Era Kohort Bayi Dan Kohort Balita

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

KOHORT BAYI DAN BALITA

Metra Sastra, SKM, MPH


Dinas Kesehatan Prop Sumbar

Dinas
Kesehatan
Prov.

Disampaikan pada Pertemuan


Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Kesehatan Anak dalam
Surveilans Kesehatan Anak & Penggunaan Kohort Bayi Balita
Padang, 28 s/d 31 Mei 2015

INDIKATOR KESEHATAN BAYI & BALITA

Kunjungan Neonatal
Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
Kunjungan Bayi
Pelayanan Kesehatan Balita

KUNJUNGAN NEONATAL
Pengertian
Cakupan kunjungan neonatal adalah
pelayanan kepada neonatus pada masa 6 jam
sampai dengan 28 hari setelah kelahiran
sesuai standar.
Standar pelayanan minimal:

Satu kali pada 6-48 jam (KN 1)

Satu kali pada 3-7 hari (KN 2)

Satu kali pada 8-28 hari (KN 3)

Cakupan Pelayanan
Neonatus Pertama
(KN1)

Adalah prosentase neonatus yang


mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6
- 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Rumus :

Jumlah neonatus yg telah memperoleh


pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 1
kali pada masa 6-48 jam setelah lahir
sesuai standar

X 100 %

Seluruh sasaran bayi di satu wilayah kerja


dalam satu tahun yang sama

Dengan indikator ini dapat di ketahui akses / Jangkauan


pelayanan kesehatan neonatal

Cakupan Pelayanan Neonatus


Lengkap
Adalah prosentase neonatus yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar
paling sedikit tiga kali dengan distribusi
waktu 1 kali pada 6 48 jam, 1 kali pada
hari ke 3 hari ke 7 dan 1 kali pada hari
ke 8 hari ke 28 setelah lahir disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus :
Jumlah neonatus yg telah memperoleh
pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3
kali yaitu 1 kali pada masa 6-48 jam, 1 kali
pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari
setelah lahir sesuai standar

X 100 %

Seluruh sasaran bayi di satu wilayah kerja


dalam satu tahun yang sama
Menggambarkan efektifitas dan kualitas pelayanan
kesehatan neonatal

Cakupan Neonatus
dengan Komplikasi yang
ditangani
Adalah prosentase neonatus dengan
komplikasi yang ditangani oleh tenaga
kesehatan yang terlatih sesuai standar di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

Rumus
:
Jumlah neonatus
dgn komplikasi yg
tertangani sesuai standar

X 100 %

15% X sasaran bayi dalam satu tahun

Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana


pelayanan kesehatan dalam menangani kasus kegawat
daruratan Neonatal, yang kemudian ditindak lanjuti
sesuai dengan kewenangannya atau di rujuk Ke tingkat
pelayanan yang lebih tinggi

Cakupan Kunjungan Bayi


Pengertian
Cakupan kunjungan bayi adalah prosentase bayi post
neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4
kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

K By =

Jumlah bayi post neonatal memperoleh


pelayanan kesehatan sesuai standar disatu
wilayah kerja pd kurun waktu satu tahun
Jumlah seluruh sasaran bayi disatu wilayah
dalam kurun waktu satu tahun

x 100%

Pelayanan Kesehatan bayi meliputi :


Pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio
1-4, Campak)
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) bayi
Pemberian Vitamin A bayi
Penyuluhan

perawatan

kesehatan

bayi

(ASI

eksklusif, dll)

Waktu pemberian pelayanan kesehatan bayi :


Satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan,
Satu kali pada umur 3-5 bulan,
Satu kali pada umur 6-8 bulan,
Satu kali pada umur 9-11 bulan.

Cakupan Pelayanan Anak


Balita
Definisi Operasional

Cakupan pelayanan anak balita adalah anak usia 12 59


bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar

pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun

pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun


pemberian vitamin A 2 x setahun.

Cakupan
pelayanan
=
anak balita

Jumlah anak balita yg memperoleh pelayanan


sesuai standar di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah seluruh anak balita di suatu wilayah kerja
dalam 1 tahun

x 100%

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) :


Suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana
bayi dan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas
rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar.

Cakupan MTBS:
Jumlah Puskesmas yang menerapkan pendekatan
MTBS
di suatu kabupaten/kota
X
______________________________________________________

100%

Jumlah seluruh Puskesmas di kabupaten/kota yang


sama

Cakupan Balita di MTBS:


Jumlah bayi dan balita sakit yang ditatalaksana
memakai
pendekatan MTBS di suatu fasilitas pelayanan X
kesehatan dasar
100%
______________________________________________________

Jumlah seluruh bayi dan balita sakit yang datang


berobat

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) :


Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang berisi catatan
kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak
(bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai
informasi cara memelihara dan merawat kesehatan
ibu dan anak.

Cakupan Buku KIA:


X
100%

Jumlah Puskesmas yang menerapkan/memakai buku

KIA
di suatu kabupaten/kota

_____________________________________________________

Jumlah seluruh Puskesmas di kabupaten/kota yang


sama

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh


Kembang Anak
(SDIDTK) :
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan
dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah
kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita
dan anak prasekolah.
Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah
tindakan tertentu pada anak yang perkembangan
kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai
dengan umurnya.

Cakupan SDIDTK:
Jumlah Puskesmas yang menerapkan SDIDTK X
di suatu kabupaten/kota
100%
__________________________________________________

Jumlah seluruh Puskesmas di kabupaten/kota yang


sama

PENERAPAN
KOHORT BAYI DAN BALITA

Kohort Bayi dan Balita (Peran setiap


level)
Pengisian Kohort Bayi dan balita dan
investigasi di Bidan desa

Rekapitulasi Kohort bayi dan


Balita di Tingkat Kabupaten/Kota
Rekapitulasi Kohort Bayi dan
Balita di Tingkat Provinsi
Rekapitulaasi Kohort Bayi dan
balita di Tingkat Pusat

Analisi Dapat Ditingkatkan

Kohort
Bayi
Desa

Kab/kota

Desa
Identifikasi dan investigasi
kasus

Analisis survial
Analisis distribusi kasus
Analisis distribusi kasus per
desa

Provinsi

Analisis survial
Analisis distribusi kasus
Analisis distribusi kasus
per desa

Pusat

Analisis survial
Analisis distribusi kasus
Analisis distribusi kasus
per desa

Kohort
Balita
Desa
Identifikasi dan investigasi
kasus
Analisis survial
Analisis distribusi kasus
Analisis distribusi kasus per
desa
Analisis survial
Analisis distribusi kasus
Analisis distribusi kasus per
desa
Analisis survial
Analisis distribusi kasus
Analisis distribusi kasus per
desa

Analisis dan Penelusuran Kohort


Memantau perkembangan kesehatan setiap Bayi
Baru lahir sampai dengan Balita per individu
Menilai kesiapan perencanaan penanganan pada
bayi dan balita berisiko
Deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak
Tindak lanjut terhadap risiko/komplikasi yang
ditemukan
Menilai cakupan pelayanan
Assessment terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan
Peng-integrasian Pelayanan dengan lintas program
terkait,
Penyampaian hasil analisis ke pihak terkait untuk
tindak lanjut

SISTEM PENCATATAN
KOHORT BAYI DAN BALITA
1. Sistem pengisian kohort bayi dan
balita dilakukan oleh pembina
wilayah
yang
membina
ke
posyandu
2. Kira-kira
satu petugas
mengisi
kohort bayi dan balita 2-3 posyandu.

LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN
KOHORT bayi dan BALITA
1. Petugas Puskesmas yang membina ke
posyandu memberikan foto copy SIP untuk
diisi semua sasaran dan semua bayi dan
balita yang datang ke posyandu.
2. Foto copy SIP yang sudah diisi dibawa pada
waktu lokmin untuk di rekap ke kohort bayi
dan balita oleh setiap pembina wilayah
posyandu
3. Setelah direkap, foto copy
format SIP di
kembalikan kembali ke posyandu oleh setiap
pembina wilayah posyandu

Catatan
Khusus utk kohort bayi, data didapat
juga dari register Kartu bayi
Puskesmas dan laporan dari Bidan
Praktek Swasta.
Untuk DIDTK ada format rekapan
yang diserahkan oleh kader tumbang
dari masing-masing Posyandu .

Kohort Bayi
Kolom
10

11-13

Pengisian
Diisi klasifikasi/diagnosis jika lahir dengan komplikasi (Asfiksia,
Trauma Lahir, Infeksi, Kelainan Kongenital, Hipotermi, dll)
Diisi jenis pelayanan yang diberikan saat lahir ( IMD, injeksivit
K1,salep mata)
Diisi jika meninggal dan tulis penyebab kematian

Diisi tanggal dan bulan pada saat bayi diperiksa


Diisi S jika sehat, diisi klasifikasi/diagnosis penyakit jika sakit
Diisi jika meninggal dan tulis penyebab kematian

Kohort Bayi
Kolom
14-37

Pengisian
Diisi tanggal diperiksa
Diisi N jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan,
Diisi T jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan
berat badannya tidak dapat mengikuti garis
pertumbuhannya
Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi B jika baru pertama kali ditimbang
Diisi E1/2/3/4/5/6 jika bayi diberi ASI eksklusif
Diisi Ds jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
Diisi Dm jika dilakukan KPSP dan hasilnya meragukan
Diisi Dp jika dilakukan KPSP dan hasilnya penyimpangan

38-44

Diisi tanggal dan bulan diberikan pelayanan

45

Diisi tanggal dan penyebab kematian (Pneumonia, Diare,


DBD, Tetanus, Difteri, dll)

46

Diisi keterangan baru atau pindah domisili

Pemeriksaan dengan MTBM


KN1 KN 3
Komplikasi
saat lahir
dicatat disini

KOHORT BAYI

Register Kohort Balita

Kohort Balita
Kolom

Pengisian

Diisi dengan tanda rumput (V) jika memiliki buku KIA dan tanda (-)
jika tidak memiliki buku KIA

9-56

Diisi tanggal diperiksa


Diisi N jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan,
Diisi T jika tidak naik berat badannya, tetap atau kenaikan berat
badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhannya
Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi B jika baru pertama kali ditimbang
Diisi jika berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)nya di
bawah minus dua standar deviasi (-2SD)

Kohort Balita
Kolom
9-56

Pengisian
Diisi Ds jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
Diisi Dm jika dilakukan KPSP dan hasilnya meragukan
Diisi Dp jika dilakukan KPSP dan hasilnya penyimpangan
Diisi A bila diberi Vit. A pada bulan Februari
Diisi A bila diberi Vit. A pada bulan Agustus
Diisi M bila balita sakit di MTBS
Diisi R bila dirujuk

57

Diisi tanggal dan penyebab kematian (Pneumonia, Diare,


DBD, Tetanus, Difteri, dll)

58

Diisi keterangan baru atau pindah domisili

ALUR PENCATATAN HASIL PELAYANAN BAYI-BALITA


Masukan
kedalam
kohort bayi
& balita

PENDATA
AN

Analisa dan
membuat
Rencana Tindak
Lanjut (RTL)

Rekap Hasil
penghitungan
masukan ke PWS

Catat setiap kunjungan


di posy, Puskesmas,
maupun data dari BPS
Sumber data: buku SIP,
Register imunisasi,
Register KIA ,laporan BPS

Beri tanda setiap


kunjungan telah
memenuhi standar
(dengan stabilo)

Lakukan
penghitungan
setiap akhir bulan

KOHORT BAYI - BALITA

KOHORT bayi & balita dibuat


per RW
Disimpan dalam box masing2
kelurahan

Petugas yang pergi ke


Posyandu, membawa vaksin
& map berisi buku imunisasi
& Kohort bayi & balita

KOHORT BAYI

Kunjungan Bayi yang mencapai 4 kali diberi


warna kuning
Pada bulan dimana balita tsb ber-ulang
tahun diberi kotak warna biru, sebagai
tanda akhir, dimana nama bayi tsb harus
dipindahkan ke KOHORT BALITA

Kohort Bayi

Sumber data : SIP, Pencatatan Imunisasi,


Reg pelayanan dlm gedung, laporan BPS.
Jumlah direkap setiap akhir bulan (tanda :
stabilo kuning)

Buku Catatan
Imunisasi

Laporan Bidan Praktek


Swasta

KOHORT BALITA

Kunjungan Balita yang mencapai 8 kali diberi warna kuning


Pada bulan dimana balita tsb ber-ulang tahun diberi kotak warna biru, sebagai tanda mulai
penghitungan kunjungan pada usia balita tahun berikutnya
Jumlah direkap setiap akhir bulan (tanda : stabilo kuning)

CONTOH DOKUMENTASI
(PENCATATAN HASIL KEGIATAN)

Semua hasil pelayanan harus


dicatat pada buku register,
termasuk pada buku kohort

Dibuat visualisasi data dan


PWS KIA

Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai