Tugas Kelompok Hukum Tata Negara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK HUKUM TATA NEGARA

KELOMPOK 1

KONSEP DASAR HUKUM TATA NEGARA (Pengertian, Obyek kajian, Ruang Lingkup HTN, kedudukan HTN
dalam Tata Hukum Indonesia serta Hubungan HTN dengan ilmu lain)

KELOMPOK 2

SUMBER-SUMBER HUKUM (Pengertian Sumber Hukum, Sumber-Sumber -Sumber Hukum di Indonesia,


Sumber Hukum Matriil Negara RI)

KELOMPOK 3

SUMBER HUKUM FORMIL (Pengertiannya, macam2 sumber hukum formil di Indonesia beserta
contohnya masing2) UUD, Undang-Undang, Traktat, Perjanjian, Kebiasaan

KELOMPOK 4

AZAS-AZAS HUKUM TATA NEGARA ( Azas-azas HTN di Indonesia dan contoh – contoh pelaksanaannya
dalam ketatatanegaraan saat ini )

KELOMPOK 5

DINAMIKA KETATANEGARAAN DI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN ( di periode berlakunya


UUD1945, Konstitusi RIS, UUD 1950, berlaku kembalinya UUD 1945 dimasa Orde lama dan Orde baru )

KELOMPOK 6

DINAMIKA KETATANEGARAAN INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN DIPERIODE REFORMASI DAN


PERBEDAANNYA DENGAN PERIODE SEBELIMNYA ( Sistem pemerintahannya, Konstitusinya,
kelebihannya, kelemahannya serta lembaga-lembaga yang ada)

KELOMPOK 7

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SEBELUM AMANDEMEN (Tugas, wewenang,dan hubungan antar


lembaga negara )

KELOMPOK 8

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SETELAH AMANDEMEN (Perbedaan Tugas, wewenang, dengan


sebelum amandemen, serta hubungan antar lembaga negara )

KELOMPOK 9

PARTAI POLITIK (Pengertian, Landasan, Fungsi, Tujuan, Manfaat, dan tantangan partai politik)
KELOMPOK 10

DINAMIKA PERKEMBANGAN PARTAI POLITIK ( DI MASA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN REFORMASI)

KELOMPOK 11

PEMILU (Pengertian, landasan, manfaat, tujuan serta Mekanisme pelaksanaan pemilu di Indonesia)

KELOMPOK 12

MEKANISME PEMILU (Perbandingan mekanisme pelaksanaan pemilu di beberapa negara di dunia


dengan di Indonesia)
Kesimpulannya, terdapat beberapa asas yang dikenal dalam hukum
tata negara, seperti asas legalitas, asas kekeluargaan, asas
kedaulatan rakyat, asas pembagian kekuasaan, dan asas negara
hukum. Indonesia sendiri menganut asas kekeluargaan yang
tercantum dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945.

5 Asas-Asas Hukum Tata Negara dan Penjelasannya

5 Asas-Asas Hukum Tata Negara


dan Penjelasannya
2

 asas legalitas
 asas kekeluargaan
 asas kedaulatan rakyat
 asas pembagian kekuasaan
 asas negara hukum
 dasar hukum

R. G. Kartasapoetra mendefinisikan bahwa Hukum Tata Negara (“HTN”)


adalah sekumpulan hukum yang mengatur tentang keorganisasian suatu
negara, atau tentang hubungan antar alat perlengkapan negara dalam garis
koordinasi vertikal dan horizontal, tentang kedudukan warga negara terhadap
negara beserta hak-hak asasinya.[1] Dalam HTN tentu dikenal beberapa
asas-asas hukum tata negara. Berikut adalah beberapa asas yang dikenal
dalam HTN beserta penjelasannya.

1. Asas Legalitas

Asas legalitas berkaitan dengan gagasan demokrasi dan negara hukum.


Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk undang-undang (“UU”) dan
keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan lebih banyak
mementingkan kepentingan rakyat. Sedangkan menurut gagasan negara
hukum, penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan harus didasari pada
UU dan memberikan jaminan terhadap hak dasar rakyat yang tertuang dalam
UU

Ide mengenai asas kekeluargaan yang dicantumkan dalam UUD 1945 berasal dari
Soepomo dalam pidatonya tanggal 31 Mei 1945 ketika diadakan sidang BPUPKI di
Jakarta. Staatside integralistik dari bangsa Indonesia terlihat dari sifat tata negara
Indonesia, yakni pemimpin yang bersatu jiwa dengan rakyat dan para pejabat negara
yang senantiasa wajib memegang teguh persatuan keseimbangan dalam masyarakat.
[3]

Selain itu, asas kekeluargaan juga terlihat dari cara pengambilan keputusan dan
musyawarah. Pertama, cara pengambilan keputusan bersumber pada sila ke-4
Pancasila berupa “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”. Cara musyawarah mufakat berarti keputusan yang
diambil adalah hasil kesepakatan bersama.[4]

Kedua, berdasarkan Pasal 20 ayat (2) UUD 1945, setiap rancangan undang-undang
dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama. Artinya, hubungan kerja sama tersebut tampak di mana wakil pemerintah
akan selalu bermusyawarah dengan DPR dalam proses pembicaraan penyusunan UU.
[5]

3. Asas Kedaulatan Rakyat

Pengertian berdaulat adalah negara-negara yang berhak menentukan urusannya


sendiri, baik masalah dalam negeri maupun masalah luar negeri tanpa ada campur
tangan negara lain.[6]

Indonesia sendiri menganut kedaulatan rakyat yang ditegaskan dalam Pembukaan


UUD 1945, yang berbunyi:

…negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat…


Artinya, dalam kedaulatan rakyat, rakyatlah yang berdaulat dan menentukan segala
wewenang dalam negara. Asas kedaulatan rakyat disebut juga sebagai asas
demokrasi.[7]

4. Asas Pembagian Kekuasaan

Pembagian kekuasaan berbeda dengan pemisahan kekuasaan. Pemisahan


kekuasaan berarti kekuasaan terpisah tanpa ada hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Sedangkan pembagian kekuasaan terbagi atas beberapa bagian, akan tetapi
tidak terpisah dan memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Setelah amandemen
UUD 1945, Indonesia menganut asas pemisahan kekuasaan dengan menerapkan
asas checks and balances system.[8]

Asas pemisahan kekuasaan dengan checks and balances system di Indonesia artinya
kekuasaan yang diberikan kepada lembaga negara oleh pembuat UUD dipandang
sebagai balances (keseimbangan). Sebaliknya, kewajiban penerima kekuasaan untuk
mempertanggungjawabkan kepada pemberi kekuasaan dipandang
sebagai checks (pengawasan). Dengan demikian, terdapat hubungan pengawasan
antara pemberi kekuasaan dan penerima kekuasaan.[9]

Baca juga: Anwar Ibrahim: Hukum Berfungsi sebagai Check and Balances Politik

5. Asas Negara Hukum

Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum dan menjamin keadilan
kepada warga negaranya. Keadilan adalah syarat bagi terciptanya kebahagiaan hidup
sebagai warga negara. Dalam sejarah ketatanegaraan dikenal negara hukum dalam arti
sempit sebagai ajaran dari Immanuel Kant dan Fichte.[10]

Dalam negara hukum liberal atau negara hukum dalam arti sempit dikenal dua unsur,
sebagai berikut:[11]

1. Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (“HAM”);


2. Pemisahan kekuasaan.

Sedangkan pada negara hukum formil, terdapat empat unsur negara hukum yaitu:[12]

1. Perlindungan terhadap HAM;


2. Pemisahan kekuasaan;
3. Setiap tindakan pemerintah didasarkan atas UU;
4. Adanya peradilan administrasi yang berdiri sendiri.

Kemudian ada The Rule of Law yang diperkenalkan oleh A. V. Dicey, yang terdiri dari
tiga unsur yakni:[13]
1. Supremasi hukum;
2. Persamaan kedudukan dan hukum bagi setiap orang;
3. Konstitusi bukan sumber HAM jika HAM dituangkan dalam konstitusi hanya
sebagai penegasan.

Kesimpulannya, terdapat beberapa asas yang dikenal dalam hukum tata negara,
seperti asas legalitas, asas kekeluargaan, asas kedaulatan rakyat, asas pembagian
kekuasaan, dan asas negara hukum. Indonesia sendiri menganut asas kekeluargaan
yang tercantum dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945. Selain itu, sebagai negara
demokrasi, Indonesia juga menganut kedaulatan rakyat yang ditegaskan dalam
Pembukaan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai