PROGRAM KERJA Bimbingan Konseling

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KERJA

BIMBINGAN KONSELING
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

SMKS KRIJA BHAKTI UTAMA


Jl. Raya Limbangan Blok Sindang Anom Rt.02/Rw.01,Ds. Limbangan
Barat, Kec. Bl. Limbangan, Kab. Garut. Kode Pos : 44186.
Tlp. (0262) 2830208 Fax : (0262) 438424, e-mail :
[email protected], Website : http://www.smkkbu.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa Program Bimbingan Konseling SMKS Krija Bhakti

Utama Tahun pelajaran 2023/2024 dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan disetujui

serta disahkan Oleh:

Bl. Limbangan , 13 November 2023


Kepala Sekolah, Koordinator BK
SMKS Krija Bhakti Utama

Suhartini, S.Pd
NUKS: 19023L0550211242079789 Husni Alimudin, S,Kom.I

Ketua Yayasan Ath-Thariq Ketua Komite

Drs. Tutang Munajat Drs. H. Erwin Basuki S


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Program Kerja Program Bimbingan
Konseling SMK Krija Bhakti Utama Tahun Pelajaran 2023 - 2024 sesuai dengan rencana.
Dengan telah selesainya laporan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian penyusunan program kerja ini dalam
bentuk bantuan moral maupun material dan langsung maupun tak langsung, semoga amal
perbuatan saudara mendapat pahala dari Allah Swt.

Program kerja ini disusun berkaitan dengan visi dan misi SMK Krija Bhakti Utama
untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional (SKN).

Kami menyadari bahwa program kerja ini masih sangat jauh dari sempurna,baik dalam
penyusunannya.Namun demikian dengan segala kesederhanaannya,kami tetap berharap bahwa
program kerja ini akan tetap memberi manfaat kepada kita semua.

Demikian Program ini kami buat, mudah-mudahan program kerja ini bermanfaat dan
kami selalu terbuka dengan saran dan kritik dari seluruh warga SMK Krija Bhakti Utama
sehingga dapat menjadi pengalaman yang lebih baik di masa mendatang demi
sempurnanya dalam penyusunan Program Kerja Bimbingan Konseling SMKS Krija Bhakti
Utama tahun berikutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bl.Limbangan, 20 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1


1.2 Dasar Hukum ............................................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Program ........................................................................................ 2
1.4 Visi Dan Misi …………………………... 3
1.5 Permasalahan ………………………………………………………………………………………. 3
1.6 Sasaran ............................................................................................................................ 3
1.7 Manfaat ............................................................................................................................ 3
BAB II PROGRAM KERJA .................................................................................................... 4

1. Rencana Kerja ............................................................................................................... 4


BAB III RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM KERJA …………………………………. 6

1. RAB Program Kerja ........................................................................................ 6


BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 11

1.Kesimpulan .................................................................................................................................. 11

2.Saran ............................................................................................................................................... 11

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

1. LANDASAN REGULASI
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah tentunya
harus mengikuti garis-garis besar yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan sebagai landasan regulasi yaitu Undang Undang no 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir (1) menegaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pasal 3 pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

2. LANDASAN KEILMUAN
1) Pengertian Bimbingan dan Konseling
Adapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan
terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, secara harfiyah
istilah guidance itu diambil dari akar kata guide yang berarti .
1. Mengarahkan (to direct).
2. Memandu (to pilot )
3. Mengelola (to manage)
4. Menyetir (to steer)
Namun masih banyak lagi penegertian bimbingan dan konseling yang
dikemukakan para ahli diantaranya Sunaryo Kartadinata (1998:3) mengartikan
sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
Sedangkan Rochman Natawijaya(1987:37) mengartikan biombingan sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga
sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga,masyarakat dan kehidupan pada
umumnya. Dengan demikian dian akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya,dan
dapt memberikan sumbangan yang berarti pada kehidupan masyarakat pada
umumnya sehingga bimbingan dapat membantu individu untuk mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Dari definisi diatas dapat diangkat makna sebagai berikut:
Bimbingan merupakan suatu proses,yang berkesinambungan bukan kegiatan
yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan
yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
Bimbingan merupakan “helping” yang identik dengan “aiding assisting, atau
availing” yang berarti bantuan atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan
menunjukan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah atau
mengambil keputusan adalah individu atau peserta didik sendiri. Dalam proses
bimbingan pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri,tetapi berperan
sebagai fasilitator. Istilah bantuan dalam bimbingan dapat juga dimaknai sebagai
upaya untuk(a) menciptakan lingkungan(fisik,psikis,sosial,dan spiritual) yang
kondusif bagi perkembangan siswa,(b) memberikan dorongan dan semangat,
(c)mengembangkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab,dan (d)
mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah prilakunya
sendiri. Individu yang dibantu adalah individu yang sedang berkembang dengan
segala keunikannya. Bantuan dalam bimbngan diberikan dengan pertimbangan
keragaman dan keunikan individu tidak ada teknik pemberian bantuan yang berlaku
umum bagi setiap individu. Teknik bantuan seyogyanya disesuaikan dengan
pengalaman,kebutuhan,dan masalah individu. Untuk membimbing individu
diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang karakteristik kebutuhan,atau
masalah individu.tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal,yaitu
perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang
baik dan benar. Perkembangan optimal bulanlah semata-mata pencapaian tingkan
kemampuan intelektual yang tinggi, yang ditandai dengan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan, melainkan suatu kondisi dinamik dimana individu (1) mampu
mengenal dan memahami diri (2) berani menerima kenyataan diri secara objektif (3)
mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai (4)
melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri. Diketahui
sebagai kondisi dinamik, karena kemampuan yyang disebutkan diatas akan
berkembang terus dan hal ini terjadi karena individu berada didalam lingkungan
yang terus berubah dan berkembang.

2) Prinsip-Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling

Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling ada bebrapa prinsip


dasar yang dipandang sebgai pondasi dalam memberikan layanan. Prinsip ini berasal
dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar dalam
pemberian layanan bantuan atau bimbingan baik di sekolah maupun diluar sekolah.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu ( guidance is for all individuals).
Prinsip ini berarti bimbingan diberikan kepad semua individu atau peserta didik,
baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita,
baik anak-anak,remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang
digunakan dalam bimbingan lebih bersifat prefentif dan pengembangan daripada
penyembuhan(kuratif) dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada
perseorangan (individual).
b. Bimbingan bersifat individualisasi. Setiap individu bersifat unik(berbeda satu
lain),dan melalui bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan
perkembangan keunikkannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang
menjadi fokus sasaran bantuan adalah individu meskipun teknik layanan
bantuannya menggunakan kelompok.
c. Bimbingan menekankan hal yang positif. Pada kenyataanya masih ada individu
yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan,karena bimbingnan
dianggap sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan
pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang
menekankna pada kekuatan dan kesuksesan, kerena bimbingan merupakan cara
untuk membangun pandangan positif terhadap diri sendiri,memberikan
dorongan dan peluang untuk berkembang.
d. Bimbingan merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya menjadi tugas
dan tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas dan tanggung jawab guru-guru
dan kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e. Pengambilan keputusan adalah hal yang esensial dalam bimbingan. Bimbingan
diarahkan untuk membantu individu agar dapat menentukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan
informasi dan nasihat kepada individu, yang itu semuanya merupakan hal yang
penting sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu
diarahkan oleh tujuannya, sedangkan bimbingan hanya memfasilitasi individu
untuk mempertimbangkan,menyesuaikan diridan menyempurnakan tujuan
melalui pengambilan keputusan yang tepat. Jones.et.al (1970) berpendapat
bahwa kemampuan untuk membuat keputusan secara tepat bukan kemampuan
bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan
adalah mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya
dan mengambil keputusan.
f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting(adegan) kehidupan.pemberia
layanan bimbingan tidak harus di sekolah,tetapi juga dilingkungan keluarga,
perusahaan/industri,lembaga pemerinta/swasta,dan masyarakat pada
umumnya. Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi
aspek pribadi, sosial, pendidikan,dan pekerjaan.

3) Asas Asas Bimbingan dan Konseling

Untuk mencapai hasil bimbingan yang maksimal tentunya diperlukan banyak


informasi dari konseli, untuk menjamin itu semua diperlukan cara asas yang dapat
meyakinkan konseli agar tidak memiliki keraguan lagi dalam memberikan informasi
kepada konselor, hal itu diwujudkan dalam bentuk asas bimbingan dan konseling
sebagai berikut:
a. Kerahasiaan. Yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan
tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini
konselor berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
b. Kesukarelaan. Yaitu menghendaki kesukaan dan kerelaan peserta
didik(konseli) mengikuti/menjalani,layanan/kegiatan yang diperlukan baginya.
Dalam hal ini konselor berkewajiban membina dan mengembangkan
kesukarelaan tersebut.
c. Keterbukaan. Yaitu menghendaki peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan/kegiatan. Bersikap terbuka dan tidak berpura-pura,baik dalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima
informasi dan materi dari luar yang berguna dalam pengembangan dirinya.
Dalam hal ini konselor berkewajiban mengambangkan keterbukaan peserta
didik (konseli) . keterbukaan ini amat erat kaitannya dengan terselenggaranya
asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik(konseli)
yang menjadi sasaran layanan kegiatan. Agar pesrta didik dapat terbuka,
konselor terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
d. Kegiatan. Yaitu menghendaki pesrta didik(konseli) yang menjadi sasaran
layanan berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan
bimbingan. Dalam hal ini konselor perlu mendorong peserta didik(konseli)
untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang
diperuntukkan baginya.
e. Kemandirian, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling,
yakni: peserta didik(konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling
diharapkan menjadi individu-individu Yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal
dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil
keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Konselor dan
konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta
didik.
f. Kekinian, yaitu menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan
konseling ialah permasalahan pesrta didik ( konseli) dalam kondisinya
sekarang. Layanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa
lampaupun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan konddisi yang ada dan
apa yang diperbuat sekarang.
g. Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan(konseli) Yang terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari
waktu ke waktu.
h. Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menhghendaki agar
berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling,baik yang dilakukan
oleh konselor maupun pihak lain,saling menunjang,harmonis dan terpadu.
Untuk ini kerjasama antara konselor dan pihak-pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus
dikembangkan. Koordinasi segenap layanan /kegiatan bimbungan dan
konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
i. Keharmonisan, yaitu menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling didasarkan pada nilai dan norma yang ada, tidak
boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma
agama,hukum dan peraturan,adat istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan
yang berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang
dapat dipertanggung jawabkan dan apabila isi dan pelaksanaannya tidak
benrdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik(konseli) memahami,meanghayati, dan mengamalkan
nilai dan norma tersebut.
j. Keahlian, yaitu menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini,
para pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar
ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan konselor harus
terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan
konseling.
k. Alih tangan kasus, yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas
atas suatu permasalahan peserta didik(konseli) mengalih tangankan
permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih
tangan kasus dari orang tua,guru-guru lain,atau ahli lain: dan demikian pula
konselor dapat mengalih tangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik
dan lain-lain.
l. Tut wuru handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman),
mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta
kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik(konseli) untuk maju
demikian juga segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligus dapat membangun suasana
pengayoman, keteladanan dan dorongan seperti itu.

4) Bidang Bimbingan

Bidang-bidang bimbingan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah


adalah sebagai berikut :
a. Bimbingan akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para
individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik. Yang
tergolong masalah-masalah akademik yaitu, pengenalan kurikulum,pemilihan
jurusan, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan
penggunaan sumber belajar perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.
Bimbingan akademik dilakukan dengan cara menegmabangkan suasana belajar
mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing
membentuk individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar
yang efektif,membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu
menyesuaikan diri terhadap semua tutntutan program/pendidikan dalam
bimbingan akademik para pembimbingan berupaya memfasilitasi individu
dalam mencapai tujuan akademik yamg diharapkan.
b. Bimbingan sosial pribadi, yaitu merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam emecahkan masalah-masalah sosial pribadi. Yang tergolong
dalam masalah-masalah sosial pribadi adalah: masalah hubungan dengan teman
dengan guru, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal,
penyelesaian konflik. Bimbainga sosial pribadi diarahkan untuk memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah
pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permaslahan yang dialami individu. Bimbinagn
sosial pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang
kondusif,interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman
diri dan sikap-sikap yang positif serta ktrampilan-ketrampilan sosial pribadi
yang tepat.
c. Bimbingan karir yaitu, bimbingan yang membantu individu dalam perencanaan
pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti pemahaman
terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi lingkungan,
perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan
masalah-masalah karir yang dihadapi. Bimbingan karir juga merupakan layanan
pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari
program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan
kemampuan kognitif,afektif, maupun ketrampilan individu dalam mewujudkan
konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan,maupun
perolehan pengetahuan dalam ketrampilan yang akan membantu dirinya
memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.

5) JENIS-JENIS LAYANAN

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan


baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar
peran peserta didik di lingkungan yang baru.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima


danmemahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik


memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok

d. belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra


kurikuler.
e. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

f. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam


mengentaskan masalah pribadinya.

g. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam


pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.

h. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam


pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

i. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

j. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan


permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

1.2 Dasar Hukum

1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1


butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan
Pasal
4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan.
4 Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 yang memberi arah pengembangan profesi
konseling di sekolah dan di luar sekolah.
5 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )
yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
kopetensi kemandirian untuk mewujudkan diri ( self actualization ) dan
pengembangan kapasitasnya ( capacity development ) yang dapat mendukung
pencapaian kelulusan.
6 Dirjen PMPTK Depdiknas tahun 2007 tentang Rambu-rambu Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling dalam jalur Pendidikan Formal.
7 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negera Nomer 16 Tahun 2009 tentang Salah satu pilar
utama penyelenggara proses pendidikan di tingkat mokro sekolah hendaknya
mampu melaksanakan tugasnya secara professional, baik dalam
mengiplementasikan perencanaan , pelaksanaan, penilaian, pelaporan, dan
menindaklanjutin pelayanan bimbingan konseling di sekolah.
8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 27 Tahun 2008 tentang Guru
Bimbingan dan Konseling diharapkan mampun melaksanakan tugas dan fungsinya
dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling sesuai dengan kompetensinya
sebagai konselor diantaranya Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan
Profesional.
9 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2009
tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
11 SK Kepala SMP Negeri 1 Kesamben tentang Pembagian Tugas Guru BK dan Jumlah
Siswa Asuh tahun pelajaran 2014/2015

1.3 Maksud dan Tujuan Program

Adapun tujuan penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini adalah :


1. Sebagai pedoman yang jelas terhadap arah pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
di sekolah,
2. Memudahan mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
3. Agar kegiatan BK di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efisien dan efektif
serta hasil-hasilnya dapat dinilai

1.4 Visi – Misi Bimbingan Konseling

VISI:
Terwujudnya perkembangan peserta didik yang optimal dan is the best sesuai
dengan profil pelajar pancasila.
MISI:
1) Mewujudkan proses pembelajaran dan layanan yang berpihak kepada murid
2) Meningkatkan kualitas siswa yang berkarakter iman dan taqwa terhadap tuhan
yang maha esa
3) Meningkatkan potensi peserta didik yang unggul
4) Menjadikan sekolah sebagai sarana perkembangan diri sesuai dengan bakat,
minat, potensi dan cita-cita yang di kembangkan dalam program BISAMOTEKAR
Mewujudkan layanan prima dalam bimbingan konseling kepada peserta didik
1.5 Permasalahan
1. Kendala-kendala yang muncul dan belum tuntas tahun lalu
Ada beberapa kendala yang muncul dan belum tuntas dalam pelaksanaan program
BK pada tahun yang lalu, antara lain:
a. Ceramah dari tokoh berkarir
b. Penanganan yang belum tuntas karena kurangnya tenaga
c. Kurangnya keterbukaan dari siswa dalam mengungkap masalahnya pada
petugas BK
d. Evaluasi pada program BK, alat penelitiannya masih sulit disusun
e. Kurangnya buku penunjang tentang materi BK
2. Tingkat Keberhasilan Layanan BK
Tingkat keberhasilan BK tahun lalu di sekolah SMKS Krija Bhakti Utama adalah:
1. Layanan Data
Dari data yang masuk dapat diolah dalam bentuk grafis, sosiogram dan lain-
lain
2. Layanan Konseling
Dari layanan konseling 80% klien menunjukkan perubahan tingkah laku yang
positif
3. Layanan Bimbingan Karir
Dari layanan ini sebanyak 82% siswa dapat memahami dirinya, mampu
merencanakan masa depannya sehubungan dengan cita-citanya
4. Layanan Bimbingan Kelompok
Dari layanan ini sebanyak 90% siswa dapat memilih sekolah sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya.
3. Dampak Layanan BK secara aktif
1. Anak dapat memahami keberadaan dirinya
2. Anak lebih dapat memilih/menentukan sekolah/karir yang diinginkan
3. Keberadaan BK merupakan kebutuhan bagi siswa

1.6 Sasaran
Sasaran bimbingan dan konseling disekolah adalah tiap tiap pribadi siswa secara
perorangan, dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri pada tiap tiap
individu (siswa) secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar
besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan, dan masyarakat pada umumnya
1.7 Manfaat

Program bimbingan konseling yang baik akan membawa manfaat kepada peserta
didik. Adapun manfaat program bimbingan konseling :
1. Memungkinkan Guru BK untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba
yang tidak menguntungkan.
2. Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling secara seimbang
dan menyeluruh, baik dalam hal kesempatan, bidang bimbingan dan jenis-jenis
layanan bimbingan yang diperlukan.
Setiap Guru BK mengetahui peranannya masing-masing dan mengetahui pula
bilamana dan dimana harus bertindak, dalam pada itu Guru BK akan menghayati
pengalaman yang sangat berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan
siswa-siswa asuhnya
BAB II
PROGRAM KERJA
1. RENCANA KERJA
PROGRAM
BIMBINGAN KONSELING

PENANGGUNG
INDIKATOR BATAS WAKTU ANGGARAN SUMBER
NO NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN JAWAB /
KEBERHASILAN /PELAKSANAAN BIAYA DANA
PELAKSANA

Menjalin Siswa/ Siswa dapat


Pengembangan Kerjasama Siswi mengetahui hal
Diri dalam Kelas X hal yang bisa
meningkatkan Meningkatkan, meningkatkan
1 kesehatan kesehatan reproduksi Koordinator BK Februari 2024 Rp. 1.544.000 BOS
reproduksi remaja reproduksi kesehatan secara
remaja benar dan dapat
mencegah akan
hal dari sex bebas
Penyelanggaraan:
Menjalin BNN Kota Siswa bebas dari
Kerjasama dalam Garut / Penyalahgunaan
Pencegahan
Meningkatkan,Pen Dinas dan Peredaran
penyalahgunaan
cegahan dan Kesehatan Gelap Narkoba
narkotika, Pemberantasan Setempat, (P4GN)
psikotropika, zat Penyalahgunaan dan
2 Koordinator BK Mei 2024 Rp. 1.544.000 BOS
aditif (Narkoba, dan Peredaran Siswa/Sis
minuman keras, Gelap Narkoba wi Kelas XI
meroko) (P4GN) di sekolah.
Melalui Cek Darah
dan urine secara
rutin
Siswa lebih Tercapainya program 1. Koordinator BK
paham dan Pertemuan Wali
Untuk 2. PPUK
mengerti Kelas
meningkatkan
keghadiran 3. Siswa
Pertemuan Wali silaturahmi antar
di sekolah
3 Kelas BK dan Wali Kelas 4. Wali Kelas Februari 2024 Rp. 1.260.000 KOMITE
sangat
penting
untuk
mencapai
tujuan

Pembinaan siswa Siswa siswi Siswa lebih 1. Koordinator BK


Kegiatan siswi yang yang meningkatan dalam
4. Wali Kelas
4 Kunjungan bermasalah bermasalah segala bentuk disiplin Januari s.d Juni 2024 Rp. 7.500.000 KOMITE
Rumah , BP, wali
kelas
BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Program Kerja Koordinator BP/BK SMK Krija Bhakti Utama yang telah tersusun ini
akan dapat menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di BP/BK.
Dalam realiasasi pelaksanaannya membutuhkan kerja sama personal tim dalam urusan
kurikulum dan seluruh warga di SMK Krija Bhakti Utama sesuai dengan tupoksi
masing-masing maka akan mendukung kelancaran proses KBM dan tercapainya Visi,
Misi dan Tujuan Sekolah.
Akhirnya, atas kerja sama semua pihak dalam penyusunan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program kerja ini diucapkan banyak terima kasih dan semoga
Allah SWT selalu membimbing dan meridhoi usaha serta ibadah kita, amin.

2. SARAN

Program yang kami susun mudah-mudahan terealisasi dengan baik dan Perbaikan
Sarana Prasarana bisa terealisasi dengan baik untuk Kegiatan Pembelajaran yang
efektif di SMK Krija Bhakti Utama Limbangan Garut dan dapat meningkatkan kualitas
sarana Pembelajaran disekolah dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

Garut, 13 November 2023


Koordinator BP/BK
SMK Krija Bhakti Utama

Husni Alimudin, S.Kom.I

Anda mungkin juga menyukai