Presentasi Ekonomi
Presentasi Ekonomi
Presentasi Ekonomi
Anggota :
1. Andri Sutanto (03)
2. Atika Wahyu W (05)
3. Danawan Bimantoro (07)
4. Etty Wahyuningsih ( 11)
5. M.Wizhal E (15)
6. Nazilatus Syafaah (20)
7. Nova Heriyani (21)
8. Ratih Ratnaningrum (24)
A. METODE PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
I.PENGERTIANPENDAPATANNASIONAL
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Konseppendapatannasional
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara
selama satu tahun
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu,
Rumus :GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri
II.MetodepenghitunganPendapatanNasional
1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program
pembangunan yang berjangka.
3.PerhitunganPendapatanNasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi
masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan (rent, wage,interest, profit) yang diterima oleh
pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y=r+w+i+p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi
(RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu
tahun.
Y = C + I + G + (X M)
A.PERHITUNGANPENDAPATANNASIONAL(Y)
1. PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL DENGAN PENDEKATAN DUA
SEKTOR
2.PERHITUNGANPENDAPATANNASIONAL
DENGANPENDEKATANTIGASEKTOR
3.PERHITUNGANPENDAPATANNASIONALDENGANPENDEKATAN
EMPATSEKTOR
Perhitungan pendapatan keseimbangan 3 sektor terdiri dari variabel konsumsi (C)
investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), pajak (TX) pembayaran transfer (Tr),
ekspor (X) dan impor (M).
Y = C + I + G (X M)
(C = a + bYd => Yd = Y Tx + Tr)
Y = a + b (Y Tx + Tr) + I + G + (X M)
Y = a + bY bTx + bTr + I + G + (X M)
Y bY = a bTx + bTr + I + G + (X M)
(1 b) Y = a bTx + bTr + I + G + (X M)
Y = a bTx + bTr + I + G + (X M)
1 b
Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y. Besarnya
investasi (I) = 10, pengeluaran pemerintah (G) = 8, pajak (TX) = 6, pembayaran
transfer (Tr) = 5, ekspor (X) = 4 dan impor (M) = 3, maka besarnya pendapatan
nasional dengan pendekatan 3 sektor adalah sebagai berikut.
Jawab:
Y = a bTx + bTr + I + G + (X M)
1 b
= 20 0,75(6) + 0,75(5) + 10+ 8 + (4-3)
1 0,75
B.INFLASIDANCARAMENGATASINYA
1. Pengertian inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi yang memperlihatkan naiknya harga barang dan
jasa secara umum dan berlangsung terus menerus.
2.Jenis-jenis inflasi debedakan menjadi 3, yaitu :
a. Inflasi dilihat dari asalnya, dibedakan menjadi :
Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh
terjadinya peristiwa ekonomi di dalam negeri. Contoh : gagal panen secara menyeluruh.
Inflasi dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi yang disebabkan tingginya
harga barang-barang yang dibeli dari luar negeri. contoh : harga bahan baku untuk
produksi dalam negeri.
b. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan ( parah tidaknya inflasi dibedakan menjadi ) :
Inflasi ringan ( 0% s/d 10% )
Inflasi Sedang ( >10% s/d 30% )
Inflasi berat ( >30% s/d 200% )
Inflasi tak terkendali (Hyper inflation) ( > 100 %)
3.Penyebabterjadinyainflasi:
Pemerintah, jika penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluaran, maka
pemerintah dapat mencetak uang baru, hal ini akan dapat menimbulkan inflasi jika tidak
diimbangi dengan penambahan produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
Pihak swasta, inflasi dapat terjadi jika pihak swasta banyak menerima kredit dengan
jumlah besar untuk memenuhi permintaan penjamin kredit pihak swasta.
Ekspor impor, jika ekspor lebih besar daripada impor maka devisa yang diterima akan
menambah jumlah uang yang beredar didalam negeri sehingga kemungkinan dapat
menimbulkan inflasi.
Penerimaan dan pengeluaran negara, apabila jumlah penerimaan lebih kecil dari
pengeluaran maka terjadi defisit, sehingga pemerintah harus mencetak uang baru, tetapi
kalau penambahan uang baru tidak seimbang dengan yang dibutuhkan maka justru dapat
menimbulkan inflasi.
4.Caramengatasiinflasi:
Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral mengatur jumlah
uang yang beredar. kebijakan moneter berupa kebijakan diskonto, pasar terbuka, Cash
ratio dan pembatasan kredit.
Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah dan mengatur
perpajakan. untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil langkah : (1) menekan
pengeluaran pemerintah. (2) menaikkan pajak. (3) mengadakan pinjaman pemerintah.
Kebijakan non Moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
inflasi diluar kebijakan Moneter dan kebijakan fiskal. kebijakan non moneter yang dilakukan
pemerintah antara lain : mengendalikan harga, menaikkan hasil produksi, dan kebijakan
upah.
C.CONTOHMENGHITUNGLAJUINFLASI
Untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui
indek harga konsumen(IHK).
IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa
yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu
tertentu.
untuk menghitung IHK digunakan rumus :
Harga sekarang
IHK = ----------------------- x 100%
Harga pada tahun dasar
Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga
pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...
50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
40.000