0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
491 tayangan

HIPOKONDRIASIS

Hipokondriasis adalah gangguan neurotik yang ditandai dengan preokupasi berlebihan terhadap kemungkinan menderita penyakit serius meskipun hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada masalah medis yang sebenarnya. Gangguan ini dipengaruhi oleh faktor psikososial dan genetik serta ditandai dengan interpretasi yang salah terhadap gejala tubuh normal. Penatalaksanaannya meliputi terapi kognitif perilaku dan psikoterapi.

Diunggah oleh

Hadimerto Undang
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
491 tayangan

HIPOKONDRIASIS

Hipokondriasis adalah gangguan neurotik yang ditandai dengan preokupasi berlebihan terhadap kemungkinan menderita penyakit serius meskipun hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada masalah medis yang sebenarnya. Gangguan ini dipengaruhi oleh faktor psikososial dan genetik serta ditandai dengan interpretasi yang salah terhadap gejala tubuh normal. Penatalaksanaannya meliputi terapi kognitif perilaku dan psikoterapi.

Diunggah oleh

Hadimerto Undang
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 24

HIPOKONDRIASI S

Definisi

Preokupasi seseorang mengenai rasa takut menderita atau yakin memiliki penyakit berat. Hipokondriasis dari istilah medis kuno hipokondrium (di bawah rusuk) mencerminkan keluhan abdomen yang lazim ada pada pasien dengan gangguan ini.

Epidemiologi

4-6% dari keseluruhan populasi medis umum dan dapat mencapai 15%. Di liini pelayanan umum : 0,8-4,5%. Laki-laki = wanita Onset penyakit dapat terjadi pada keseluruhan tingkatan umur . Usia 20-30 tahun paling sering. Kelompok kulit hitam > kulit putih Status sosial, tingkat pendidikan, dan status perkawinan tampaknya tidak mempengaruhi

ETIOLOGI

Batas tolerasi rendah terhadap ketidak nyamanan fisik Agresi terhadap orang laindialihkan ke diri sendiri lewat bagian tubuh tertentu Organ terkena dapat memiliki makna simbolik yang penting

Patofisiologi

Terjadi penurunan level neurotrophin 3 (NT-3) dan serotonin trombosit (5-HT) dalam plasma di mana NT-3 adalah marker dari fungsi neuronal sementara trombosit 5-HT adalah marker penting untuk aktivitas serotonergik

GEJALA KLINIS

Setiap organ atau sistem fungsional dapat terpengaruh Percaya terdapat penyakit atau malfungsi. Pemeriksaan fisik dan lab meyakinkan sesaat, namun kambuh lagi Disertai dengan gejala depresi dan anxietas Muncul setelah stress Telah berlangsung paling kurang 6 bulan

Pemeriksaan Psikiatri

Penampakan umum, kelakuan dan pembicaraan


Penampilan

biasa, rapi Kooperatif namun gelisah Gejala anxietas dapat ada

Status psikomotor
Tidak

dapat beristrahat dengan tenang Selalu bergerak merubah posisi Agitasi Pergerakan lambat, apabila pasien kurang tidur

Pemeriksaan Psikiatri

Mood dan afek Bersemangat atau cemas, depresi Afek terbatas, dangkal, ketakutan, atau afek yang bersemangat. Proses berpikir Berbicara spontan Berespon terhadap pertanyaan Dapat mengalihkan kecemasannya pada hal lain

Pemeriksaan Psikiatri

Isi pikiran Preokupasi bahwa ia sedang sakit Dapat merasa putus asa dan tidak ada lagi harapan tentang penyakitnya tidak terdapat keinginan untuk bunuh diri, tetapi ecara bersamaan terdapat depresi Fungsi kognitif Penuh perhatian Orientasi waktu, tempat dan orang ;baik Jarang mengalami kesulitan dalam konsentrasi, memori.

Pemeriksaan Psikiatri

Insight Dapat mengenali sensasi yang muncul pada tubuhnya Tidak memahami sepenuhnnya peran psikologi terhadap keluhan fisiknya Daya nilai Sering tidak terganggu Dapat terganggu bila bersamaan dengan depresi

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Tidak

ada pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi hipokondriasis. Pemeriksaan laboratoriun hanya digunakan untuk menyingkirkan adanya penyebab organik pada pasien.

Diagnosis
Diagnosis berdasarkan PPDGJ-III adalah: 1. Keyakinan yang menetap akan adanya sekurangkurangnya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menunjang adanya alas an fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai waham). 2. Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya.

Diagnosis

DSM-IV mendefinisikan hipokondriasis (F45.2) berdasarkan kriteria berikut: 1. Preokupasi berupa ketakutan atau pikiran menderita penyakit serius berdasarakan interpretasi yang keliru mengenai gejala yang dirasakan. 2. Preokupasi untuk memastikan kondisinya dengan pemeriksaan medis tertentu. 3. Kepercayaan pada kriteria 1 bukanlah intensitas delusi (seperti gangguan delusi, tipe somatik) dan tidak terpusat pada satu kelainan yang tampak (seperti pada gangguan dismorfik).

Diagnosis
4.

5.

6.

Preokupasi yang menyebabkan distress yang signifikan secara klinis atau gangguan dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya. Durasi gangguan tersebut paling tidak terjadi dalam 6 bulan. Preokupasi tidak dapat diklasifikasikan dalam Generalized Anxiety Disorder, ObsessiveCompulsive Disorder, gangguan panik, episode depresif mayor, Separation Anxiety, atau gangguan Somatoform lain.

Diagnosis
Sebutkan jika: Dengan tilikan buruk : jika untuk sebagian besar waktu selama episode berakhir, orang tidak menyadari bahwa kekhawatirannya tentang menderita penyakit serius adalah berlebihan atau tidak beralasan.

DIAGNOSA BANDING

Depresi Gangguan cemas Gangguan somatisasi Malingering

PENATALAKSANAAN

Terapi kognitif perilaku

Membantu penderita mengenali pikiran yang menambah ketakutan terhadap penyakit dan untuk mengoreksi kesalahan tafsir dari sensasi tubuh.

Psikoterapi kelompok Terapi obat

Obat antidepresan, terutama golongan SSRI

Terapi pengelolaan stres terkait perilaku.

melatih pengelolaan stres dan teknik rileksasi.

Asupan Gizi yang cukup

PROGNOSIS

Berhubungan dengan status sosioekonomi yang tinggi, awal yang tiba-tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak adanya kondisi medis nonpsikiatri yang menyetai. Umumnya prognosis baik.

KESIMPULAN

Hipokondriasis adalah suatu gangguan neurotic yang ditandai dengan focus gejala yang lebih ringan daripada kepercayaan bahwa ia menderita penyakit tertentu. Hipokondriasis merupakan salah satu dari enam pangguan somatoform yang dikategorikan dalam DSM-IV. V dibedakan dari kelainan delusi somatic lainnya oleh karena gangguan ini dihubungkan dengan pengalaman gejala fisik yang dirasakan oleh penderitanya.

KESIMPULAN

Terdapat factor psikososial berupa konflik psikis di bawah sadar yang mempunyai tujuan tertentu. Ditemukan factor genetic dalam transmisi gangguan ini. Selain itu dihubungkan pula dengan adanya penurunan metabolisme suatu zat tertentu pada lobus frontalis dan hemisfer non dominan.

KESIMPULAN

Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medic, meskitpun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negative dan juga telah dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak terjadi kelainan yang mendasari keluhannya. Orang dengan hipokondriasis ini cenderung salah menafsirkan sensasi tubuh normal sebagai gejala suatu penyakit serius.

KESIMPULAN

Penatalaksanaan hipokondriasis meliputi Tera pi kognitif perilaku. Psikoterapi kelompok, Terapi obat, Terapi pengelolaan stres terkait perilaku dan asupan gizi yang cukup. Prognosis berhubungan dengan status sosioekonomi yang tinggi, awal yang tiba-tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak adanya kondisi medis nonpsikiatri yang menyetai.

SARAN

Kenali tanda-tanda Hipokondriasis menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV Hentikan ketakutan anda terhadap keluhan badan yang terasa sakit. Bila hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan anda baik-baik saja, mengapa masih cemas? Konsultasi dokter

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai