Kercu Remaja Dan Pra Nikah Kelas J
Kercu Remaja Dan Pra Nikah Kelas J
Kercu Remaja Dan Pra Nikah Kelas J
A. Latar Belakang
Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program
sarjana terapan kebidanan, dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan
konsep yang didapat selama belajar di pendidikan sarjana terapan. Sesuai dengan
kurikulum pendidikan profesi bidan bahwa asuhan kebidanan professional
dilaksanakan dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari
berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan ilmu kebidanan, disamping berbagai ilmu
dasar, perilaku dan sosial sebagai landasan dalam melakukan pengkajian, perumusan
diagnosa, penyusunan perencanaan dan melaksanakan tindakan dan evaluasi.
Selain itu, berdasarkan kerangka kualifikasi Nasional Indonesia, seorang lulusan
profesi bidan harus mampu untuk menggunakan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
Lulusan profesi Bidan juga diharapkan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dijalani.
Berdasarkan kurikulum Pendidikan Profesi Bidan ilmu kebidanan dan kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, mahasiswa profesi bidan ilmu kebidanan diharapkan
mampu menunjukkan kemampuan keterampilan dan pengetahuan yang berbasis etika
dan moral pada sikap caring yang berkembang secara terus menerus langsung kepada
klien dan berusaha untuk memberikan asuhan kebidanan professional yang
berkualitas.
Untuk tercapainya tujuan program yaitu proses adaptasi profesi untuk dapat
melaksanakan pendelegasian wewenang secara bertahap dalam memberikan asuhan
kebidanan professional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada pasien, membuat keputusan legal dan etik serta evidence based practice
dibidang kebidanan.
B. Tujuan
1. Umum
Mencetak lulusan bidan yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
perilaku yang profesional sebagai seorang bidan yang mampu memberikan asuhan
sesuai dengan standar kebidanan.
2. Khusus
a. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengintegrasikan serta
menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam lingkup asuhan wanita
sepanjang daur hidup di berbagai tingkat pelayanan.
b. Sebagai pembelajaran lanjutan sesudah lulus dari tahap akademik yang berupa
pembelajaran PBL, tutorial, dan clinical skill lab pada prodi sarjana terapan
Kebidanan
C. Lahan Praktik
1. BLUD UPTD Puskesmas Benai
2. BLUD UPTD Puskesmas Sungai Buluh
3. BLUD UPTD Puskesmas Koto Rajo
4. BLUD UPTD Puskesmas Inuman
5. BLUD UPTD Puskesmas Perhentian Luas
6. BLUD UPTD Puskesmas Gunung Toar
7. BLUD UPTD Puskesmas Lubuk Jambi
8. BLUD UPTD Puskesmas Lubuk Ambacang
9. BLUD UPTD Puskesmas Sentajo Raya
10. BLUD UPTD Puskesmas Kari
11. BLUD UPTD Puskesmas Koto Baru
12. BLUD UPTD Puskesmas Muara Lembu
13. BLUD UPTD Puskesmas Pangkalan
14. BLUD UPTD Puskesmas Sukaraja
15. BLUD UPTD Puskesmas Sungai Keranji
16. BLUD UPTD Puskesmas Sungai Sirih
17. BLUD UPTD Puskesmas Tanjung Agung
18. BLUD UPTD Puskesmas Muara Bungo I
19. PMB Khoiriah
20. PMN Retni Kartila
D. Unit Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Remaja dan Pra
Nikah
1. Perubahan anatomi dan fisiologis pada pubertas
2. Konsep kesehatan reproduksi remaja
3. Konsep perencanaan keluarga
4. Konsep dasar kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
5. Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi
6. Melakukan promosi dan edukasi dalam bidang Kesehatan
7. Evidance based terkait asuhan remaja
8. KIE persiapan kehamilan
9. Skrining pra nikah
10. Pemeriksaan tambahan untuk fertilitas
11. Menilai hasil pemeriksaan darah rutin, urine rutin, TORCH, hepatitis, HIV-AIDS, TBC
dan malaria
12. Evidence based terkait asuhan pra nikah
E. Mahasiswa dan Waktu Praktik
1. Mahasiswa kelas B semester I berjumlah 67 orang
2. Waktu praktik untuk mata Kuliah :
Mata kuliah praktik asuhan kebidanan komprehensif remaja dan Pra nikah Tanggal
Tanggal 16 s.d 28 September 2024. Jam Praktik 8 Jam Sehari atau mengikuti jam
operasional tempat praktik
F. Pembimbing Praktik
1. Kualifikasi dosen pada tahap profesi
a) Kualifikasi dosen minimal magister kebidanan, magister dengan latar belakang
minimal Sarjana Terapan Kebidanan/Profesi Bidan, spesialis bidang
keilmuan/keahlian sesuai dengan program studi.
b) Memiliki pengalaman sebagai praktisi minimal 2 tahun bagi Bidan
c) Memiliki kartu anggota profesi yang masih berlaku.
d) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku,
e) Memelihara kemampuan praktik kliniknya
2. Kualifikasi pembimbing klinik (preseptor – mentor) dari lahan praktik
a) Bidan praktisi : Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan minimal
Diploma III Kebidanan dengan pengalaman kerja sebagai bidan minimal 5 tahun,
atau Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan profesi bidan dengan
pengalaman kerja sebagai bidan minimal 3 tahun.
b) Memiliki sertifikat pelatihan perseptor-mentor. Memiliki kartu anggota profesi
yang masih berlaku.
c) Memiliki SIP Bidan, dan
d) Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan
praktik klinik kebidanan.
G. Tugas Pembimbing
1. Tugas Pembimbing Klinik
a) Melaksanakan orientasi dan bimbingan sesuai kasus
b) Berperan aktif dalam membimbing ketrampilan
c) Memberikan pernilaian sikap dan ketrampilan
d) Pemantauan terhadap kehadiran mahasiswa
2. Tugas Pembimbing Institusi
a) Melakukan bimbingan ketrampilan bersama pembimbing klinik
b) Melakukan bimbingan sesuai kasus yang didapat
c) Melakukan evaluasi pengetahuan (presentasi dan responsi) dan ketrampilan
H. Penguji Praktik
1. Kualifikasi penguji Praktik dari Institusi Pendidikan
Dosen Tetap Magister kebidanan, Magister kesehatan dengan latar belakang
minimal Diploma IV Kebidanan, atau Dosen dengan latar belakang pendidikan
spesialis (misalnya dr.SpOG/ dr.SpA) serta masih aktif sebagai praktisi
2. Kualifikasi Penguji dari Lahan praktik (preseptor – mentor)
a) Bidan Praktisi : Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan minimal
Sarjana Terapan Kebidanan/Profesi Bidan dengan pengalaman kerja sebagai
bidan minimal 5 tahun, atau Bidan praktisi dengan latar belakang pendidikan
profesi bidan dengan pengalaman kerja sebagai bidan minimal 3 tahun dan/
atau dokter spesialis (misalnya SpOG/Sp.A)
b) Memiliki sertifikat pelatihan perseptor mentor
c) Memiliki kartu anggota profesi yang masih berlaku
d) Memiliki SIP Bidan, dan
e) Memiliki pengalaman atau pendidikan lanjutan yang berhubungan dengan
kebidanan termasuk memelihara kemampuan praktik kliniknya
I. Tugas Mahasiswa
1. Mengikuti orientasi dan mengisi absen
2. Melakukan asuhan kebidanan sesuai target
3. Melaksanakan ujian prosedur sesuai tagihan
4. Membuat laporan harian yang ditandatangani oleh pembimbing klinik
5. Membuat laporan asuhan kebidanan sesuai target dan dikonsulkan
6. Mengikuti presentasi kelompok individu/responsi
7. Mengumpulkan laporan kelompok dan individu paling lambat satu minggu setelah
praktik berakhir
8. Dokumen yang dikumpulkan kepada dosen pembimbing praktik
J. Proses Pelaksanaan Praktik
1. Metode Praktik
Metode praktik profesi bidan meliputi;
1. Pre Conference (identifikasi kasus awal, penggunaan konsep referensi, dan hasil
penelitian)
2. Post Conference (evaluasi tindakan kebidanan)
3. Tutorial individu yang diberikan preceptor
4. Diskusi kasus
5. Case report dan operan dinas
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/kebidanan
terkini
7. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan
2. Deskripsi dan Prosedur Pembelajaran Klinik
a) Penugasan tertulis ; laporan pendahuluan, laporan kasus, penugasan tertulis
lainnya
Deskripsi ; penugasan klinik yang di buat tertulis
Tujuan:
a. Mempersiapkan pengetahuan yang harus dimiliki sebelum peserta didik
melakukan praktik klinik
b. Mempertanggung jawabkan aplikasi teori dan konsep dalam praktik dengan
mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
Tahapan prosedur
a. Sebelum melakukan praktik klinik, peserta didik membuat laporan
pendahuluan sesuai dengan kasus yang akan di kelola.
b. Segala kegiatan pemberian asuhan kebidanan selama praktik
didokumentasikan dalam bentuk laporan kasus
c. Penugasan tertulis lainnya diberikan secara individu oleh pembimbing jika
dianggap perlu.
b) Pre dan Post Conference
Deskripsi :
1) Diskusi kelompok untuk membahas asuhan masing-masing kasus kelolaan.
2) Konferensi dilakukan sebelum, selama atau sesudah praktik klinik
Tujuan :
Untuk mengetahui kesiapan peserta didik, rencana kegiatan harian dan
mengevaluasi kegiatan asuhan kebidanan, evaluasi diri dan rencana kegiatan
selanjutnya.
Tahapan Posedur:
1) Tentukan tujuan konferensi
2) Pembimbing menanyakan kesiapan peserta didik terhadap kasus
kelolaan
3) Peserta didik menyampaikan evaluasi asuhan yang dilakukan dan peserta
lain menanggapi atau bertanya
4) Peserta didik diminta untuk berpartisipasi dalam diskusi
5) Peserta didik atau pembimbing menyampaikan kesimpulan konferensi
c) Penugasan Klinik
Deskripsi :
Penugasan yang diberikan berhubungan dengan kegiatan klinik. Penugasan
dapat berupa mandiri dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Tujuan :
Memberikan kesempatan peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep dalam
praktik
Tahapan Prosedur:
1) Pembimbing memberikan penugasan klinik pada kelompok atau individu
yang berkaitan dengan kasus kelolaannya
2) Peserta didik melaksanakan penugasan klinik yang diberikan
3) Pembimbing memberikan umpan balik terhadap hasil penugasan yang
dilakukan peserta didiknya.
d) Observasi
Deskripsi:
Pengamatan peserta didik terhadap tindakan dan sikap sejawat dan tim
kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Tujuan:
Memberikan kesempatan peserta didik untuk berfikir kritis dan peduli terhadap
lingkungan sekitarnya
Tahapan Prosedur:
1) Peserta didik mengamati teman sejawat dan tim kesehatan lainnya dalam
memberikan pelayanan kepada klien.
2) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dengan teman
sekelompok dan pembimbing
3) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dengan teman
sekelompok dan pembimbing
4) Peserta didik atau pembimbing menyampaikan kesimpilan diskusi
5) Bed-side teaching
e) Tutorial Belajar Mandiri
Deskripsi:
Proses belajar klinik dimana peserta didik memberikan asuhan kebidanan
dengan menggunakan sumber-sumber yang ada tanpa kehadiran pembimbing
klinik.
Tujuan;
Memberikan kesempatan peserta didik untuk meningkatkan rasa percaya diri
bertindak sebagai profesi dalam memberikan asuhan kebidanan
Tahapan Prosedur:
1) Peserta didik menentukan tujuan belajar mandiri
2) Peserta didik meminta umpan balik dari pembimbing terhadap pengalaman
klinik yang telah dilakukan.
K. TATA TERTIB
1. Kehadiran 100%
2. Wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum jam dinas dimulai
3. Wajib mengikuti seluruh seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh bagian
pendidikan dan disesuaikan dengan kesepakatan dengan lahan praktik.
4. Wajib menggunakan seragam dan atribut yang telah ditetapkan oleh bagian
pendidikan dan disesuaikan dengan kesepakatan dengan lahan praktik
5. Memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan bagian pendidikan dan
diketahui oleh pembimbing dari pendidikan
6. Larangan untuk memanjang kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan
(anting, kalung, gelang, cincin dan lain-lain)
7. Diwajibkan hanya menggunakan jam tangan yang mempunyai jarum detik
8. Harus menjaga nama baik institusi pendidikan, lahan praktik dan pasien
9. Meninggalkan ruangan (lahan praktik) lebih dari 30 menit tanpa seizing
pembimbing pada saat jam praktik , dinyatakan tidak hadir.
10. Peserta didik/ kelompok peserta didik wajib mengganti kerusakan/ kehilangan alat-
alat/ inventaris institusi pendidikan /lahan praktik akibat kelalainan sesuai
ketentuan.
L. Capaian Kompetensi
Rata-rata Pencapaian Kompetensi
No. Prosedur Inti Kebidanan
Selama Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
TAHAP SARJANA TERAPAN
1 Asuhan kehamilan 100
2 Asuhan persalinan 50 (observasi, membantu, mandiri)
3 Menolong persalinan normal 50
4 Asuhan pasca persalinan 50
5 Asuhan bayi baru lahir 50
6 Asuhan bayi dan balita 25
7 Pelayanan kontrasepsi 30
TAHAP PROFES BIDAN
8 Asuhan remaja dan pranikah 3 kasus
9 Asuhan remaja pra konsepsi dan 2 kasus
perencanaan kehamilan sehat
10 Continuity ofcare 2 Kasus (tiap kasus terdiri dari 2
ANC, 1 INC, 4 PNC)
11 Melakukan asuhan kolaboratif 5 kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
12 Melakukan asuhan kolaboratif kehamilan 3 kasus
patologis dan komplikasi
13 Melakukan asuhan kolaboratif persalinan 3 kasus
patologis dan komplikasi
14 Melakukan asuhan kolaboratif nifas patologis 3 kasus
dan komplikasi
15 Melakukan asuhan kolaboratif bayi baru lahir 2 kasus
patologis dan komplikasi
M. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi
A. Format (Evaluasi dilakukan sesuai format yang ditentukan)
B. 3 Ranah yang dievaluasi (Kognitif, Afektif, Psikomotor)
C. Kelulusan (Ditentukan oleh kelengkapan aspek penilaian dengan fromat yang ada)
D. Nilai Kelulusan Minimal 3,60
N. Outline dalam penulisan makalah tiap kasus
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Manfaat
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Teori Asuhan Kebidanan (Sesuai dengan kasus)
2. Manajemen Asuhan Kebidanan
3. Penerapan Manajemen Kebidanan
4. Teori EBM (Evidence Based Midwifery) sesuai kasus
BAB III Tinjauan Kasus
1. Judul Kasus
2. Pelaksanaan Asuhan
3. Identitas Pasien
4. Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB IV Pembahasan
Analisis kasus dengan kajian teori jurnal/EBM
BAB V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dengan sistem MLA (Modern Language Association) Style yaitu Nama akhir
Penulis, nama depan. “Judul artikel”. Judul Jurnal. Volume. Issue (Tahun):halaman.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Jonathan, Karim. “Beyond Growth: Library and Development.” Annals of Library Research.
5 (2015):111-130.
Jambi, 11 September 2024
Ka.Prodi Profesi