Makalah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA

INDONESIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu Fransisca Anggalia Mpd

Disusun oleh: kelompok 1

Riki Ansori

Nim:222711060010

Rosmita

Nim:222711030003

Nisaul Mukaromah

Nim:222711010286

Sela Sutiawati

Nim:222711010015

PROGRAM STUDI S1 INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NUR LAMPUNG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada allah subhanahu wataala atas
limpahan rahmat dan karunianya sehingga makalah yang berjudul pancasila dalam
kajian sejarah bangsa indonesia dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.

Pada kesempatan kali ini tak lupa kami upackan terimakasih kepada ibu
fransisca anggalia mpd selaku dosen pengampu mata kuliahpendidikan pancasila
yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah. Kami juga
berterimakasih kepada semua pihak yang turut andil berkontribusi dalam pembuatan
proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih banyak kekurangan baik


dari segi sistematik maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan makalah ini
kedepanya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.aamiin

Lampung, 04 agustus 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2


A. Pengertian Pancasila dan pentingnya pancasila bagi bangsa indonesia ......... 2
B. Perkembangan pancasila dalam sejarah bangsa indonesia ............................ 3
C. Alasan diperlukanya pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia ......... 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8


A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah pilar ideologi negara indonesia. kata Pancasila yang terdiri
dari dua kata yakni panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat indonesia.

Lima ideologi utama pancasila yang tercantum pada aleniah ke empat dalam
pembukaan undang undang dasar 1945 yang meliputi:

Ketuhanan yang maha esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluru rakyat indonesia,
dijadiikan sebagai kaidah negara yang fundamental, yang memiliki arti bahwa
pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan segala norma bagi bangsa
indonesia. Segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan
pancasila.

Pembentukan pancasila itu sendiri menjadi sejarah penting bagi bangsa


indonesia, pancasila yang merupakan buah pemikiran, hasil musyawarah serta
mufakat para tokoh penting pada masa perjuangan yang di rumuskan pada sidang
bpupki 29 mei hingga 1 juni 1945, yang hingga kini di kenal sebagai hari lahirnya
pancasila.

Semua nilai pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat di
pisahkan, Pancasila merupakan jiwa bangsa yang harus dimiliki setiap lapisan
masyarakat. Pancasila juga merupakan identitas bagi bangsa indonesia yang
membedakannya dengan bangsa lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah makna pancasila bagi bangsa indonesia?


2. Apakah alasan diperlukanya pancasila dalam kajian sejarah bangsa
indonesia?
3. Bagaimana perkembangan pancasila dalam sejarah bangsa indonesia?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menhetahui makana pentingnya pancasila bagi bangsa indonesia


2. Untuk mengetahui alasan diperlukanya pancasila dalam kajian sejarah bangsa
indonesia
3. Untuk mengetahui perkembangan pancasila dalam sejarah bangsa indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Dan Pentingnya Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan


bernegara, sebagai pilar idelogis negara indonesia pancasila sangat penting untuk
memahami nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia yang
terdiri dari berbagai suku agama ras dan budaya, maka pancasila di perlukan
sebagai alat pemersatu keberagaman tersebut. Berikut ini makna dan arti
Pancasila berdasarkan lima sila:

1. Ketuhanan yang Maha Esa: Arti Pancasila dari sila pertama ini adalah warga
negara Indonesia percaya dan bertakwa pada Tuhan. Perwujudan rasa
percaya dan takwa tentunya disesuaikan dengan agama dan kepercayaan tiap
orang.Makna sila pertama ini mengingatkan warga Indonesia pentingnya
saling menghormati dan menghargai. Toleransi di tengah keragaman
memungkinkan terciptanya kehidupan yang rukun.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Di sila kedua ini, tiap warga diminta
memahami kesamaan derajat pada tiap manusia. Artinya, seluruh manusia
harus saling menyayangi dan menghormati tanpa kecuali serta lepas dari
pengaruh SARA. Perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan tidak
jadi alasan untuk acuh, tidak membantu, dan enggan saling menjaga sesama.
Seluruh manusia selanjutnya bisa saling kerja sama untuk membela
kebenaran dan keadilan di masyarakat.
3. Persatuan Indonesia: Arti Pancasila di sila ketiga ini adalah, bangsa
Indonesia dituntut mengutamakan kepentingan negara dibanding pribadi atau
antar golongan. Persatuan dan kesatuan tentunya juga harus menjadi prioritas
utama. Manusia Indonesia wajib memiliki kepribadian rela berkorban demi
negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga
pada negara. Karakter ini wajib dimiliki seluruh warga Indonesia tanpa
kecuali.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan: Sila keempat dalam Pancasila ini mengajak
untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain. Arti lainnya adalah
ajakan selalu mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. Arti
Pancasila ini tidak menampik adanya perbedaan pendapat dan cara pandang
dalam masyarakat. Namun perbedaan harus diselesaikan lewat diskusi,
dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas pribadi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Makna sila kelima dalam
Pancasila ini adalah pentingnya pengembangan perbuatan baik, dengan cara
kekeluargaan dan gotong royong. Sila ini juga mengingatkan pentingnya
bersikap adil.Contoh sikap adil adalah menjaga keseimbangan antara hal dan
kewajiban. Jangan sampai warga Indonesia hanya menuntut hak namun
melupakan kewajibannya. Hal lain yang tak kalah penting adalah selalu
menghormati hak orang lain.

2
B. Perkembangan Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

sebuah negara pada hakikatnya dibangun berdasarkan suatu landasan yang


kemudian dijadikan dasar negara, tanpa di sadari nilai nilai luhur pancasila sudah
mulai tebentuk sejak masa kerajaan di indonesia, berikut perkembangan
pancasila dalam sejara bangsa indonesia.

 Sejarah pancasila pada masa kerajaan

 Sejarah pancasila pada era sebelum kemerdekaan

 Pancasila pada era sesudah kemerdekaan

Sejarah pancasila pada masa kerajaan

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD


1945. Ternyata sebelum itu, ajaran pancasila sudah dikenal sejak zaman
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Unsur Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Musyawarah, dan Keadilan sosial atau nilai-nilai Pancasila ternyata sudah ada
sejak masa itu.

Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen tertulis yang ada, seperti
Telaga Batu, Kedukan Bukit, Karang Brahi, Talang Tuo, dan Kota Kapur.
Dalam kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca juga diuraikan susunan
pemerintahan Majapahit, yakni musyawarah, hubungan antar negara tetangga
dan sebagainya. Sehingga, pada waktu itu unsur-unsur atau sila yang terdapat
dalam Pancasila telah terwujud sebagai asal yang menjiwai dan dilaksanakan
oleh bangsa Indonesia. Walaupun, hal itu belum dirumuskan secara konkrit.

Selain itu, dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, tertulis juga adanya
toleransi kehidupan beragama, khususnya agama Budha dan Hindu di zaman
tersebut. Namun, saat kaum penjajah datang, yakni dari bangsa Barat dan
Jepang kehidupan di Indonesia mengalami perubahan.

Adapun, penerapan nilai-nilai pancasila tersebut justru tercermin dalam


perjuangan bangsa, yakni anti penjajahan. Hingga akhirnya, perumusan
Pancasila digaungkan sebagai dasar negara Indonesia.

Sejarah pancasila pada era pra kemerdekaan

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tentu memiliki cerita panjang


dibaliknya. Bukan suatu hal yang mudah, Pancasila sebagai landasan negara
wajib merefleksikan dan merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, selama proses pembuatannya tentu melibatkan beberapa tokoh
negara guna menampung berbagai aspirasi yang mewakili rakyat Indonesia.

3
Pembentukan BPUPKI Pada tanggal 29 April 1945

Sebagai persiapan pertama dalam pembuatan dasar negara, para pemimpin


membentuk BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau dikenal dengan Dokuritsu Junbi Cosakai dalam bahasa Jepang.
Bpupki di bentuk dengan tujuan mempersiapkan dan membahas soal tata
pemerintahan termasuk dasar negara. Dibuat pada tanggal 29 Mei 1945, BPUPKI
langsung mengadakan sidang pertamanya sampai 1 Juni 1945 yang dipimpin oleh
ketua terpilih yakni Dr. Radjiman Wedyodiningrat beserta 33 anggota di dalamnya.
Dalam Sidang pertama, ada beberapa tokoh yang mengusulkan tentang 5 dasar
negara. Mereka adalah Muhammad Yamin, Ir. Soekarno dan Soepomo. Masing-
masing darinya memiliki pendapat yang berbeda namun saling berkaitan satu sama
lain.

 Muhammad Yamin memberikan 5 gagasan, di antaranya ketuhanan, peri


kerakyatan, peri kemanusiaan, peri kebangsaan dan kesejahteraan rakyat
 Sedangkan Soepomo memberikan 5 gagasan yang berbeda, yaitu perhubungan
antara negara dan agama, sosialisasi negara, adanya paham persatuan serta
hubungan antar bangsa.
 Soekarno juga turut mengusulkan poin dasar negara yakni mufakat dan
demokrasi, Ketuhanan yang berkebudayaan, kebangsaan Indonesia,
kesejahteraan sosial serta internasionalisme.

Pembentukan Panitia Sembilan pada Tanggal 22 Juni 1945

Setelah mendapatkan pokok-pokok dan nama 'Pancasila' sebagai dasar negara,


pembahasan dilanjutkan dengan lingkup yang lebih kecil yang berjumlah 9 orang
dan dikenal sebagai Panitia Sembilan. Dalam prakteknya, Panitia Sembilan berhasil
membuat rancangan naskah pembukaan UUD yang pada saat itu dikenal dengan
Piagam Jakarta.

Sidang bpupki ke dua pada tanggal 10-16 juli 1945

BPUPKI melakukan sidang yang kedua pada tanggal 10-16 Juli 1945. Beberapa
keputusan penting yang diambil adalah: Pancasila yang tertuang pada Piagam jakarta
dijadikan sebagai dasar negara, Indonesia dijadikan sebagai negara Republik.
Keputusan ini Berdasarkan 55 suara dari 64 orang yang hadir dalam sidang,
Indonesia meliputi wilayah Timor Timur, Hindia Belanda dan wilayah Malaka. Hasil
kesepakatan ini berasal dari 34 suara, Pembentukan Panitia Pembela Tanah Air yang
ditugaskan untuk merancang Undang Undang Dasar dan Panitia khusus yang
mengurusi bidang ekonomi. Dengan segala persiapan yang telah dibuat, Indonesia
berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Pancasila pada era kemerdekaan hingga kini

Penerapan Pancasila sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan dan dari masa
ke masa. Penerapan Pancasila mengalami banyak dinamika. Salah satu faktor
penyebabnya adalah adanya perubahan kebijakan pemerintahan pada tiap periode.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penerapan

4
Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari 1945 hingga 1959. Sejak
saat itu, Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia
karena warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa adanya
campur tangan dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman apapun, baik dari
dalam maupun luar negeri.

Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak


permasalahan, diantaranya: Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di
Madiun, pada 18 September 1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet
dengan ideologi komunis; Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.
Pemberontakan ini bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam
sebagai dasar negaranya; Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Pemberontakan ini bertujuan untuk mendirikan negara sendiri; Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.
Lain halnya pada masa orde lama, penerapan Pancasila pada masa orde lama,
terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini dikenal dengan demokrasi terpimpin.
Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia masih mengalami peralihan dari bangsa
yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya merdeka. Maka dari itu, dalam
penerapannya masih diperlukan proses adaptasi. Sebagian masyarakat ada yang
merasa setuju dan sebagian lagi merasa keberatan. Namun, dalam penerapannya
ditemui beberapa tindakan penyimpangan terhadap Pancasila. Salah satunya ialah
pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965.
Pemberontakan ini bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi komunis.
Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan
menjadi presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk
memulihkan kembali beberapa kekacauan yang sebelumnya pernah terjadi di
Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai dengan dibuatnya Repelita atau
Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU, pendidikan pelaksanaan
pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa dikaitkan dengan sila
kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
pemerintahan Soeharto, juga ditemui beberapa masalah, seperti kasus KKN atau
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga dibatasi dan adanya
dwifungsi ABRI.
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan digantikan
oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk
memperbaiki sistem ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan
UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka
Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai
ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya
penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang. Baca juga:
Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila Maka bisa ditarik kesimpulan jika
penerapan Pancasila dari masa ke masa selalu mengalami permasalahan atau
kendala. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup pemerintahan maupun masyarakat.

5
C. Alasan Diperlukanya Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
1. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Setiap bangsa mana pun di dunia ini memiliki identitas yang sesuai dengan latar
belakang budaya masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan
karsa yang perlu dikelola dan dikembangkan secara terus-menerus. Budaya
dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan
akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan konsekuensi
dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut. Pancasila sebagai identitas
kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat diitelusuri melalui
peran agama-agama besar, seperti: peradaban Hindu, Buddha, Islam, dan
Kristen.

1. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai


ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam
sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Setiap pribadi
mencerminkan keadaan atau halnya sendiri, demikian pula halnya dengan
ideologi bangsa. Meskipun nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan juga terdapat dalam ideologi bangsa-bangsa lain, tetapi bagi bangsa
Indonesia kelima sila tersebut mencerminkan kepribadian bangsa karena
diangkat dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia sendiri dan
dilaksanakan secara simultan. Nilai nilai spiritual, sistem perekonomian, politik,
budaya merupakan contoh keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat
Indonesia sendiri.

3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam


kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak. Ketika
Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, maka seluruh
nilai Pancasila dimanifestasi ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya


masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa).
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa
Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia

6
5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan


kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus)
sebagai dasar negara Indonesia. Kesepakatan para pendiri negara tentang
Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil
pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila merupakan nilai luhur yang menjadi dasar negara sekaligus


pedoman serta identitas bangsa indonesia

Pancasila terbentuk melalui proses sejarah yang panjangdan bertahapmulai dari


proses pengumpulan sila sila proses perumusan,hingga proses pengesahan
pancasila.

perkembangan pancasila dari era kerajaan hingga kemerdekaan menjadikan


suatu landasan yang dijadikan dasar negara dan tanpa disadari nilai nilai luhur
pancasila terbentuk membuat rasa ideologi ada hingga sekarang ini.

Ada pun alasan diperlukanya pancasila dalam kajian sejarah bangsa


indonesia adalah karena pancasila merupakan identitas dan jiwa bangsa yang nila
nilai silanya telah di terapkan sejak jaman dahulu, pancasila juga merupakan
pandangan hidup bangsa indonesia artinya semua nilai pancasila harus dijadikan
pedoman hidup yang melekat dalam kehidupan bangsa indonesia

B. Saran

Pancasila merupakan identitas kehidupan bangsa indonesia, pancasila


sebagai dasar negara indonesi memiliki sejarah pembentukan yang melalui
berbagai tahap yang cukup panjang, oleh karena itu kami berharap generasi muda
mendatang dapat mengamalkan nilai nilai pancasila sebagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara. Sehinga pancasila akan selalu hidup melekat sebagai
jati diri dari bangsa indonesia di masa sekarangn maupun nanti.

8
DAFTAR PUSTAKA

(https://bpip.go.id/berita/1035/865/apa-arti-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-ini-penjelasan-
singkatnya.html)

https://kumparan.com/berita-update/sejarah-pancasila-sebelum-kemerdekaan-yang-harus-diketahui-
1uqKPQGvnce/full

https://malvaspalette.wordpress.com/2017/10/01/alasan-diperlukannya-pancasila-dalam-kajian-
sejarah-bangsa-indonesia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai