Notulen Rakor TPID Tri 3 2019

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN

RAPAT KOORDINASI
TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH
TRIWULAN III
TAHUN 2019

TANGGAL : 7 AGUSTUS 2019


NOTULEN
RAPAT KOORDINASI TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH (TPID)
KABUPATEN LEBAK
TRIWULAN III TAHUN 2019

Tanggal : 07 Agustus 2019


Tempat : Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak

DIHADIRI OLEH : 11 SKPD Kabupaten Lebak, terdiri dari :


 Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Prop. Banten
 Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Lebak
 Kepala BAPPEDA Kab. Lebak
 Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Lebak
 Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Lebak
 Kepala Dinas Peternakan Kab. Lebak
 Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kab. Lebak
 Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lebak
 Kepala Bagian Adm. Perekonomian dan SDA Setda Lebak
 Kepala BPS Kabupaten Lebak
 Kepala Perum BULOG Sub Divisi Regional Lebak

HASIL RAPAT ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

I. KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN LEBAK


1. Melaporkan perkembangan harga – harga kebutuhan pokok masyarakat tahun
2019 menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H.
- Perkembangan harga rata-rata Beras Kw. 1 pada Triwulan 3 Tahun 2019 masih
Stabil dengan harga rata-rata Rp. 9.929,-
- Perkembangan harga rata-rata Beras Kw. 2 mengalami kenaikan yang tidak
signifikan sebesar 1,7% dari harga rata-rata semula pada bulan Juli sebesar
Rp. 9.095,- menjadi Rp. 9.250,-
- Perkembangan harga rata-rata Beras Kw. 3 mengalami kenaikan yang tidak
signifikan sebesar 0,4% dari harga rata-rata semula pada bulan Juli sebesar
Rp. 8.286,- menjadi Rp. 8.321,-
- Perkembangan harga rata-rata Bawang Merah pada bulan Agustus mengalami
penurunan harga sebesar 6,04% dari harga rata-rata semula sebesar Rp.
29.041,- menjadi Rp. 27.286,-
- Perkembangan harga rata-rata Bawang Putih pada bulan Agustus mengalami
penurunan harga sebesar 2,5% dari harga rata-rata semula sebesar
Rp. 38.082,- menjadi Rp. 37.143,-
- Harga rata-rata Bawang Merah dan Bawang Putih Tahun 2019 lebih tinggi
dibandingkan dengan Tahun 2018
- Perkembangan harga rata-rata Cabai Merah Besar mengalami kenaikan yang
signifikan sebesar 58,8% dari harga rata-rata semula pada bulan Juni sebesar
Rp. 47.222,- menjadi Rp. 75.000,- sampai dengan Agustus harga rata-rata
Cabai Merah Besar mengalami penurunan sebesar 2,22% dari harga semula
Rp. 75.000,- menjadi Rp. 73.333,-
- Perkembangan harga rata-rata Cabai Merah Keriting mengalami kenaikan yang
signifikan sebesar 57,9% dari harga rata-rata semula pada bulan Juni sebesar
Rp. 47.500,- menjadi Rp. 75.000,- sampai dengan Agustus harga rata-rata
Cabai Merah Besar mengalami penurunan sebesar 5,24% dari harga semula
Rp. 75.000,- menjadi Rp. 71.071,-
- Perkembangan harga rata-rata Cabai Rawit Hijau mengalami kenaikan yang
signifikan sebesar 110,3% dari harga rata-rata semula pada bulan Juni sebesar
Rp. 34.310,- menjadi Rp. 72.143,- sampai dengan Agustus harga rata-rata
Cabai Rawit Hijau kembali mengalami kenaikan sebesar 0,99% dari harga
semula Rp. 72.143,- menjadi Rp. 72.857,-
- Perkembangan harga rata-rata Cabai Rawit Merah mengalami kenaikan yang
signifikan sebesar 127,5% dari harga rata-rata semula pada bulan Juni sebesar
Rp. 35.167,- menjadi Rp. 80.000,- sampai dengan Agustus harga rata-rata
Cabai Rawit Hijau kembali mengalami kenaikan sebesar 2,68% dari harga
semula Rp. 80.000,- menjadi Rp. 82.143,-
- Harga rata-rata Cabai Merah Besar, Cabe Merah Keriting dan Cabe Rawit Hijau
serta Cabe Rawit Merah Tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun
2018, hal ini dikarenakan ketersediaan Cabai tersebut berkurang
- Perkembangan harga rata-rata Daging Ayam Broiler pada bulan Agustus
mengalami kenaikan yang tidak signifikan sebesar 1,7% dari harga rata-rata
semula pada bulan Juli sebesar Rp. 34.245,- menjadi Rp. 34.857,-
- Perkembangan harga rata-rata Daging Sapi pada bulan Agustus masih Stabil
sebesar Rp. 120.000,-
- Perkembangan harga rata-rata Gula Pasir mengalami kenaikan sejak bulan
April. Pada bulan Agustus juga mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar
0,63% dari harga Rp. 12.776,- menjadi Rp. 12.857,-
- Perkembangan harga rata-rata Minyak Goreng pada bulan Agustus mengalami
penurunan harga sebesar 2,86% dari harga rata-rata semula sebesar
Rp. 10.367,- menjadi Rp. 10.071,-
- Perkembangan harga rata-rata Telur Ayam Broiler pada bulan Agustus
mengalami penurunan harga sebesar 0,97% dari harga rata-rata semula
sebesar Rp. 24.633,- menjadi Rp. 24.393,-
2. Komoditas penyumbang kenaikan dan penurunan harga terdapat pada jenis
Volatile Food, yaitu :

Harga Rata-rata Harga Rata-rata


Komoditas Juli 2019 Juli 2019 % Ket
(Rp.) (Rp.)

Cabai Rawit Merah 80.000 82.143 2,68 Harga Naik

Cabai Rawit Hijau 72.143 72.857 0,99 Harga Naik


Harga Naik
Cabai Rawit Keriting 75.000 71.071 5,24
(Belum Stabil)
Harga Naik
Cabai Rawit Besar 75.000 73.333 2,22
(Belum Stabil)

3. Ketersediaan Bahan pokok pangan di Kabupaten Lebak relatif aman. Adapun


komoditas yang mengalami pasokan / ketersediaan MINUS, Dinas / Instansi terkait
yang harus menjelaskan alasan terjadinya kekurangan.

II. PIMPINAN BANK INDONESIA PERWAKILAN PROP. BANTEN


- Capaian Historis Inflasi pada momen Hari Raya Idul Adha yang berada di bawah
pola inflasi di momen Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri;
- Tantangan-tantangan Pemerintah Daerah :
 Pembentukan BUMD Pangan
 Komoditi pangan
 Dampak kemarau panjang
 Studi Tiru
 Pasar Induk
 TPID Provinsi harus strengh terhadap ketersediaan pangan Kabupaten / Kota

III. BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN LEBAK


- Sistem / Mekanisme pendataan yang dilakukan BPS ada 2 (dua) metode, yaitu :
 Survei Biaya Hidup (SBH) Mandiri
 Sister City
- Sosialisasi Peraturan Presiden 39 Tahun 2019 tentang Sensus Penduduk 2020
- Sosialisasi Survei Penilaian Integritas 2019 pada Pemerintah Kabupaten / Kota
akan dilaksanakan pada Bulan September 2019
- Sosialisasi Survei Hasil Reformasi Birokrasi
IV. KEPALA SUB BULOG DIVRE LEBAK
- Tugas Publik Perum BULOG dalam ketahanan pangan terdapat di 3 (tiga) Pilar,
yaitu :
 Ketersediaan dapat dipenuhi baik dari hasil produksi dalam negeri maupun
dari luar negeri;
 Keterjangkauan dapat dilihat dari keberadaan pangan yang secara fisik
berada di dekat konsumen dengan kemampuan ekonomi konsumen untuk
dapat membelinya (memperolehnya);
 Stabilitas dapat dilihat dari kontinyuitas pasokan dan stabilitas harga yang
dapat diharapkan rumah tangga setiap saat dan di setiap tempat.
- Penyerapan beras dari petani pada bulan Februari – April 2019 mencapai 5.000
ton s/d 5.500 ton
- Hasil penyerapan di distribusikan melalui Bansos Rastra dengan PAGU 2.000
ton/bulan
- Perum BULOG tidak diikutsertakan dalam program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT)
- Penyusunan Surat Edaran terkait penugasan Perum BULOG dalam hal
penyediaan komoditas BPNT dengan sistem 50 : 50
V. KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBAK
- Produksi cabe pada bulan Juni, Juli dan Agustus mengalami penurunan
- Dalam rangka memotong mata rantai distribusi produksi / tanam cabe, para petani
harus produksi / tanam cabe secara kontinyu dan memperkuat Asosiasi Pertanian,
Kelompok Tani serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
- Luas tanam cabe se Kabupaten Lebak seluas 28 s/d 38 hektar
- Luas lahan sawah di Kabupaten Lebak seluas ± 1.000 hektar dengan produksi
sebesar 6 ton beras
- Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak akan mengantisipasi
kekeringan lahan seluas 1.650 hektar
- Penjualan pasokan komoditi harus memakai sistem zonasi, dengan tujuan untuk
keterjangkauan dan ketersediaan pangan dalam rangka pengendalian inflasi
- Dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan kebutuhan pokok dan penting
lainnya, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tidak boleh menjual komoditas
pangan ke luar Kabupaten Lebak dengan sistem jemput bola

VI. KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LEBAK


- Jumlah Toko Tani Indonesia (TTI) di Kabupaten Lebak sekarang ini mencapai 67
Unit dari 35 Unit
- Toko Tani Indonesia (TTI) menjual beras sebesar Rp. 8.500,-/kg
- Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) pada komoditas Beras
mempunyai cadangan sebesar 14.500 ton yang sudah terserap sebesar 6.000 ton,
sisanya tinggal 4.500 ton
- Untuk tahun 2020 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak meminta
penambahan CPPD sebesar 75 ton

VII. KEPALA DINAS PETERNAKAN KABUPATEN LEBAK


1. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan Hari Raya Idul Adha 1440 H, Dinas
Peternakan Kabupaten Lebak melaksanakan pengawasan terhadap Hewan
Kurban, yaitu:
 786 ekor (Sapi)
 132 ekor (Kerbau)
 2.535 ekor (Kambing)
 19 ekor (Domba)
2. Pemenuhan kebutuhan Daging di datangkan dari daerah luar yaitu Jawa
3. Harga pasaran Hewan Kurban di Kabupaten Lebak berkisar :
 Rp. 16 jt (Sapi dengan bobot 200 s/d 300 kg)
 Rp. 16 jt s/d 20 jt (Kerbau)
 Rp. 1 jt s/d 6 jt (Kambing/Domba)

VIII. REKOMENDASI
1.

2.

3.

4.

Notulen Rapat telah disepakati oleh TPID Kabupaten Lebak dan Audien yang hadir dalam
Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lebak Triwulan III
Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai