengendali dan rangkaian daya 2 motor berurutan manual.

Cara kerja rangkaian:


Apabila PB ON 1 ditekan maka koil K1 akan dialiri arus, semua kontak K1 bekerja,
kontak bantu K1 53-54 terhubung. Lampu indikator H1 menyala dan motor 1 bekerja.
Saat PB ON 2 ditekan maka koil K2 akan dialiri arus , semua kontak K2 bekerja, kontak
bantu K2 53-54 terhubung. Lampu indikator H2 menyala dan motor 2 bekerja. Di atas
koil K1 dan K2 masing-masing diberi Kontak bantu yang bersilangan yaitu K1 83-84
dan K2 83-83 dengan tujuan K2 tidak akan bisa bekerja apabila K1 belum bekerja,
begitu sebaliknya sebelum K2 OFF, K1 tidak bisa OFF. Artinya rangkaian berurutan
bekerja dari depan dan berhenti bekerja berurutan dari belakang. PB OFF 2 untuk
menghentikan motor 2, PB OFF 1 untuk menghentikan motor 1. Jika terjadi bban lebih
kontak TOR 95-96 akan memutus rangkaian.
D. Rangkaian kendali Dua Motor Berurutan Otomatis.
Sama halnya dengan rangkaian kendali berurutan manual, jadi motor bekerja berurutan
akan tetapi secara otomatis tanpa menekan PB untuk menjalankan motor yang ke 2 atau
ke 3. Dalam rangkaian ini digunakan TDR atau relay penunda waktu. Sehingga operator
cukup menekan PB on/ S1 untuk memulai dan PB off/ S2 dan SO untuk mengakhiri.

Gambar 4 Rangkaian pengendali 3 motor berurutan otomatis

Gambar 5 Rangkaian daya 3 motor berurutan otomatis


https://dunialistrikblog.wordpress.com/2018/11/09/aplikasi-pengontrolan-motor-listrik/ 10.28 WIB
cara kerja rangkaian:
1. Apabila PB S1 ditekan maka koil K1 mendapat arus, kontak bantu K1 tertutup, H1
menyala, motor 1 bekerja.
2. Pada saat bersamaan koil T1 mendapat arus, setelah setting waktu T1 habis maka
kontak NO T1 tertutup koil K2 mendapat arus, kontak bantu K2 tertutup, H2
menyala, motor 2 bekerja.
3. Pada saat bersamaan koil T2 mendapat arus, setelah setting waktu T2 habis maka
kontak NO T2 tertutup koil K3 mendapat arus, kontak bantu K3 tertutup, H3
menyala, motor 3 bekerja.
4. Apabila ingin menghentikan ke 3 motor secara mendadak, tekan PB SO, tetapi hal
ini tidak dianjurkan, kecuali dalam keadaan darurat.
5. Untuk menghentikan motor juga harus berurutan dari motor ke 3, jika PB S2
ditekan, koil KB mendapat arus, kontak bantu KB yang terpasang diatas koil K3
terbuka dan arus yang mengalir pada K3 terhenti, motor 3 berhenti.
6. Saat setting waktu T3 habis, kontak NC T3 yang terpasang diatas koil K2 terbuka
sehingga aliran arus terhenti, motor 2 berhenti.
7. Terakhir saat setting waktu T4 habis, kontak NC T4 yang terpasang diatas PB S1
akan terbuka sehingga aliran arus ke koil K1 terhenti, motor 1 berhenti.
E. Rangkaian Kendali dari 2 Tempat.
Rangkaian ini digunakan untuk mengendalikan motor dari 2 tempat. Rangkiannya
cukup sederhana hampir seperti rangkaian kendali direct on-line tetapi PB ON yang ke
2 dipararel, sedangkan untuk PB Off nya dirangkai secara seri.
Gambar 6 Rangkaian pengendali dan daya dari 2 tempat
https://www.titlsmk1sit.online/2013/01/dol-2-remote.html?m=1 jam 10.30 WIB

Cara kerja rangkaian :


Diasumsikan motor dikendalikan ditempat A, Apabila PB S1 ditekan koil K1 mendapat
arus, kontak bantu K1 13-14 tertutup dan motor bekerja. Untuk menghentikan motor
PB SO ditekan.
Apabila motor dikendalikan dari tempat B, maka PB S2 ditekan koil K1 mendapat arus,
kontak bantu K1 13-14 tertutup dan motor bekerja, untuk menghentikan motor PB SO
ditekan.
F. Rangkaian Kendali 2 Motor Bergantian.
Rangkaian kendali 2 motor secara bergantian ini banyak digunakan di industri untuk
bagian yang penting, sehingga proses produksi tidak terganggu, motor dipasang secara
pararel, apabila motor 1 mati, maka motor 2 bisa langsung menggantikan motor 1, tanpa
harus mengganti motor terlebih dahulu. Begitu pula sebaliknya. Rangkaian kendali ini
hampir sama dengan rangkaian kendali motor putar kanan kiri, bedanya pada rangkaian
ini bebannya 2 motor.
Gambar 7 Rangkaian pengendali dan daya 2 motor yang beroperasi bergantian
http://www.rokhmad.com/2017/09/job-sheet-praktek-instalasi-motor_7.html jam 10.33 WIB

cara kerja rangkaian :


Apabila PB ON 1 ditekan maka koil K1 mendapat arus, kontak bantu K1 13-14
terhubung, lampu menyala dan motor 1 bekerja, saat motor 1 bekerja motor 2 tidak bisa
bekerja karena diatas koil K2 dipasang kontak bantu K1 31-32. Begitu sebaliknya saat
motor 2 bekerja, motor 1 tidak bisa bekerja karena diatas koil K1 terpasang kontak
bantu K2 31-32. Untuk menghentikan motor PB Off 1 atau PB Off 2 ditekan.
G. Rangkaian Kendali Star (Y) / Delta ( ∆) Otomatis.
Rangkaian ini banyak digunakan untuk motor yang berdaya besar sebab saat starting
Y/ running delta ∆, arus start motor bisa lebih rendah mencapai 3,33 % dari motor yang
dirangkai secara DOL.
Untuk menggunakan rangkaian kendali ini, wajib dipahami bagaimana sifat rangkaian
star (bintang) dan delta (segitiga) dan memahami name plate motor ( keterangan
spesifikasi motor).
Gambar 8 rangkaian koneksi star delta

Perlu diketahui bahwa tegangan jala-jala yang disediakan oleh PLN di Indonesia untuk
sistem 3 Phasa adalah 380 V antara Line to Line, dan 220 V antara Line to netral. Maka
apabila kita akan menggunakan motor yang mempunyai data pada gambar sebelah kiri
diatas tertulis 230/400 V kita harus menghubungkan motor tersebut secara star, jika
dihubungkan delta maka kumparan motor akan terbakar karena arusnya teralu besar.
Dan apabila kita menggunakan motor dengan data pada gambar sebelah kanan 400/600
V, maka kita wajib menghubungkan motor secara delta, sebab jika kita hubungkan
secara star maka motor tidak akan mendapatkan arus nominalnya (arus kerja).
Dari rumus diatas bisa disimpulkan bahwa arus pada hubungan star adalah 1/3 kali arus
jika motor dihubungan delta. Berikut ini rangkaian kendali dan daya motor listrik
starting star running delta.

Gambar .9 rangkaian pengendali starting Y/∆


Gambar 10 rangkaian daya starting Y/∆

Cara kerja rangkaian :


Apabila PB ON ditekan maka koil K1 dan K3 akan mendapat arus, Kontaktor bekerja
Bersama motor starting star, saat itu juga koil K4 (TDR) mendapat arus, saat seeting
waktu telah habis, maka kontak K4 65-66 memutuskan aliran arus ke koil K3 sehingga
K3 berhenti bekerja. Kontak K4 57-58 terhubung koil K2 mendapat arus, lampu
menyala, motor running delta. Untuk mencegah K3/Y dan K2/∆ bekerja Bersama maka
datas koil K3 dipasang kontak bantu K2 61-62, dan diatas koil K2 dipasang kontak
bantu K3 61-62.

Anda mungkin juga menyukai