Laporan Percobaan Ingerhousz

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Biologi

Percobaan Ingenhousz

Kelas: XII IPA 2 Disusun Oleh: Charles Ferdinand (03) Dewi Wijaya (10) Evelin Devina (13) M. Bazli Fadjrin (25) Ria Sicilia Purwani (31)

SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG 2011/2011

Fotosintesis Makhluk hidup memerlukan makanan dalam proses hidupnya untuk dijadikan energi sehingga mereka dapat tetap hidup dan berkembang. Proses atau cara mendapatkan makanan dari setiap makhluk hidup berbeda-beda. Namun, pada kesempatan kali ini tumbuhan akan menjadi topik utama dalam proses membentuk energi. Tumbuhan mendapatkan bantuan energi dari matahari dalam proses fotosintesis (pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari) yang umumnya terjadi pada daun yang memiliki klorofil. Pada dasarnya fotosintesis terdiri dari dua reaksi, yaitu reaksi terang (membutuhkan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi di grana sedangkan reaksi gelap terjadi di stroma. Namun, dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Jadi, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi terjadinya fotosintesis.

Beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis terutama cahaya, konsentrasi karbondioksida, suhu, oksigen, air, dan klorofil. 1. Cahaya, merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lama penyinaran. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat. Namun cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan keruskan pada klorofil. 2. Konsentrasi Karbondioksida, kenaikkan karbondioksida harus sesuai dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu. 3. Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 10oC , kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10oC -35oC . 4. Oksigen, kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbondioksida untuk mendapat hidrogen. 5. Air, tumbuhan yang kekurangan air akan layu,. Jika daun layu, stomata cenderung menutup. Akibatnya difusi karbondioksida dari udara terhambat. 6. Kandungan klorofil, daun yang menguning berarti kadar klorofil berkurang. Ini akan menurunkan laju fotosintesis. Tumbuhan memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).

Macam percobaan Fotosintesis oleh para ahli 1. Engelmann (1883) membuktikan bahwa fotosintesis : - Memerlukan cahaya - Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau) - Membebaskan O - Menggunakan tumbuhan Spirogyra spdanBacterium thermo 2. Gustav Julius Von Sachs (1862) membuktikan bahwa fotosintesis:

- Memerlukan cahaya - Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau) - Menghasilkan amilum yang diuji dengan larutan iodium. 3. Jan Ingenhousz (1779) membuktikan bahwa fotosintesis : - Membebaskan O2 - berupa gelembung-gelembung udara padasaat terang. - Memerlukan cahaya - CO2 sebagai sumber karbon - Memerlukan kolrogfil (tumbuhan hijau) - Menggunakan tumbuhan Hydrilla veticilata 4. Joseph Priestley (1772) membuktikan bahwa fotosintesis : - Mengeluarkan O2 ke atmosfer jika tanaman terpapar cahaya - Menggunakan tikus dalam botol yang di tempatkan bersamadengan tanaman. 5. Babtista van Helmont (1577 -1644) membuktikan bahwa - Pertumbuhan tanaman memerlukan air - Mengggunakan tanaman Willow 6. Robert Meyer (1842) membuktikan bahwa fotosintesis : - Memerlukan energy matahari - Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau)

- Terjadi pengubahan energy cahaya menjadi energy kimia. 7. FF. Blackman (1905) membuktikan bahwa fotosintesis : - Adanya reaksi terang dan reaksi gelap. - Reaksi terang terjadi di kloroplas bagian grana dan memerlukan cahaya. Disebut juga dengan proses fotolisis, yaitu proses penguraian air. Terjadi pengubahan energi matahari menjadi energi kimia - Reaksi gelap terjadi di kloroplas bagian stroma dan tidak memerlukan cahaya, walaupun terjadi pada daerah yang terang. Reaksi gelap disebut juga dengan fiksasi karbondioksida ke dalamdaun. Menggunakan energi dari reaksi terang. Membutuhkan enzim-enzim untuk prosesnya 8. Robert Hill (1937) membuktikan bahwa fotosintesis : - Kloroplas dalam air membebaskan O2 - Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau

Laporan Percobaan
I. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi fotosintesis. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. III. 1. Alat dan Bahan Baskom 1 buah Corong 4 buah Gelas kimia 4 buah Tabung reaksi 4 buah Pengait 12 buah Tumbuhan Hydrilla 4 ikat Padatan NaHCO3 Es batu Air suling Landasan Teori Ada beberapa hasil penelitian ilmuwan yang berhubungan dengan fotosintesis, yakni: Theodor Wilhelm Engelmann Pada tahun 1822, Engelmann melakukan percobaan dengan menggunakan alga Spirogyra. Alga ini mempunyai kloroplas seperti spiral. Hanya kloroplas yang terkena cahaya yang mengeluarkan oksigen. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya bakteri yang menyukai oksigen yang berkerumun di bagian kloroplas yang mengenai cahaya. Kesimpulan dari percobaan Engelmann adalah: a. Fotosintesis dilakukan oleh kloroplas b. Kloroplas hanya bersintesis jika mengenai cahaya

2.

