Bab 1
Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3 sampai 6 tahun, pada
periode ini pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan psikososial serta
kognitif mengalami peningkatan. Anak mulai mengembangkan rasa ingin
tahunya dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Permainan merupakan
cara yang digunakan anak untuk belajar dan mengembangkan hubungannya
dengan orang lain ( DeLaune & Ladner, 2011 dalam Mansur, 2019 ).
Usia tiga hingga lima tahun disebut The Wonder Years yaitu masa dimana
seorang anak seorang anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap
sesuatu, sangat dinamis dari kegembiraan ke rengekan, dari amukan ke
pelukan. Anak usia prasekolah adalah penjelajah, ilmuan, seniman, dan
peneliti. Mereka suka belajar dan terus mencari tahu, bagaimana menjadi
teman, begaimana terlibat dengan dunia, dan bagaimana mengendalikan
tubuh, emosi, dan pikiran mereka. Dengan sedikit bantuan dari anda, periode
ini akan membangun fondasi yang aman dan tidak terbatas untuk seluruh
masa kecil putra dan putri anda (Markham, 2019).
Menurut data hasil proyeksi penduduk Badan Pusat Statistik ( BPS) pada
tahun 2018 menunjukkan bahwa sebesar 30,1 persen atau 79,55 juta jiwa
penduduk Indonesia adalah anak – anak berusia 0 – 17 tahun. Sebelum
mengenyam pendidikan sekolah dasar, anak berusia 0 – 6 tahun sudah
mengikuti PAUD. Jenis PAUD yang banyak diikuti adalah Taman Kanak –
kanak, yaitu sebesar 60,86 persen. Sekitar 74,51 persen anak yang bersekolah
di kelas 1 SD/sederajat sudah pernah mengikuti PAUD artinya mereka sudah
siap mengikuti proses belajar. ( profil anak Indonesia, 2019 ).
Anak – anak usia dini berada pada masa keemasan (golden age). Masa ini
disebut masa keemasan sebab pada usia ini terjadi perkembangan yang sangat
menakjubkan dan terbaik sepanjang hidup manusia. Perkembangan yang
menakjubkan tersebut mencakup perkembangan fisik dan psikis. Dari segi
fisik anak mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dari mulai
pertumbuhan sel – sel otak dan organ tubuh lainnya sampai perkembangan
kemampuan motorik kasar dan motorik halus. Disamping perkembangan
fisik, perkembangan psikis juga mengalami hal – hal yang menakjubkan
mulai dari mampu berinteraksi dengan orang tua sendiri sampai kemampuan
berinteraksi dengan orang lain. (Masganti Sit, 2015).
Setiap orang tua mengidamkan memiliki anak yang cerdas, sehat, cermat dan
memiliki penampilan yang menarik serta berakhlak mulia. Prinsip
memperhatikan bibit, bobot, dan bebet yang berkembang di lingkungan
masyarakat kita sejak jaman dahulu menjadi salah satu syarat untuk mencari
calon pasangan hidup yang bertujuan untuk mendapatkan keturuanan yang
sesuai dengan kretaria tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman prinsip
tersebut cenderung diabaikan, padahal prinsip tersebut tidak bertentangan
dengan teori perkembangan dan pertumbuhan anak. Selain faktor keturunan
masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi kualitas seorang anak.
Kualitas seorang anak dapat dilihat dari proses tumbuh dan kembang. Proses
tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor
lingkungan.
Dari penjabaran diatas, maka saya tertarik melakukan asuhan kebidanan anak
pra sekolah pada An. N umur 5 tahun.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada anak pra
sekolah dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian sesuai data Subjektif dan Objektif
b. Mampu menentukan perencanaan sesuai dengan asuhan kebidanan
pada kasus
c. Mampu melakukan penatalaksanaan sesuai dengan asuhan kebidanan
pada kasus
d. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan yang dilakukan pada
kasus
C. Manfaat
Manfaat penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai :
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi bagi institusi Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung Prodi DIII Kebidanan dan dapat dijadikan bahan
bacaan.
2. Bagi Lahan Praktik
Sebagai masukan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
terutama asuhan pada anak pra sekolah.
3. Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pengalaman, pengetahuan dan wawasan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada anak pra sekolah
4. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi untuk penelitian yang selanjutnya
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan ditunjukan kepada anak pra sekolah pada An.
N
2. Tempat
Asuhan kebidana anak pra sekolah pada An. N dilakukan di Desa
Bagelen
3. Waktu
Asuhan kebidanan anak pra sekolah dilakukan pada An. N tanggal 05
Juni 2020