Termokimia Bahan Ajar

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Diagram Tingkat ENERGI

PERUBAHAN ENTALPI
() H)
H Pembentukan (H

H Penguraian (Hd )
H Pembakaran (Hc )
H Netralisasi (Hn )

pembentukan standar H f

Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan


jumlah kalor yang diperlukan / dibebaskan untuk proses
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang
stabil pada keadaan standar (298K, 1 atm).

HEntalpi
penguraian standar suatu senyawa
d

menyatakan jumlah kalor yang diperlukan/


dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan
standar (298K, 1atm).
Menurut Hukum Laplace:
Jumlah kalor yang dibebaskan pada
pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya =
jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian
senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.

pembakaran
standar H c
Entalpi pembakaran standar suatu senyawa

menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan


untuk pembakaran 1 mol zat (unsur atau
senyawa) pada keadaan standar (298K, 1atm).
Pembakaran selalu membebaskan kalor
sehingga nilai kalor pembakaran selalu negatif
(eksoterm).

pelarutan H s

Perubahan entalpi pelarutan adalah perubahan


entapi pada
pelarutan 1 mol zat menjadi larutan encer.

NETRALISASI H n

Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan


entalpi yang terjadi pada saat reaksi antara
asam dengan basa baik tiap mol asam atau tiap
mol basa.

Entalpi (H) adalah energi yang dibutuhkan suatu reaksi untuk melepas
atau menyerap kalor
H = besarnya perubahan kalor yang menyertai suatu reaksi kimia

H = H (produk) H (reaktan)

Eksoterm :
Panas dilepaskan oleh
sistem
Ke lingkungan

Endoterm :
Panas diserap
oleh sistem
Dari lingkungan

Hproduk < Hreaktan

Hproduk> Hreaktan

H < 0

H > 0

Apakah H negatif atau positif?


Panas diserap
oleh sistem dari
lingkungan

Sistem menyerap panas


Endoterm
H > 0

6.01 kJ diserap untuk setiap 1 mol es yang mencair pada 00C dan 1 atm.
H2O (s)

H2O (l)

H = 6.01 kJ

Panas dikeluarkan
dari sistem ke
lingkungan

Apakah H negatif atau positif?


Sistem melepas panas
Eksoterm
H < 0

890.4 kJ dilepaskan untuk 1 mol metana yang terurai pada 250C dan 1
atm.
CH4 (g) + 2O2 (g)

CO2 (g) + 2H2O (l)

H = -890.4 kJ

Persamaan Termokimia

Nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan


dengan stoikiometri reaksinya, artinya :
Jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya
H = 6.01 kJ
H2O (s)
H2O (l)

Bila reaksi dibalik, tanda H berubah


H2O (l)

H2O (s)

H = -6.01 kJ

Bila reaksi dikalikan sejumlah n, maka H harus dikalikan juga


sejumlah n.
2H2O (s)

2H2O (l)

H = 2 x 6.01 = 12.02 kJ

Contoh Soal

Diketahui reaksi: H2O(l)

H2O(g) H= +44kJ . Kalor yang

diperlukan untuk menguapkan 4,5 gram air (Mr= 18 g/mol)


adalah

BAGAIMANA CARA
MENENTUKAN
PERUBAHAN ENTALPI?

PERUBAHAN ENTALPI DAPAT DITENTUKAN MELALUI:

EKSPERIMEN (KALORIMETER)
DATA PERUBAHAN ENTALPI STANDAR (H)
HUKUM HESS
ENERGI IKATAN

KALORIMETER
Kalor reaksi dapat
ditentukan melalui percobaan yaitu
dengan alat kalorimeter.

Kalorimetri sederhana = mengukur perubahan suhu dari


sejumlah tertentu larutan sebagai akibat dari suatu reaksi
kimia dalam suatu wadah terisolasi.

Kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap / yang


dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang
diserap / dilepas larutan dapat ditentukan dengan
mengukur perubahan suhunya karena energi tidak dapat
dimusnahkan / diciptakan, maka :

qreaksi + q larutan = 0
qreaksi = - qlarutan

Jumlah kalor yang diserap / dibebaskan kalorimeter


dapat ditentukan jika kapasitas kalor dari kalorimeter
diketahui. Dalam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan /
diserap oleh reaksi sama dengan jumlah kalor yang
diserap / dibebaskan oleh kalorimeter ditambah dengan
jumlah kalor yang diserap / dibebaskan oleh larutan di
dalam kalorimeter. Oleh karena energi tidak dapat
diciptakan / dimusnahkan, maka :

qreaksi + qkalorimeter + q larutan = 0


qreaksi = - (qkalorimeter + qlarutan)

Jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu sistem


sebanding dengan massa, kalor jenis zat, dan perubahan
suhunya. Hubungan antara ketiga faktor tersebut
dengan perubahan kalor dirumuskan dengan persamaan:
q = m x c x T
Keterangan : q
m
c
T

= perubahan kalor (J)


= massa zat (g)
= kalor jenis zat (J g-1k-1)
= perubahan suhu (K)

Dalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi


secara eksotermik dan ternyata 0,2 kg air sebagai
pelarut mengalami kenaikan temperatur sebesar
4C. Kalor jenis air = 4,2 J/gramC. Tentukan kalor
reaksi yang terjadi !

m = 0,2 kg = 200 gram


c = 4,2 J/gramC
t = 4C
Q = ... ?
Q = m.c. t
= 200 gram x 4,2 J/gramC x 4C
= 3.360 Joule = 3,36 kJ
Jadi, kalor reaksi yang terjadi adalah 3,36 kJ.

Sebanyak 7,5 gram kristal LiOH ditambahkan ke dalam


kalorimeter berisi 120 gram air. Setelah kristal LiOH itu
larut, ternyata suhu kalorimeter beserta isinya naik dari
23,25oC menjadi 34,9oC. Tentukan entalpi pelarutan LiOH
dalam air ! Diket. Kalor jenis larutan = 4,2 J.g-1oC-1dan
kapasitas kalor kalorimeter = 11,7 J.oC-1Mr LiOH = 24.
LiOH(s)+ H2O Li+(aq)+ OH-(aq) H = ?

H REAKSI BERDASARKAN HF
Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang
diperlukan / dibebaskan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (298K, 1 atm).

Entalpi pembentukan standar unsur-unsur dalam bentuk


yang paling stabil bernilai 0 (nol). Contohnya : O2(g), I2(s),
C(grafit), H2(g) ,S(s)..
H0 (O2) = 0
f
H0 (O3) = 142 kJ/mol
f

H0 (C, grafit) = 0
f
H0 (C, diamond) = 1.90 kJ/mol
f

Contoh Soal

C6H12O6 + 6O2
C2H5OH + 3O2

6CO2 + 6H2O
2CO2 + 3H2O

H= -2.820kJ
H= -1.380kJ

Tentukanlah perubahan entalpi untuk fermentasi glukosa:


C6H12O6
2C2H5OH + 2CO2

6.5

Hitung entalpi pembentukkan standar dari CS2 (l) jika:


C(graphite) + O2 (g)

CO2 (g)

H0 = -393.5 kJ

S(rhombic) + O2 (g)

SO2 (g)

H0 = -296.1 kJ

CS2(l) + 3O2 (g)

CO2 (g) + 2SO2 (g)

H0 = -1072 kJ

1. Tulis reaksi pembentukkan CS2


C(grafit) + 2S(rhombic)

CS2 (l)

2. Tambahkan reaksi yang diberikan agar sesuai dengan reaksi yang diharapkan
C(graphite) + O2 (g)
2S(rhombic) + 2O2 (g)
+

CO2(g) + 2SO2 (g)


C(graphite) + 2S(rhombic)

CO2 (g)
2SO2 (g)

H0 = -393.5 kJ
H0 = -296.1x2 kJ

CS2 (l) + 3O2 (g)

H0 = +1072 kJ

CS2 (l)
H0 = -393.5 + (2x-296.1) + 1072 = 86.3 kJ

CONTOH SOAL

H REAKSI BERDASARKAN ENERGI


IKATAN
A.

Pengertian Energi Ikatan

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk


memutuskan satu mol ikatan dari suatu molekul dalam
wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule
per mol (KJmol-1) dengan lambang D.