Julius von Sachs

Pada tahun 1860, Julius von Sachs membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum. Caranya, daun yang sebagian dibungkus kertas timah dibiarkan terkena cahaya matahari sejak pagi hari dan dipetik pada sore hari. Daun tersebut kemudian direbus untuk mematikan sel-selnya. Selanjutnya, daun itu dimasukkan ke dalam alcohol agar klorofilnya larut sehingga daun tersebut menjadi pucat. Saat daun itu ditetesi dengan iodin, bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Warna biru kehitaman menandakan bahwa di daun tersebut terdapat amilum. 3. Robert Hill dan F. F. Blackman

Frederick Blackman (1905) menunjukkan bahwa pada proses fotosintesis terjadi reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Robert Hill (1937) berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas tersebut jika disinari mampu menghasilkan oksigen. 4. Jan Ingenhousz

Orang yang pertama kali melakukan percobaan tentang fotosintesis adalah Jan Ingerhousz (1730-1799). Ingerhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan di atasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di bawah terik matahari. Tak lama kemudian, muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu. gelembung udara tersebut menandakan adanya gas, yang setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingerhousz menyimpulkan, fotosintesis menghasilkan oksigen.

IV.

Langkah Kerja 1. Isi baskom dengan air hingga hampir penuh. 2. Masukkan 1 tabung reaksi, 1 gelas kimia, 1 corong, dan 1 ikat tumbuhan Hydrilla ke dalam air.

3. Potong sedikit ujung-ujung daun tumbuhan Hydrilla (usahakan tumbuhan tetap berada dalam air/tidak ada kontak dengan udara). 4. Masukkan tumbuhan Hydrilla ke dalam corong dengan bagian yang sudah dipotong menghadap ke mulut kecil corong (tetap berada dalam air). 5. Tutup mulut corong kecil dengan tabung reaksi dan tadah dengan gelas kimia (lakukan dengan tetap berada dalam air di baskom dan tanpa udara di tabung reaksi ataupun corong). 6. Kemudian kaitkan pengait ke corong seperti rangkaian di bawah ini.

7. Ulangi langkah kerja 1-6 tiga kali sehingga didapatkan empat rangkaian serupa, kemudian beri label A, B, C, dan D. 8. Letakkan rangkaian A di tempat yang gelap. 9. Letakkan rangkaian B di tempat yang terang (dengan sinar matahari). 10. Tambahkan padatan NaHCO3 ke dalam gelas kimia C dan letakkan di tempat terang. 11. Tambahkan es batu ke dalam rangkaian D dan tempatkan di tempat terang pula. 12. Amati perubahan yang terjadi (gelembung yang dihasilkan) setiap 5 menit hingga empat kali (20 menit) dan catat ke dalam tabel pengamatan. V. Tabel Pengamatan Perlakuan 5 Gelembung 5 5 5

A (Tempat gelap) B (Tempat terang) C (NaHCO3 + tempat terang) D (Es batu + tempat terang) VI. 1. Pertanyaan dan Jawaban

+++ -

+ ++++ -

+ ++ ++++ -

+ +++ +++++ -

Tabung manakah yang proses fotosintesisnya berlangsung lebih

banyak dibandingkan dengan yang lain? Jika diurutkan dari rangkaian yang menunjukkan hasil proses fotosintesis adalah: Rangkaian C yang diletakkan di tempat terang dengan tambahan NaHCO3 menghasilkan gelembung yang banyak sejak 5 menit pertama dan terus bertambah. Rangkaian B yang diletakkan di tempat terang menghasilkan gelembung pada menit ke-10 dan bertambah pada 10 menit setelahnya namun tetap tidak sebanyak yang ada di rangkaian C. Rangkaian A yang diletkaan di tempat gelap baru menghasilkan gelembung setelah 15 menit dan sangat sedikit tanpa ada pertambahan di 5 menit setelahnya. Pada rangkaian D, tidak ada gelembung sama sekali yang dihasilkan selama 20 menit. 2. Apa fungsi NaHCO3 dalam percobaan?

Dalam percobaan kali ini, NaHCO3 berperan sebagai isotonik yang dapat membantu menghasilkan CO2 melalui reaksi: NaHCO3(s) 2H2CO3-(aq) Na+(aq) + HCO3-(aq) 2H2CO3(aq) + O2(g) H2O(l) + 2CO2(g) 2HCO3-(aq) + H2O(l)

CO2 merupakan salah satu bahan dasar yang dibutuhkan dalam melakukan proses fotosintesis. Oleh karena itu, dengan adanya penambahan NaHCO3 ini, ada tambahan CO2 dan tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis dan menghasilkan gelembung udara yang lebih banyak. 3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi fotosintesis?

Melalui percobaan kali ini, ada 4 faktor yang mempengaruhi fotosintesis: a. Intensitas cahaya Energi cahaya dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Jika ada cukup intesitas cahaya, proses dapat berjalan sedangkan tanpa adanya cahaya yang cukup, proses fotosintesis tidak dapat berjalan/lambat (meskipun intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat menyebabkan klorofil yang ada di dalam daun rusak dan tumbuhan mati) Hal ini terbukti dalam percobaan kali ini yang mana pada tabel pengamatan tampak bahwa rangkaian yang diletakkan di tempat gelap hanya menghasilkan gelembung yang sedikit, itu pun setelah jangka waktu yang cukup lama (15 menit) b. Konsentrasi CO2 CO2 juga merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penambahan NaHCO3 yang dapat menghasilkan CO2 melalui reaksi dengan air ke dalam rangkaian C yang menunjukkan hasil gelembung yang paling banyak dan cepat dibandingkan rangkaian lain. c. Adanya air atau tidak Bagi tumbuhan terutama tumbuhan air seperti Hydrilla, air merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa adanya air/jika kekurangan air, daun akan layu dan stomata pada daun akan tertutup sehingga unsur-unsur yang seharusnya diserap oleh stomata tidak dapat diserap secara maksimal dan tanpa asupan yang cukup, proses fotosintesis tidak akan bisa berjalan. Karena itulah selama percobaan ini berlangsung, tumbuhan harus tetap berada di dalam air. d. Suhu Suhu lingkungan sekitar tumbuhan juga berpengaruh dalam proses fotosintesis. Hal ini dapat dilihat dari hasil percobaan pada rangkaian D yang ditambahkan es batu dan meskipun ditempatkan di tempat yang terang, tidak ada gelembung yang terbentuk. Suhu berpengaruh kepada kerja enzim yang juga mempengaruhi fisiologi tumbuhan. Pada suhu rendah, ada enzim pada tumbuhan yang mati/tidak dapat bekerja sehingga proses fotosintesis tidak

dapat berjalan. Selain itu, suhu juga dapat berpengaruh pada reproduksi tumbuhan, respirasi, dan transpirasi pada tumbuhan.

VII. -

Kesimpulan Ada 5 faktor yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis, yakni: 1. Intensitas cahaya 2. Konsentrasi CO2 (yang dapat dipengaruhi adanya penambahan isotonik) 3. Ketersediaan air 4. Suhu 5. Klorofil

Semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai daun, maka proses fotosintesis semakin cepat. Meskipun bila intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat merusak klorofil pada daun.

Semakin tinggi konsentrasi CO2 di sekitar daun maka proses fotosintesis akan berlangsung semakin cepat. Semakin tinggi suhu maka proses fotosintesis akan berlangsung semakin cepat. Namun bila melewati suhu optimumnya yaitu 35oC maka klorofil akan rusak. Semakin tinggi kadar klorofil pada daun maka proses fotosintesis akan berlangsung semakin cepat. Proses fotosintesis berlangsung pada daun, tepatnya di grana pada reaksi terang dan stroma pada reaksi gelap. Fotosintesis mengeluarkan gas O2 dengan reaksi:
Cahaya matahari

6CO2 + 12H2O C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O


Klorofil

Sumber Referensi: Sieya. 2011. V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS. http://sieya.wordpress.com/2009/06/09/v-faktor-faktor-yang-mempengaruhifotosintesis/. Diakses pada 03 Desember 2011. 2011. Fotosintesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis. Diakses pada 03 Desember 2011. Macam-macam Percobaan Fotosintesis. http://www.scribd.com/doc/40046790/MCM2PERCOBAAN-FOTOSINTESIS. Diakses pada 03 Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai