Parameter Pemotongan Frais
Parameter Pemotongan Frais
Parameter Pemotongan Frais
pemotongan
pada mesin frais
Kecepatan potong
(cutting speed)
Dalam menentukan kecepatan potong beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:
material benda kerja yang akan difrais
material pisau frais
diameter pisau
kehalusan permukaan yang diharapkan
kedalaman pemotongan yang ditentukan
Rigiditas benda kerja dan mesin.
Kecepatan potong
(cutting speed)
Untuk benda kerja yang berbeda kekerasannya,
strukturnya dan kemampuan pemesinaanya diperlukan
penentuan cutting speed yang berbeda. Tabel 1 berikut
menunjukkan cara penentuan cutting speed:
Keterangan:
v = cutting speed
(m/menit)
d = diameter pisau frais
(mm)
n = putaran spindel utama
(rpm)
Putaran spindel
dimana
v = kecepatan potong (m/
menit)
d = diameter pisau (mm)
n = putaran benda kerja
(rpm)
= (3,14)
Waktu pengerjaan
Yang dimaksud dengan waktu pengerjaan disini
adalah durasi waktu (lamanya waktu) yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
durasi ini sangat penting diperhatikan
sehubungan dengan efisiensi pengerjaan.
Apalagi dikaitkan dengan sistem bisnis
komersial atau kegiatan unit produksi
disekolah, waktu pengerjaan sangat penting
untuk diperhitungkan. Hal-hal yang berkaitan
dengan waktu pengerjaan adalah :
Kecepatan pemakanan
yang dimaksud dengan kecepatan pemakanan adalah
jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerja dalam
satuan milimeter permenit atau feet permenit. Pada
gerak putar, kecepatan pemakanan, (f) adalah gerak
maju alat potong/benda kerja dalam (n) putaran benda
kerja/pisau per menit.
Pada mesin frais, kecepatan pemakanan dinyatakan
dalam satuan millimeter permenit di mana dalam
pemakaiannya perlu disesuaikan dengan jumlah mata
potong pisau yang digunakan. kecepatan pemakanan
tiap mata potong pisau frais, (f) untuk setiap jenis pisau
dan setiap jenis bahan sudah dibakukan tinggal dipilih
mana yang cocok. Dengan demikian kecepatan maju
meja mesin dapat ditentukan dengan rumus f = f. z. n.
Kecepatan pemakanan
Frekuensi pemakanan
Yang dimaksud dengan frekuensi
pemakanan adalah jumlah
pengulangan penyayatan mulai dari
penyayatan pertama hingga selesai.
Frekwensi pemakanan tergantung
pada kemampuan mesin, jumlah
bahan yang harus dibuang, sistem
penjepitan benda kerja dan tingkat
finishing yang diminta.
Panjang benda/jarak
tempuh alat potong
Pada mesin frais, jarak tempuh
meja/benda kerja adalah panjang benda
kerja ditambah diameter pisau ditambah
kebebasan pisau.
Perhitungan waktu
pengerjaan
Waktu pengerjaan = (Jarak tempuh meja x
frekwensi pemakanan) dibagi Kecepatan gerakan
meja mesin.
contoh
Contoh: Hitung waktu pengefraisan bila diketahui
jumlah mata potong pisau (z) 4 buah, panjang
benda kerja 250 mm, jarak tempuh total (L) 285
mm, kecepatan pemakanan (f) 0,2 mm, dan
putaran mesinnya (n) 400 rpm. Bila frekwensi
pemakanannya (i) satu kali, maka waktu
pemesinannya adalah?
feeding
Feeding dalam proses pengefraisan
adalah jarak penyayatan dalam
satu menit yang di hitung dari
besarnya sayatan pergigi (sz atau
fz) dikalikan dengan jumlah mata
potong dan dikalikan putaran pisau
frais dalam satu menit.
Keterangan:
S = Feeding
Sz = Sayatan per gigi
Z = Jumlah gigi pisau
n =putaran mesin frais
Contoh soal
Diketahui material dari bahan
Stainless Steel 304 akan dipotong
dengan pisau frais jari (end mill)
HSS dengan diameter 20 mm dan
jumlah gigi potong (mata potong)
= 4 buah. berapakah putaran
mesin dan feeding yang
seharusnya dipakai?
Diketahui :
CS = 18 m/menit (diambil dari tabel
kecepatan potong untuk material stainless
steel 304)
Sz = 0,05 mm/gigi (diambil dari tabel sayatan
per gigi)
D = 20 mm
Z
=4
JAWAB:
n = 1000 . CS / . D
n = 1000 . 18 / . 20
n = 286,4 rpm
s = sz . z . n
s = 0,05 . 4 . 286,7
s = 57,29 mm/menit
Post test
1. Diketahui material alumunium
akan dipotong muka kasar
dengan menggunakan pisau jari
berbahan utama hss dengan
diameter 20mm, hitunglah besar
putara mesin frais tersebut!
2. Sebutkan dan jelaskan hal-hal
yang berkaitan dengab waktu
pengerjaan pada mesin frais!