Energi Ikatan berbagai Ikatan :

Contoh :

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) Hr =


Reaksi pemutusan ikatan pada CH4(g) dan 2O2(g) adalah:
1.
H
HCH

C + 4H

; H1 = 4 x Ec H

H
2. 2O = O 4O
; H2 = 2 x EO=O
Reaksi pembentukan ikatan pada senyawa CO2(g) dan
2H2O(l) adalah:
3.
C + 2O O = C = O
; H3 = - (2EC=O)
4. 4H + 2O (2H O H) ; H4 = - (4EO-H)

Jika keempat
diperoleh :

reaksi

tersebut

dijumlahkan,

CH4(g)

C + 4H

H1 = +4EC-H

2O2(g)

4O

H2 = +2EO=O

C + 2O

CO2(l)

4H + 2O 2H2O(l)

akan

H3 = -2EC=O
H4 = -4EO-H

------------------------------------------------------------------------------------------------

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l), Hr = H1 + H2 + H3 +


H4
H reaksi =

(4EC-H + 2EO=O) + (-2EC=O - 4EO-H )

= (4EC-H + 2EO=O) - (2EC=O + 4EO-H )

Secara umum, perhitungan H reaksi menggunakan


data energi ikatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

H reaksi= (energi total pemutusan ikatan) (energi


total pembentukan ikatan)

B.
.

Energi Ikatan Rata-Rata


Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang
diperoleh dari hasil pemutusan ikatan satu mol
senyawa dalam wujud gas.
Contoh:
CH4(g) CH3(g) + H(g)
H = +425 KJmol-1
CH3(g) CH2(g) + H(g)
H = +480 KJmol-1
CH2(g) CH(g) + H(g)
H = +425 KJmol-1
CH(g) C(g) + H(g)
H = +335 KJmol-1

Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan maka akan


diperlukan energi 1664 KJmol -1, sehingga dapat diratarata untuk setiap ikatan sebesar +416 KJmol -1. Jadi,
energi ikatan rata-rata dari ikatan C-H adalah 416
KJmol-1.

Harga energi ikatan dapat digunakan untuk


memperkirakan harga perubahan entalpi suatu reaksi.
Perubahan entalpi merupakan selisih dari energi yang
digunakan untuk memutuskan ikatan dengan energi
yang terjadi dari penggabungan ikatan.
H = Energi ikatan pereaksi - Energi ikatan hasil
reaksi

Contoh :
CH4(g) + Cl2(g) CH3Cl(g) + HCl(g)
Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
H
H C H + Cl Cl

H C Cl + H Cl
H

Perubahan entalpinya dapat dihitung sbb:


Ikatan yang terputus = 4 ikatan C H : 4 x 413 KJ = 1652 KJ
1 ikatan Cl Cl : 1 x 242 KJ = 242 KJ
Ikatan yang terbentuk = 3 ikatan C H : 3 x 413 KJ = 1239 KJ
1 ikatan C Cl : 1 x 328 KJ = 328 KJ
1 ikatan H Cl : 1 x 431 KJ = 431 KJ

H = ( E pemutusan ikatan) ( E penggabungan ikatan)


= (1652 + 242) (1239 + 328 + 431) KJ
= 1894 1998 KJ
= -104 KJ

PEMBUKTIAN HUKUM
HESS

Perhitungan perubahan entalpi dengan hukum hess


Seorang ilmuwan, Germain Hess ,
telah melakukan beberapa penelitian
perubahan entalpi ini dan hasilnya
adalah
reaksi

bahwa
dari

bergantung

perubahan

suatu
pada

reaksi
jalannya

entalpi
tidak
reaksi,

apakah reaksi tersebut berlangsung


satu

tahap

atau

beberapa

tahap.

Penemuan ini dikenal dengan Hukum


Hess yang berbunyi:

Perubahan entalpi hanya bergantung pada


keadaan awal dan keadaan akhir reaksi

Reaksi Pembentukan Gas CO2


H3 = -393,5kJ

+ O2

CO2

H1 = -110,5kJ

H2 = -283,5kJ

CO + O2

35

Diagram Tingkat Reaksi Pembentukan Gas


CO2
H
0

C + O2

-110,5
H3 = -393,5 kJ

keadaan awal
H1 = -110,5 kJ

CO + O2
H2 = -283kJ

-393,5

CO2

keadaan akhir

HUKUM HESS

Anda mungkin juga menyukai