Wahyu Tugas Dislokasi Patellafix
Wahyu Tugas Dislokasi Patellafix
Wahyu Tugas Dislokasi Patellafix
OLEH :
WAHYU / P121152 / D
Menyetujui,
Supervisor Institusi Kepala Ruangan Radiologi
Mengetahui
Penanggung Jawab PKL
1
i
KATA
Makassar, 14 Januari
2023
i
KATA
Penulis
i
DAFTAR
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................... iv
A. Latar Belakang 1
...........................................................
B. Rumusan Masalah 4
.....................................................
C. Tujuan Penulisan 2
........................................................
D. Manfaat Penelitian 2
.....................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 3
A. Kesimpulan ..................................................................22
LAMPIRAN ................................................................................... 24
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
9. Gambar 9. Film....................................................................
17
20
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Articulatio Genu adalah sendi engsel yang terbentuk dari
kedua kondius femur yang bersendi dari kedua
permukaansuerior kondius tibia patella terletak diatas
permukaan patellar yang halus pada femur dan diatas itu
patella melunur sewaktu sendi bergerak,patella berada di
depan bagian bagian persendian yang utama tapi tidak
termasuk formasi sendi lutut (pearce 2018)
Patella merupakan tulang sesamoid yang terbesar yang
ada di tubuh mendududki femoral trochlea.Bentuknya yang
oval asimetris dengan puncaknya mengarah ke distal, serat
tendon quadriceps menyelimuti bagian anterior dari patella
dan bersatu dengan patellar ligament pada bagian distal.
Artikulasi yang di bentuk patellad femolar trochlea membentuk
konpartmen patellofemoral.ada 6 bentuk varian dari
morvologi patella, dimana tipe dan II bentuk stabiI,sedangkan
varian lain mempunyai bentuk lebih cenderung untuk
terjadinya lateral subluksasi(scott WN,201). Salah satu
gangguan yang muncul pada patella yaitu dislokasi dan
subluksasi.
Dislokasi adala perpindahan sementara suatu tulang dari
posisi normalnya dalam 1 sendi jika dislokasi tidak
menyebabkan fracture itu dianggap dislokasi sederhana,jika
ada fracture,itu menjadi fracture kompleks (radulewicz, 2014)
dislokasi patella akut mewakili sekitar 3% dari semua cedera
lutut dan merupakan penyebab paling umum kedua dari post
trauma haermatrosis, ini dapat terjadi akibat trauma langsung
atau tidak langsung pada lutut tampa ketidak satbilan patella
jelas,dengan actor predisposisi yang mendasari ketidakstabilan
1
Subluksasi adalah kata lain dari dislokasi sebagian tulang
dari patella yang mengakibatkan ketidakstabian pada patella,
beberapa factor yang mempengaruhi subluksasi yaitu knee
tertekuk atau terkunci,patella terselip keluar knee, nyeri
setelah duduk lama. Knee
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Teknik Pemeriksaan radiografi Articulatio Genu
pada kasus dislokasi patella di RSAL JALA AMMARI ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi
Articulatio Genu pada kasus dislokasi patella
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat Praktis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
serta memberikan informasi kepada pembaca mengenai
Teknik Pemeriksaan Articulatio Genu pada kasus dislokasi
2. Manfaat Institusi
Hasil laporan ini dapat menambah kepustakaan dan
pertimbangan referensi tentang teknik pemeriksaan
Articulatio Genu pada kasus dislokasi
3. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi untuk mahasiswa dan peneliti
untuk mengetahui lebih jelas mengenai Teknik
Pemeriksaan Articulatio Genu pada kasus dislokasi patella
4. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang Teknik Pemeriksaan
Articulatio Genu Pada Kasus dislokasi patella untuk
menegakkan diagnosa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2. Proyeksi Lateral
a. PosisiPasien : Pasien duduk diatas meja
pemeriksaan
b. PosisiObjek : Tungkai yang tidak difoto
diletakkan
silang di depan tubuh
c. FFD : 90 Cm
d. Central Ray (CR) : Tegak urus pada film
e. Central Point (CP) : Condylus medialis
f. Kriteria gambar
1) Tampak patella dalam proyeksi true lateral.
2) Terbukanya articulasiopattelofemoralis.
3) Caput Os.fibula dan Os.Tibia tampak super posisi.
C. Persiapan Pasien
Untuk mendapatkan hasil radiografi yang baik,maka
pasien tidak perlu melakukan persiapan sebagai berikut:
D. Prosedur kerja
1. Pasien dipanggil masuk ke ruangan radiologi
2. Menginput data pasien di digital radiogrhapy
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4. Pasien dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan
5. Pasien diberi arahan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan.
6. Memulai teknik pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap
pasien
7. Pasien diintruksikan jangan bergerak saat expose
8. Processing film.
9. Hasil foto dibacakan oleh dokter
radiologi. 10.Ambil hasil.
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1).Merk : SIEMENS
2).Type : (240) 11020660
3).Nomor Seri : (21)
30006 4).Tegangan maksimum
: 127 kVA
1
1
c. Detektor
Gambar 8. Detektor
(Dok. Instalasi Radiologi RS AL JALA AMMARI2022),
d. Film
Gambar 9. Film
(Dok. Instalasi Radiologi RS AL JALA AMMARI, 2022)
1
3. Teknik
Pemeriksaan
a. Pengertian
Teknik pemeriksaan Articulatio Genu adalah teknik
yang dilakukan dengan menggunakan sinar-X untuk
memperlihatkan struktur atau bagian-bagian dari
Articulatio Genu.
b. TujuanPemeriksaan
Dalam Teknik Pemeriksaan Articulatio Genuanatomi
yang terlihat pada fotorontgen yaitu:
1) Os Femur
2) Patella
3) Os Tibia
4) Os Fibula
c. Indikasi Pemeriksaan : Dislokasi Patella
d. Proyeksi
1) Proyeksi AP
a) Posisi Pasien : Pasien berdiri
b) Posisi Objek : Atur pasien berdiri dengan
menempelkan Articulatio Genu sejajar dengan
chast stand sejajar dengan arah sinar true AP
c) Central Ray : Horisontal tegak lurus pada kaset
d) Central Point : Dipertengahan Articulatio Genu
e) FFD : 90 cm
f) Kolimasi Proyeksi AP :
1) Batas Atas : 1/3 distal os femur
2) Batas Bawah : 1/3 proksimal ossa cruris
3) Pengaturan Faktor Eksposi :kV (66), mAs (12,5)
4) Pengolahan Film : DR
1
g) Proyeksi Lateral
1) PosisiPasien : Pasien berdiri menyamping
2) Posisi Objek :Pasien di posisikan dengan sedikit
menekuk lutut yang akan di periksa tangan
pasien memegang bucky stand
3) Central Ray : Horisontal tegak lurus pada kaset
4) Central Point : (2,5 cm) distal dari epicondilus medial
5) FFD : 90 cm
6) Kolimasi Proyeksi Lateral :
a) Batas Atas : 1/3 distal femur
b) Batas Bawah : 1/3 proksimal cruris
7) Pengaturan Faktor Eksposi : kV (66), mAs (12,5)
8) Pengolahan Film : DR
4. Analisis Radiografi
a. Hasil Radiografi
b. Kriteria Gambar
1) ProyeksiAP
a) TerbukanyaPersendianFemorotibia
b) Tidak adarotasi tulang paha dan tibia
c) Tampak patella proyeksi pada bagian
pertengahan kaset
2) Proyeksi Lateral
a) Tampak patella dalam proyeksi true lateral
b) Terbukanya articulasio pattelofemoralis
c) Caput os. Fibula dan os. Tibia tampak superposisi
d) Terlihat soft tissue disekitar lutut
c. Hasil InterpretasiDokter
1) Dislokasi os patella kiri ke cranial, DD/ Patella Alta
2) OA genu kiri grade 2
3) Osteoporosis sinilis
4) Soft tissue swelling
2
A. Kesimpulan
1. Teknik Pemeriksaan Articulatio Genu pada kasus Susp
dislokasi patella di RS AL JALA AMMARI, prinsipnya sesuai
dengan teori yaitu menggunakan proyeksi AP dan Lateral
dengan faktor eksposi proyeksi AP, kV : 66 dan mAs :
12,5. Serta faktor ekposi proyeksi lateral, kV : 66 dan mAs
: 12,5.
2. Hasil Radiograf Articulatio Genu pada kasus Susp dislokasi
patella di RS AL JALA AMMARI, yang di periksa oleh dokter
radiologi menyimpulkan bahwa pasien mengalami,
Dislokasi patella,OA Genu Sinistra,osteoporosis senilis
B. Saran
1. Untuk petugas radiographer saat melakukan
pemeriksaan selalu menjaga komunikasi dan protokol
kesehatan yang baik dengan pasien.
2. Sebaiknya ruang radiologi RS AL Jala Ammari,
memperhatikan proteksi radiasi agar mengurangi radiasi
yang di terima pasien, petugas, dan masyarakat umum.
2
DAFTAR PUSTAKA
2
Lampiran 1 : Form Pemeriksaan
2
Lampiran 2: Dokumentasi Ruangan Pengelolaan Hasil
2
Lampiran 3: Hasil Ekspertise Dokter
2
Lampiran 4: Dokumentasi Penyerahan Mahasiswa PKL 1 di RS
Ammari
2
Lampiran 5 : Dokumentasi Suvervisi RS AL Jala
2
Lampiran 6 : Dokumentasi Seminar RS AL Jala
2
Lampiran 7 : Dokumentasi Penarikan RS AL Jala
3
BIODATA PENULIS