Dermatomikosis

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 75

Penyakit Kulit karena

Infeksi Jamur

Penegakan diagnosis
mikosis:

Anamnesis
Klinis: efloresensi kulit/
UKK
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang:

Lampu Wood (sinar UV


320-400 nm)
Mikroskopis (KOH,
KOH+tinta parker,
Lactophenol Cotton Blue,
pewarnaan gram)
Kultur (Agar Sabouroud,
Modifikasi Agar Sabouroud,
Media DTM)
Histopatologi
2

Cara pemeriksaan
Pemeriksaan fluoresensi (lampu Wood)
1. Alat
a. Lampu Wood
b. Kamar gelap

2.

Teknik
a.
b.
c.

3.

Kulit atau rambut yang akan diperiksa harus dalam


keadaan alamiah
Dilakukan di kamar gelap
Lampu Wood diletakkan di depan lokasi lesi dengan jarak
10-15 cm dari permukaan kulit

Hasil
Fluoresensi penyakit jamur:
Tinea kapitis: hijau, biru kehijauan
Pitiriasis versikolor: kuning keemasan
3

Cara pemeriksaan

Bahan pemeriksaan
Bagian tubuh (kulit, kuku atau
rambut) > alkohol 70%
Kulit
Pinggir lesi yang lebih aktif
Kuku
Dasar kuku, lipatan kuku,
lempeng kuku, hiponikium
Rambut
Rambut atau sisa rambut
dipilih yang tidak
mengkilap atau kusam
Kerokan daerah kulit
sekitar rambut
4

Hasil pemeriksaan mikroskopis:


1.

2.

Elemen jamur dermatofit


Garis-garis yang tersusun
dari hifa di antara sel-sel
epitel, bersepta dan
biasanya bercabang
Artrospora
Kandida

Spora yang bulat atau


lonjong (blastospora),
kadang ada yg
menonjol di dinding
spora (budding
blastospora)
Pseudohifa

3.

Malazessia furfur
Spora yang bundar
dgn dinding tebal,
ditemukan dalam
kelompok bersama
pseudohifa yg
pendek spaghetti
and meatballs

4.

Infeksi jamur pada rambut


Ektotrik: artrospora
di bagian luar
batang rambut
Endotrik: artrospora
di dalam batang
rambut
6

Tipe Infeksi Jamur


Tipe Mikosis

Jaringan Terinfeksi

Jamur Penyebab

Superfisial

Lapisan mati terluar kulit &


rambut

Exophiala, Malassezia,
Piedraia, Trichosporon

Kutaneus

Lapisan berkeratin rambut,


kulit % kuku

Epidermophyton,
Microsporum,
Trichophyton

Subkutaneus

Otot, tulang & jaringan


konektif

Cladosporium, Exophiala,
Fonsecaea,
Pseudallescheria,
Phialophora,Sporothrix,
Wangiella, xylohypha

Sistemik

Berbagai jarringan khususnya sistem


pernafasan, limfatik &
sirkulasi

Blastomyces,
Coccidioides, Histoplasma,
Paracoccidioides

Oportunistik

Berbagai organ atau jaringan

Aspergillus, Candida,
Mucor, Rhizopus

24 Mei 2010

[email protected]

Dermatofitosis
Dermatofitosis : infeksi superfisial yang
disebabkan oleh dermatofita.
Dermatofita: jamur yang menyerang
keratin rambut, kulit, dan atau kuku.
Dermatofitosis = tinea; tinea merupakan
bahasa latin dari ringworm.

3 genus (dermatofita) yang


menyebabkan
dermatofitosis:
microsporum yang
menginfeksi kulit dan
rambut
trichophyton yang
menginfeksi kulit, kuku
dan rambut
epidermophyton yang
menginfeksi kulit dan
kuku

Klasifikasi dermatofita

Dermatofita 3 kategori berdasarkan pejamu


dan habitat alaminya:
Antropofilik:
Menyerang manusia, jarang mengenai hewan
Trichophyton spp.: T. rubrum, T. mentagrophytes (var.
interdigitale), T. schoenleinii, T. tonsurans, T. violaceum.
Microsporum audouinii. Epidermophyton floccosum

Geofilik:
Tanah
Trichophyton spp.: T. equinum, T. mentagrophytes (var.
mentagrophytes), T. verrucosum. M. canis.

Zoofilik:
Hewan (anjing, kucing, sapi, kuda, dll), dapat juga
menyerang manusia
Microsporum spp.: M. gypseum, M. nanum

DERMATOFITOSIS

TINEA KAPITIS
TINEA BARBAE
TINEA KORPORIS
TINEA KRURIS
TINEA PEDIS DAN TINEA MANUS
ONIKOMIKOSIS

TINEA KAPITIS
Tinea kapitis adalah dermatofitosis pada bagian kepala dan
rambut yang ada di kepala.
Infeksi disebabkan oleh setiap dermatofit patogen dari genus
Trichophyton dan Microsporum kecuali T.concentricum
Tanda klinis tinea kapitis tergantung dari etiologinya

TINEA KAPITIS

Dermatofitosis pada kulit kepala


Etiologi: Trichophyton dan Microsporum
Usia: 3-14 th

Infeksi jamur pada rambut


Ektotrik: artrospora di
bagian luar batang rambut
Endotrik: artrospora di
dalam batang rambut

TINEA KAPITIS

Non Inflamasi
1. Black dot
ringworm
2. Gray patch
ringworm

Inflamasi
1. Kerion celsi
2. Tinea favosa

Black dot ringworm

Etiologi:
Sering disebabkan jenis
endotrik: T. tonsurans, T.
violaceum.
Rambut sangat rapuh dan
patah pada tepat pada muara
folikel ujung rambut yg
hitam di dalam folikel rambut
terlihat sbg bintik hitam
Lampu Wood: fluoresensi (-)

Gray patch ringworm

Etiologi:
M. audouinii atau M.
ferrugineum

Klinis:
Lesi mulai dgn papul eritem
di sekitar batang rambut.
Papul kemudian melebar
dan membentuk bercak yg
memucat dan bersisik.
Rambut mjd berwarna abuabu, tidak berkilat lagi dan
lebih mudah oatah (1-3 mm
di atas kulit kepala)
dibanding dicabut

Lampu wood: fluoresensi


(+)

Kerion celsi

Etiologi:

M. canis, M. gypseum, T.
mentagrophytes, T.
violaceum

Klinis:

Lesi dimulai dari bentuk


pustular folikulitis
sampai bentuk kerion
Sebukan massa rambut
yg patah dan pus, serta
dapat tjd limfadenopati
Keluhan: gatal, demam
dan sakit
Lampu wood:
fluoresensi (+)/ (-)

Tinea favosa

Etiologi:
T. schoenleini
Klinis: Pembentukan
skutula krusta yg
berbentuk mangkuk
berwarna merah kuning
dan berkembang mjd
kuning kecoklatan
Pada pengangkatan krusta
terlihat dasar yg cekung,
merah, basah dan berbau
seperti tikus (mousy odor)

Diagnosis banding tinea kapitis:


Dermatitis seboroik
Psoriasis
Alopesia areata
Lupus eritematosus diskoid
Trikotilomania
Folikulitis

Tinea korporis
Tinea sirsinata
Infeksi dermatofita pada badan,
tungkai dan lengan
Etiologi:

M. canis,T. verruccosum, E. floccosum,


T. rubrum

Klinis:

Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi


lesi tampak tanda radang lebih aktif
dan bagian tengah cenderung
menyembuh (central healing)
Lesi yang berdekatan dapat bergabung
membentuk pola gyrata atau polisiklik
Derajad inflamasi bervariasi, dengan
morfologi dan eritem s/d vesikel dan
pustul, tergntung pada spesies dan
status imun tubuh
Penyebab zoofilik tanda inflamasi
akut
Imunosupresi lesi sering mjd luas

Diagnosis banding tinea korporis:


Dermatitis kontak
Dermatitis numularis
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
Psoriasis
Eritema anulare sentrifugum

Tinea kruris
Sininom: eksema
marginatum atau jock itch
Infeksi dermatofita pada
daerah pubis dan sela paha
Etiologi:
E. floccosum, T. rubrum, T.
mentagrophytes

Klinis:

Lesi berbatas tegas, tepi


meninggi yang dapat berupa
papulo vesikel eritematosa,
atau kadang terlihat pustul
Bagian tengah menyembuh
berupa daerah coklat
kehitaman berskuama

Diagnosis banding tinea kruris:

Intertrigo
Eritrasmas
Dermatitis seboroik
Psoriasis
kandidiasis

Tinea pedis
Athletes foot, ringworm of the foot
Infeksi dermatofita pada kaki,
terutama menyerang sela jari kaki
dan telapak kaki, dapat meluas ke
lateral maupun punggung kaki
Etiologi

E. floccosum, T. rubrum, T.
Mentagrophytes

Klinis:
Ada 3 tipe:
1. Tipe interdigitalis

Tersering
Maserasi di sela jari kaki ke-4 dan 5
Kulit terlihat putih, dapat terbentuk
fisura dan bau tidak enak
Lesi dapat meluas ke bawah jari dan
telapak kaki

2.

Tipe vesikuler subakut

Beberapa vesikel,
vesiko-pustulosa,
kadang-kadang bula, di
telapak kaki dan jarang
terjadi pada tumit.

Lesi dapat timbul dari


perluasan lesi daerah
interdigital

Dapat mulai sekitar jari,


kemudian meluas ke
punggung kaki atau
telapak kaki
Vesikel pecah skuama

melingkar (koloret)

3. Tipe papuloskuamosa
hiperkeratotik menahun
Sering terdapat di daerah
tumit, telapak kaki, dan
kaki bagian lateral.
Bercak dgn skuama putih
agak mengkilat, melekat
dan relatif tidak
meradang
Lesi umumnya setempat,
dpt bergabung mengenai
seluruh telapak kaki dan
sering simetris (moccasin
foot)

Diagnosis banding tinea pedis:


Kandidiasis interdigital
Dermatitis kontak alergik
Psoriasis pustulosa
Skabies pada kaki

Tinea manum
Infeksi dermatofit pada
satu atau dua tangan
Etiologi:

T. rubrum, T.
mentagrophytes varian
interdigitale, E.
floccosum, M. canis,T.
verruccosum, M.
gypseum

Klinis:

Biasanya unilateral, tu
pada tangan, dan lesi
pada dorsum manus
menyerupai gambaran
tinea korporis.

Onikomikosis
Onikomikosis: istilah umum untuk kelainan kuku
akibat infeksi jamur
Tinea unguium: kelainan kuku akibat infeksi
dermatofita
Etiologi:
Dermatofita: T. rubrum, T. mentagrophytes,
epidermophyton
Candida sp
Non dermatofita lain: Aspergillus spp,
Scytalidium dimidiatum, Scopulariosis
brevicaulis, dan Fusarium spp

Dikenal 4 tipe
onikomikosis:
1. Onikomikosis subungual distal
(OSD)
Bantalan kuku di bawah
lempeng kuku melalui
hiponikium dan bergerak ke
arah proksimal.
Invasi juga dapat dari lateral
(onikomikosis subungual
distal dan lateral atau OSDL)
Klinis: hiperkeratosis
subungual dan onikolisis,
selain warna kuku
kekuningan.
Etiologi: T. rubrum, T.
mentagrophytes varian
interdigitale

Onikomikosis subungual distal

2. Onikomikosis subungual
proksimal (OSP)
Infeksi dimulai dari lipat kuku
proksimal, melalui kutikula
dan masuk ke kuku yang
baru terbentuk, selanjutnya
bergerak ke arah distal.
Klinis: hiperkeratosis dan
onikolisis proksimal, serta
destruksi lempeng kuku
proksimal.
Paling jarang, tapi biasa
ditemukan pada penderita
AIDS.
Etiologi: T. rubrum

Onikomikosis subungual proksimal

3.

Onikomikosis superfisial
putih (OSPT):

Jarang dijumpai
Jamur menginvasi langsung
lapisan superfisial lempeng
kuku
Klinis: bercak-bercak
keruhberbatas tegas yg dpt
berkonfluen. Kuku mjd
kasar, lunak dan rapuh
Etiologi: T. mentagrophytes,
kapang nondermatofita:
Aspergillus, Acremonium,
Fusarium

Onikomikosis superfisial putih

4. Onikomikosis kandida (OK)


3 kategori:

Dimulai sbg paronikia yg


kemudian menginvasi matriks
depresi transversal kuku kuku
cekung, kasar dan akhirnya distrofi
Pada kandidosis mukokutan
kronik, kandida langsung
menginvasi lempeng kuku
sehingga baru pada std lanjut
pembengkakan lipat kuku
proksimal dan lateral gambaran
pseudoclubbing atau chicken
drumstick
Invasi pada kuku yang telah
onikolisis. Hiperkeratosis
subungual dgn massa abu-abu
kekuningan di bawahnya

Onikomikosis kandida

Pada keadaan lanjut keempat tipe tersebut gambaran


distrofi total (ODT)

Diagnosis banding onikomikosis:

Psoriasis
Liken planus
Infeksi bakterial
Dermatitis kontak
Onikodistropi traumatik

Terapi

TINEA NIGRA
Tinea nigra adalah dermatomikosis superfisial,
biasanya pada stratum korneum palmar,
disebabkan oleh Hortae werneckii (dahulu
dinamakan Phaeoannellomyces werneckii dan
Exophiala werneckii).
Tinea nigra timbul setelah inokulasi setelah terjadi
trauma dan memiliki masa inkubasi 2 7 minggu
Tinea nigra ditemukan pada orang yang sehat dan
asimtomatik, berupa makula coklat sampai hijau
kehitaman dengan skuama minimal sampai tidak
ada skuama. Makula tidak terasa nyeri, menyebar,
dan terkadang sangat gelap pada tepi yang meluas .

Tinea nigra sangat berespon dengan terapi topikal


dengan keratolitik (salep Whitfield, 2% asam
salisilat), tincture iodine, atau antijamur
golongan azol . Terapi dilanjutkan 2-4 minggu
Setelah terdapat perubahan klinis untuk mence
gah kekambuhan. Terapi sistemik jarang
diindikasikan

PIEDRA
Piedra adalah infeksi jamur asimtomatik pada batang
rambut juga dikenal sebagai trikomikosis nodularis.
Piedra hitam disebabkan oleh Piedraia hortae, sedangkan
piedra putih disebabkan spesies patogenik genus
Trichosporon, yakni Trichosporon asahii, T.ovoides,
T.inkin, T.mucoides, T.asteroides, dan T.cutaneum
Piedra hitam memiliki ciri khas terikat kuat, keras,
berupa nodul coklat hitam pada batang rambut yang
bervariasi ukurannya dari mikroskopik sampai beberapa
milimeter, dan pada palpasi teraba seperti berpasir.
Piedra hitam melemahkan batang rambut, kadang
menyebabkan rambut patah. Rambut kulit kepala paling
sering terinfeksi, dan nodul paling banyak dijumpai pada
kulit kepala bagian frontal.

PIEDRA
Piedra putih terdiri dari nodul berwarna putih sampai
beige, lebih lunak dan kurang melekat, dan menyebar
atau bergabung membentuk stuktur sleevelike. Rambut
yang patah kadang terjadi tetapi lebih jarang
dibandingkan piedra hitam. Piedra putih dapat dengan
mudah dilepaskan dari batang rambut karena yang
terkena adalah lapisan lipid bagian luar.
Diagnosis: pemeriksaan mikroskopik dapat
membedakan piedra dari nit, hair cast, kerusakan
pertumbuhan batang rambut, dan trikomikosis aksilaris.
Sebagai tambahan, nodul trikomikosis aksilaris biasanya
lebih kecil dan bisa berfluoresensi bila dilihat di bawah
lampu Wood.

PIEDRA
TERAPI
Mencukur rambut yang terinfeksi merupakan
tindakan kuratif dan merupakan terapi terbaik
untuk piedra hitam maupun putih. Pencukuran
bisa memaksimalkan penggunaan antijamur
golongan azol topikal. Karena tingginya
kejadian kekambuhan dan munculnya
organisme intrafolikular pada piedra putih,
beberapa peneliti menyarankan panggunaan
antijamur sistemik tambahan pada penyakit ini
seperti itrakonazol oral

KANDIDIASIS

Kandidiasis: kelompok infeksi yang


disebabkan oleh Candida albicans atau
oleh anggota genus Candida lainnya

Klasifikasi kandidiasis (Rippon):


Penyakit infeksi
A.Keterlibatan mukokutaneus:
1. Oral: thrush, glossitis, stomatitis, cheilitis, perlche
2. Vaginitis dan balanitis
3. Bronchial dan pulmonal
4. Sistem pencernaan: esofagitis, gastritis, peritonitis, penyakit enterik dan perianal
5. Kandidiasis mukokutaneus kronik
B.Keterlibatan kutaneus
1. Kandidiasis intertriginosa dan generalisata
2. Paronikia dan onikomikosis
3. Penyakit popok (kandidiasis popok)
4. Granuloma kandida
C.Keterlibatan sistemik
1. Saluran kemih
2. Endokarditis
3. Meningitis
4. Septikemia
5. Kandidemia iatrogenik (kandidemia akibat kerusakan sawar)
6. Diseminata ke sistem organ lain
II. Penyakit alergi
A.Kandidid
B.Eksim
C.Asma
D.Gastritis
I.

Thrush
Plakat putih/ keabuan pada mukosa
bukal dan tepi lateral lidah.
Bergabung dan menjadi konfluens.
Dasar plakat lembab, berwarna
kemerahan dan maserasi.
Lesi dapat menjalar ke esofagus
disfagia yang serius.
Pada orang dewasa, mukosa bukal
(stomatitis), bibir dan lidah
(glositis) dapat terkena.
Papil lidah menjadi atrofi,
permukaannya menjadi licin,
mengkilat dan berwarna merah
terang.
Kadang dijumpai erosi pada tepi
lidah.
Seringkali infeksi meluas ke sudut
mulut untuk membentuk perlche.
Kandidiasis oral: thrush

Cheilitis angular atau


perlche
Eritem, fisura, maserasi dan
nyeri pada sudut mulut.
Sering:
orang dengan kebiasaan
menjilat bibir
orang tua dengan kulit yang
berkerut pada komisura
oral.

Gigi yang hilang, gigi yang


tidak teratur, maloklusi dan
defisiensi riboflavin faktor
predisposisi.
Cheilitis sering
berhubungan dengan
kandidiasis atrofik kronik
akibat pemakaian gigi
palsu.

Kandidiasis oral: atrofik dengan cheilitis


angular

Vaginitis dan balanitis


Kandidiasis vulvovaginal (KVV)
Penyebab tersering dari duh tubuh vagina.
Pruritus akut dan duh tubuh vagina
merupakan keluhan utama
Gejala tersering adalah pruritus vulva
Duh tubuh vagina sering muncul namun
kadang minimal.
Walau digambarkan khas seperti keju
(cottage-cheese), duh tubuh dapat
bervariasi dari cair sampai homogen-pekat.
Nyeri pada vagina, iritasi, rasa terbakar
pada vulva, dispareunia dan disuria
eksternal sering muncul.
Bau, jika ada, minimal dan tidak menyengat.
Pada pemeriksaan sering dijumpai eritem
dan pembengkakan labia dan vulva, sering
disertai lesi perifer berbentuk
papulopustular yang diskrit.
Serviks normal dan eritema epitel vagina
muncul bersama duh tubuh berwarna
keputihan yang melekat.
Gejala khas memuncak pada minggu
menjelang menstruasi.19

Kandidiasis vulvovaginalis

vulvitis

Balanitis kandida
masalah bagi pria yang tidak disirkumsisi,
terutama orang tua, namun penjalaran lebih
jauh jarang terjadi
Penis yang tidak disirkumsisi merupakan
tempat yang hangat, lembab dan ideal bagi
infeksi ragi, akan tetapi pria yang disirkumsisi
juga berisiko.
Balanitis kandida kadang muncul setelah
hubungan seksual dengan wanita terinfeksi
dan lebih sering pada mereka yang
berhubungan secara vaginal daripada anal.
Papul merah, kecil, lunak dan pustul tampak
pada glans atau batang penis.
Pustul pecah dengan cepat dibawah
prepusium dan dapat saja tidak terdeteksi.
Khas, cincin konfluens berbentuk seperti
donat, berukuran 1-2 mm, putih muncul
setelah pustul pecah.
Pada beberapa kasus tidak dijumpai pustul
dan papul merah multipel dapat tersembunyi
dan sembuh tanpa pengobatan.

Balanopostitis

balanitis Candida

Kandidiasis perianal
Manifestasi klinisnya dapat berupa
dermatitis perianal dengan eritema,
oozing dan maserasi.
Pruritus dan rasa terbakar dapat
bersifat parah.
Kandidiasis perianal dapat muncul
dengan atau tanpa keterlibatan
genital.
Walaupun biasanya berawal disekitar
tepi anus dengan eritema nonspesifik, nyeri dan iritasi, penjalaran
ke perineum sering dijumpai, dengan
gambaran klasik berkembang seiring
penjalarannya.
Adanya pustul satelit biasanya
merupakan indikasi untuk terapi.

Kandidiasis perianal

Kandidiasis mukokutaneus kronik


Terminologi kandidiasis mukokutanues
kronik (KMK) ditujukan pada
sekelompok pasien yang heterogen
dengan infeksi Candida yang kronik
tetapi superfisial.
Kandidiasis mukokutanues kronik
ditandai oleh infeksi Candida yang
persisten/rekuren pada orofaring, kulit
dan kuku, biasanya berhubungan
dengan keadaan imunokompromais
dan awitan saat bayi atau anak prasekolah.
Limfosit sel-T gagal merespon stimulasi
antigen Candida secara efektif.
Penyakit ini sering berhubungan
dengan endokrinopati
Keparahan KMK bervariasi mulai dari
keterlibatan beberapa kuku hingga
berkembangnya lesi berat dan luas
bersamaan dengan berbagai bentuk
lokalisata yang lain.

Kandidiasis mukokutaneus
kronik

Keterlibatan kutaneus
Kandidiasis intertriginosa dan generalisata
Kandidiasis kutis intertriginosa.

Setiap lipatan dapat terkena, terutama pada individu obes.

Intertrigo terutama terlihat pada lipat ketiak, inguinal,


payudara, intergluteal, interdigital, glans penis dan umbilikus.

Tanda khas berupa eritem dan eksudasi yang lembab mulai


dari bagian terdalam lipatan.

Lesi klasik berupa lesi satelit baik papular maupun pustular.

Sering dijumpai nyeri, gatal dan rasa terbakar.

Pada penyakit yang kronik, terdapat papul-papul, likenifikasi,


hiperpigmentasi dan skuama.

