MAKALAH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY

“NJ” USIA 26 TAHUN DENGAN G2P1A0 UK

18 MINGGU T/H INTRAUTERI

DI UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II

OLEH:
NI MADE ANJANI RIZA PURWANTI
NIP. 19880316 201001 2 009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-

Nyalah penulis dapat menyelesaikan” Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis “ tepat

pada waktunya.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat,

bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyusun laporan ini, pihak-pihak tersebut yaitu:

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran

dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan yang nantinya dapat

dipergunakan untuk menyempurnakan laporan selanjutnya. Dengan demikian laporan ini

penulis susun semoga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

1
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang

telah membantu pelaksanaan dan menyelesaikan laporan ini.

Gianyar, Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................... 1
B.Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus ...................................................3
D. Manfaat .....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian ................................................................................................ 4
B. Tanda – Tanda Kehamilan .......................................................................4
C. Pengertian Kehamilan Trimester II..........................................................5
D. Perubahan Fisologis Pada Ibu Hamil Trimester II...................................5
E. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester II.................................8
F. Pelayan ANC Terpadu (10 T) Pada Ibu Hamil.........................................8
G. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II...................................................16

BAB III TINJAUAN KASUS


A.Subjektif ................................................................................................. 18
B. Objektif .................................................................................................. 23

2
C. Analisa ................................................................................................... 25
D. Penatalaksanaan ..................................................................................... 25
BAB IV PEMBAHASAN KASUS...................................................................... 27
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................... 29
B. Saran........................................................................................................ 29
Daftar Pustaka.........................................................................................................30

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses atau peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu

yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi

(Prawirohardjo, 2000). Kehamilan juga merupakan periode krisis dalam proses kehidupan

seorang perempuan. Keadaan ini akan menimbulkan terjadinya perubahan di seluruh sistem

tubuh. Perubahan ini akan berdampak positif dan negatif.

Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat

keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim

3
maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup

sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa

kehamilan (Johnson, 2016).

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018 Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia masih sangat tinggi yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Profil

Kesehatan Indonesia, 2018). Sedangkan Angka Kematian Ibu di Bali tahun 2019 sebesar 67,6

per 100.000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 52,2 per 100.000

kelahiran hidup, terjadi peningkatan yang cukup besar (Profil Kesehatan Provinsi Bali, 2019).

Setiap kehamilan perlu mendapatkan perhatian khusus, untuk mencegah dan

mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi atau

kelainan yang dapat muncul. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting

untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan

dengan resiko tinggi. Ibu hamil diupayakan untuk mendapatkankunjungan oleh tenaga

kesehatan jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan

bila merasakan tanda-tanda bahaya kehamilan. Untuk itu ibu hamil sebaiknya lebih sering

memeriksakan diri sejak dini atau minimal 4 kali melakukan pemeriksaan selama masa

kehamilannya yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester

III, dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini kelainan atau masalah yang dialami oleh ibu

dan tentunya mengurangi penyulit saat inpartu nantinya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diharapkan mampu memberikan asuhan kehamilanpada trimester II.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian asuhan kehamilan fisiologis pada ibu hamil trimester II.

b. Melakukan analisa data asuhan kehamilan fisiologis pada ibu hamil trimester II.

c. Melakukan penatalaksanaan dan evaluasi asuhan kehamilan fisiologis pada ibu

hamil trimester II.

d. Melakukan pendokumentasian asuhan kehamilan fisiologis.

e. Melakukan kajian kasus-kasus kehamilan fisiologis.

f. Melakukan refleksi praktik.

4
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus

1. Waktu

Waktu pengambilan kasus untuk laporan ini dilaksanakan pada saat jam pelayanan

ibu hamil di puskesmas yaitu pukul 09.00 Wita.

2. Tempat

Tempat pengambilanan kasus dilakukan di UPTD Puskesmas Blahbatuh II.

D. Manfaat Penulisan Laporan

1. Manfaat Praktisi

a. Bagi Institusi Puskesmas diharapkan hasil asuhan kebidanan ini dapat

digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas

kesehatan ibu hamil

b. Bagi institusi pendidikan hasil asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai

bahan masukan dalam proses belajar mengajar mengenai pentingnya

pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap tingkat kesehatan ibu hamil.

2. Manfaat Teoritis

Hasil asuhan kebidanan diharapkan dapat memberikan masukan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu kebidanan. Diharapkan

asuhan kebidanan ini menambah wawasan, meningkatkan pemahaman, dan

menambah pengalaman nyata tentang asuhan kebidanan secara komprehensif pada

kasus kehamilan normal.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),

dan trimester ketiga 13 minngu (minggu ke-28 hingga ke-40).

B. Tanda – Tanda Kehamilan

1. Tanda – tanda Presumtif (dugaan) hamil

a. Ameneora (tidak dapat haid)

b. Mual dan muntah (nausea dan emesis)

c. Mengidam

d. Tidak tahan suatu bau

e. Pingsan

f. Tidak ada selera makan

g. Lelah / Letih

h. Payudara tegang

i. Sering buang air kecil

j. Konstipasi sering

k. Pigmenrasi kulit

2. Tanda –tanda tidak pasti / kemungkinan kehamilan

a. Perut membesar

b. Uterus membesar

c. Tanda Chadwick, vulva dan vagina kebiruaan

d. Kontraksi – kontraksi kecil uterus

6
e. Test kehamilan

3. Tanda Positif (Tanda pasti hamil )

a. Gerakan janin

b. Denyut jantung janin

c. Terlihat badanya gambaran janin melalui USG.

C. Pengertian kehamilan trimester II

Kehamilan trimester II adalah kehamilan dengan rentan usia 15 minggu ( minggu ke

13 hingga 27 ).

D. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester II

Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah

perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis

menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. Berikut ini adalah perubahan-

perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu

sebagai berikut:

1. Uterus.

Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu

menampung janin, placenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume

totalnya mencapai 51 bahkan dapat mencapai 201 atau lebih dengan berat rata-rata

1100 gram.

2. Ovarium

Pada usia kehamilan 16 minggu, placenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi

korpus luteum gravidarum.

3. Vagina dan vulva

Terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dan terjadi hipervaskularisasi

mengakibatkan pembuluh darah alat genetalia membesar.

4. Payudara

Pada kehamilan setelah 12 minggu, dari puting susu dapat mengeluarkan cairan

berwarna putih agak jernih disebut colostrum.

5. Sirkulasi Darah

7
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% nya adalah cairan

sedangkan 45 % sisanya terdiri dari sel darah. Susunan darah terdiri dari 91,0%,

protein 8,0 % dan mineral 0,9 %.

6. Sistem Respirasi

Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengeluhkan

sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.

7. Sistem Pencernaan

Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon yang meningkat. Perut kembung juga

terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga pertut yang

mendesak organ-organ dalam perut.

8. Sistem Perkemihan

Kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen.

Pembesaran uterus menekan kandung kemih, sehingga menimbulkan rasa ingin

berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.

9. Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena

pengaruhmelanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh

kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau

alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah

persalinan hiperpigmentasi ini akan meng-hilang (Manuaba, 2010, 94).

10. Metabolisme

Pada trimester ke 2 dan ke 3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah

berat badan perminggu sebesar 0,4 kg. Sementara pada perempuan gizi kurang atau

berlebihan dianjurkan menambah berta badan per minggu masing-masing 0,5 kg dan

0,3 kg. Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai kadar protein

yang lebih tinggi dibandinglan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan

protein per hari pada ibu hamil 51 g.

E. Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil

Psikologis pada ibu hamil juga mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan

sebelum hamil. Perubahan psikologis pada ibu hamil Trimester II yaitu:

8
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.

2. Ibu sudah menerima kehamilannya.

3. Merasakan gerakan anak.

4. Merasa terlepas dari ketidaknyaman dan kekhawatiran.

5. Menuntut perhatian dan cinta.

6. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk

peran baru.

F. Pelayanan Antenatal Terpadu (10T) pada Ibu Hamil

Pelayanan antenatal terpadu merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu

hamil oleh dokter, bidan atau tenaga terlatih untuk memastikan bahwa kehamilan

berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu

hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani

persalinan normal.

Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secraa keseluruhan meliputi hal-hal

sebagi berikut:

1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan

berlangsung sehat.

2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan.

3. Merencanakan persalinan yang bersih dan aman.

4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi

penyulit/komplikasi.

5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan.

6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dengan menjaga kesehatan dan gizi

ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi.

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan

pelayanan yang berkualitas sesuai standar 10T yang berlaku, diantaranya:

1. Timbang berat dan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk

mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang

9
kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya

menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis

adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm

meningkatkan resiko untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion).

2. Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk

mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg keatas) pada kehamilan

dan preeclampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan

proteinuria)

3. Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.

Standar pengukuran dengan pita pengukur dilakukan setelah kehamilan 24 minggu.

4. Tentukan presentasi janin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya

setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui letak janin.

Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum

masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau masalah lain.

Menentukan presentasi janin dilakukan dengan cara palpasi abdomen (Leopold).

Pemeriksaan palpasi leopold dibagi menjadi empat tahap. Pada pemeriksaan Leopold

I, II, III, pemeriksa menghadap ke arah muka ibu yang diperiksa dan pada pemeriksaan

Leopold IV pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu.

a. Tujuan dari pemeriksaan Leopold I adalah untuk menentukan tinggi fundus uteri

untuk menentukan umur kehamilan. Selain itu, dapat juga ditentukan bagian janin

mana yang terletak pada fundus uteri. Dengan cara: wajah pemeriksa menghadap

kearah ibu dan tentukan bagian janin yang ada di fundus, mengukur TFU menurut

Mc Donald untuk menghitung taksiran berat janin. Cara pengukurannya adalah

dengan menempatkan meteline pada fundus uteri sampai simfisis.

Jika belum masuk PAP: (TFU-12) × 155.

10
Jika sudah masuk PAP: (TFU-11) × 155.

b. Pada pemeriksaan Leopold II, ditentukan batas samping uterus, dapat pula

ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah

menghubungkan bokong dengan kepala dan juga menentukan bagian terkecil janin

pada sisi maternal.

c. Pada Leopold III, untuk menentukan bagian terendah janin dan apakah sudah

masuk PAP atau belum.

d. Pada Leopold IV, bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada

pemeriksaan leopold III untuk menentukan berapa bagian dari janin yang telah

masuk dalam pintu atas panggul. Posisi tangan pada leopold IV dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu konvergen dimana ujung jari masih bertemu yang menandakan

jika kepala janin belum masuk PAP, yang kedua posisi sejajar dimana kedua jari

tidak betemu dan letak tangan pada saat melakukan pemeriksaan sejajar ini

menandakan jika bagian terendah janin sebagian kecil sudah memasuki PAP, yang

ketiga posisi divergen dimana kedua ujung jari tidak betemu akan tetapi

pergelangan tangan bertemu, ini menandakan jika bagian terendah janin sebagian

besar sudah masuk PAP.

Setelah pemeriksaan letak janin dilanjutkan pemeriksaan DJJ. Pengukuran DJJ

dilakukan mulai akhir trimester I dan selanjutnya setiap kunjungan antenatal. DJJ

lambat kurang dari 120 x/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 x/menit

menunjukkan adanya gawat janin.

5. Ukur lingkar lengan atas (LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil

berisiko kurang energy kronis (KEK). Kurang energy kronis maksudnya ibu hamil

yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama dimana LILA kurang

dari 23,5 cm. ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan bayi berat lahir rendah

(BBLR).

6. Beri Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat

imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya.

11
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat

ini.

Pemberian imunisasi TT pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi

pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4

minggu kemudian (selang waktu 4 minggu). Apabila pernah menerima TT dua kali

pada kehamilan terdahulu dengan jarak kehamilan tidak lebih dari dua tahun, maka

hanya diberikan satu kali TT saja (Jannah, 2012).

7. Periksa Laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:

a. Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui

jenis golongan darah iu melainkan untuk mempersiapkan calon pendonor darah

yang sewaktu-waktudiperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.

b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)

Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada

trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ditujukan untuk mengetahui

ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena

kondisi anemua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam

kandungannya.

c. Pemeriksaan protein dalam urine

Pemeriksaan dilakukan pada trimester II dan III atas indikasi. Pemeriksaan

dilakukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. proteinuria

merupakan salah satu indicator terjadinya preeclampsia pada ibu hamil

d. Pemeriksaan kadar gula darah

Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan pemeriksaan

gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada trimester I, sekali pada

trimester II dan sekali pada trimester III.

e. Pemeriksaan darah malaria

12
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria

untuk skrining kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakuan

pemeriksaan Malaria jika ada indikasi.

f. Pemeriksaan tes Sifilis

Pemeriksaan dilakukan di daerah dengan resiko tinggi dan ibu hamil diduga Sifilis.

Pemeriksaan sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.

g. Pemeriksaan HIV

Pemeriksaan HIV dilakukan pada daerah dengan resiko tinggi kasus HIV dan ibu

hamil yang diduga menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani konseling

kemudian diberi kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya untuk

menjalani tes HIV.

h. Pemeriksaan BTA

Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita

Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi Tuberkulosis tidak mempengaruhi

kesehatan janinnya.

i. Pemeriksaan HbSAg

Pemeriksaan HbSAg dilakukan pada semua ibu hamil terutama di daerah tinggi

kasus HbSAg dan ibu hamil yang diduga menderita HbSAg setelah menunjukkan

tanda-tanda menderita penyakit tersebut saat dilakukan pemeriksaan fisik.

8. Beri tablet tambah darah (tablet besi)

Untuk mencegah anemia karena defisiensi zat besi, setiap ibu hamil haru

mendapatkan tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak

kontak pertama.

Tiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500

mikrogram. Minimal masing – masing 90 tablet besi yang berfungsi untuk

meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan

plasenta. Bila ditemukan anemia pada ibu hamil (<11 gr%), berikan tablet zat besi 2

atau 3 kali sehari.

9. Tatalaksana/penanganan kasus

13
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal dan hasil pemeriksaan laboratorium,

setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standard

an kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak bisa ditangani dirujuk sesuai

dengan sistem rujukan.

10. KIE efektif

KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal pada kehamilan trimester III

dapat diberikan KIE yang meliputi:

a. Kondisi ibu

Pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, setelah dilakukannya

pemeriksaan bidan wajib memberikan penjelasan kepada ibu tentang bagaimana

kondisi ibu saat itu.

b. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi

komplikasi.

Setiap ibu hamil diperkenalkan kembali dengan tanda-tanda bahaya baik selama

kehamilan, persalinan maupun nifas misalnya pendarahan pada hamil muda dan

hamil tua, keluar cairan berbau dari jalan lahir saat nifas,, dan lainnya. Mengenal

tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke

tenaga kesehatan.

c. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian Asi Eksklusif.

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah

lahir karena mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi.

Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan.

Pada trimester akhir ini terutama saat-saat menjelang persalinan sebaiknya lebih

ditekankan untuk pemberian KIE tentang IMD, karena jika IMD berhasil maka hal

tersebut juga dapat membantu keberhasilan pemberian asi eksklusif nantinya.

d. KB pasca persalinan

Pada ibu hamil trimester III sangat penting diberikan pengarahan tentang

pentingnya ikut KB setelah persalinan untuk mengatur jarak persalinan.

G. Tanda-Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester II

1. Demam Tinggi

14
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh > 38 ⁰C dalam kehamilan merupakan suatu

masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian inu karena infeksi (11%). Penanganan

demam antara lain dengan istirahat tirah baring, minum banyak, dan mengompres

untuk menurunkan suhu ( Saifuddin,2002, p.249 ). Demam dapat disebabkan oleh

infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh

wanita hanil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala

penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas

(Pusdiknakes, 2003).

