MAKALAH
MAKALAH
MAKALAH
OLEH:
NI MADE ANJANI RIZA PURWANTI
NIP. 19880316 201001 2 009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan” Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis “ tepat
pada waktunya.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat,
bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyusun laporan ini, pihak-pihak tersebut yaitu:
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan yang nantinya dapat
penulis susun semoga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
1
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................... 1
B.Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus ...................................................3
D. Manfaat .....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian ................................................................................................ 4
B. Tanda – Tanda Kehamilan .......................................................................4
C. Pengertian Kehamilan Trimester II..........................................................5
D. Perubahan Fisologis Pada Ibu Hamil Trimester II...................................5
E. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester II.................................8
F. Pelayan ANC Terpadu (10 T) Pada Ibu Hamil.........................................8
G. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II...................................................16
2
C. Analisa ................................................................................................... 25
D. Penatalaksanaan ..................................................................................... 25
BAB IV PEMBAHASAN KASUS...................................................................... 27
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................... 29
B. Saran........................................................................................................ 29
Daftar Pustaka.........................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses atau peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu
yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi
(Prawirohardjo, 2000). Kehamilan juga merupakan periode krisis dalam proses kehidupan
seorang perempuan. Keadaan ini akan menimbulkan terjadinya perubahan di seluruh sistem
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim
3
maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup
sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia masih sangat tinggi yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Profil
Kesehatan Indonesia, 2018). Sedangkan Angka Kematian Ibu di Bali tahun 2019 sebesar 67,6
per 100.000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 52,2 per 100.000
kelahiran hidup, terjadi peningkatan yang cukup besar (Profil Kesehatan Provinsi Bali, 2019).
mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi atau
kelainan yang dapat muncul. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan
dengan resiko tinggi. Ibu hamil diupayakan untuk mendapatkankunjungan oleh tenaga
kesehatan jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan
bila merasakan tanda-tanda bahaya kehamilan. Untuk itu ibu hamil sebaiknya lebih sering
memeriksakan diri sejak dini atau minimal 4 kali melakukan pemeriksaan selama masa
kehamilannya yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester
III, dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini kelainan atau masalah yang dialami oleh ibu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian asuhan kehamilan fisiologis pada ibu hamil trimester II.
b. Melakukan analisa data asuhan kehamilan fisiologis pada ibu hamil trimester II.
4
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus
1. Waktu
Waktu pengambilan kasus untuk laporan ini dilaksanakan pada saat jam pelayanan
2. Tempat
1. Manfaat Praktisi
b. Bagi institusi pendidikan hasil asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai
pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap tingkat kesehatan ibu hamil.
2. Manfaat Teoritis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kehamilan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
c. Mengidam
e. Pingsan
g. Lelah / Letih
h. Payudara tegang
j. Konstipasi sering
k. Pigmenrasi kulit
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
6
e. Test kehamilan
a. Gerakan janin
13 hingga 27 ).
Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah
perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis
menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. Berikut ini adalah perubahan-
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu
sebagai berikut:
1. Uterus.
Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu
menampung janin, placenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume
totalnya mencapai 51 bahkan dapat mencapai 201 atau lebih dengan berat rata-rata
1100 gram.
2. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, placenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi
4. Payudara
Pada kehamilan setelah 12 minggu, dari puting susu dapat mengeluarkan cairan
5. Sirkulasi Darah
7
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% nya adalah cairan
sedangkan 45 % sisanya terdiri dari sel darah. Susunan darah terdiri dari 91,0%,
6. Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengeluhkan
7. Sistem Pencernaan
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon yang meningkat. Perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga pertut yang
8. Sistem Perkemihan
Kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen.
9. Kulit
kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau
alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah
10. Metabolisme
Pada trimester ke 2 dan ke 3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah
berat badan perminggu sebesar 0,4 kg. Sementara pada perempuan gizi kurang atau
berlebihan dianjurkan menambah berta badan per minggu masing-masing 0,5 kg dan
0,3 kg. Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai kadar protein
yang lebih tinggi dibandinglan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan
Psikologis pada ibu hamil juga mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan
8
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
6. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk
peran baru.
Pelayanan antenatal terpadu merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu
hamil oleh dokter, bidan atau tenaga terlatih untuk memastikan bahwa kehamilan
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu
hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani
persalinan normal.
sebagi berikut:
berlangsung sehat.
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
penyulit/komplikasi.
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan.
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dengan menjaga kesehatan dan gizi
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
9
kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya
Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis
adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg keatas) pada kehamilan
dan preeclampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan
proteinuria)
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.
setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui letak janin.
Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum
masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau masalah lain.
Pemeriksaan palpasi leopold dibagi menjadi empat tahap. Pada pemeriksaan Leopold
I, II, III, pemeriksa menghadap ke arah muka ibu yang diperiksa dan pada pemeriksaan
a. Tujuan dari pemeriksaan Leopold I adalah untuk menentukan tinggi fundus uteri
untuk menentukan umur kehamilan. Selain itu, dapat juga ditentukan bagian janin
mana yang terletak pada fundus uteri. Dengan cara: wajah pemeriksa menghadap
kearah ibu dan tentukan bagian janin yang ada di fundus, mengukur TFU menurut
10
Jika sudah masuk PAP: (TFU-11) × 155.
b. Pada pemeriksaan Leopold II, ditentukan batas samping uterus, dapat pula
menghubungkan bokong dengan kepala dan juga menentukan bagian terkecil janin
c. Pada Leopold III, untuk menentukan bagian terendah janin dan apakah sudah
d. Pada Leopold IV, bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada
pemeriksaan leopold III untuk menentukan berapa bagian dari janin yang telah
masuk dalam pintu atas panggul. Posisi tangan pada leopold IV dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu konvergen dimana ujung jari masih bertemu yang menandakan
jika kepala janin belum masuk PAP, yang kedua posisi sejajar dimana kedua jari
tidak betemu dan letak tangan pada saat melakukan pemeriksaan sejajar ini
menandakan jika bagian terendah janin sebagian kecil sudah memasuki PAP, yang
ketiga posisi divergen dimana kedua ujung jari tidak betemu akan tetapi
pergelangan tangan bertemu, ini menandakan jika bagian terendah janin sebagian
dilakukan mulai akhir trimester I dan selanjutnya setiap kunjungan antenatal. DJJ
lambat kurang dari 120 x/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 x/menit
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil
berisiko kurang energy kronis (KEK). Kurang energy kronis maksudnya ibu hamil
yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama dimana LILA kurang
dari 23,5 cm. ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR).
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya.
11
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat
ini.
pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4
minggu kemudian (selang waktu 4 minggu). Apabila pernah menerima TT dua kali
pada kehamilan terdahulu dengan jarak kehamilan tidak lebih dari dua tahun, maka
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada
trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ditujukan untuk mengetahui
ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena
kandungannya.
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan pemeriksaan
gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada trimester I, sekali pada
12
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria
untuk skrining kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakuan
Pemeriksaan dilakukan di daerah dengan resiko tinggi dan ibu hamil diduga Sifilis.
g. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV dilakukan pada daerah dengan resiko tinggi kasus HIV dan ibu
hamil yang diduga menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani konseling
h. Pemeriksaan BTA
kesehatan janinnya.
i. Pemeriksaan HbSAg
Pemeriksaan HbSAg dilakukan pada semua ibu hamil terutama di daerah tinggi
kasus HbSAg dan ibu hamil yang diduga menderita HbSAg setelah menunjukkan
Untuk mencegah anemia karena defisiensi zat besi, setiap ibu hamil haru
mendapatkan tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak
kontak pertama.
Tiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan
plasenta. Bila ditemukan anemia pada ibu hamil (<11 gr%), berikan tablet zat besi 2
9. Tatalaksana/penanganan kasus
13
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal dan hasil pemeriksaan laboratorium,
setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standard
an kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak bisa ditangani dirujuk sesuai
KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal pada kehamilan trimester III
a. Kondisi ibu
b. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi
komplikasi.
Setiap ibu hamil diperkenalkan kembali dengan tanda-tanda bahaya baik selama
kehamilan, persalinan maupun nifas misalnya pendarahan pada hamil muda dan
hamil tua, keluar cairan berbau dari jalan lahir saat nifas,, dan lainnya. Mengenal
tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke
tenaga kesehatan.
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah
lahir karena mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi.
Pada trimester akhir ini terutama saat-saat menjelang persalinan sebaiknya lebih
ditekankan untuk pemberian KIE tentang IMD, karena jika IMD berhasil maka hal
d. KB pasca persalinan
Pada ibu hamil trimester III sangat penting diberikan pengarahan tentang
1. Demam Tinggi
14
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh > 38 ⁰C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian inu karena infeksi (11%). Penanganan
demam antara lain dengan istirahat tirah baring, minum banyak, dan mengompres
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas
(Pusdiknakes, 2003).
Gerak janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan
gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD(Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin di dalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan keadaan hemoglobin dibawah 10,5g% pada trimester II. Anemia pada
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nomor Hp : 081338406xxx
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya rencana imunisasi TT5 dan cek darah
3. Keluhan utama
4. Riwayat menstruasi
16
Ibu mengatakan menarche umur 11 tahun, siklus teratur 30-35 hari, mengganti
pembalut biasanya 3-4 kali/hari dengan lama haid 4-5 hari, sifat darah menstruasi
encer. Ibu tidak pernah mengalami nyeri haid. Hari Pertama Haid Terakhir pada
5. Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua dan ibutidak pernah
mengalami keguguran, anak I : Jenis kelamin laki-laki, BBLR : 2900 gram, lahir di
9. Kebutuhan Biologis
a. Bernafas : Ibu tidak mengalami keluhan saat menarik nafas dan menghembuskan
nafas.
b. Pola makan : Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring sedang. Menu makan
bervariasi seperti nasi, daging, ayam, ikan, telor, sayuran, dan tidak ada makanan
pantangan.
c. Pola minum : Ibu minum air sebanyak ±8-10 gelas/hari, jenisnya air mineral.
d. Pola eliminasi : Ibu BAB 1 kali/hari dengan warna kuning kecoklatan dan sifatnya
lembek. BAK ± 5 kali/hari dengan warna kuning jernih. Tidak ada nyeri saat
e. Gerakan Janin dalam 2 Jam : Ibu merasakan gerakan janin di dalam kandungan 10
17
f. Hubungan Seksual : Ibu melakukan hubungan seksual dengan suami 1 kali dalam
seminggu dengan posisi senyaman ibu, tidak menekan perut atau posisi
g. Aktivitas sehari-hari : ibu melakukan aktivitas sedang setiap hari dengan istirahat
yang cukup.
h. Kebersihan Diri : Ibu mandi 2 kali per hari, dengan gosok gigi 2x pada saat mandi,
dan malam sebelum tidur dan keramas 3 kali seminggu. Ibu membersihkan
kecil, buang air besar, dan setiap mandi. Ibu sudah sering mencuci tangan biasanya
dilakukan pada saat sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan kegiatan dan
setelah buang air kecil dan buang air besar. Ibu mengganti pakaian dalam 2 kali
Ibu merasa senang terhadap kehamilannya. Ibu mengatakan tidak ada trauma
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga sangat baik, dan kehamilan di
terima oleh keluarga. Hubungan ibu dengan lingkungan tempat tinggal dan tempat
kerja baik. Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam perkawinannya. Ibu tidak
pernah mengalami kekerasan fisik, dan mencederai diri atau orang lain.
Ibu mengatakan tidak pernah diurut dukun, ibu tidak pernah minum obat tanpa
resep dokter, tidak pernah minum-minuman keras, dan tidak pernah minum jamu
18
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu : Ibu tidak pernah memiliki riwayat
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita ibu : Saat ini ibu dalam keadaan baik dan
tidak sedang menderita penyakit seperti; DM, Hipertensi, Epilepsi, dan lain-lain
c. Riwayat Penyakit keluarga yang menurun : Ibu tidak memiliki riwayat penyakit
keluarga yang menurun. Seperti; Asma, DM, Penyakit Jiwa, dan lain-lain
Pada TW I Ibu mengeluh mual muntah namun sudah dapat diatasi. Pada TW II Ibu
Ibu sudah mengetahui dan mampu menyebutkan perubahan fisik selama kehamilan,
nutrisi yang diperlukan selama kehamilan, istirahat dan tidur dan juga perawatan
kesehatan bayi, dan ibu juga tahu perawatan kesehatan selama hamil, serta pemantauan
kesejahteraan janin.
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,3 ºC
Nadi : 76 x/menit
Berat badan : 66 kg
19
Lila : 27 cm
IMT : 24,54
2. Pemeriksaan Fisik
c. Wajah : tidak pucat, tidak ada oedema, wajah terlihat normal tidak ada kelainan.
f. Mulut dan bibir : mulut bersih, mukosa lembab, bibir warna merah muda tidak
pucat.
h. Leher : tidak ada pelebaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
i. Payudara : bentuk simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol, tidak ada
k. Perut
a. Inspeksi: perut bersih, tidak ada luka bekas operasi pada perut, terdapat strie,
b. Palpasi
m. Ekstremitas Bawah: tungkai simetris, oedema tidak ada, reflek patella +/+, tidak
20
3. Pemeriksaan khusus: dalam batas normal
Intrauteri
Masalah :
1. Meminta persetujuan ibu dan suami dengan tindakan yang dilakukan. ibu dan suami
bersedia.
2. Menyiapkan alat untuk pemeriksaan darah ( tabung reagen, spuite 3cc). Alat sudah
siap
diambil.
4. Memberikan imunisasi TT5 pada lengan kiri secara Subcutan. Imunisasi sudah
diberikan.
5. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami, ibu dan suami paham
6. Memberikan KIE mengenai tanda bahaya kehamilan pada trimester II seperti demam
tinggi dan gerakan janin berkurang, ibu sering merasa kecapean dan mudah lelah. ibu
mengerti dan dapat menyebutkan kembali mengenai tanda bahaya pada kehamilan
8. Menjelaskan pada ibu untuk membawa sempel darah kelaboratorium, setelah hasil
didapatkan disarankan ibu dan suami konsul dokter umum. Ibu bersediaa.
9. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan diimbangi dengan tidur siang ±
1 jam dan tidur malam ± 7-8 jam per hari, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
21
10. Memberikan ibu obat suplemen SF 1x1 30 biji, dan vit C 1x1 30 biji, kalsium 1x1 30
biji serta menyarankan agar rutin meminum suplemen, ibu berjanji akan meminumnya
setiap hari.
11. Meyarankan ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan lagi pada tanggal 29
Juni 2021 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan, ibu bersedia untuk datang kembali.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Seorang pasien Ibu hamil datang ke UPTD Puskesmas Blahbatuh II tanggal 14 Juli
2021 pukul 09.00 WITA untuk melakukan kunjungan ulang ibu hamil. Setelah dilakukan
pengumpulan data subjektif dan data objektif maka ditegakkan diagnosa Asuhan Kebidanan
Pada Ny “NJ” umur 26 tahun G2P1A0 UK 18 Minggu T/H + Intrauterin.
Dari hasil anamnesa diperoleh bahwa ibu hamil ingin melakukan pemeriksaan
kehamilan, laboratorium belum, gigi dan umum tanpa ada keluhan yang dirasakan. Kehamilan
ini merupakan kehamilan yang pertama, HPHT : 12 Maret 2021. sudah pernah USG, TP : 19
Desember 2021, UK saat ini : 18 minggu. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan semuanya
masih dalam batas normal. Namun permasalahan pada kasus ini adalah ibu belum ibu belum
mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Ibu menikmati proses kehamilannya begitu juga
dengan keluarga yang menerima kehamilan ibu. Dalam hal ini bidan memberikan dukungan
dan support kepada ibu bahwa ibu pasti bisa menjalani proses kehamilan sampai
persalinannya.
22
Selain itu pada kasus diatas ibu hamil juga belum mengetahui tentang tanda bahaya
kehamilan trimester II. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal atau asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Masalah pengawasan
kehamilan merupakan bagian terpenting dari seluruh rangkaian perawatan ibu hamil. Melalui
pengawasan tersebut dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan hubungan
keduanya sehingga dapat direncanakan pertolongan persalinan yang tepat. Sehingga ibu harus
mengetahui tentang bahaya-bahaya kehamilan yang dapat terjadi (Rukiyah, 2014).
Dalam hal ini bidan memberikan KIE mengenai tanda bahaya kehamilan trimester II
seperti demam tinggi, sering merasa cepat lelah, lemas,dan gerakan janin tidak berkurang.
Bidan juga mengingatkan ibu untuk membaca buku KIA pada halaman 8 untuk informasi
tentang tanda bahaya pada kehamilan, dan pada halaman 10 untuk informasi tentang tanda
awal persalinan, serta menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan apabila
mengalami tanda bahaya tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pada Ny. NJ” di
dapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Telah dilakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. “NJ” dengan umur
kehamilan 18 minggu. Ny “RM” sudah memenuhi standar kunjungan kehamilan dimana
setiap wanita hamil wajib melakukan pemeriksaan kehamilan di pelayanan fasilitas
kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan, disini ny “NJ” sudah melakukan kunjungan
sebanyak 2x di bidan dan 1x di dokter Sp.Og. Pada pemeriksaan kali ini, ibu tidak
merasakan adanya keluhan fisik.
Pada masalah yang dirasakan oleh Ny. “NJ” sudah teratasi dengan cara
memberikan KIE sesuai dengan kebutuhan dan memberikan dukungan serta support
kepada ibu bahwa ibu pasti bisa menghadapi proses persalinannya nanti. Setelah
diberikan KIE ibu merespon dengan baik saran yang diberikan oleh bidan dalam
penanganan masalah.
B. SARAN
Laporan akhir ini dibuat sebagai wujud pengalaman nyata dari mahasiswa dalam
dunia kebidanan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan
fisiologis. Diharapkan mahasiswa dapat menjadikan pengalaman selama di lahan praktik
untuk memberikan asuhan kebidanan yang terbaik di kemudian hari serta diharapkan
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
23
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun2016. Bali: Dinas
Kesehatan Porvinsi Bali
Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan dalam Kerangka SistainableDevelopment Goals
(SDG'S). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI: 2016
Manuaba, IBG. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Nugroho, T., dkk. (2014). Buku ajar asuhan kebidanan nifas (askeb 3). Yogyakarta : Nuha
Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Yanti, SST. 2017. Model Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III.http://ugm.ac.id/.
Diakses tanggal 29 Oktober 2020
24