Dampak Kejahatan Korporasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK KEJAHATAN

KORPORASI

Terkait dengan defenisi kejahatan korporasi


diatas,Steven Boxmemberikan beberapa pembedaan
menyangkutkejahatan korporasisebagai berikut;
1.Crime for corporation ( corporate crime ): kejahatan
yang dilakukan oleh korporasi untuk mencapai tujuan
korporasi berupa perolehan keuntungan untuk
kepentingan korporasi, atau dengan kata lain,corporate
crime is clearly committed for the corporate and not
against it
2.Crime against corporation ( employee crime ):
kejahtan terhadap korporasi, misalnya seorang
bendahara yang mencuri uang korporasi. Dalam hal ini
yang menjadi sasaran kejahatan yakni korporasi
sehingga korporasi yang menjadi korban
3.Criminal corporation: korporasi digunakan sebagai
sarana untuk melakukan kejahatan

Seiring dengan itu, Steven Box mengemukakan bahwa


ada lima faktor yang potensial mempengaruhi
korporasi melakukan pelanggaran hukum dalam
mencapai tujuan, yaitu:
a.Persaingan, seperti penemuan teknologi baru,
tenik pemasaran, struktur merger dapat menghasilkan
perbuatan memata-matai, pembajakan, penyuapan,
dan korupsi untuk memperoleh pasaran, merger dan
mencaplok;
b.Pemerintah, yakni melalui peraturan-peraturan
baru atau pelaksanaan yang lebih tegas dari peraturan
yang ada dapat menghasilkan tindakan manipulasi
pajak, pemberian dana kampanye pemilihan umum
yang bersifat illegal dan penyuapan kepada pejabatpejabat pemerintah untuk memperoleh proyek;

c.Buruh, yakni aktifitas yang dapat membuat


ketegangan oleh gerakan buruh yang militan dan radikal
terhadap masalah upah dan kondisi kerja sebagai akibat
dari pemabayaran buruh di bawah ketentuan minimal,
kondisi tempat kerja yang tidak memperhatikan
keselamatan kerja;
d.Konsumen, seperti permintaan produk yang elastis,
terutama sebagai akibat adanya perubahan-perubahan
atau perlindungan terhadap konsumen mendapat perhatian,
sehingga praktek korporasi yang meragukan menjadi
tampak. Misalnya iklan yang menyesatkan, label yang tidak
sesuai, produk yang tidak diuji, dan menjual produk yang
telah daluwarsa atau produk palsu; dan
e.Publik, khususnya yang berhubungan dengan
pengaruh meningkatkan-nya kesadaran lingkungan seperti
konservasi udara bersih, lingkungan pemukiman serta
sumber-sumber alam yang lain. Tindakan-tindakan
korporasi yang merugikan publik dapat berupa polusi udara,
polusi air dan tanah, penyuapan dan korupsi.[19]

Menurut Cilanard dan Yeager, sebagaimana dikutip oleh Arif


Amrullah ada 6 (enam)kejahatan korporasitersebut ialah:
1.pelanggaran di bidang administrative, meliputi tidak
memenuhi persyaratan suatu badan pemerintahan atau
pengadilan, seperti tidak mematuhi perintah pejabat pemerintah.
Sebagai contoh, membangun fasilitaspengendalian pencemaran
lingkungan.
2.Pelanggaran dibidanglingkungan hidup, meliputi pencemaran
udara dan air berupa penumpahan minyak dan kimia, seperti
pelanggaran terhadap surat izin yang mensyaratkan kewajiban
penyediaan oleh korporasi untuk pembangunan perlengkapan
pengendalian polusi, baik polusi udara maupun air.
3.Pelanggaran dibidang keuangan, meliputi pembayaran secara
tidak sah atau mengabaikan untuk menyingkap pelanggaran
tersebut, seperti penyuapan dibidang bisnis, sumbangan politik
secara tidak sah, pembayaran ( suap ) untuk pejabat-pejabat asing,
pemberian persenan, dan manfaat atau keuntungan secara illegal.
Contoh, pelanggaran yang berkaitan dengan surat-surat berharga,
yakni memberikan informasi yang salah atas wali utama,
mengeluarkan pernytaan yang salah. Pelanggaran transaksi
meliputi syarat-syarat penjualan ( penjualan yang terlalu mahal
terhadap langganan ), penghindaran pajak, dan lain-lain.

4.Pelanggaran perburuhan dapat dibagi menjadi empat tipe


utama: diskriminasi tenaga kerja ( ras, jenis kelamin atau
agama ), keselamatan pekerja, praktik perburuhan yang tidak
sehat, upah dan pelanggaran jam kerja.
5.Pelanggaran Ketentuan Pabrik, melibatkan tiga badan
pemerintah, yaitu:the consumerm product safety
commissionbertanggungjawab atas pelanggaran terhadapthe
poison prevention packaging act, the flammable fabrics act, da
the consumer product safety act; the national highway traffic
safety administrationmensyaratkan pembuatan kendaraan
bermotor atau memberitahukan agen dan pemilik, pembeli,
dan kecacatan dari pedagang sehingga mempengaruhi
keselamatan kendaraan bermotor, disamping itu juga
mnsyaratkan pembuat ( Pabrik ) untuk memperbaiki kerusakan
tersebut. Kecacatan tersebut meliputi mesin sebagai akibat
dari kesalahan pada bagian pemasangan, pemasangan yang
tidak benar, kerusakan system, dan desain yang tidak baik.
Terkait dengan hal itu, dapat dikemukan suatu contoh kasus di
Indonesia, yaitu sebagaimana pernah dikemukakan oleh

Secara umum karakteristikkejahatan korporasisebagai berikut:


1.Kejahatan tersebut sulit dilihat (low visibility), karena biasanya
tertutup oleh kegiatan pekerjaan yang normal dan rutin, melibatkan
keahlian profesional dan sistem organsiasi yang kompleks;
2.Kejahatan tersebut sangat kompleks (complexity) karena selalu
berkaitan dengan kebohongan, penipuan dan pencurianserta seringkali
berkaitang dengan sebuah yang ilmiah, teknologis, financial, legal,
terorganisirkan, dan melibatkan banyak orang dan berjalan bertahuntahun;
3.Terjadinya penyebaran tanggungjawab (diffusion of responsibility)
yang semakin luas akibat kompleksitas organisasi;
4.Penyebaran korban yang sangat luas (diffusion of victimization)
seperti polusi dan penipuan;
5.Hambatan dalam penditeksian dan penuntutan (detection and
prosecution) sebagai akibat profesionalisme yang tidak seimbang antara
aparat penegak hukum dengan pelaku kejahatan;
6.Peraturan yang tidak jelas (ambiguitas law) yang sering
menimbulkan kerugian dalam penegakan hukum;
7.Sikap mendua status pelaku tindak pidana. Harus diakui bahwa
pelaku tindak pidana pada umumnya tidak melanggar peraturan
perundang-undangan, tetapi perbuatan tersebut illegal. [18]

Secara garis besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh


kejahatan korporasi meliputi:
1.Kerugian di bidang ekonomi/materi
Meski sulit mengukur secara tepat jumlah kerugian yang
ditimbul-kan olehkejahatankorporasiterutama karena tidak
adanya badan yang secara khusus bertugas mencatat
kejahatan korporasi berbeda dengan kejahatanwarunganyaitu
kepolisian namun berbagai peristiwa menunjukan bahwa
tingkat kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kejahatan ini
luar biasa besarnya, khususnya bila dibandingkan dengan
kerugian yang ditimbulkan oleh kejahatan warungan, seperti
perampokan, pencurian, penipuan. Misalnya perkiraan yang
dilakukan olehSubcommittee on Antitrust and Monopoly of the
US Senate Judiciary Committeeyang diketuai oleh Senator
Philip Hart memperkirakan kerugian yang ditimbulkan
olehkejahatan korporasiantara 174-231 miliar dolar pertahun,
jauh bila dibandingkan dengan kejahatan warungan yang
berkisar sekitar 3-4 miliar.

2. Kerugian di bidang kesehatan dan keselamatan jiwa


kerugian yang ditimbulkan olehkejahatan korporasiumumnya ditujukan
pada kerugian di bidang ekonomi, sedangkan kerugian di bidang
kesehatan dan keselamatan jiwa pada kenyataanya sangat serius.
Menurut Geis, misalnya setiap tahunnya korporasi bertanggung jawab
terhadap ribuan kematian dan cacat tubuh yang terjadi di seluruh
dunia.
Resiko kematian dan cacat yang disebabkan oleh korporasi dapat
diakibatkan, baik oleh produk yang dihasilkan oleh korporasi maupun
dalam proses produksi, sehingga yang menjadi korban korporasi
adalah masyarakat luas, khususnya konsumen dan mereka yang
bekerja pada korporasi. Dengan membandingkan besarnya kerugian
yang ditimbulkan olehkejahatan korporasiterhadap buruh (mereka
yang bekerja pada korporasi) dengan kerugian yang ditimbulkan oleh
kejahatan warungan melalui data statistik kriminal yang dibuat oleh
F.B.I, dan data dariThe President Report on Occupational Safety and
Healthtahun 1973. Reiman menyimpulkan bahwa kematian maupun
kerugian fisik yang diakibatkan olehkejahatan korporasiluar biasa
besarnya dibandingkan dengan kejahatan warungan, yaitu 100.000
dibandingkan dengan 9.235 untuk kematian dan 390.000 berbanding
dengan 218.385untuk kerugian fisik.
Kematian atau cacat yang diakibatkan oleh industri ini bukanlah karena
kecelakaan di tempat kerja semata, akan tetapi sebagian besar

3. Kerugian di bidang sosial dan moral


Di samping kerugian ekonomi, kesehatan dan jiwa,
kerugian yang tidak kalah pentingnya yang ditimbulkan
olehkejahatan korporasiadalah kerugian di bidang sosial
dan moral.
Dampak yang ditimbulkan olehkejahatan korporasiadalah
merusak kepercayaan masyarakat terhadap perilaku bisnis,
seperti pernyataan dariThe Presidents Commission on
Law Enforcement and Administratiton of Justice Kejahatan
korporasimerupakan
kejahatan
yang
paling
mencemaskan, bukan saja karena kerugian yang sangat
besar, akan tetapi karena akibat yang merusak terhadap
ukuran-ukuran moral perilaku bisnis orang Amerika.
Kejahatan bisnis (korporasi) merongrong kepercayaan
publik terhadap sistem bisnis, sebab kejahatan demikian
diintegrasikan ke dalam struktur bisnis yang sah

Selain itu menurut Braithwaite, bentukkejahatan


korporasiyang lainnya adalah pemberian suap dan
korupsi yang dilakukan oleh korporasi-korporasi besar;
yang merupakan bentuk kejahatan yang sangat
merusak karena kesenjangan yang ditimbulkannya.
Bentuk kejahatan ini terutama dilakukannya terhadap
penguasa (pemerintah) di negara-negara ketiga
dengan membujuk pemerintah mengikuti kepentingan
korporasi (transnasional)untuk melawan kepentingan
publik.
Dengan demikian setiap tindakan korupsi politik akan
menghasilkan kerusakan politik dan memperburuk
pilihan sosial yang dilakukan oleh pejabat-pejabat
pemerintah yang korup, akibatnya orang-orang yang
memiliki prinsip kuat akan memasuki dunia politik yang
menjijikan

Kerugian yang ditimbulkan olehkejahatan korporasi


dibidang nilai-nilai sosial lainnya adalah merusak nilai-nilai
demokrasi dan karenanya menghambat proses demokrasi.
Kolusi antara korporasi dan pejabat pemerintahan dilakukan
secara tertutup dan karenanya diupayakan untuk tidak
transparan, sementara keterbukaan (transparansi)
merupakan hal yang penting bagi demokratisasi.
Pengaruh lain yang ditimbulkan olehkejahatan
korporasiadalah terjadinya perubahan minat (intersse)
para pelaku bisnis, yakni dari efisiensi di bidang produksi ke
efisiensi dalam tindakan manipulasi terhadap masyarakat,
termasuk manipulasi terhadap pemerintah dalam usaha
mencapai tujuan untuk memperoleh keuntungan yang
diinginkan. Hal ini punya pengaruh cenderung memiskinkan
orang miskin, seolah-olah berbuat amal kepada penguasa
atas beban masyarakat (konsumen) dan cenderung
membuat pemerintah korup.

Anda mungkin juga menyukai