Resume 6 - Microteaching - Yulianda Arifin (21329153)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yulianda Arifin

Nim : 21329153

Praktek Memberikan Evaluasi dan Menutup Pembelajaran

A. Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar
mengajar pendidikan agama) untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat menilai daya
guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus
mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem pengajaran yang
dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum.
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap
materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat
kembali materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan
mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang
lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga naik
tingkat, kelas maupun tamat sekolah. Sasaran evaluasi tidak hannya bertujuan
mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik, sejauh
mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan
pendidikan islam.
B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI.

Sebagai salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam,


evaluasi berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang
telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak, baik yang berkenaan dengan
sikap pendidik/ guru maupun anak didik/murid.
2. Untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan
apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan
3. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan
dan kemajuan yang diperoleh murid dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum pendidikan Islam.
4. Sebagai bahan laporan bagi orang tua murid tentang hasil belajar siswa.
Laporan ini dapat berbentuk buku raport, piagam, sertifikat, ijazah dll.
5. Untuk membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnya dengan
pembelajaran yang dilakukan sesudah itu, guna meningkatkan Pendidikan.

C. Jenis dan Ragam Evaluasi Pembelajaran

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai bagaimana mengevaluasi,


sebelumnya perlu diketahui tentang ragam evaluasi pembelajaran. Ada beberapa
ragam yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar
siswa. Pemilihan ragam evaluasi harus disesuaikan dengan tujuan evaluasi, waktu
yang tersedia, tugas yang dilakukan siswa, dan materi yang telah diajarkan. Secara
umum ragam evaluasi dapat dibedakan menjadi teknik tes dan teknik non-tes.

a. Tes tulis
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau
tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk
mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang
disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.
Teknik evaluasi melalui tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes
tertulis menghendaki siswa memberikan jawaban secara tertulis. Jenis tes tertulis
dibedakan menjadi tes objektif (misalnya bentuk benar salah, pilihan
ganda,menjodohkan, isian, dan jawaban singkat) dan tes uraian (meliputi uraian
objektif danuraian non- objektif). Tes lisan dilakukan dengan melakukan tanya
jawab langsung dengan siswa. Tes perbuatan adalah tes yang penyampaiannya
dilakukan tertulis atau lisan dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dalam
perbuatan atau penampilan. Untuk menilai tes perbuatan biasanya digunakan
format pengamatan.

b. Non-Tes
Teknik evaluasi non-tes dilakukan melalui pengamatan (observasi), penugasan,
portofolio, dan wawancara). Teknik Observasi dilakukan oleh guru
untukmendapatkan informasi tentang siswa dengan mengamati tingkah
laku,penampilan/kinerja, dan kemampuannya selama kegiatan observasi
berlangsung.

Observasi dapat ditujukan kepada siswa secara berkelompok atau secara


individu. Observasi memerlukan format pengamatan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Penugasan dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk
menunjukkan kemampuannya dalam mengintegrasikan seluruh pengetahuan
yang diperoleh. Portofolio dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil kerja
dan tugas siswa yang diberi komentar guru untuk melihat tingkat kemajuan
siswa. Wawancara hampir samadengan tes lisan, tetapi dalam wawancara guru
bertujuan untuk mengungkapkan lebih lanjut mengenai hal-hal yang dirasa
kurang jelas. Wawancara juga dapat dilakukanuntuk mengetahui kesulitan siswa
tanpa berniat untuk menilainya.

D. Teknik dalam Evaluasi Pembelajaran

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Teknik diartikan sebagai


sebuah model atau sistem mengerjakan sesuatu. Akan tetapi, teknik dapat juga
diartikan sebagai “alat”. Jadi dalam istilah teknik evaluasi pembelajaran terkadung
arti alat-alat (yang digunakan dalam melakukan) evaluasi belajar.
Teknik evaluasi lebih tepatnya adalah cara yang dilakukan dalam
mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan yang dimaksud evaluasi hasil belajar adalah
cara yang digunakan oleh guru dalam mengevaluasi proses hasil belajar mengajar.
Terdapat dua alat evaluasi, yakni teknik tes dan notes. Dengan teknik tes,
maka evaluasi hasil belajar itu dilakukan dengan jalan menguji peserta didik.
Sebaliknya, dengan teknik nontes maka evaluasi hasil belajar dilakukan tanpa
menguji peserta didik.
a. Teknik Tes

Tes merupakan suatu cara untuk mengadakan penilaian yang


berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh
anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang
tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang nilai tersebut dapat dijadikan
sebagai perbandingan atau tolak ukur terhadap nilai peserta didik lainya atau
dengan standar yang di tetapkan.
Selain makna diatas tes juga dimaknai sebagai salah satu cara
menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu
melalui respin seseorang terhadap sejumlah stimulus atau pertanyaan.” Oleh
karena itu, agar diperoleh informasi yang akurat dibutuhkan tes yang handal.
Maksud dari tes hadal adalah tes yang berkualitas dan tes yang memiliki
standar ukuran layak sebagai bahan tes atau tidak.
a. Tes Lisan (Oral Test)

Tes lisan merupakan suatu bentuk tes yang menentukan jawaban


dari peserta didik dalam bentuk bahasa lisan. Peserta didik akan
mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesua dengan
pertanyaan yang di ajukan oleh pengajar. Tes lisan dapat digunakan
untuk mengetahui taraf peserta didik untuk masalah yang berkaitan
dengan kognitif, yaitu pengetahuan dan pemahaman, Tes lisan dapat
berupa individual dan kelompok.
b. Tes Tertulis (Written Tes)

Tes tertulis merupakan suatu tes yang menuntut siswa


memberikan jawaban secara tertulis. Tes tertulis dapat dibedakan
menjadi tes esai atau uraian dan tes objektif.
1). Tes uraian

Tes uraian ialah pertanyaan yang menuntut siswa


menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk
lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
mengunakan kata dan bahasa sendiri.
Manfaat atau keunggulan tes uraian, dianataranya adalah:

a). Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif
tinggi
b). Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, dengan baik
dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa
c). Dapat melatih kemampuan berfikir teratur atau penalaran,
yakni berpikir logis, analitis, dan sistematis Sedangkan kekuranganya
diantaranya adalah:

a). Sample tes sangat terbatas, karena tidak dapat menguji semua
bahan yang telah diberikan, seperti pada tes objektif yang dapat
menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan

b). Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam


membuat pertanyaan, maupun dalam memeriksanya
c). Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang
terbatas, pemeriksaanya memerlukan waktu yang lama sehingga
tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif bamyak.
2). Tes Objektif
Tes objektif adalah tes tertulis yang menuntut siswa
memilih jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban
singkat. Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan siswa
pada tingkatan batas tertentu. Ruang lingkupnya cenderung luas.
Tes ini terdiri atas beberapa bentuk soal, antara lain meliputi (a)
jawaban singkat, (b) benar-salah, (c) menjodohkan, dan (d)
pilihan ganda.

c. Tes Tindakan atau Perbuatan (Performance Test)

Tes perbuatan adalah bentuk tes yang menuntut jawaban siswa


dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Peserta didik bertindak
sesuai dengan apa yang diperintahkan dan ditanyakan. Misalnya, "Siswa
dihadapkan dengan peristiwa untuk menolong atau membersihkan
lingkungan”.

d. Tes Wawancara

Wawancara suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan


pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak
digali. Wawancara dibagi dibedakan atas dua kategori, yaitu pertama,
wawancara berstruktur, yaitu wewancara yang dilakukan dengan
mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan lebih awal sebelum
menanyakannya kepada siswa. Kedua, wawancara bebas (tak
berstruktur), yaitu wawancara yang dilakukan tanpa mempersiapkan
pertanyaan lebih awal, namun pewawancara bebas dan secara langsung
bertanya kepada siswa terkait materi tertentu.
e. Tes Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa


kategori. Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi
kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung
adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh orang yang diminta
jawabannya. Sedangkan kuesioner tidak langsung dijawab oleh secara
tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab
seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang
yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota
keluarganya.

E. Menutup Pembelajaran (Closure)

a. Pengertian Menutup Pembelajaran (Closure)

Menutup pelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru


untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan
mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran. Menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh para pakar pendidikan menyatakan bahwa kemajuan
hasil belajar paling besar terjadi pada akhir pelajaran dengan cara
memberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang sudah dibicarakan.
Kegiatan menutup pelajaran bukan hanya diakhir jam pelajaran, akan tetapi
pada setiap akhir pokok pembahasan selama satu jam pelajaran.
Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan
merangkum inti pelajaran pada akhir kegiatan belajar. Kegiatan ini cukup
berarti bagi siswa, namun banyak guru tidak sempat melakukan atau
mungkin sengaja tidak dilakukan.
b. Tujuan dari keterampilan menutup pembelajaran yaitu sebagai berikut:

i. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian


kompetensi. ii. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
iii. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih antusias pada pertemuan
pelajaran selanjutnya.

c. Manfaat dari keterampilan menutup pembelajaran yaitu sebagai berikut:

i. Untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi pokok atau


kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
ii. Mementapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
iii. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah
diperoleh siswa, sekaligus sebagai umpan balik bagi guru. iv. Untuk
memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses dan
hasil pembelajaran yang telah dicapai siswa.

Anda mungkin juga menyukai