Strategi Sun Tzu Pilkada
Strategi Sun Tzu Pilkada
Strategi Sun Tzu Pilkada
SENI PERANG
SUN TZU
DAN 36 STRATEGI
VISIMEDIA
Seni Perang Sun Tzu dan 36 Strategi
Penyusun : Tjio Tjiang Feng
Penyunting : Nino Cicero Pendesain
Sampul : EM. Giri P.
Penata Letak : Yoga Anggoro
Redaksi
Jl.H.Montong No. 57
Ciganjur-Jagakarsa
Jakarta Selatan 12630
Telp.021-78883030 (ext.213, 214, 216)
Faks. 021-7270996
Email : [email protected]
Pemasaran
Transmedia Pustaka
Jl.Mandar XXI Blok DD II No. 31
Bintaro Jaya Sektor 3
Tlp/Fax : 021-7357875
Email : [email protected]
1. Politik/Bisnis I. Judul
II. Nino
320
ii
Prakata
Seni Perang Sun Tzu (Sun Zi Bingfa) yang dikenal pula dengan Sun
Tzu Art of War adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan
pertama kali ditulis pada tahun 400—320 SM oleh Sun Zi (Sun Tzu).
Buku ini terdiri dari 13 bab yang di dalamnya membahas strategi dan
berbagai metode perang. Buku ini merupakan karya tulis militer
Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal di negara-negara
luar Tiongkok. Pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 716—
735 M. Sementara itu, di Eropa, diperkenalkan dan diterjemahkan dalam
bahasa Prancis oleh Jean Joseph Marie Amiot. Selanjutnya,
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kapten E.F. Calthrop,
seorang
kapten berkebangsaan Inggris.
Buku ini merupakan salah satu buku strategi militer tertua di dunia
dan banyak memberikan pengaruh dalam perencanaan strategi militer,
baik Timur maupun Barat.
Buku ini juga mengilhami strategi kekuasaan banyak
penguasa di dunia. Di samping itu, diaplikasikan pula dalam
iii
dunia bisnis, bukan hanya oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga banyak
pebisnis dari etnis lain. Karenanya, tidak mengherankan jika Sun Zi
Bingfa kemudian menginsipirasi banyak penulis untuk mengembangkan
atau menjabarkannya lebih jauh. Dan karya-karya penulis
itupun akhirnya menjadi pegangan banyak orang, dari pemimpin negara,
pemimpin militer, politikus, konglomerat, pengusaha, pedagang, guru,
dosen, bahkan
mahasiswa.
sebelumnya di sana.
iv
maupun di luar Tiongkok. Bahkan, sering dihubungkan dengan Seni
Perang Sun Tzu (Sun Tzu Art of War), meskipun pada kenyataannya buku
ini lebih merupakan sebuah buku tentang taktik dibandingkan dengam
sebuah buku strategi. Identifikasi terhadap Sun Tzu barangkali tidak
terlalu tepat karena Sun Tzu hidup pada periode Musim Semi dan Gugur
di Tiongkok, sedangkan 36 sajak tersebut lahir pada periode
setelahnya.
Penyusun
v
Daftar Isi
Prakata iii
1. Perencanaan 3
2. Melancarkan perang 9
5. Energi 22
7. Melakuan Manuver 35
9. Pergerakan Pasukan 45
10. Dataran 53
36 Strategi 83
3. Strategi Penyerangan 91
vi
4. Strategi Chaos 94
5. Strategi Pendekatan 97
vii
SENI PERANG SUN
TZU
1
Perencanaa
n
2. Ini adalah persoalan hidup dan mati, sebuah jalan menuju keselamatan
atau kehancuran. Karena itu, dia
menjadi subjek penelitian yang tidak bisa disangkal.
3. Selanjutnya, seni perang ditentukan oleh lima faktor utama yang harus
dip ertimbangkan dengan matang dalam rangka menentukan kondisi
yang ada di
lapangan.
4. Kelima faktor tersebut adalah (1) huk um moral, (2) cuaca, (3) dataran,
(4) pem impin pasukan, serta (4)
doktrin dan kedisiplinan.
3
sehingga mereka bisa mereka bisa patuh kepada para pemimpin mereka
dan hidup secara selaras, sehingga mereka siap hidup bersama dan mati
bagi sang
penguasa tanpa merasa takut terhadap bahaya.
7. Cuaca mengacu pada perubahan yang kontras antara malam dan siang
hari, musim panas dan dingin, serta
perubahan musim.
8. Dataran mengacu pada jarak, ukuran dan kondisi tanah berbahaya atau
aman, luas atau sempit sehubungan dengan pergerakan pasukan, serta
apakah tanah ini bisa memberi peluang hidup atau bahkan bisa
menyebabkan kematian pasukan.
16. Selain menerapkan nasihat yang saya ajukan, Anda (jenderal) bisa
melengkapi diri dengan keuntungan
dan bantuan dari berbagai keadaan yang berada di luar aturan yang
biasa dalam pertempuran atu
ketetapan-ketetapan militer.
21. Jika musuh berada dalam posisi kuat dalam setiap bagiannya,
bersiaplah dengan sebaik-baiknya sebelum mengahadapinya. Dan,
ketika musuh berada dalam
kekuatan terbesarnya, menghindarlah darinya.
meningkatkan keangkuhannya.
6
24. Lakukan serangan ketika musuh Anda sedang tidak
siap, dan serang dia dari tempat yang tidak diduganya
sama sekali.
hal-hal ini, saya bisa meramalkan siapa yang bisa meraih kemenangan dan
siapa yang bakal menelan
kekalahan.***
7
2
Melancarkan
Perang
8
kota, Anda akan menguras kekuatan yang Anda miliki.
9
10. Negara bisa jatuh miskin karena mengatur pasukannya dan
mengangkut semua perbekalan dari jarak jauh. Selain itu, mengangkut
perbekalan dari negara asal
yang jauh dari medan pertempuran juga dapat
menyebabkan rakyat melarat.
10
16. Untuk membunuh musuh, para prajurit kita harus
membencinya terlebih dahulu; agar mereka merasakan keuntungan
dari mengalahkan musuh,
mereka mestinya diberi hadiah materi.
kereta milik kita. Selain itu, perlakukan para tawanan dengan baik,
sehingga mereka dapat dimanfaatkan.
20. Jadi, bisa diketahui bahwa pemimpin pasukan adalah penentu nasib
rakyat, orang yang akan menentukan apakah bangsa akan hidup dalam
kedamaian atau
justru terjerumus ke dalam krisis hebat.***
3 Menyerang
dengan Strategi
1. Sun Tzu mengatakan bahwa dalam menerapkan seni perang,
menaklukkan negara musuh secara utuh
11
merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan; maluluhlantahkan dan
menghancurkannya bukan merupakan pilihan yang baik. Lebih
baik menangkap seluruh
pasukan musuh daripada menghancurkannya,
demikian seterusnya dengan kompi dan bagaian lain
dari pasukan musuh.
6. Karena itu, para ahli perang dapat mengalahkan pasukan musuh tanpa
harus bertempur; mereka dapat menaklukkan kota tanpa melakukan
serangan; dia bisa menaklukkan kerajaan tanpa harus melakukan
operasi militer yang berkepanjangan.
7. Dengan kekuatan seperti ini dia akan melawan ke kuasaan kaisar dan
dengan demikian, tanpa kehilangan prajuritnya, dia akan meraih
kemenangan sempurna. Inilah yang dimaksud dengan menyerang
dengan strategi.
10. Karena itu, meskipun sebuah pasukan yang keras kepala melakukan
pertempuran dengan kekuatan yang lebih kecil, pada akhir
pertempuran mereka pasti akan ditangkap oleh pasukan yang
jumlahnya
lebih besar.
13
11. Dalam hal ini, sang jenderal laksana penjaga negara. Jika sang penjaga
kuat dalam segala hal, negara akan menjadi sangat tangguh.
Sebaliknya, jika sang penjaga negara memiliki karakter yang cacat,
negara
pun akan menjadi lemah dan rapuh.
13. (1) Memerintahkan pasukannya untuk maju atau mundur, padahal dia
tidak mengetahui fakta bahwa perintahnya tidak mungkin dijalankan.
Hal ini disebut
14. (2) Mencoba memerintahkan pasukan dengan cara yang sama ketika
dia mengatur sebuah kerajaan, padahal dia sendiri tidak memahami
kondisi yang menjadi sasaran dalam sebuah pasukan. Hal ini
menyebabkan para perwira dan prajurit bingung.
16. Namun, ketika pasukan tidak bisa lagi dipercaya, persoalan akan
datang dari para raja feodal yang lain. Hal ini dengan mudah
menghadirkan anarki ke dalam urusan militer dan membuat
kemenangan menjadi
sulit diraih.
17. Jadi, ada lima faktor yang bisa membantu kita meramalkan
kemenangan: (1) Dia yang tahu kapan bertempur dan kapan waktu
untuk tidak bertempur akan meraih kemenangan. (2) Dia yang
memahami bagaimana menangani pasukan besar dan pasukan kecil
14
akan mendapatkan kemenangan. (3) Dia yang dapat menyatukan diri,
pikiran, semangat, dan tujuannya dengan para prajuritnya akan
menang. (4) Dia yang proaktif dan memiliki persiapan matang, serta
menunggu momen yang tepat ketika musuh tidak sedang dalam
keadaan siap, akan menang. (5)
Dia yang cakap dan tidak bergantung pada campur
tangan penguasa akan menang.
18. Jadi, bisa dikatakan bahwa dia yang mengetahui keadaan musuh dan
mengenal kemampuan dirinya sendiri, tidak akan menelan kekalahan
dalam 100 pertempuran sekalipun. Dia yang tidak mengenal kondisi
lawan, tetapi mengenal dirinya sendiri, memiliki peluang yang sama
untuk menang dan kalah. Namun, dia yang tidak mengenal musuh dan
dirinya sendiri, cenderung mengalami kekalahan
dalam perang. ***
15
4 Penempatan
Pasukan secara Taktis
1. Sun Tzu mengatakan bahwa dalam
peperangan
kuno, para petarung yang baik pertama sekali adalah
menempatkan diri mereka di bawah kemungkinan untuk kalah, lalu
menunggu kesempatan untuk
mengalahkan musuh.
ofensif.
9. Juga bukan hal yang luar biasa, jika Anda bertempur dan menaklukkan
musuh, serta seluruh kekaisaran
berkata, “Anda telah melakukan tugas degan baik!”
17
13. Dia memenangi pertempuran dengan sempurna tanpa me lakukan
kesalahan. Tidak melakukan ke salahan adalah sesesutu yang
menciptakan ke menangan yang pasti, karena hal itu berarti
menaklukkan musuh yang
se sungguhnya sudah dikalahkan.
14. Karena itu, orang yang ahli berperang menempatkan dirinya dalam
posisi ketika kekalahan tidak mungkin terjadi, dan dia tidak kehilangan
satu peluang pun
untuk mengalahkan musuh.
16. Seorang ahli perang menjalankan hukum moral, serta secara tegas
memelihara doktrin dan kedisiplinan; dengan cara ini dia akan
mengendalikan kebijakan
yang menentukan kemenangan demi kemenangan.
17. Sehubungan dengan metode militer, kita memiliki lima hal. Pertama,
memperkirakan tingkat kesulitan; kedua, menilai cakupan operasi;
ketiga menghitung kekutan sendiri; keempat, membandingkan
kekuatan; serta kelima, menetapkan peluang untuk meraih
kemenangan.
19. Jadi, sebuah pasukan yang berjaya itu ibarat orang berbobot sangat
berat yang baradu dengan orang
yang berbobot sangat ringan.
5 Energi
1. Sun Tzu mengatakan bahwa mengendalikan
pasukan besar memiliki prinsip yang sama dengan mengendalikan
pasukan kecil. Ini semata-mata
persoalan membagi jumlah mereka.
19
4. Ketika pasukan Anda berhadapan dengan musuh, mereka harus seperti
sebuah batu keras yang
dilemparkan ke dalam tumpukan telur. Ini merupakan penerapan
prinsip menggunakan kekuatan untuk
menghantam kelemahan.
8. Hanya ada lima warna utama (biru, kuning, merah, putih, dan hitam),
tetapi paduan kelimanya menghasilkan begitu banyak lukisan yang
tidak
pernah dilihat sebelumnya.
9. Hanya ada lima rasa dasar (asam, pedas, asin, manis, dan pahit), tetapi
percampuran lima rasa ini mencimptakan begitu banyak rasa yang
tidak
mungkin dikecap semuanya.
20
10. Dalam pertempuran, hanya ada dua taktik menyerang, yakni langsung
dan tidak langsung. Namun, perpaduan kedua taktik ini menciptakan
serangkaian manuver
11. Taktik langsung dan tidak langsung ini digunakan silih berganti. Hal
itu seperti lingkaran yang berputar dan Anda tidak akan pernah tiba di
ujungnya. Siapakah yang bisa menghabiskan kemungkinan dari
kombinasi
keduanya?
14. Jadi, seorang petarung yang baik akan sangat ganas dalam
serangannya dan selalu tepat dalam setiap
keputusannya.
16. Di tengah kericuhan dan kekakacauan pertempuran, boleh jadi ada dan
tidak ada keteraturan yang sama sekali nyata; di tengah kebingungan
dan chaos, kesatuan tempur Anda mungkin tidak akan berjalan tanpa
barisan depan dan belakang, sehingga hal itu
akan menjadi bukti terhadap kekalahan.
21
17. Untuk berpura-pura kacau-balau di hadapan musuh dituntut
kedisiplinan yang sempurna; agar bisa berpura-pura takut
dibutuhkan keberanian; dan
23
6 Kelemahan dan
Kekuatan
1. Sun Tzu mengatakan bahwa siapa pun yang tiba pertama di medan
pertempuran akan memiliki
waktu yang cukup untuk beristirahat dan bersiap-
siap melawan musuh.
24
6. Sebuah pasukan dapat menempuh perjalanan yang sangat jauh tanpa
merasa tertekan dan terkuras tenaganya, jika pasukan itu bergerak di
tempat yang
tidak ada musuhnya.
25
mencegah agar musuh tidak mendekati pertahanan kita, meskipun itu
hanya sebuah garis (demarkasi) yang diguratkan begitu saja di atas
tanah. Di sini
yang kita lakukan adalah menempatkan banyak
rintangan dengan taktik tipu-daya di sepanjang jalan yang ditempuh
musuh untuk mencapai tempat atau
markas kita.
15. Dan karena itu, jika kita sanggup menyerang pasukan yang jumlahnya
lebih kecil, lawan kita akan dapat
dikalahkan dengan mudah.
16. Musuh tidak boleh mengetahui tempat yang akan menjadi sasaran
serangan kita; karena jika musuh tidak mengetahui tempat yang
menjadi target
serangan kita, dia akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk
melindungi banyak tempat; dan karena pasukan musuh harus tersebar
di beberapa tempat, jumlah prajurit musuh yang akan kita hadapi
di tempat tujuan serangan kita akan lebih sedikit.
26
17. Jadi, ketika musuh memperkuat barisan depan, dia akan memperlemah
barisan belakangnya;
sebaliknya, ketika dia memperkuat barisan belakang, garis depannya
akan melemah karena pasukannya
terkonsentrasi di garis pertahanan belakang; jika dia memperkuat
pertahanan sayap kiri, pertahanan sayap kanannya akan melemah;
begitu pula sebaliknya, ketika dia berkonsentrasi memperkuat
pertahanan sayap kanan, pertahanan sayap kirinya akan melemah. Jika
dia menyebar pasukannya di segala penjuru, di
semua titik, pertahanannya akan melemah.
18. Inferioritas atau kelemahan dalam hal jumlah berarti Anda harus siap
melawan musuh; dan sebaliknya, superioritas dalam hal jumlah berarti
musuh harus
20. Namun, jika baik waktu maupun tempatnya tidak diketahui, pasukan di
sayap kiri tidak akan mampu membantu yang kanan; demikian pula
sebaliknya, pasukan di sayap kanan tidak mampu membantu pasukan
di sayap kiri; baris pertahanan belakang tidak mampu memberikan
bantuan kepada baris pertahanan depan, atau sebaliknya, pasukan dari
baris pertahanan belakang tidak bisa membantu pasukan di baris
pertahanan depan. Masalah ini bahkan lebih
rumit lagi mengingat pasukan terjauh mungkin
berada pada jarak puluhan mil dan pasukan terdekat
terpisah beberapa mil.
27
21. Menurut analisis dan evaluasi saya, rakyat Kerajaan Yueh mungkin
memiliki pasukan yang sangat
besar, tetapi apakah keunggulan dalam jumlah ini secara otomatis
berarti mereka akan mendapatkan keuntungan ter tentu dalam
memenangi pertempuran? Meskipun jumlah mereka yang lebih banyak
daripada jumlah pasukan kita, sama sekali tidak berarti dalam hal
kemeangan. Dan saya katakan
bahwa kemenangan itu dapat kita ciptakan.
22. Biarpun jumlah pasukan musuh lebih banyak, kita dapat mencegahnya
agar tidak berperang dengan
kita. Karena itu, buatlah taktik untuk mengtahui rencana dan strategi
musuh sehingga dapat mengetahui
kemungkinan kemenangan mereka.
29. Taktik militer dapat dianalogikan dengan air. Air pada hakikatnya
mengalir dari tempat tinggi dan mengalir deras ke tempat yang lebih
rendah, demikian pula halnya dengan taktik militer yang digunakan di
medan pertempuran.
32. Jadi, sebagaimana air tidak pernah memiliki bentuk yang tetap, maka
dalam pelaksanaan perang pun
tidak ada kondisi yang selalu sama.
29
33. Dia yang bisa memodifikasi taktiknya dalam berhadapan dengan
musuh dan dengan demikian selalu meraih kemenangan, mungkin bisa
disebut dengan
kapten perang yang dianugerahkan dari surga.
34. Jadi, lima unsur alam (air, api, kayu, besi, dan tanah)
tidak selalu sama dalam menentukan kemenangan. Empat musim
selalu meciptakan jalannya sendiri bagi musim berikutnya. Ada hari
yang panjang, tetapi ada juga hari yang lebih pendek; pada waktu-
waktu tertentu bulan pun memiliki perubahan bentuknya
sendiri.***
30
7
Melakukan
Manuver
3. Setelah itu, barulah dia membuat taktik manuver. Dan satu hal yang
paling sulit dalam merancang taktik
bermanuver adalah mewujudkan pikiran menjadi perintah, dan
mengubah ketidakberuntungan men-
jadi keberhasilan atau kemenangan.
31
5. Jadi, melakukan manuver dengan sebuah pasukan sangat
menguntungkan, tetapi jika diserta dengan berbagai ketidakdisiplinan,
manuver tersebut akan
mendatangkan bahaya.
8. Orang-orang yang lebih kuat dan bugar akan berada di bagian depan,
sedangkan mereka yang lebih lemah
akan ditempatkan jauh di belakang.
10. Jika Anda berjalan sejauh 30 mil dengan tujuan yang sama, dua per
tiga pasukan Anda akan tiba di tempat
tujuan.
11. Dengan demikian, pasukan yang berangkat ke medan perang tanpa
kereta pengangkut perbekalan akan kalah; pasukan yang tidak
memiliki perbekalan juga akan kalah; dan pasukan yang tidak
memiliki cadangan
32
perbekalan pun tidak dapat bertahan hidup.
13. Kita tidak bisa memimpin pergerakan prajurit jika kita tidak
mengetahui kondisi negara tetangga kita; tentang pegunungannya,
dataran, dan jalur berbahaya yang perlu dihindari, serta rawa-rawa dan
payau-payau berbahaya.
22. Dia yang telah mempelajari seni taktik atau tipu daya
sebelumnya, akan mampu menaklukkan lawan. Dan
itulah yang disebut dengan seni bermanuver.
24. Canang dan genderang, panji dan bendera, adalah sarana untuk
menarik perhatian para prajurit dan memusatkan gerakan mereka pada
sasaran tertentu.
25. Begitu pasukan bersatu sebagai satu kesatuan unit, adalah mustahil
bagi prajurit paling berani sekalipun untuk bergerak maju sendiri atau
prajurit pengecut untuk mundur sendiri. Ini adalah seni memimpin
pasukan yang terdiri dari sejumlah besar prajurit.
26. Pada pertempuran yang dilakukan malam hari, gunakan obor dan
genderang sebagai tanda atau
isyarat; dan jika bertempur pada siang hari gunakan lebih banyak
bendera dan panji. Semua peralatan ini merupakan sarana untuk
34
memengaruhi indra pendengaran dan penglihatan dari para prajurit
Anda.
27. Seluruh pasukan bisa saja dirampas semangat juang nya dan seorang
panglima bisa saja dikuras
pemikirannya.
28. Pada awal pertempuran (pada pagi hari) semangat juang pasukan
sangat tinggi; menjelang siang (selama pertempuran berlangsung)
semangat mereka mulai menurun; dan menjelang senja (ketika
pertempuran akan berakhir) yang ada dalam pikiran para prajurit
hanya keinginan untuk kembali ke markas.
29. Karena itu, seorang jenderal yang cerdas, menghindari pasukan musuh
ketika semangat juang
mereka sedang menggebu-gebu; sebaliknya, dia akan menyerang
mereka pada saat semangat juangnya menurun dan mereka mulai
merasa rindu kembali ke markas mereka. Ini adalah seni mempelajari
semangat juang.
30. Tetaplah disiplin dan tenang untuk menghadapi kekacau-balauan dan
kericuhan di dalam pasukan
musuh. Ini adalah seni pengendalian diri.
35
musuh yang ada dalam formasi yang solid dan teratur. Ini adalah seni
mempelajari faktor perubahan atau kondisi
lingkungan.
33. Ada sebuah aksioma dalam bidang militer untuk tidak menghadapi
musuh yang berada di tempat tinggi, juga tidak menghadapi mereka
saat sedang menuruni
bukit.
35. Jangan termakan umpan yang diberikan oleh musuh dan jangan
mencegat musuh yang telah kembali ke markasnya.
36. Jika Anda mengepung sebuah pesukan musuh, beri-
kan celah agar dia meloloskan diri, dan jangan terlalu gencar mengejar
musuh yang putus asa atau terlepas
dari pasukan induknya.
36
Sun Tsu.Orang yang
6. Karena itu, dalam komando militer, jika seorang jenderal tidak dapat
menguasai variasi perencanaan, meskipun dia telah memahami lima
pertimbangan strategis, dia tetap tidak akan mampu memimpin
dan menempatkan pasukannya dan mencapai
kemenangan maksimal.
38
siap meraih keuntungan, maka kita bisa membebaskan
diri kita sendiri dari nasib malang.
11. Seni perang mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada musuh
yang tidak datang menyerang, tetapi pada kesiapan kita sendiri untuk
menyambut
serangan mereka; tidak bergantung pada kegagalan serangan musuh,
tetapi lebih pada kenyataan bahwa
kita menempati posisi yang tidak mudah diserang.
12. Ada lima kesalahan fatal yang bisa membahayakan seorang jenderal,
yaitu (1) kecerobohan yang membuatnya terbunuh; (2) sikap pengecut
yang membuatnya tertangkap; (3) mudah marah sehingga mudah
terpancing; (4) haus akan penghormatan
membuatnya rentan terhadap penghinaan; (5) terlalu berbelas-kasihan
kepada prajuritnya, yang membuat
dia selalu merasa kawatir dan terganggu.
10. Ini merupakan empat bagian penting dari pengetahuan militer yang
membuat Kaisar Kuning mampu menaklukkan empat penguasa.
11. Semua pasukan lebih memilih dataran tinggi daripada
dataran rendah, dan medan pertempuran yang terang daripada medan
pertempuran yang gelap
gulita.
12. Jika Anda dan pasukan Anda berhati-hati, serta berkemah di tanah
yang keras dan berlimpah makanan, pasukan tersebut akan bebas dari
41
segala jenis penyakit, dan hal ini akan mendukung
tercapainya kemenangan.
13. Jika Anda berada di daerah perbukitan, duduki tempat yang banyak
cahayanya dengan jurang di sisi kanan belakang Anda. Dengan cara
seperti ini, Anda bisa bertindak demi keuntungan para prajurit Anda
sekaligus memanfaatkan keuntungan dari kondisi
alam yang ada.
14. Jika terjadi hujan lebat di bagian hulu, sungai yang Anda harapkan
mengalir tenang menjadi keruh dan berbuih, Anda harus menunggu
sampai alirannya
kembali tenang.
15. Wilayah yang ada jurang-jurang terjal dengan air yang mengalir di
antaranya, sumur alam, penjara alam, jaring, jebakan, dan celah alam,
sebaiknya segera
ditinggalkan dan jangan coba didekati lagi.
16. Ketika berusaha menjauhi tempat itu, kita buat agar musuh kita malah
mendekatinya. Sementara itu,
sambil menghadapi tempat seperti itu, kita sebaiknya membiarkan
musuh berada di baliknya.
17. Jika tempat di sekitar kemah Anda terdapat daerah berbukit, kolam-
kolam yang ditutupi rerumputan air dan alang-alang, payau-payau,
pegunungan berhutan, serta daerah dengan semak belukar dan
tumbuhan yang lebat, semuanya harus dilewati dan diselidiki secara
saksama. Karena daerah-daerah semacam itu sering kali memiliki
banyak jebakan yang dipasang musuh atau menjadi tempat
persembunyian mata-
mata mereka.
42
18. Jika musuh sudah berada pada jarak dekat, tetapi masih tenang-tenang
saja, berarti dia masih bergantung pada kekuatan alam karena
menempati
posisi yang strategis.
19. Jika dia tidak bisa tenang dan memancing Anda untuk terjun ke medan
pertempuran, berarti dia masih
menginginkan satu tempat lain untuk diserangnya.
20. Jika perkemahan pasukan musuh mudah diakses, berarti dia sedang
memberi umpan dan memancing Anda.
22. Jika banyak burung tiba-tiba terbang, pertanda ada sebuah jebakan di
dekat tempat Anda. Binatangbinatang yang berlarian dari hutan
memberi isyarat
23. Jika ada debu yang terbang tinggi dalam bentuk gumpalan,
menandakan kalau kereta perang musuh sudah bergerak. Jika debu itu
tidak melambung tinggi tetapi menyebar ke seluruh arena yang luas,
menandakan pasukan infanteri musuh sudah mendekat. Jika debu itu
tersebar ke arah yang berbeda, menunjukkan bahwa pasukan musuh
sedang mencari dan mengumpulkan kayu bakar. Jika debu naik dan
sesekali mengendap dalam gundukangundukan kecil, artinya musuh
tengah mendirikan
kemah.
43
24. Kata-kata merendah dan persiapan-persiapan yang terus meningkat
adalah pertanda kalau musuh sedang bersiap untuk menyerang.
Sebaliknya, ancaman dan agresif seolah-olah hendak menyerang
merupakan
pertanda bahwa musuh akan mundur.
27. Jika banyak prajurit bergerak dan mengambil posisi di bagian sayap,
mengindikasikan momen genting
telah tiba.
28. Jika sebagian pasukan bergerak maju, tetapi sebagian
lainnya bergerak mundur, adalah umpan untuk
memancing Anda.
29. Jika para prajurit musuh bersandar di tombak atau senjata mereka,
berarti mereka tengah kelaparan
dan mendambakan makanan.
30. Jika para prajurit yang ditugaskan untuk mengambil air dan mulai
meminum lebih dahulu, berarti para
prajurit tengah menderita kehausan.
33. Jika perkemahan musuh tidak teratur dan berantakan, berarti otoritas
jenderalnya lemah. Jika panji-panji dan
bendera-bendera sering berpindah-pindah, berarti musuh tengah
kebingungan dan kacau. Jika para perwira marah, berarti mereka lelah
dan membenci
tanggung jawab mereka.
34. Ketika suatu pasukan memberi makan kuda mereka dengan rumput
yang segar dan membunuh ternak mereka untuk makanan, dan
peralatan dapur mereka diletakkan di tempat yang jauh dari tungku di
perkemahan, berarti mereka tidak akan kembali ke perkemahan
mereka; sehingga anda bisa mengetahui
kalau musuh pasti akan bertempur sampai mati.
45
39. Jika musuh menyerang dengan gusar dan tetap menghadapi pasukan
kita untuk jangka waktu yang panjang tanpa terlibat dalam
pertempuran atau mengudurkan diri, sebaiknya harus waspada dan
terus memperhatikan perilaku mereka.
40. Jika jumlah prajurit Anda tidak lebih banyak daripada jumlah pasukan
musuh, tidak jadi masalah; hal itu hanya berarti tidak akan ada
serangan langsung yang bisa dilakukan. Apa yang bisa Anda lakukan
adalah memobilisasi semua kekuatan yang ada, tetap
43. Karena itu, para prajurit harus tetap diperlakukan secara manusiawi,
tetapi dikendalikan dengan disiplin
baja. Inilah jalan pasti untuk meraih kemenangan.
8. Jika musuh lebih dahulu menduduki medan yang menyempit dan telah
membentengi pintu-pintu masuk strategis, hendaklah Anda menahan
diri dan
tidak menyerangnya terlebih dulu.
11. Jika musuh menduduki medan kunci terlebih dahulu, dia harus
dipancing agar keluar. Seseorang tidak
boleh mengikuti (untuk menyerang dia).
12. Di medan yang jauh, jika kedua pasukan sama kuat, akan sulit bagi
pihak yang satu untuk memancing yang lain masuk ke dalam medan
pertempuran
karena tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh
dalam pertempuran langsung.
48
13. Hukum alam dari dataran mendasari keenam jenis medan ini.
Tanggung jawab seorang jenderal adalah mempelajari dan memeriksa
sifat dataran secara
menyeluruh.
15. Bahkan, ketika semua kondisi dan karateristik lainnya seimbang, jika
suatu pasukan bersikeras menyerang pasukan musuh yang prajuritnya
sepuluh kali lipat
ukurannya, hasilnya adalah pelarian diri.
16. Jika para prajurit kuat dan berani sedangkan para perwiranya lemah
dan pengecut, hasilnya adalah ketidaktaatan. Jika para perwira kuat
dan berani, tetapi para prajurit lemah dan takut, hasilnya adalah
keruntuhan.
17. Jika para perwira senior marah dan tidak taat akibat
kegagalan jenderal untuk mengakui kemampuan
mereka dan mereka bertempur melawan musuh dengan semangat
kemarahan dan bertindak
sesuai dengan kehendak sendiri, hasilnya adalah
kehancuran.
18. Jika jenderal lemah dan kurang disiplin, ketika segala perintah dan
instruksinya tidak bijaksana, ketika para perwira dan prajuritnya tidak
49
memiliki garis tanggung jawab yang jelas, dan ketika struktur
komando dan formasi membingungkan, akibatnya
adalah ketidaktertiban.
19. Jika jenderal tidak mampu menilai sifat musuh, membiarkan suatu
pasukan yang lebih kecil menye rang pasukan yang lebih besar,
mengadu kelemahannya dengan kekuatan musuh dan tidak
memiliki pasukan elit di bagian depan, hasilnya adalah
gerakan mundur dalam kekacau-balauan.
50
yang sudah pasti, sorang jenderal tidak boleh masuk ke dalam
pertempuran meskipun hal itu terdapat
dalam aturan yang berlaku.
24. Jadi, jenderal yang setia mampu maju dalam pertempuran tanpa
berpikir untuk mengejar ke-
mashuran dan kemuliaan pribadi. Dia mundur tanpa takut mendapat
hukuman dan perhatiannya selalu terarah untuk melindungi
kemakmuran rakyat dan menegakkan kepentingan penguasa. Dia
adalah
seseorang yang memiliki bakat berharga yang disukai
bangsanya.
27. Jika saya tahu bahwa pasukan saya mampu menyerang musuh, tetapi
tidak tahu bahwa musuh tidak bisa diserang, berarti peluang untuk
menang hanya
setengah.
51
hanya setengah.
29. Dalam pertempuran, saya mungkin tahu bahwa musuh rentan terhadap
serangan dan pasukan saya mampu menyerang. Namun, jika saya tahu
bahwa dataran tidak menguntungkan dalam melakukan serangan yang
semacam itu, berarti peluang kemenangan
hanya setengah.
30. Jadi, dia yang ahli dalam peperangan tidak pernah dibingungkan atau
salah jalan dan menempatkan pasukannya untuk bertempur. Jika dia
melancarkan suatu operasi militer, dia tidak pernah kehabisan
strategi atau rencana.
31. Jadi bisa dikatakan, kenali musuh Anda, kenali diri Anda sendiri, dan
kemenangan Anda tidak akan terancam; kenali cuaca, kenali dataran,
maka kemenangan Anda
52
53
11 9 Medan
Pertempuran
1. Sin Tzu mengatakan bahwa dalam seni berperang terdapat sembilan
jenis medan pertempuran, yakni (1) medan yang menyebar, (2) medan
perbatasan, (3) medan kunci, (4) medan komunikatif, (5) medan fokus,
(6) medan serius, (7) medan berbahaya, (8) medan
yang menyempit, dan (9) medan kematian.
54
wilayah musuh, dengan meninggalkan di belakangnya banyak kota
besar dan kota kecil yang berbahaya dan dikelilingi benteng, pasukan
itu dianggap berada di
medan serius.
9. Suatu daerah yang hanya dapat dicapai melalui jalan masuk yang
sempit, yang memungkinkan gerakan mundur hanya melalui jalur yang
berbahaya dan
berkelok-kelok dan sebuah pasukan kecil musuh sudah cukup untuk
menyerang pasukan Anda yang lebih
besar, digolongkan sebagai medan yang menyempit.
10. Suatu wilayah ketika orang hanya dapat bertahan hidup melalui
pertempuran yang tak kenal takut dan pasti akan sirna jika dia tidak
bertarung mati-matian
disebut dengan medan kematian.
11. Karena itu, jika berada di medan yang menyebar, jangan telibat dalam
pertempuran. Ketika berada di medan perbatasan jangan menghentikan
gerak maju pasukan dan ketika musuh menduduki medan kunci
jangan lancarkan serangan.
12. Ketika berada di medan komunikatif, pastikan bahwa pasukan Anda
tidak terpisah. Ketika berada di medan fokus, Anda harus berupaya
untuk bersahabat dan
bersekutu dengan negara-negara tetangga.
15. Dikatakan bahwa para ahli strategi militer pada masa lampau mampu
memastikan bahwa pasukan
musuh di barisan depan dan belakang; tidak dapat saling memperkuat
tepat pada waktunya; mereka memastikan bahwa pasukan-pasukan
musuh yang lebih besar dan kecil tidak akan mampu mendukung atau
saling mengandalkan. Mereka memastikan bahwa para musuh tidak
akan mampu untuk saling meyelamatkan, juga para komando dan
perintah musuh dari atas ke bawah tidak akan diterima atau
ditaati.
56
20. Prinsip-prinsip yang mengatur pasukan penyerang adalah ketika Anda
telah menembus jauh ke wilayah musuh, pasukan Anda harus sangat
terfokus dan terpusat sehingga musuh tidak mampu mengalahkan
Anda.
21. Anda harus mampu menjarah dan hidup dari sumber daya musuh
sehingga pasukan Anda akan
mendapatkan pasokan makanan yang cukup.
57
25. Jadi, pasukan ini tidak memerlukan instruksi agar tetap waspada dan
siaga untuk bertempur; tidak perlu diminta melakukan apa yang
diharapkan dari mereka; tidak ada disiplin yang dibutuhkan untuk
memperoleh kedekatan hubungan dan dukungan mereka; dan tidak ada
perintah yang dibutuhkan untuk memperoleh kepercayaan dan
kebergantungan
mereka.
29. Jadi, pasukan yang ahli dalam peperangan dapat disamakan dengan
ular shuai-jan. Shuai-jan adalah seekor ular yang ditemukan di Gunung
Cung. Jika Anda menyerangnya, ekornya akan menyerang Anda; jika
58
Anda menyerang ekornya, kepalanya akan menyerang Anda; dan jika
Anda menyerang badannya,
kepala dan ekornya akan menyerang Anda.
30. Jika saya ditanya, “Dapatkah prajurit memiliki kemampuan yang sama
dengan Shuai-jan?” Saya akan menjawab, “Ya.” Dikatakan bahwa
rakyat dan para prajurit Kerajaan Wu dan Yueh sangat membenci
satu sama lain, tetapi jika mereka ditempatkan dalam perahu yang
sama dan menghadapi angin yang kuat dan mengancam, mereka akan
bekerja sama dan saling membantu seperti tangan kiri dan tangan
kanan.
35. Seni menjadi seorang jenderal adalah berpikir dengan tenang dan
serius; sukar dimengerti dan menyeluruh dalam menyusun strategi;
serta ketat, adil, dan tidak
berat sebelah dalam mengelola urusan militer.
59
36. Dia harus mampu menjaga informasi agar tidak
diketahui oleh para perwira dan prajuritnya sehingga
mereka tidak akan mengetahui rencananya.
39. Dia akan memimpin pasukannya jauh ke dalam wilayah musuh yang
berbahaya dan kemudian mengungkapkan niatnya, yang sesungguhnya
setelah membakar perahu dan memecahkan belanga untuk memasak.
Dia akan memimpin pasukan seperti sekawanan domba,
mengembalakan mereka ke satu arah, lalu mengalihkan kembali ke
arah lain tanpa
mereka pahami apa yang sedang dia lakukan.
41. Variasi dan perubahan dari berbagai jenis medan, berbagai keuntungan
yang terkait, dengan tindakan bertahan dan menyerang, serta
pemahaman atas sifat dasar manusia merupakan aspek penting yang
dipelajari dengan cermat.
60
42. Prinsip yang mengatur pendudukan atas wilayah musuh adalah ketika
suaru pasukan menerobos jauh ke dalam wilayah musuh; pasukan itu
akan lebih terfokus dan bersatu dalam pertempuran; ketika pasukan itu
menerobos tidak begitu jauh, semangat
tempurnya cenderung terancam dan mencair.
45. Jika daerah yang dekat dengan barisan belakang sangat berbahaya dan
daerah depannya sangat sempit, medan itu adalah medan yang
menyempit. Suatu daerah yang tidak memiliki jalan untuk
meloloskan diri disebut dengan medan kematian.
61
49. Di medan serius, saya harus terus-menerus memastikan pasokan
makanan dan perbekalan. Di medan berbahaya, saya harus mendorong
pasukan saya untuk
maju dengan cepat dalam rangka melewatinya.
50. Di medan yang menyempit, saya harus mengunci jalan masuk dan
keluarnya. Dan di medan kematian,
saya harus bertarung seolah tidak ingin hidup.
51. Sudah merupakan sifat intuitif dari para prajurit untuk melawan ketika
mereka dikepung, bertarung
sampai mati ketika mereka tidak memiliki pilihan lain, dan patuh
ketika mereka berada pada situasi yang
sangat berbahaya.
52. Jadi, jika segala siasat dan taktik para panglima perang dari negara-
negara tetangga tidak diketahui, seseorang tidak boleh giat menjalin
persekuatuan apa pun dengan mereka. Orang-orang yang tidak
mengetahui kondisi pegunungan berhutan, dataran berbahaya dari
jalur-jalur pegunungan, serta sifat berbahaya rawa-rawa dan payau-
payau, tidak akan mampu menggerakkan pasukan. Dan orang-orang
yang tidak menggunakan pemandu lokal tidak akan
mampu meraih segala manfaat dataran.
54. Ketika seorang panglima perang menyerang suatu negara yang besar,
dia akan memastikan musuh tidak akan dapat mengumpulkan semua
kekuatannya untuk melawan pasukannya. Dia akan mengatasi
musuhnya dengan sangat meyakinkan dan membuat negara-
negara lain begitu kagum sehingga tak satu pun dari
62
para sekutu berani bersatu untuk melawannya.
59. Ketika pasukan itu dilemparkan ke dalam situasi dengan bahaya besar,
mereka mampu mengubah
kekalahan menjadi kemenangan.
63
61. Pusatkan kekuatan Anda pada satu poisi musuh. Jadi, meskipun datang
dari jarak ribuan mil Anda masih
dapat membunuh pemimpin musuh.
64. Selesaikan dan awasi dengan teliti semua persiapan, rencana, dan
strategi akhir untuk berperang di kuil
para leluhur.
66. Cegahlah musuh dengan cara menangkap apa yang sangat mereka
hargai, dan jangan biarkan musuh
mengetahui tanggal serangan.
67. Strategi militer harus disesuaikan dengan keadaan musuh sehingga
berbagai tindakan dan keputusan
dapat ditentukan sesuai dengan hal itu.
64
12 Menyerang
Menggunakan Api
1. Sun Tzu mengatakan bahwa ada lima cara dalam menggunakan api
untuk menyerang musuh. Cara pertama adalah membakar musuh di
dalam kemah mereka; kedua, membakar pasokan dan perbekalan
musuh; ketiga, membakar peralatan berat militer dan pasokan musuh;
keempat, membakar gudang persenjataan dan gudang musuh; serta
yang kelima
adalah membakar alat transportasi musuh.
65
bergantian, tergantung pada keadaan pada saat itu.
7. (2) Ketika api berkobar di dalam perkemahan musuh dan tidak ada
kebingungan atau keributan di antara para prajurit, tunggulah dengan
sabar dan jangan
melakukan serangan dengan buru-buru.
8. (3) Ketika api sedang membakar dengan ganas dengan peluang yang
bisa diraih, lancarkan serangan dengan cepat. Namun, ketika tidak ada
peluang yang dapat
diperoleh dan dimanfaatkan, berhentilah segera.
11. Jika angin bertiup kencang dan terus-menerus sepanjang hari, angin
cenderung berhenti ketika
malam tiba.
12. Seorang ahli perang harus mengetahui lima metode yang dapat saling
dipertukarkan dalam penyerangan menggunakan api sehingga dapat
direncanakan dan
dipersiapkan kegunaannya dengan kewaspadaan.
67
20. Kemarahan dapat berubah menjadi kebahagiaan, kejengkelan hati
dapat tergantikan dengan
kepuasan.
21. Namun, suatu bangsa yang telah hancur tidak dapat pulihkan kembali,
orang yang telah mati tidak dapat
dibangkitkan kembali.
13
Intelijen dan
Spionase
68
pendapatan rakyat. Ini terjadi bersamaan dengan keringnya harta
kekayaan negara yang jumlahnya sama dengan pengeluaran
setiap hari, yakni sekitar 1.000 kepingan perak. Akan ada keributan
dan gangguan besar atas perdamaian di dalam negeri dan luar negeri,
serta orang-orang akan kehabisan tenaga di sepanjang rute pasokan.
Selain itu, akan terjadi gangguan pada pekerjaan, tugas, dan berbagai
profesi yang bisa memengaruhi 700.000 ribu rumah tangga.
2. Dua pasukan yang saling bertempur bisa saja saling memerangi selama
bertahun-tahun untuk mengejar hari akhir kemenangan. Namun, jika
seseorang enggan berpisah dengan kehormatan dan jabatan, uang dan
perak untuk tujuan spionase, serta tidak peduli dengan situasi musuh,
dia sangatlah tidak
berperikemanusiaan.
3. Orang seperti itu tidak bisa menjadi seorang pemimpin atas prajurit,
tidak pernah menjadi seorang asisten yang baik bagi seorang penguasa,
dan tidak pernah
menjadi tuan atas kemenangan-kemenangan.
5. Pengetahuan yang lebih dahulu diperoleh ini tidak dapat diperoleh dari
roh, tidak dapat dicapai dengan
membandingkan berbagai peristiwa dan keadaan
yang serupa saat ini atau yang lalu, dan tidak bisa
didapatkan dengan mempelajari ilmu ramalan
69
bintang.
7. Jadi, ada lima jenis agen rahasia atau mata-mata yang dapat
digunakan, yakni (1) agen lokal, (2) agen dalam, (3) agen ganda, (4)
agen celaka, dan (5) agen hidup.
8. Ketika kelima agen ini bekerja secara serentak, berbagai cara operasi
mereka yang rumit akan berada di luar pemahaman musuh. Mereka
seperti taktik yang memiliki sifat ilahi yang dapat dianggap sebagai
9. Agen lokal adalah orang-orang biasa yang direkrut dari tanah air
musuh dan digunakan sebagai mata-
mata.
12. Agen celaka mengacu pada mata-mata kita sendiri yang tidak mampu
menjaga rahasia dan kemudian
secara sengaja diberi informasi palsu agar dibocorkan
pada mata-mata musuh.
14. Jadi, di antara semua hubungan militer, tidak ada satu hubungan pun
yang bisa lebih dekat daripada hubungan yang dipelihara antara para
70
mata-mata dan agen rahasia. Tidak ada hadiah yang lebih besar
daripada hadiah yang diberikan kepada mata-mata dan agen rahasia.
Tidak ada operasi yang lebih besar
daripada operasi menyangkut spionase.
15. Agen rahasia dan mata-mata tidak dapat digunakan oleh orang yang
tidak memiliki kearifan dan ke-
bijaksanaan.
16. Mereka tidak dapat menempatkan dan memanfaatkan
agen rahasia dan mata-mata jika mereka tidak memiliki
kemurahan hati, perhatian, keadilan, dan kesetiaan.
17. Tanpa kecerdasan dan kecermatan pikiran, mereka tidak akan mampu
memahami kebenaran yang terkandung dalam laporan para agen
rahasia dan mata-
mata.
19. Jika kegiatan spionase dan operasi rahasia telah dibocorkan sebelum
pelaksanaannya, para agen yang terlibat dan orang-orang yang mereka
hubungi harus
dibunuh.
20. Mungkin ada pasukan yang ingin Anda serang, kotakota yang ingin
Anda taklukkan, dan orang-orang penting yang ingin Anda bunuh,
adalah sangat penting sebelumnya mengetahui informasi terinci
mengenai berbagai identitas dari korban garnisun, perwira
pembantunya, penasihat tamu, pengawal
dan petugas patroli, serta berbagai jenis pembantu. Agen Anda harus
menyelidiki persoalan ini dengan
sangat terperinci.
71
21. Para agen rahasia musuh yang sedang memata-matai kita harus dicari
dengan giat, gunakan intensif untuk
menyogok, membimbing, dan menasihati mereka, kemudian
memaafkan dan membebaskan mereka.
Jadi, mereka bisa menjadi agen ganda, serta bisa Anda gunakan dan
pekerjakan.
22. Melalui informasi yang diperoleh dari agen ganda inilah situasi musuh
bisa diketahui, serta para agen lokal
dan agen dalam dapat direkrut dan ditempatkan.
23. Melalui informasi yang diperoleh dari para agen ganda inilah kita
mampu menggunakan para agen celaka untuk membawa informasi
yang dibuat-buat
dan palsu kepada musuh.
24. Terakhir, melalui upaya dari para agen ganda inilah agen-agen hidup
kita mampu kembali sesuai dengan jadwal dengan membawa laporan
yang dibutuhkan
mengenai musuh.
26. Pada zaman kuno, bangkitnya Dinasti Shang di atas Dinasti Xia adalah
karena penasihat militernya, Yi Yin, telah menjadi pejabat di Kerajaan
Xia. Demikian pula halnya dengan Dinasti Zhou yang berdiri di atas
Dinasti Yin, disebabkan penasihat militernya, Lu Ya,
pernah bekerja sebagai pejabat di Kerajaan Yin.
27. Karena itu, hanya penguasa yang sudah tercerahkan dan jenderal yang
bijaksana yang bisa memanfaatkan orang-orang yang memiliki tingkat
72
inteligensi yang tinggi dalam pasukannya sebagai mata-mata dan agen
rahasia guna meraih tujuan-tujuan besar. Dan akhirnya, operasi rahasia
dan kegiatan spionase merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
operasi militer. Karena semua perencanaan strategis dan pergerakan
pasukan sangat tergantung pada hasil
pengamatan dan informasi para mata-mata itu.***
73
36
Strategi
84
1 Strategiuntuk
Menang
Strategi 1
Perdaya Langit untuk Melewati Samudera
Bergerak dalam kegelapan dan bayang-bayang, memanfaatkan tempat-
tempat tersembunyi, atau ber-
sembunyi di belakang layar bisa menimbulkan kecurigaan. Untuk
memperlemah pertahanan musuh, Anda harus bertindak di tempat
terbuka, tidak memperlihatkan maksud yang tersembunyi, dan tetap
menjalankan
aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Strategi 2
Kepung Wei untuk Menyelamatkan Zhao
75
dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya
secara psikologis.
Strategi 3
Pinjam Tangan untuk Membunuh
Strategi 4
Buat Musuh Kelelahan Sambil Menghemat Tenaga
Strategi 5
Rampok Rumah yang Terbakar
Strategi 6
76
Pura-pura Menyerang dari Timur, padahal Serangan Sebenarnya
dari Barat
77
2 Strategi
Berhadapan dengan
Musuh
Strategi 7
Buatlah Sesuatu untuk Hal Kosong
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi
terhadap tipuan pertama (dan biasanya yang kedua), musuh akan ragu-
ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. Karena itu, tipuan ketiga
adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh ketika
pertahanannya lemah.
Strategi 8
Secara Rahasia Gunakan Lintasan Chen Chang (Perbaiki Jalan
Utama untuk Mengambil Jalan Lain)
78
Strategi 9
Pantau Api yang Terbakar di Sepanjang Sungai
Strategi 10
Belati Tersarung dalam Senyum
Strategi 11
Pohon Prem Berkorban untuk Pohon Persik (Mengorbankan Perak
untuk Mempertahankan Emas)
79
3 Strategi
Penyerangan
Strategi 13
Kagetkan Ular dengan Memukul Rumput
Sekitarnya
Ketika Anda tidak mengetahui dengan jelas rencana lawan, serang dan
pelajari reaksinya. Perilakunya akan membongkar strategi yang
dimilikinya.
Strategi 14
Hidupkan Kembali Orang yang Mati
80
Jangan pernah menyerang secara langsung terhadap musuh yang
memiliki keunggulan karena posisinya yang baik. Giring musuh agar
meninggalkan sarangnya sehingga terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 16
Ketika Menangkap, Lepaskan Satu Orang
Strategi 17
Melempar Batu Bata untuk Memperoleh Giok
81
hatilah, mereka bisa melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas
dendam.***
82
4 Strategi Chaos
Strategi 19
Jauhkan Kayu Bakar dari Tungku (Lepaskan Pegangan dari
Kapaknya)
Strategi 20
Memancing di Air Keruh
83
Ketika Anda dalam keadaan tersudut, hanya memiliki kesempatan untuk
melarikan diri, dan harus mengonsolidasikan kelompok, buatlah sebuah
ilusi. Sementara itu, perhatian musuh terfokus atas muslihat yang Anda
lakukan, pindahkan pasukan Anda secara
rahasia di belakang muka Anda yang terlihat.
Strategi 22
Tutup Pintu untuk Menangkap Pencuri
Strategi 23
Berteman dengan Negara Jauh dan Serang Negara Tetangga
Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara yang berbatasan satu sama
lain sering menjadi musuh, sedangkan negara yang terpisah jauh
merupakan sekutu yang baik. Ketika Anda adalah yang terkuat di sebuah
wilayah, ancaman terbesar adalah dari yang terkuat kedua di wilayah
tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah
lain.
Strategi 24
Cari Lintasan Aman untuk Menjajah Kerajaan Guo
84
5 Strategi
Pendekatan
Strategi 25
Gantikan Balok dengan Kayu yang Jelek
Strategi 26
Periksa Pohon Murbei dan Ganggu Ulatnya
85
memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Strategi 27
Pura-pura Menjadi Seekor Babi untuk Memakan Macan (Bergaya
Bodoh)
Strategi 28
Jauhkan Tangga Ketika Musuh telah Sampai di Atas (Seberangi
Sungai Dan Hancurkan Jembatan)
Strategi 29
Hiasi Pohon dengan Bunga Palsu
Strategi 30
86
Buat Tuan Rumah dan Tamu Bertukar Tempat
87
6
Strategi Kalah
Strategi 31
Jebakan Indah (Jebakan Bujuk Rayu, Gunakan Perempuan untuk
Menjebak Laki-laki)
88
musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menguntungkan
Anda, tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa.
Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi Anda, tindakan yang
tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah
keberuntungan, musuh
akan mengendorkan serangan.
Strategi 33
Biarkan Mata-mata Musuh Menyebarkan Konflik di Wilayah
Pertahanannya (Gunakan Mata-mata Musuh untuk Menyebarkan
Informasi Palsu)
Strategi 35
Ikat Seluruh Kapal Musuh secara Bersamaan (Jangan Pernah
Bergantung pada Satu Strategi)
89
satu strategi gagal, Anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap
maju.
Strategi 36
Jika Semuanya Gagal, Mundur!
Selain 35 strategi tersebut, salah satu yang paling dikenal adalah strategi
ke-36, yakni lari untuk bertempur pada waktu yang lain. Hal ini
diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina yang artinya,
“Jika semuanya gagal,
mundur!”
90
Sun Tzu
Sang Penggagas
Seni Perang
Keberadaannya Diragukan
Kapan Sun Tzu (Sun Zi) dilahirkan dan kapan masa hidupnya?
Hingga saat ini belum ada jawaban pasti. Beberapa sumber menyatakan
bahwa Sun Tzu diperkirakan lahir pada tahun 535 SM. Sumber lain
menyatakan bahwa Sun Tzu lahir pada masa yang dikenal oleh penduduk
Negeri Cina sebagai Masa Pemerintahan Perang. Tzu adalah gelar
kehormatan yang diberikan setelah ia meniggal, seperti
halnya Kong Tzu (Konfusius) atau Lao Tzu (Lao Tse).
91
langsung dengan taktik perang. Isinya juga menunjukkan bahwa
penulisnya merupakan seorang
realis paling awal dalam bidang ilmu politik.
Pada tahun 1972, satu set teks ditemukan di kuburan dekat Linyi di
Shandong. Penemuan ini telah membantu mengonfirmasikan teks yang
telah diketahui sebelumnya,
dan juga menambah bab-bab baru. Teks tersebut
diperkirakan ditulis antara 134 SM dan 118 SM sehingga
meruntuhkan teori lama yang menyatakan bahwa
sebagian buku ini ditulis lebih belakangan.
Sun Pin, keturunan Sun Tzu juga menulis teks yang berjudul Art of
War (Seni Perang), walaupun mungkin judul yang lebih cocok adalah
Art of Warfare (Seni Peperangan) karena lebih membahas sisi praktis
peperangan. Ada penerjemah yang memberinya judul The Lost Art of
War
(Seni Perang yang Hilang), karena buku ini dalam waktu yang lama
memang hilang.
92
bekerja sebagai tentara bayaran. Meskipun hanya seorang tentara
bayaran, Sun Tzu memiliki kemampuan intelektual
yang memadai. Dia mampu menulis sebuah risalah
kemiliteran yang terkenal yaitu Bingfa (seni perang). Ide-ide perang yang
tertuang dalam buku tersebut menarik perhatian Raja Helu dari Wu.
Kemudian, Raja Helu memintanya untuk memimpin Angkatan
Bersenjata Kerajaan Wu dan mengajarkan strategi perang seperti yang
tertulis dalam bukunya. Sun menerima tawaran ini
dan siap melakukan titah raja.
93
selir itu. Raja Wu berusaha ikut capur dalam hal ini. Melihat reaksi Sang
Raja, Sun berkata, “Jika Sang Komandan menjadi kepala angkatan
bersenjata, dia tidak perlu mendengarkan titah Paduka Raja.” Kedua
perempuan pemimpin regu itu pun akhirnya
dieksekusi.
94
diterapkan oleh para pemimpin prajurit Cina dan Jepang, tetapi baru pada
abad ke-20 gagasannya diterjemahkan secara baik. Meskipun Sun Tzu
memiliki ide tentang penggunaan sejumlah peralatan tempur seperti
kereta perang, dan busur panah, buku Sun sebenarnya lebih banyak
berbicara tentang strategi, spionase, karakter,
95
pengusaha, pedagang, guru, dosen, mahasiswa, bahkan masyarakat
awam.***
96
BAHAN BACAAN
97
TENTANG PENYUSUN
98