Faktor Pertimbangan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR

PERTIMBANGAN

Sharon Nathania
Tirtadinata

FAKTOR PERTIMBANGAN
GTSL :
Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan cekat :
Usia :
Pasien masih muda : <17 tahun, ruang pulpa masih besar, panjang mahkota klinis masih kurang
Pasien usia lanjut dengan kesehatan umum yang buruk, karena perawatannya memerlukan waktu
yang lama

Panjang daerah edentulous tidak memenuhi syarat Hukum Ante : yaitu luas
periodontal membran gigi abutment harus sama atau lebih dari luas periodontal
membran gigi yang digantikan
Kehilangan tulang yang banyak pada daerah edentulous. Bila terjadi kehilangan
edentulous ridge yang banyak dan diperlukan dukungan untuk bibir atau pipi,
maka diperlukan penggunaan sayap basis gigi tiruan akrilik untuk
memoertahankan posisi gigi.

Tidak ada abutmen posterior pada ruang edentuluous (free end saddle) :
Bila tidak ada gigi posterior yang bertindak sebagai gigi abutment (Kelas I atau II Kennedy), maka
dibuatkan gigi tiruan sebagian lepas.

Bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat :


Pada beberapa kasus, khususnya usia pertengahan dan usia lanjut, sisa gigi asli kurang sehat atau
sedang dalam perawatan periodontal, sehingga banyak mengalami kehilangan dukungan tulang,
sehingga tidak dapat mendukung gigi tiruan dengan baik. Karena itu dibutuhkan gigi tiruan sebagian
lepas dengan dukungan pada edenuluous ridge dan mukosa serta tulang alveloar dibawahnya.

Bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang berseberangan :


Pada sadel yang panjang satu sisi diperlukan dukungan stabilisasi dari lengkung yang bersebrangan agar
protesa tidak bergerak ke arah bukolingual.

Bila membutuhkan estetik yang lebih baik :


Kadang-kadang pada pasien dengan susunan gigi asli yang kurang baik di daerah anterior (misal protusi)
dan tidak dapat dirawat secara orthodontis dibuatkan gigi tiruan sebagian lepas yang susunannya lebih
baik.

Bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut :


Pemasangan gigi tiruan segera setelah pencabutan tidak dapat dibuatkan dengan gigi tiruan cekat,
karena resorpsi tulang alveolar sesudah luka pencabutan sembuh akan merupakan ruanga di atas pontik.

Keinginan pasien :
Kadang-kadang pasien tidak mau gigi asli diasah untuk pembuatan gigi tiruan cekat, sehingga dibuatkan
gigi tiruan sebagian lepas
Persoalan ekoomi juga mempengaruhi. Sebab gigi tirua cekat lebih mahal dari gigi tiruan lepas, sehingga
bagi pasien yang kurang mampu, dibuatkan gigi tiruan sebagian lepas.

FAKTOR PERTIMBANGAN
DESAIN :
Anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam penempatan
GTSL dalam rongga
mulut(gigi, mukosa, tulang).
Letak gigi yang hilang dan yang akan diganti.
Besarnya beban kunyah: bila gigi hilang gigi belakang, dimana
beban kunyah besar, sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat
untuk mensupport beban kunyah yang besar tersebut, sebaiknya
dibuatkan GTS gingival.

Macam gigi tiruan:


GTS paradental:cengkeram yang dipakai adalah cengkeran
paradental.gigi penjangkaran sedapat mungkin dekat gigi yang hilang,
kecuali bila mengganggu estetis. Basis tidak perlu terlalu luas.
GTS gingival:cengkeram yang dipakai adalah gingival,gigi penjangkaran
sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, basis dibuat seluas mungkin.
GTS kombinasi paradental-gingival:
Cengkeram yang dipakai adalah pada sisi paradental menggunakan
paradental, pada sisi gingival menggunakan cengkeram gingival. Pada
satu sisi tidak boleh ada cengkeram paradental dan gingival bersamasama.

Basis pada sisi paradental tidak luas, pada sisi gingival luas.
Pertimbangan biomekanik. Jaringan penyangga GTSL adalah
jaringan hidup. Karena itu keseimbangan tekanan oleh adanya
beban kunyah harus diperhatikan.
Garis fulcrum: adalah garis imaginer yang ditarik melalui dua gigi
penjangkaran yang dapat merupakan sumbu berputarnya atau
terungkitnya gigi tiruan.

Estetika
Letak cengkeram harus lebih diperhatikan.
Kenyamanan
Gigi tiruan harus dapat dipakai dengan nyaman.
Penyakit
Untuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat keadaan dari
sisa gigi yang ada sering goyang.