Kandidiasis kutis intertriginosa di lipatan mamae

Pada sela jari sering dijumpai


maserasi disertai lapisan putih
seperti tanduk, keadaan ini
sering disebut erosio
interdigitalis blastomycetica
atau kandidiasis interdigitalis.
Sering disertai dengan infeksi
pada telapak dan sisi lateral
kaki.

Kandidiasis kutis
intertriginosa di interdigital

Kandidiasis kutis generalisata


Kulit glabrosa, dapat berasal dari perluasan
kandidiasis intertriginosa.
Pasien diabetes, debil dan penderita dengan
berbagai defek ektodermal, atau dapat juga pada
orang yang berdiam lama di dalam air sehingga
dinamakan water-bath dermatitis.
Lesi eritem, menyerupai dermatitis, bisa terdapat
vesikel atau pustul pada daerah yang luas.
Lesi dapat juga berupa papulopustul folikular
yang purulen, ulseratif, nekrotik, noduler,
folikulitis atau pustulosis.
Pada pasien debil, lesi dapat meluas, seringkali
berupa lesi ulseratif, nekrotik atau eksfoliatif.

Kandidiasis kutis kongenital


Bayi baru lahir dengan ibu
menderita KVV sebelum
melahirkan.
Kelainan berupa papul multipel
di atas dasar eritematosa pada
wajah, leher, badan dan
anggota gerak.
Diduga terjadi karena penetrasi
asenderen Candida melalui
amnion dari vagina ibu saat
kehamilan.
Saat kelahiran dapat dijumpai
lesi-lesi kekuningan
mengandung ragi pada
plasenta dan tali pusat.
Kandidiasis kutis kongenital

Penyakit popok (kandidiasis popok)


Bokong dan daerah perianal pada bayi,
berhubungan dengan pemakaian
popok, tampak sebagai eritema,
skuama dan pustul satelit yang khas
Lesi satelit ini dapat disertai skuama
pada tepinya.
Pada kasus yang berat dapat dijumpai
erosi kulit yang luas.
Bila kandidiasis mengenai genitalia,
biasanya didapatkan eritema yang
konfluens yang mengenai seluruh
skrotum atau labia.
Kadang-kadang kelainan kulit
menyerupai lesi dermatofita.
Lesi kemudian meluas ke daerah
bokong, punggung dan perut.
Apabila kelainan tersebut menetap,
menimbulkan erosi superfisial yang
nyeri disebut sebagai erythema of
Jacquet.

Kandidiasis popok

Terapi kandidiasis kutaneus

Terapi kandidiasis oral

Golongan Azole
topikal (clotrimazole)
sistemik (fluconazole, itraconazole)
antifungal topikal lama (gentian violet,
nystatin)

Terapi kandidiasis vulvovaginal akut dan rekuren

Infeksi Malassezia
Malassezia furfur :
Pityriasis versicolor
Pityriasis folliculitis
Seborrhoeic dermatitis dan dandruf

M. furfur : yeast lipofilik yang


terdapat di kulit sebagai folra
normal

59

1. Pityriasis versicolor
Etiologi
M. furfur
Gejala klinis
Usia: >> usia belasan
Lokasi: bagian atas dada dan meluas ke
lengan atas, leher dan perut atau
tungkai atas/ bawah
Keluhan: bercak berwarna putih /
kecoklatan, gatal ringan (tu saat
berkeringat)
UKK:
Lesi baru: makula skuamosa folikular
Lesi primer: makula dengan batas
sangat tegas tertutup skuama halus
Kulit hitam/ coklat: berwarna putih
Kulit putih/ terang: coklat/ kemerahan
Skuamasi finger nail sign
Mikologi - Kep

60

Pityriasis versicolor

Diagnosis
Klinis: makula
hipopigmentasi,
hiperpigmentasi, atau
kemerahan yg sgt
berbatas tegas, tertutup
skuama halus
Lampu wood: fluoresensi
kuning keemasan
Mikroskopis (KOH): meat
ball and spahetti
61

Terapi:
Diagnosis banding

Pityriasis versicolor

Topikal:
Sampo selenium sulfid 2,5%/ hr slm
2 mgg
Semua golongan azol (miconazol,
ketokonazol dll)
Sampo ketokonazol 2% diulangi slm
3 hr berturut-turut
Solusio terbinafin 1% 2x/ hr slm 7
hr
Sistemik:
Ketokonazol oral 200 mg/ hr slm 7
hr
Itrakonazol oral 200-400 mg/ hr slm
3-7 hr
Flukonazol 400 mg dosis tunggal

62

2. Malassezia (pityrosporum) follikulitis


Etiologi
M. furfur
Gejala klinis:
Lokasi: punggung, dada, kadang
ekstremitas pd remaja
Keluhan: gatal
UKK:
Lesi primer: papul/ pustul, 2-3 mm,
perifolikuler, eritematosa

Diagnosis:
Klinis
Kultur dan KOH
Biopsi: yeasts
63

Malassezia (pityrosporum) follikulitis

Diagnosis banding

Terapi:
Topikal
Imidazol topikal
Sistemik:
Ketokonazol oral 200
mg/ hr slm 4 mgg
Flukonazol 150/ mgg
slm 2-4 mgg
Itrakonazol 200 mg/ hr
slm 2 mgg

64

3. Dermatitis seboroik dan ketombe


(dandruf)
Etiologi:
M. furfur + faktor pejamu multifaktorial
Faktor pejamu:
Predisposisi genetik
Emosional
Perubahan kuantitas dan komposisi sebum
Peningkatan alkalinitas kulit
Faktor lokal eksternal (oklusi)
Kelainan neurologi (Parkinson's disease) dan AIDS
sering terkena

65

Dermatitis seboroik dan ketombe (dandruff)

Gejala klinis:
Eritema dan skuama pada
daerah yg kaya glandula
sebasea: skalp, wajah, alis,
telinga, badan bagian atas
Lesi eritema dan tertutup
skuama berminyak dan gatal
sering pada skalp
Ketombe : manifestasi paling
ringan
Diagnosis:
Gambaran klinis khas
Kerokan kulit tidak diperlukan

66

Mikosis subkutan

Sporotrikosis

Etiologi: Sporothrix schenckii


ulceronodul pd tempat
inokulasi
limfangitis nodular kronis
pembengkakan
subkutaneous
imunokompromais infeksi
diseminata
Klinis:

plaque sporotrichosis

Subkutaneus

plaque sporotrichosis
lymphangitic sporotrichosis

Sistemik

lymphangitic sporotrichosis

Chromoblastomycosis
Etiologi:
Phialophora verrucosa, Fonsecaea
pedrosoi, F. compacta dan
Cladophialophora carrionii.

Klinis:
Lesi awal: papul verukosa yg
meluas lambat
Lesi dpt lebih datar dan plaquelike
dgn bag tengah atropi
Lesi individu dapat sangat tebal
infeksi sekunder
Lesi satelit

Phaeohyphomycosis

Etiologi: Exophiala,
Phialophora, Wangiella,
Bipolaris, Exserohilum,
Cladophialophora ,
Phaeoannellomyces,
Aureobasidium,
Cladosporium, Curvularia
dan Alternaria.

Klinis:
1.
2.
3.

Subcutaneous phaeohyphomycosis
caused by Exophiala jeanselmei.

Subcutaneous
phaeohyphomycosis
Paranasal sinus
phaeohyphomycosis
Cerebral
phaeohyphomycosis
Subcutaneous haeohyphomycosis
caused by Wangiella dermatitidis.

Mycetoma
Etiologi: Madurella, Acremonium, Pseudallescheria,
Exophiala, Leptosphaeria, Curvularia, Fusarium,
Aspergillus

Lobomycosis
Etiologi: Loboa loboi

Mikosis sistemik

Mikosis sistemik oportunistik

Anda mungkin juga menyukai