Jurnal 2 - Pembelajaran Sosial Emosional (Pse)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PEMBELAJARAN

MODUL 2
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL ( PSE )

Disusun oleh :
Nama : Ratih Dian Utami, S.Pd.
No. UKG : 201901082670
LPTK : Universitas Islam Malang

PENDIDIKAN PROFESI GURU TERTENTU TAHAP III


TAHUN 2024
A. APA ITU PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah proses dimana anak dan orang
dewasa memperoleh dan menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk
mengembangkan identitas yang sehat, mengelola emosi dan mencapai tujuan pribadi
dan kolektif, serta merasakan dan menunjukan emosi terhadap orang lain, membangun
dan memelihara hubungan yang mendukung dan membuat keputusan yang
bertanggung jawab dan penuh kepedulian.

B. MENGAPA PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE) ITU SANGAT


PENTING ?
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan pembelajaran untuk
membantu individu dalam mengelola emosi, membangun hubungan dan kerjasama
yang baik juga sehat dan untuk menghadapi tantangan ke depan dengan cara positif.
Berikut beberapa alasan pentingnya menerapkan pembelajaran sosial emosional
(PSE) :
1. Peningkatan Kesehatan Mental
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) membantu individu mengembangkan
ketrampilan dalam menanggapi, mengatasi masalah dan juga memperkuat
ketahanan saat berada disituasi yang kurang baik.
2. Ketrampilan Sosial
Dalam Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) individu diajarkan untuk
peduli dengan orang lain, membangun kerjasama yang baik dan juga
membangun berempati. Dengan Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)
individu bisa menyelesaikan masalahnya dengan cara damai.
3. Kecerdasan Emosional
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) mengajak individu untuk
mengidentifikasi masalah dan menglola emosi dengan baik dan juga sehat.
4. Peningkatan Prestasi Akademik
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dapat meningkatkan kinerja individu,
megajarkan kesadaran diri, pengaturan diri, ketrampilan untuk tetap fokus,
dan belajar dengan cara yang lebih efektif dan positif.
Jadi Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) sangatlah penting untuk membentuk
sumber daya yang positif yang seimbang, tanggung, cerdas secara akademis dan sukses
dalam meraih masa depan. Dalam artikel yang ditulis oleh Roger Weissberg
menunjukan bahwa pembelajaran sosial emosional tidak hanya meningkatkan prestasi
namun juga meningkatkan perilaku prososial seperti kebaikan, berbagi, dan empati,
meningkatkan sikap peserta didik terhadap sekolah, dan mengurangi depresi dan stress
di kalangan peserta didik.
Ketrampilan sosial emosional merupakan sebuah kemampuan sikap yang
diperlukan oleh seseorang dalam mengontrol emosi dan menjaga hubungan baik antar
diri, keluarga, dan orang lain serta dapat menunjukan sikap dan perasaan empati kepada
semua orang. Kemampuan sosial emosional yang stabil menjadi bekal yang sangat
penting untuk peserta didik dapat menghadapi berbagai tekanan, baik dari lingkungan,
keluarga, teman – teman, dan kondisi kritis lain di masa depan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)


1. Bidang Akademik
Meningkatkan potensi ketrampilan dan pengetahuan peserta didik untuk mencapai
tujuan pemebelajaran.
2. Sosial
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan orang – orang
disekitar.
3. Emosional
Mengurangi stress dan tekanan dalam proses pembelajaran.

D. KONSEP PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)


Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) berupaya menciptakan lingkungan dan
pengalaman belajar yang menumbuhkan 5 kompetensi sosial dan emosional yaitu
kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, ketrampilan berelasi dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab.
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) tersebut akan dapat menghasilkan peserta
didik yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, responsive, proaktif, mendorong
peserta didik untuk memiliki rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, sosial dan
budaya. Semua ini selaras dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dalam
Standar Nasional Pendidikan.
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) itu sendiri mencakup ilmu kompetensi
utama menurut CASEL yaitu :
1. Self – Awareness ( Kesadaran Diri )
Kesadaran diri sebuah kemampuan dalam diri untuk mengelola emosional,
fikiran dan nilai yang mempengaruhi sikap dalam berbagai kondisi situasi.
2. Self – Management ( Manajemen Diri )
Manajemen diri yaitu kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan
perilaku secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan
dan aspirasi
3. Social – Awareness ( Kesadaran Sosial )
Kesadaran sosial yaitu kemampuan untuk memahami persepktif dan
berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar
belakang, budaya dan konteks yang berbeda.
4. Relationship Skill ( Ketrampilan Sosial )
Ketrampilan sosial yaitu kemampuan untuk membangun dan memelihara
hubungan yang sehat dan mendukung serta menavigasi situasi dengan
individu dan kelompok yang beragam secara efektif.
5. Responsible Decision Making ( Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung
Jawab )
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yaitu kemampuan
membuat pilihan yang tepat dan konstruktif tentang perilaku pribadi dan
interaksi sosial dalam berbagai situasi.
Setiap komponen ini saling berkaitan dan penting untuk diterapkan di dalam
pembelajaran di berbagai fase. Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dalam
pembelajaran dapat dilakukan melalui :
1. Pembukaan yang hangat, misalnya menyambut peserta didik dengan
senyum dan sapaan, menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung.
2. Kegiatan melibatkan peserta didik, contohnya menggunakan metode
pembelajaran yang interaktif seperti bermain peran, diskusi kelompok dan
aktivitas refleksi diri.
3. Mengakhiri pembelajaran dengan kegiatan yang positif, contohnya
memberikan pujian dan mendorong peserta didik untuk menerapkan
ketrampilan yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari – hari.
E. PENGALAMAN BERMAKNA
Berdasarkan pengalaman dalam mengajar menjadi guru pada mata pelajaran
matematik di9 SMKS Tamansiswa Purwokerto dengan permasalahan ketika
pembelajaran matematika peserta didik ada beberapa yang merasa kesulitan, kurangnya
ketertarikan dengan matematik, dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu. Maka saya
mengimplimentasikan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sosial
emosiaonal dengan memberikan momen AHA mulai dari kesadaran diri sampai
pengambilan keputusan.
1. Sebelum mulai pelajaran, saya meminta peserta didik untuk membuat
kalimat motivasi dan berinteraksi dengan siswa.
2. Mengajar peserta didik menggunakan Teknik STOP dan take a deep breath
( menarik napas dalam – dalam ) jika mempunyai masalah.
3. Membuat kelompok diskusi agar mereka bisa berbagi pendapat dalam
memecahkan tugas yang diberikan dengan teknik tutor sebaya.
4. Memberikan penjelasan bagi peserta didik yang masih kebingungan / belum
memahami materi pada saat pembelajaran ataupun diluar jam pelajaran.
5. Menayangkan video motivasi atau hiburan sekali per tiga bulan.
6. Memberikan kebebasan peserta didik menceritakan permasalahannya (
curhat ) dengan konsultasi individu.
Implementasi dengan orang tua / wali murid :
1. Menjalin komunikasi yang baik denga pihak sekolah.
2. Menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua ( membuat grup whatsapp
wali murid agar orang tua mengetahui kondisi anaknya selama disekolahan
)
Impelemntasi dengan rekan sejawat :
1. Menjelaskan pentingnya pembelajaran sosial emosional
2. Mengusulkan kepda Kepala Sekolah untuk mengadakan rapat tiap bulan
untuk mengevaluasi proses pembelajaran di kelas.

F. REFLEKSI PENGALAMAN BERMAKNA PEMBELAJARAN SOSIAL


EMOSIONAL
Setelah mempelajari tentang pembelajaran sosial emosional, bukan hanya
peserta didik yang harus diberikan ketrampilan sosial emosional tetapi pendidik
khususnya saya harus lebih bisa mengelola emosi saya baik dalam proses pembelajaran
maupun dengan rekan kerja serta stake holder di lingkungan tempat saya mengajar agar
tercipta lingkungan yang nyaman dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran
lebih menarik dan tidak membosankan. Implementasi pembelajaran sosial emosional
bisa diterapkan dengan 3S ( senyum, sapa, salam ) dalam menyambut peserta didik serta
rekan guru yang lain pada pagi hari serta menanyakan kabar dan hal menarik apa yang
ingin dicapai peserta didik.
Hasil dari kegiatan ini sangat positif, peserta didik lebih terbuka dalam berbagi
pengalaman mereka dan menunjukan peningkatan dalam ketrampilan sosial dan
emosional. Mereka belajar untuk mendengarkan dengan empati, merespon dengan baik,
dan menghargai pengalaman orang lain. Kelas menjadi lebih ahrmonis dan kondusif
untuk belajar.

G. DOKUMENTASI KEGIATAN
Pembelajaran di kelas dengan diskusi kelompok
Konsultasi individu dengan menceritakan permasalahan yang dialami ketika pelajaran
matematika.

Siswa mengekspresikan sosial emosinya dengan memilih visualisasi emosi dan


menceritakan permasalahan yang dihadapi
H. UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT
Materi sudah lengkap dapat dipraktikan dikehidupan sehari –
hari dan disekolah oleh peserta didik, guru, orang tua dan
lingkungan sekitar supaya kita dapat mengendalikan
emosional dan dapat bersosialisasi sesame manusia dengan
baik tanpa menyakiti satu sama lain. Karena karakteristik
peserta didik sekarang agak susah untuk dikendalikan jika
tanpa kelembutan yang sesuai dengan karakter peserta didik.

Nama : Diah Meilynda, S.Pd.


Terima kasih atas sesi PSE yang kamu ajarkan , saku sangat
terkesan dengan cara kamu mengajar siswa berdiskusi tentang
empate. Konsultasi individu yang kamu lakukan membuat
siswa lebih terbuka dalam mengatasi permasalahan sosial
emosi.

Nama : Erin Kurniyati, S.Pd.


Jurnal tentang PSE yang dibuat sangat membuka kesadaran
saya tentang pentingnya mengelola emosi, membangun
hubungan dan kerjasama yang baik juga sehat dan untuk
menghadapi tantangan ke depan dengan cara positif bagi
peserta didik. Sehingga peserta didik dapat memiliki
kecerdasan emosional yang baik.

Nama : Setyo Endah W., SE.


Sudah bagus dalam menerapkan metode PSE dimana peserta
didik dituntut untuk bisa berlatih menyelesaikan masalah
dengan cara pendekatan secara personal dan secara bertahap,
pendekatan sosial emosional bisa mengendalikan emosi diri
pada usia setaraf SMK. Selain diadakan pendekatan secara
berkala oleh guru mata pelajaran juga melibatkan mereka
dengan lingkungan sekitar dan masyarakat sehingga mereka
akan lebih bisa mengembangkan diri dengan terjun langsung
dimasyarakat.

Nama : Sri Suhartini, S.Pd.


Presentasi PSE kamu sangat inspiratif. Saya suka bagaimana
kamu mengaitkan materi dengan pengalaman pribadi siswa.
Ini membuat mereka lebih tertarik dan merasa terhubung.
Namun, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk
memeberi waktu lebih banyak bagi siswa untuk berbagi
pengalaman mereka agar semya suara terdengar. Ini akan
memperkuat rasa komunitas di kelas.

Nama : Yuli Supriyatin, S.I.Pust.

Anda mungkin juga menyukai