Serbuk Sendiri
Serbuk Sendiri
Serbuk Sendiri
OLEH :
NAMA NPM
SAFRIZAL 220520101002
NURAINUN 2205201010004
Di Indonesia, produksi tomat dari segi kualitas maupun kuantitasnya masih rendah. Hal
tersebut disebabkan oleh keadaan tanah pada lahan yang ditanami,sistem pemupukan yang tidak
seimbang, gangguan hama dan patogen, teknis budidaya oleh petani, serta pengaruh iklim dan
cuaca pada tanaman tomat. Salahsatu syarat ideal dari tumbuh kembang tomat yakni curah hujan
750-1250mm/tahun dan kelembaban relatifnya ±25 %.Di Indonesia, selama ini para petani tomat
masih menggunakan pestisidasintetis untuk mengendalikan hama dan penyakit Salah satu
alternatif cara pengendalian penyakit yang efisien, efektif, dan aman terhadap lingkungan,
antaralain menggunakan varietas yang tahan atau resisten. Penggunaan varietas unggulyang
tahan terhadap fol dengan daya hasil tinggi merupakan salah satu alternatif pengendalian
penyakit yang penting dan tidak menimbulkan dampak negatif seperti penggunaan pestisida
(Nurcahyani, 2013)
Persilangan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keragamangenetik tanaman dari
rekombinasi gen melalui segregasi acak. Keragaman genetikyang dihasilkan oleh persilangan
dapat digunakan sebagai sumber perakitankultivar baru. Keragaman genetik yang tinggi dapat
dijadikan sebagai galurharapan hasil pemuliaan tanaman. Pemuliaan menggunakan teknik
persilanganmempunyai keuntungan, yaitu sifat keturunan yang didapatkan lebih stabil dandapat
mempertahankan atau menggabungkan gen dominan yang dimiliki olehtetua, sehingga dapat
diwariskan kepada keturunan hasil persilangan. Pemuliaan tanaman tomat adalah untuk
mendapatkan kultivar tomat berdaya hasil tinggi dan beradaptasi luas. Mutu buah juga di
perhatikan karena juga berkaitan dengan selera konsumen dan juga menentukan varietas bias
yang di terima atau tidak mutu buah mencangkup semua sifat dan karakteristik yang melekat
pada buah tersebut.
2. Batang
Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.Pada
bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar.
Mudah patah, dapat naik berdandar pada turus atau merambat pada tali. Namun harus
dibantu dengan beberapa ikatan. Bercabang banyak sehinngga secara
keseluruhan berbentuk perdu. Batang tanaman tomat bentuknya bulat, membengkak pad
abuku-buku, dan mudah patah. Tanaman tomat dibiarkan menjalar dan cukup rimbun
menutupi tanah, bercabang banyak sehingga secara keseluruhan
berbentuk perdu. Tanaman tomat memiliki habitus berupa herba yang hidup tegak atau
brsandar pada tanaman lain, berbau kuat, tinggi berbentuk bulat, kasar, memiliki
trikhoma, rapuh, dan sedikit memiliki percabangan. Daunmajemuk menyirip gasal
berselang-seling dan memiliki trikhoma pada helaian dan tangkai daunnya (Yuliaindah,
2017).
3. Daun
Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentul yang khas,
yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnyya yang b
erwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dengan lebar15-20 cm.
daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu, tangkai
daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm denganketebalan 0,3-0,5 cm.
Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm, tepi daun bergerigi dan
membentuk celah-celah yang menyirip.
4. Bunga
Bunga tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah5-10
bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganyaterdiri dari lima
helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk
sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbungyang
mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat
melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Bunganya berbentuk
terompet kecil dengan benang sari yang bersatu membentuk tabung. Bungatanaman
tomat berwarna kuning dan tersusun dari 5-10 bunga dalam beberepagerombol bunga
atau tergantung dari varietasnya. Bunga pada tanaman tomat berkelamin
dua (hermaprodit), kelopaknya berjumlah 5 buah dengan warna hijaudan memiliki
trikhoma, sedangkan mahkotanya yang berjumlah 5 buah berwarnakuning. Alat
kelaminnya terdiri atas benang sari dan putik (Yuliaindah, 2017).
5. Buah
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda buah berwarna hijau dan berbulu
serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning,cerah dan
mengkilat serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam, ada yanglonjong, oval, pipih,
meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm tergantung varietasnya.
Jumlah ruang dalam buah juga bervariasi ada yang hanyadua seperti pada buah tomat
cherry dan tomat roma atau lebih dari dua sepertitomat marmade yang beruang delapan.
Pada buah masih terdapat tangkai bungayang berubah fungsi sebagai tangkai buah
serta kelopak bunga yang beralihfungsi menjadi kelopak buah. Buah tomat dipanen
dengan cara pemetikan denganmenggunakan tangan, pemetikan buah tomat dapat
dilakukan pada tanaman yangtelah berumur 60-100 hari setelah tanam setiap 2-3 hari
sekali sampai
seluruh buah tomat habis dipetik. Panen buah tomat dapat dilakukan sampai 10 kali peme
tikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Tanaman tomat setelah
panen terakhir dikatakan tidak produktif lagi sehingga harusdibongkar dan diganti dengan
tanaman baru (Didit, 2010).Buah sebagian besar kultivar berbentuk bundar, bentuk lain
adalahmemanjang dan plum. Warna buah matang biasanya merata yaitu merah,
merah jingga, jingga muda, jingga, kuning, dan hijau keputihan. Warna merahdisebabkan
oleh pigmentasi dari likopen, warna kuning oleh karotenoid. Ketikamatang, biji
dikelilingi oleh bahan gel yang normalnya memenuhi rongga buah.Buah biasanya
mengandung banyak biji yang berbentuk pipih dan berwarna kremmuda hingga coklat.
6. Biji
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih kekuningan hinggacokelat
muda. Panjangnya 3-5 mm dengan lebar 2-4 mm. biji saling melekat,diselimuti daging
buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.jumlah
biji pada setiap buah bervariasi tergantung varietas dan lingkungan,maksimum 200 biji
per buah. Umunnya biji digunakan untuk bahan perbanyakantanaman. Biji mulai tumbuh
setelah ditanam 5-10 hari.
Tanaman tomat dapat tumbuh di daerah tropis maupun sub-tropis. Curah hujan yang
dikehendaki dalam pelaksanaan budidaya tomat ini ialahsekitar 750-1.250 mm/tahun.
Keadaan tersebut berhubungan erat denganketersediaan air tanah bagi tanaman, terutama
di daerah yang tidak terdapat irigasiteknis. Curah hujan yang tinggi juga dapat
menghambat persarian. Kekurangansinar matahari dapat menyebabkan tanaman tomat
mudah terserang
penyakit,baik parasit maupun nonparasit. Sinar matahari berintensitas tinggi akanmengha
silkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi.Penyerapan unsur hara
yang maksimal oleh tanaman tomat akan dicapai apabila pencahayaan selama 12-
14 jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yangdikehendaki adalah 0,25 mj/m per jam
(Didit dalam Vika, 2013).
Tanaman tomat dapat tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas, akantetapi tomat
memiliki suhu optimum untuk pertumbuhannya, sinar matahari
yang berlebihan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Salah
satu bentuk modifikasi iklim mikro yang dapat
membantu pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yaitu dengan penggunaan naungan. Nau
ngan dapat berbentuk rumah kaca, rumah plastik, paranet atau bahan lain yangdianggap
dapat membantu melindungi tanaman dari cahaya berlebih. Tomat jugamembutuhkan
perlakuan khusus untuk dapat memperbaiki tingkat pertumbuhandan kualitas hasil yang
baik (Kartika, 2015).
2. Media Tanam
Media tanam yang dapat digunakan untuk tanaman tomat pada umumnya adalah
tanah. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai
tanah pasir (ukuran partikel 0,05-2.0 mm) sampai tanah lempung (ukuran partikel kurang
dari 0,002 mm). Akan tetapi, tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir yang subur,
gembur, banyak mengandung bahan organik serta unsur hara,dan mudah merembaskan
air. Untuk komoditas sayuran seperti tomat, pH tanahyang cocok adalah 5,5-7 atau agak
asam hingga netral. Bila pH tanah terlalu asam,(pH < 5), maka tanaman akan kekurangan
kalsium sehingga berpotensi terserang penyakit busuk ujung buah atau blossom and root,
dengan gejala bagian ujung buah membusuk (Tafajani, 2010).
Lebah local umumnya memiliki jumlah populasi dan kemampuan menyerbuk lebih
rendah,tetapi unggul dalam daya tahan tehadap kondisi lingkungan. Lain lagi dengan trigona.
Sebetulnya trigona tidak begitu baik sebagai agen
penyerbuk.Namun, jenis lebah ini mempunyai kelebihan dibanding lebah madu karena mudah
dipelihara dan tidak agresif. Alhasil pekerjaan rutin merawat tanaman pun dapat
dilakukan berbarengan tanpa takut disengat. Xylocopa pun potensialdimanfaatkan sebagai agen
penyerbuk. Lebah berukuran besar ini sangat aktif mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan
energinya yang besar. Tak herantawon (Xylocopa) memiliki rentang sumber pakan tinggi. Lebah
soliter (hidupsendiri) itu mempunyai kemampuan menyerbuk tinggi. Beberapa
penelitianmelaporkan bahwa aktivitas kunjungan lebah bervariasi pada berbagai spesies
tanaman. Lebah Xylocopa olivacea Fabricius mengunjungi 28 bunga/ menit pada bunga
Phaseolus vulgaris (Kingha et al. 2012).
Lebah X. confus dan cyrtandrae mengambil polen dengan cara menggetarkan anter yang
menyebabkan jumlah polen yang jatuh lebih banyak dalam waktu singkat 985. Persentasekeberh
asilan 85 – 100% sehingga membuat lebah yang bersarang di rumah kayu itu terbaik dalam
urusan membantu penyerbukan tomat, stroberi, kopi, dantanaman legum. Kelemahannya, perlu
memindahkan sarang di alam ke dalamsistem pertanian untuk budidaya. ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhiagar penyerbukan lewat bantuan lebah ini berhasil. Harus
diketahui masa bungatanaman sebelum dilakukan aplikasi. Tingkat kelembapan dan suhu rumah
kacasebaiknya diketahui sebelum aplikasi, agar penyerbukan lebah optimal. Selain
itu pemberian pestisida harus dihentikan 2-3 hari sebelum pembungaan untukmenghindari efek
residu. Hal lain, satu kandang lebah sebaiknya tidak dipakaiterus menerus lebih dari 5 hari pada
bunga yang sama. Perlu dilakukan rotasidengan jalan ditempatkan di areal terbuka atau rumah
kaca yang memeliharatanaman berbeda (Putra, 2010)
2.3 Macam Varietas Tomat
Ada 5 (lima) jenis buah tomat berdasarkan bentuk buahnya yaitu :
1.Tomat biasa (L. commune) yang banyak ditemui dipasar-pasar.
2. Tomat apel atau pir (L. pyriporme) yang buahnya berbentuk bulat dan sedikitkeras
menyerupai buah apel atau pir. Tomat jenis ini juga banyak ditemuin di pasar lokal.
3.Tomat kentang (L. grandifolium) yang ukuran buahnya lebih besar biladibandingkan dengan
tomat apel.
4.Tomat gondol (L. validum) yang bentuknya agak lonjong, teksturnyakerasdan berkulit tebal.
5.Tomat ceri (L. esculentum var cerasiforme) yang bentuknya bulat kecil - kecildan rasanya
cukup manis.Pada penggolongan tomat secara resmi, terdapat istilah determinate
danindeterminate. Pada varietas yang bersifat determinate, pertumbuhan tanamanakan terhenti
setelah memasuki fase pembungaan. Sementara pertumbuhanvarietas indeterminate tidak
terhenti setelah memasuki fase pembungaan sehinggatanamannya lebih tinggi dibandingkan
dengan tanaman varietas determinate.
1.Varietas intan
Potensi hasil mencapai ±25 ton/ha. Buah berbentuk seperti apel, warna buahmuda hijau
muda, sedangkan warna buah tua jingga sampai merahdengan bobot per buah 50-75 g. Umur
berbuah 70-80 hari setelah semai dan panen seluruhnya 130-140 hari setelah semai. Toleran
terhadap penyakit layu bakteri dan pekaterhadap busuk daun. Cocok untuk dataran rendah.
2. Varietas ratna
Potensi hasil mencapai ±20 ton/ha. Warna buah muda putih polos dan warna buah tua
jingga sampai merah dengan bobot per buah 35-45 g. Umur berbuah 70-80 hari setelah semai
dan panen seluruhnya 130-140 hari setelah semai. Toleranterhadap penyakit layu bakteri dan
peka terhadap penyakit busuk daun. Cocokuntuk dataran rendah maupun dataran tinggi.
3. Varietas berlian
Varietas ini merupakan introduksi dari Taiwan dan berumur genjah.Posturtanamannya
pendek dan bersifat determinate. Bentuk buah bulat oval dan padawaktu muda berwarna hijau
muda, sedangkan waktu masak berwarna merahsampai oranye. Ukuran buah sedang (43 g) serta
tumbuh dengan di dataran tinggiatau medium. Potensi hasilnya 11-23 ton/ha.
4. Tomat Taiwan
Varietas ini diintroduksi dari Taiwan. Tanaman ini mampu tumbuh tinggi.Ada dua jenis
dari varietas ini, yaitu tomat taiwan besar dan tomat taiwan kecil.Tomat besar
dimanfaatkan sebagai sayur, buah, dan bahan olahan makanan,seperti jus, sambal, dan saos.
Sementara itu, tomat taiwan berukuran lebih kecildan dimanfaatkan sebagai sayur, buah, dan
beberapa bahan olahan. Namun, tomattaiwan kecil tidak cocok untuk digunakan sebagai bahan
jus.
5. Varietas Mutiara
Varietas ini merupakan hasil persilangan dalam negeri dan berumur genjah.Postur tanaman
sedang sampai agak tinggi serta bersifat determinate.
Buahnya berbentuk oval dengan permukaan yang licin. Buah muda berwarna putihkehijauan,
sedangkan buah tua berwarna merah dan berukuran besar (75 g).Varietas ini tumbuh dengan baik
di dataran rendah dan tinggi serta tahan terhadaplayu bakteri dan busuk daun. Potensi hasilnya
mencapai 40 ton/ha.
6. Varietas zamrud
Potensi hasil 30-45 ton/ha. Bentuk buah bulat, rasa manis agak asam, cocokuntuk
dimakan segar atau untuk bumbu masakan. Umurpanen 59-61 hari setelah tanam dan daya
tahan simpan buah delapan hari. Toleran terhadap penyakit layu bakteri. Cocok untuk dataran
rendah. Status varietas ini telah dikomersialkan.
7. Varietas opal
Potensi hasil 30-50 ton/ha. Bentuk buah lonjong, rasa manis agak masam,cocok untuk
dimakan segar atau untuk bumbu masakan dan bahan pasta. Umur panen 58-
61 hari setelah tanam dan daya tahan simpan buah sembilan hari.Toleran terhadap penyakit
layu bakteri. Cocok untuk dataran rendah. Statusvarietas ini telah dikomersialkan (Supriyati
dkk, 2015).
a) Tanaman tomat mulai berbunga ketika memasuki umur 18-25 hari setelahtanam. Umur
berbunga pada setiap varietas tanaman tomat berbeda-beda. Dalam perkembangannya
proses pembungaan memiliki beberapa tahapan, yaitu :
b) Induksi bungaTahap pertama dari proses pembungaan ketika meristem vegetatif
deprogramuntuk mulai berubah menjadi sistem reproduktif. Peristiwa ini terjadi di
dalam seldan dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat
dan protein yang dibutuhkan dalam diferensiasi dan pembelahan sel.
c) Inisiasi bungaTahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif
mulaidapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Inisiasi
dan pembungaan berkaitan dengan sifat tumbuhannya yang juga dipengaruhi olehiklim
.
d) Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar) Ditandai dengan
terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap initerjadi proses
megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaandan pematangan
organ-organ reproduksi jantan dan betina.
e) AnthesisTahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi
bersamaandengan masaknya organ reproduksi. Ada kalanya organ reproduksi
masaksebelum anthesis atau bahkan jauh setelah terjadinya anthesis
(Yuliaindah, 2017).3. Persilangan Persilangan merupakan upaya meningkatkan
keragaman genetik tanaman.Hibridisasi merupakan upaya manipulasi dengan
menggabungkan dua sifat ataulebih tanaman untuk menghasilkan individu baru.
Tujuan persilangan buatan adalah menggabungkan karakter baik ke dalam satu
genotipe baru, memperluas keragaman genetik, memanfaatkan vigor hibrida dan
menguji potensi tetua (Syukur et al., 2015). Keragaman genetik yang dihasilkan oleh
segregasi gen tetuadapat digunakan sebagai sumber seleksi tanaman. Pengamatan hasil
persilangandiasumsikan baru dapat diekspresikan pada generasi berikutnya
(Widyasmaradkk, 2018).
3.2 Saran
Adapun saran dari makalah tentang penyerbukan sendiri tanaman tomatadalah dalam
melakukan proses persilangan atau menghasilkan varietas baru daritanaman tomat, hendaknya
memperhatikan waktu yang tepat atau umur berbungadari kedua varietas yang akan disilangkan,
agar pada saat proses polinasi serbuksari dan kepala putik matang secara bersamaan sehingga
peluang dan tingkatkeberhasilan dari persilangan lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Atuguwu, Agatha Ifeoma dan Uguru, Michael Ifeanyi. 2012. Tracking fruit sizeincreas in
recombinants obtained from an interspecific cross betweencultivated tomato (Solanum
esculentum) and wild tomato relative(Solanum
pimpinellifolium). Journal of Plant Breeding and CropScience.Vol.4 (4).
Didit. 2010. Cara Budidaya Tomat (Lycopersicon esculentumMill.).https://blog.fisip.uns.ac.id..
Hariyono, R., Zuhry, E., dan Deviona. 2015.Variabilitas Genetik Hasil Persilangan Tanaman
Tomat (Lycopersicumesculentum Mill.) danResiprokalnya di Dataran Rendah. (Doctoral
dissertation, RiauUniversity).Jom Faperta. Vol. 2 No. 1.
Hilmi, A.A dkk. 2013.Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Sendiri. FakultasPertanian Universitas
Brawijaya. Kediri.Jaya, B. 2011.Produksi Benih Calon Varietas Tomat
untuk Persiapan PelepasanVarietas 1804.17.c.3.3. Lembang: Balai
Penelitian Tanaman Sayuran.
Kartika Ela, Ramal Yusuf, Abd. Syakur. 2015. Pertumbuhan dan Hasil TanamanTomat
(Lycopersicum esculentumMill.) pada Berbagai Persentase Naungan.e-J. Agrotekbis. 3
(6) : 717-724.
Kingha BMT, Fohouo FNT, Ngakou A, Bruckner D. 2012. Foraging andPollination Activities
Of Xylocopa Olivacea (Hymenoptera, Apidae) onPhaseolus vulgaris (Fabaceae) Flowers
At Dang (Ngaoundere-Cameroon).
Journal of Agricultural Extension and Rural Development. 4:330 – 339.
Kusumayati, N., Nurlaelih, E. E., & Setyobudi, L. 2015. Tingkat
keberhasilan pembentukan buah tiga varietas tanaman tomat (Lycopersiconesculentum
Mill.) pada lingkungan yang berbeda. Jurnal ProduksiTanaman 3 (8).
Nurcahyani, E. 2013.Karakterisasi Planlet Vanili (Vanilla planifolia Andrews) Hasil
Seleksi Asam Fusarat Terhadap Fusarium oxyporum f. sp. Vanilla. Disertasi (tidak
dipublikasikan). Universitas Gajah Mada.
Putra, E.K. 2010. Jasa Lebah Untuk Tomat Berkualitas. (Online). http://trubus-online.co.id.
Kacang Merah Lokal Dengan Buncis Balitsa DanPersilangan Tanaman Tomat Zamrud
Dengan Tomat Mirah. SekolahIlmu Dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung.
Jatinangor.
Supriyati, Y dan Firmansyah, D.S. 2015. Bertanam Tomat Di Pot . PenebarSwadaya. Jakarta
.Syakur, Abd., Y. Koesmaryono, H. Suhardiyanto dan M. Ghulamahdi. 2011.Analisis Iklim
Mikro Di Dalam Rumah Tanaman Untuk MemprediksiWaktu Pembungaan Dan Matang
Fisiologis Tanaman Tomat DenganMenggunakan Metode Artificial Neural
Network.Jurnal DinamikaPertanian18(2): 94-100.
Tafajani, D. S. 2010. Panduan Komplit Bertanam Sayur dan Buah-buahan.Cahaya Atma.
Yogyakarta.Vika, T.O. 2013. Pemuliaan Tanaman Tomat (Solanum LycopersicumL.),
TahanSerangan
Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV). Makalah Seminar.Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.Wasonowati, C. 2011. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman
Tomat( Lycopersicum esculentum Mill) Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Jurnal
Agrovigor . Vol. 4. Pp 21-28.
Widyasmara, N. I., Kusmiyati, F., dan Karno, K. 2018. Efek Xenia DanMetaxenia Pada
Persilangan Tomat Ranti Dan Tomat Cherry.Journal of Agro Complex.2 (2): 128-136.
Wiguna, G dkk. 2019. Keberhasilan Persilangan Tomat Varietas
Komersial( Lycopersicum esculentum L.) dengan Tomat Mutan TahanSimpan. Jurnal
Zuriat . 30 (1): 21-26
Wijayanti, E dan M.A.D. Susila. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Tomat
(Lycopersicon esculentum Mill.) secara Hidroponik
dengan beberapa Komposisi Media Tanam. Jurnal Buagron Agrohorti. 1(1):104-112.
Yuliaindah, N. 2017. Persilangan Tanaman Tomat. Fakultas Pertanian.Universitas Hasanuddin.
Makassar.Yunialti R. 2013. Teknik Persilangan Buatan. Universitas Riau. Riau.