Notulen Workshop Instalasi Gas Medik Dan Pemeliharaan Alat Kesehatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT JATINEGARA
Jl. Matraman Raya No. 220 Jakarta Timur Telepon 021-8195146
Faksimile 021-8195146 website www.puskesmasjatinegara.com E-mail [email protected]
JAKARTA
Kode Pos : 13310

NOTULEN WORKSHOP INSPECTION PREVENTIVE MAINTENANCE DI RUANG


CRITICAL DAN PERANAN ASOSIASI INSTALASI GAS MEDIK INDONESIA DALAM
PENINGKATAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Tanggal : 12 - 13 Desember 2023


Waktu : 08.00 – 17.00
Tempat : Hotel Bidakara Jakarta

BAHASAN KEGIATAN

1. Seminar Inspection Preventive Maintenance di Ruang Critical

a. Pengelolaan Alat Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh Balai Pengamanan Alat
dan Fasilitas Kesehatan (BPFAK) Kementerian Kesehatan

Dasar Hukum :
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. PMK No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
4. PMK No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian & Kalibrasi Alat Kesehatan
5. PMK No. 13 Tahun 2023 tentang Pemeliharaan Alat Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Tujuan :
1. Mempertahankan Usia Pakai Alat Kesehatan
2. Mempertahankan Mutu Alat Kesehatan
3. Memperkecil Tingkat Resiko Bahaya (Keselamatan)

Alur Penjaminan Alkes Layak Pakai

Kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan :


1. Inspeksi, untuk memastikan peralatan berfungsi dan aman digunakan contoh : uji
keselamatan, uji kinerja/ uji fungsi
2. Pemeliharaan Preventif, untuk mempertahankan usia pakai alat dan mencegah
kegagalan contoh : cleaning, lubrikasi, pergantian spare part
3. Pemeliharaan Korektif, untuk mengembalikkan/memperbaiki fungsi alat sesuai
penggunaannya contoh : perbaikan, breakdown maintenance
Contoh IPM Prosedur Bed Patient Electric

FDA Risk : II
EM : 5
Uji Keselamatan yearly (1)
Uji Kinerja yearly (1)
Pemeliharaan Preventif yearly (1)

Prosedur :
1. Inspeksi eksterior peralatan dari kerusakan atau hardware yang hilang
2. Inspeksi kabel catu daya dari karat atau tanda-tanda kerusakan
3. Matikan unit, buka penutup dari kerusakan
4. Bersikan komponen interior dan eksterior dengan vakum atau udara bertekanan
5. Inspeksi komponen interior dari korosi atau hardware hilang, perbaiki sesuai
kebutuhan
6. Verifikasi integritas mekanik termasuk semua kontrol
7. Inspeksi kondisi matras, ganti jika diperlukan
8. Lubrikasi motor dan perangkat gear sesuai diperlukan
9. Jalankan bed patient untuk semua parameter posisi tinggi – rendah

Format Prosedur Inspeksi Preventif Maintenance tidak baku, saat penerimaan alat
kesehatan dari penyedia/distributor petugas wajib meminta Pedoman Operasional dan
Pemeliharaan Alat Kesehatan yang dibeli

Contoh Pelabelan Pemelihaan Alat Kesehatan


b. Resiko Peralatan Medis
Resiko didefinisikan dalam ISO/IEC Guide 51 sebagai : “Angka kejadian bahaya yang
mungkin mengakibatkan terluka dan tingkat keparahan terluka”

1. Bahaya Listrik

2. Bahaya Radiasi Berlebih

3. Bahaya Kebakaran

4. Bahaya Kegagalan Kinerja Alat

5. Bahaya Temperatur Berlebih

6. Bahaya Mekanik

7. Bahaya Infeksi

Contoh potensi resiko alat kesehatan :


1. Hubungan singkat arus listrik >kebakaran
2. Kebocoran gas > kebakaran
3. Kegagalan aksesori > kejut listrik
4. Bahaya mekanis penyimpanan tabung gas medik tanpa pengaman > kebocoran gas,
ledakan
5. Bahaya infeksi dari alat penghisap lendir bayi yang tidak dibersihkan setelah pemakaian
6. Bahaya biologi ; tempat sampah yang tidak pernah dicuci/dibersikan, tembok berjamur,
kucing liar, asap rokok, ruangan/bangunan usang yang tidak dibersihkan.

Identifikasi Resiko Alat Kesehatan :


1. Incident reports
2. Case reviews and reports
3. Patient complain
4. Informal discussion with other staff
5. International database
6. Survei akreditasi
7. Insurance reports

Tingkat resiko alat kesehatan


c. Pengujian / Kalibrasi Alat Kesehatan dan Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan

Pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan


pengukuran untuk membandingkan alat yang diukur dengan standar atau untuk
menentukan besaran atau kesalahan pengukuran (PMK no. 54 Tahun 2015)

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai-nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu

Parameter Uji dan Kalibrasi Alat Kesehatan


1. Uji Kualitatif, pemeriksaan fisik dan fungsi meliputi : badan dan permukaan alat,
kotak kontak alat, kabel catu utama, sekering, tombol, saklar dan kontrol, tampilan dan
indikator, baterai / charger, alarm
2. Uji Keselamatan Listrik, standard IEC 62353 ; nilai resistensi pembumian protektif,
resistensi isolasi, arus bocor peralatan, arus bocor bagian yang diaplikasikan
3. Kalibrasi / Uji besaran keluaran utama, suatu nilai pengukuran dapat dinilai
memenuhi persyaratan keberterimaan jika “Harga mutlak nilai koreksi ditambah
dengan harga mutlak nilai ketidakpastian lebih kecil atau sama dengan dari nilai
toleransi ( ICI + IucI < Toleransi )

Bobot Penilaian
1. Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10% dari pernyataan
kesesuaian
2. Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40% dari pernyataan
kesesuaian
3. Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50% dari pernyataan
kesesuaian
Kesimpulan Hasil Uji dan Kalibari berupa pernyataan akhir apakah alat kesehatan
yang diuji LAYAK PAKAI atau TIDAK LAYAK PAKAI, dan dengan menempelkan label
hijau pada alkes layak pakai dan label merah pada alkes tidak layak pakai

d. Critical Care Ventilator


Ventilator adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal
napas. Prinsip kerja ventilator yaitu menghembuskan gas oksigen ke dalam paru-paru
pasien. Ventilator membantu otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan dapat
diperkuat.
Penggunaan alat Ventilator hanya boleh digunakan oleh petugas yang sudah terlatih,
begitu juga dengan petugas yang melakukan pemeliharaan karena sangat beresiko tinggi
menyebabkan KTD.
Setiap alat ventilator memiliki spesifikasi dan penanganan yang berbeda, sehingga saat
serah terima wajib disertai form Intensive Care Ventilators dan Prosedur Penggunaan
Ventilator

7. Peranan Asosiasi Instalasi Gas Medik Indonesia (AIGMI) dalam Peningkatan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di Indonesia

a. Profil AIGMI

AIGMI terbentuk pada Januari 2012, sudah ada 70 lebih anggota yang sudah terdaftar di
seluruh Indonesia

Visi AIGMI :
Memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan pemerataan kekayaan di
Indonesia melalui aktivitas penjualan alat-alat kesehatan dan Gas Medik
Menjadikan fasilitas Alat Kesehatan dan Gas Medik tersedia bagi semua pengguna rumah
sakit di Indonesia.

Misi AIGMI :
 Menjadi mitra Pemerintahan dalam akselerasi penetapan regulasi industri.
 Melakukan kegiatan edukasi yang meluas tentang alat kesehatan dan gas medik di
Indonesia
 Melakukan kegiatan promosi yang menyeluruh tentang alat kesehatan dan gas medik
 Mengembangkan sumber daya manusia bidang alat kesehatan dan gas medik melalui
rangkaian training, edukasi dan sertifikasi
 Mengembangkan teknologi yang superior yang dapat mendorong kesuksesan industri
alat kesehatan dan gas medik

Peran AIGMI
 Lembaga Sertifikasi Person (Uji Kompetensi tingkat pelaksana, pemelihara, supervisor,
inspektur intalasi gas medik)
 Jasa legalitas : CDAKB, CPAKB, IDAK, ISO, SNI instalasi gas medik di fasyankes (PT
Sertifikasi Gas Medik Indonesia
 Produk IGVM melalui PT Aneka Industri Gas Medik Indonesia

b. Persyaratan Gas Medik dan Vakum Medik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Landasan Hukum :
PMK No. 4 Tahun 2016 tentang Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik Pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
PMK No. 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
SNI ISO 7396-1:2016 tentang Sistem Perpipaan untuk gas medis – Bagian 1 : Sistem
perpipaan untuk gas medis bertekanan dan vakum

Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik adalah seperangkat sentral gas medik dan
vakum medik, instalasi pipa, katup penutup dan alarm gas medik sampai ke titik outlet
medik dan inlet medik.

Jenis Gas Medik :


1. Oksigen ( O2 )
2. Dinitrogen Oksida ( N2O )
3. Nitrogen ( N2 )
4. Karbon Dioksida ( CO2 )
5. Helium ( He )
6. Argon ( Ar )
7. Udara Tekan Medik
8. Udara Tekan Alat

Vakum Medik meliputi sebuah rakitan dari peralatan vakum secara sentral dan jaringan
pemipaan untuk pemakaian penghisapan cairan tubuh pada pasien secara medik, bedah
medik dan buangan sisa gas anastesi.

Buangan Sisa Gas Anastesi merupakan proses penyaluran gas yang dibuang dari sirkit
pernapasan pasien selama operasi normal

Dalam penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik wajib dioperasikan oleh petugas yang
memiliki kompetensi. Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik yang dinyatakan lulus
pengujian dan pemeriksaan harus diberikan sertifikat laik operasi yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang.

Dalam sistem instalasi gas medik dan vakum medik komponen terdiri dari alat kesehatan
dan non alat kesehatan. Jika termasuk alat kesehatan maka wajib memiliki izin edar.
Karena terdapat alat kesehatan maka perlu ditinjau kembali resiko dari alat kesehatan yang
dipakai, begitu juga dengan perlakuan pemeliharaan dan kalibrasi. Jika terjadi suatu KTD
maka perlu dilaporkan dan ditindaklanjuti pemecahan masalah dan pencegahannya.

Persyaratan Teknis Sistem Instalasi Gas Oksigen


1. Tangki Liquid O2
2. LCD Manifold & Headbar Ptls O2
3. Instalasi Pipa Tembaga & Akesoris
4. LCD Master Alarm O2
5. LCD Area Alarm O2
6. Zone Box Valve O2
7. Ohmeda Outlet O2
8. Flowmeter Humidifier O2

Standar keluaran tekanan kerja : 4-5 Bar


Komposisi Unsur :
Oksigen Pabrikan > 99.5%, atau Oksigen konsentrator > 90.0%
Komposisi unsur lainnya :
CO2 < 5.0 Ppm
CO < 5.0 Ppm
N2 < 100.0 Ppm
Ar < 0.5 Ppm
Methane (CH4) < 50.0 Ppm
Hidrogen (H2) < 5.0 Ppm
N2O < 5.0 Ppm
Moisture (H2O) < 25.0 Ppm

Oksigen harus dijauhkan dari oli, minyak, gemuk dan bahan lain yang mudah terbakar.

Manifold adalah seperangkat alat pengaturan tekanan gas medis dari tekan tinggi (2200
psi) menjadi tekanan rendah (55 psi)

Jakarta, 14 Desember 2023


Notulis

Dimas Baharudin Rochim, A.md.Far


NRP. 10205419920205201101023

Anda mungkin juga menyukai