2. Bayi Kurang Bergerak Seperti Biasa.

Gerak janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan

gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa

dinamakan IUFD(Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda

kehidupan janin di dalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya

lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling

sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan

minum dengan baik (Pusdiknakes,2003).

3. Selaput Kelopak Mata Pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu

dengan keadaan hemoglobin dibawah 10,5g% pada trimester II. Anemia pada

trimester II oleh hemodilusi atau pengenceran darah. Anemia dalam kehamilan

disebabkan oleh defisiensi besi (Saifuddin,2002,p-281).

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY

“NJ” USIA 26 TAHUN DENGAN G2P1A0 UK

19 MINGGU 1 HARI T/H INTRAUTERI

DI UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II

A. SUBJEKTIF (Tanggal 14 Juli 2021, pukul 09.00 WITA)

1. Identitas Ibu Suami

Nama : Ny. “NJ” Tn. “KS”

Umur : 26 tahun 29 tahun

Suku Bangsa : Bali, Indonesia Bali, Indonesia

Agama : Hindu Hindu

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : Tidak Bekerja Pedagang

Alamat Rumah : Br Bangunliman Desa Buruan.

Nomor Hp : 081338406xxx

Jaminan Kesehatan: BPJS

2. Alasan memeriksakan diri

Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya rencana imunisasi TT5 dan cek darah

ibu membawa rujukan PMB untuk pemeriksaan KIA terintegrasi.

3. Keluhan utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

4. Riwayat menstruasi

16
Ibu mengatakan menarche umur 11 tahun, siklus teratur 30-35 hari, mengganti

pembalut biasanya 3-4 kali/hari dengan lama haid 4-5 hari, sifat darah menstruasi

encer. Ibu tidak pernah mengalami nyeri haid. Hari Pertama Haid Terakhir pada

tanggal 12 Maret 2021. Tafsiran persalinan19 Desember 2021.

5. Riwayat pernikahan

Ibu menikah 1 kali secara sah, dengan lama pernikahan 4 tahun.

6. Riwayat persalinan sebelumnya

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua dan ibutidak pernah

mengalami keguguran, anak I : Jenis kelamin laki-laki, BBLR : 2900 gram, lahir di

PMB ditolong oleh Bidan, Partus Normal, Umur: 2,6 tahun.

7. Riwayat kehamilan sekarang

a. Status imunisasi Ibu adalah TT 5 belum, ibu sudah pernah mendapatkan

suplemen obat oral penambah darah, Vit C dan asam folat.

b. Ichtisar pemeriksaan sebelumnya yaitu ibu sudah pernah memeriksakan

kehamilannya di dokter SpOG 1 kali, dan di bidan 2x.

8. Riwayat pemakaian kontrasepsi

Ibu mengatakan pernah memakai KB suntik 3 bulan selama 1 tahun.

9. Kebutuhan Biologis

a. Bernafas : Ibu tidak mengalami keluhan saat menarik nafas dan menghembuskan

nafas.

b. Pola makan : Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring sedang. Menu makan

bervariasi seperti nasi, daging, ayam, ikan, telor, sayuran, dan tidak ada makanan

pantangan.

c. Pola minum : Ibu minum air sebanyak ±8-10 gelas/hari, jenisnya air mineral.

d. Pola eliminasi : Ibu BAB 1 kali/hari dengan warna kuning kecoklatan dan sifatnya

lembek. BAK ± 5 kali/hari dengan warna kuning jernih. Tidak ada nyeri saat

BAK. Tidak ada keluhan saat BAB maupun BAK.

e. Gerakan Janin dalam 2 Jam : Ibu merasakan gerakan janin di dalam kandungan 10

sampai 20 kali (janin aktif bergerak).

17
f. Hubungan Seksual : Ibu melakukan hubungan seksual dengan suami 1 kali dalam

seminggu dengan posisi senyaman ibu, tidak menekan perut atau posisi

menyamping dan tidak ada keluhan selama melakukan hubungan seksual.

g. Aktivitas sehari-hari : ibu melakukan aktivitas sedang setiap hari dengan istirahat

yang cukup.

h. Kebersihan Diri : Ibu mandi 2 kali per hari, dengan gosok gigi 2x pada saat mandi,

dan malam sebelum tidur dan keramas 3 kali seminggu. Ibu membersihkan

payudara pada saat mandi dengan meggunakan minyak zaitun, untuk

membersihkan alat kelaminnya biasanya ibu melakukannya setelah buang air

kecil, buang air besar, dan setiap mandi. Ibu sudah sering mencuci tangan biasanya

dilakukan pada saat sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan kegiatan dan

setelah buang air kecil dan buang air besar. Ibu mengganti pakaian dalam 2 kali

per hari atau bila pakaian dalam ibu basah.

10. Kebutuhan psikologis

Ibu merasa senang terhadap kehamilannya. Ibu mengatakan tidak ada trauma

dalam kehidupan dan tidak pernah mengikuti konsultasi dengan psikolog.

11. Kebutuhan Sosial

Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga sangat baik, dan kehamilan di

terima oleh keluarga. Hubungan ibu dengan lingkungan tempat tinggal dan tempat

kerja baik. Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam perkawinannya. Ibu tidak

pernah mengalami kekerasan fisik, dan mencederai diri atau orang lain.

Pengambilan keputusan dilakukan bersama ibu dan suami.

12. Kebutuhan spiritual

Ibu tidak mengalami kesulitan dalam melakukan persembahyangan.

13. Prilaku gaya hidup

Ibu mengatakan tidak pernah diurut dukun, ibu tidak pernah minum obat tanpa

resep dokter, tidak pernah minum-minuman keras, dan tidak pernah minum jamu

yang membahayakan bagi kesehatan janin.

14. Riwayat penyakit

18
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu : Ibu tidak pernah memiliki riwayat

penyakit seperti; Asma, DM, Hepatitis, dan lain-lain.

b. Riwayat penyakit yang sedang diderita ibu : Saat ini ibu dalam keadaan baik dan

tidak sedang menderita penyakit seperti; DM, Hipertensi, Epilepsi, dan lain-lain

c. Riwayat Penyakit keluarga yang menurun : Ibu tidak memiliki riwayat penyakit

keluarga yang menurun. Seperti; Asma, DM, Penyakit Jiwa, dan lain-lain

d. Riwayat penyakit kandungan : Ibu tidak memiliki riwayat penyakit kandungan,

seperti; Tumor, Kista, Kanker, dan lain-lain

15. Keluhan-keluhan yang pernah dirasakan

Pada TW I Ibu mengeluh mual muntah namun sudah dapat diatasi. Pada TW II Ibu

mengeluh nyeri pinggang dan sudah dapat diatasi.

16. Pengetahuan Ibu

Ibu sudah mengetahui dan mampu menyebutkan perubahan fisik selama kehamilan,

nutrisi yang diperlukan selama kehamilan, istirahat dan tidur dan juga perawatan

kesehatan bayi, dan ibu juga tahu perawatan kesehatan selama hamil, serta pemantauan

kesejahteraan janin.

17. Pengetahuan tentang bahaya kehamilan

Ibu mengatakan tidak mengetahui tanda bahaya Pada Trimester II.

B. OBJEKTIF (Tanggal 14 Juli 2021, pukul 09.00 WITA)

1. Pemeriksaan Umum

Kesadaran umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tekanan darah : 116/48 mmHg

Respirasi : 18 x/menit

Suhu : 36,3 ºC

Nadi : 76 x/menit

Tinggi Badan : 156 cm

Berat badan : 66 kg

19
Lila : 27 cm

IMT : 24,54

Postur tubuh : Normal

Nyeri : iya bersifat akut pada pinggangnya. Intensitas nyeri 3.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : simetris, tidak ada luka lecet, tidak ada benjolan.

b. Rambut ibu bersih, tidak ada ketombe dan tidak rontok.

c. Wajah : tidak pucat, tidak ada oedema, wajah terlihat normal tidak ada kelainan.

d. Mata : simetris, konjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih.

e. Hidung : hidung tampak bersih, tidak ada kelainan

f. Mulut dan bibir : mulut bersih, mukosa lembab, bibir warna merah muda tidak

pucat.

g. Telinga : telinga bersih, simetris dan tidak ada gangguan pendengaran.

h. Leher : tidak ada pelebaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada

bendungan pada vena jugularis.

i. Payudara : bentuk simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol, tidak ada

pengeluaran, tidak ada kelainan, payudara tampak bersih.

j. Dada : dada simetris, tidak ada retraksi pada otot dada.

k. Perut

a. Inspeksi: perut bersih, tidak ada luka bekas operasi pada perut, terdapat strie,

tidak ada kelainan.

b. Palpasi

1) TFU: 3 jari di bawah pusat, Mcd 15 cm

2) Tapsiran berat janin : 620 gram

3) Palpasi Leopold : Ballotemen (+).

4) Akuskultasi; DJJ : 136 x/menit teratur

5) Kondisi/ kelainan lain : Baik/ tidak ada

l. Ekstremitas Atas : tungkai simetris, oedema -/-, kondisi/kelainan tidak ada

m. Ekstremitas Bawah: tungkai simetris, oedema tidak ada, reflek patella +/+, tidak

ada varises, dan tidak ada kelainan.

20
3. Pemeriksaan khusus: dalam batas normal

a. USG : (16- 5-2021) diperoleh hasil intrauterine.

C. ANALISA (Tanggal 14 Juli 2021, pukul 09.20 WITA)

Diagnosa : Ny. “NJ” Usia 26 Tahun Dengan G2P1A0 Uk 18 Minggu T/H

Intrauteri

Masalah :

- Ibu belum mengetahui tanda – tanda bahaya trimester II

D. PENATALAKSANAN (Tanggal 14 Juli 2021, pukul 09.25 WITA)

1. Meminta persetujuan ibu dan suami dengan tindakan yang dilakukan. ibu dan suami

bersedia.

2. Menyiapkan alat untuk pemeriksaan darah ( tabung reagen, spuite 3cc). Alat sudah

siap

3. Melakukan pengambilan darah dilakukan secara IV sebanyak 3cc. Darah sudah

diambil.

4. Memberikan imunisasi TT5 pada lengan kiri secara Subcutan. Imunisasi sudah

diberikan.

5. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami, ibu dan suami paham

dengan penjelasan yang diberikan dan menerima hasil pemeriksaan.

6. Memberikan KIE mengenai tanda bahaya kehamilan pada trimester II seperti demam

tinggi dan gerakan janin berkurang, ibu sering merasa kecapean dan mudah lelah. ibu

mengerti dan dapat menyebutkan kembali mengenai tanda bahaya pada kehamilan

trimester II serta ibu akan segera datang ke fasilitas kesehatan terdek

7. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, beragam dan

seimbang, ibu mengerti dan bersedia menjaga kebutuhan nutrisi ibu.

8. Menjelaskan pada ibu untuk membawa sempel darah kelaboratorium, setelah hasil

didapatkan disarankan ibu dan suami konsul dokter umum. Ibu bersediaa.

9. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan diimbangi dengan tidur siang ±

1 jam dan tidur malam ± 7-8 jam per hari, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

21
10. Memberikan ibu obat suplemen SF 1x1 30 biji, dan vit C 1x1 30 biji, kalsium 1x1 30

biji serta menyarankan agar rutin meminum suplemen, ibu berjanji akan meminumnya

setiap hari.

11. Meyarankan ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan lagi pada tanggal 29

Juni 2021 atau sewaktu-waktu jika ada keluhan, ibu bersedia untuk datang kembali.

12. Melakukan pendokumentasian asuhan, pendokumentasian asuhan sudah dicatat pada

buku register dan buku KIA ibu.

BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Seorang pasien Ibu hamil datang ke UPTD Puskesmas Blahbatuh II tanggal 14 Juli
2021 pukul 09.00 WITA untuk melakukan kunjungan ulang ibu hamil. Setelah dilakukan
pengumpulan data subjektif dan data objektif maka ditegakkan diagnosa Asuhan Kebidanan
Pada Ny “NJ” umur 26 tahun G2P1A0 UK 18 Minggu T/H + Intrauterin.
Dari hasil anamnesa diperoleh bahwa ibu hamil ingin melakukan pemeriksaan
kehamilan, laboratorium belum, gigi dan umum tanpa ada keluhan yang dirasakan. Kehamilan
ini merupakan kehamilan yang pertama, HPHT : 12 Maret 2021. sudah pernah USG, TP : 19
Desember 2021, UK saat ini : 18 minggu. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan semuanya
masih dalam batas normal. Namun permasalahan pada kasus ini adalah ibu belum ibu belum
mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Ibu menikmati proses kehamilannya begitu juga
dengan keluarga yang menerima kehamilan ibu. Dalam hal ini bidan memberikan dukungan
dan support kepada ibu bahwa ibu pasti bisa menjalani proses kehamilan sampai
persalinannya.

22
Selain itu pada kasus diatas ibu hamil juga belum mengetahui tentang tanda bahaya
kehamilan trimester II. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal atau asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Masalah pengawasan
kehamilan merupakan bagian terpenting dari seluruh rangkaian perawatan ibu hamil. Melalui
pengawasan tersebut dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan hubungan
keduanya sehingga dapat direncanakan pertolongan persalinan yang tepat. Sehingga ibu harus
mengetahui tentang bahaya-bahaya kehamilan yang dapat terjadi (Rukiyah, 2014).
Dalam hal ini bidan memberikan KIE mengenai tanda bahaya kehamilan trimester II
seperti demam tinggi, sering merasa cepat lelah, lemas,dan gerakan janin tidak berkurang.
Bidan juga mengingatkan ibu untuk membaca buku KIA pada halaman 8 untuk informasi
tentang tanda bahaya pada kehamilan, dan pada halaman 10 untuk informasi tentang tanda
awal persalinan, serta menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan apabila
mengalami tanda bahaya tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pada Ny. NJ” di
dapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Telah dilakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. “NJ” dengan umur
kehamilan 18 minggu. Ny “RM” sudah memenuhi standar kunjungan kehamilan dimana
setiap wanita hamil wajib melakukan pemeriksaan kehamilan di pelayanan fasilitas
kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan, disini ny “NJ” sudah melakukan kunjungan
sebanyak 2x di bidan dan 1x di dokter Sp.Og. Pada pemeriksaan kali ini, ibu tidak
merasakan adanya keluhan fisik.
Pada masalah yang dirasakan oleh Ny. “NJ” sudah teratasi dengan cara
memberikan KIE sesuai dengan kebutuhan dan memberikan dukungan serta support
kepada ibu bahwa ibu pasti bisa menghadapi proses persalinannya nanti. Setelah
diberikan KIE ibu merespon dengan baik saran yang diberikan oleh bidan dalam
penanganan masalah.
B. SARAN
Laporan akhir ini dibuat sebagai wujud pengalaman nyata dari mahasiswa dalam
dunia kebidanan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan
fisiologis. Diharapkan mahasiswa dapat menjadikan pengalaman selama di lahan praktik
untuk memberikan asuhan kebidanan yang terbaik di kemudian hari serta diharapkan
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun2016. Bali: Dinas
Kesehatan Porvinsi Bali
Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan dalam Kerangka SistainableDevelopment Goals
(SDG'S). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI: 2016
Manuaba, IBG. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Nugroho, T., dkk. (2014). Buku ajar asuhan kebidanan nifas (askeb 3). Yogyakarta : Nuha
Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Yanti, SST. 2017. Model Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III.http://ugm.ac.id/.
Diakses tanggal 29 Oktober 2020

24

Anda mungkin juga menyukai