Case Hemangioma - RSUD Cilegon

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KASUS

HEMANGIOMA
Penyusun : Kara Citra Kalandra
Pembimbing : dr. Rudi Sutarman, Sp.KK

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An N

Umur

: 6 tahun

Jenis Kelamin
Alamat

: Perempuan

: Jombang

Pekerjaan

: Pelajar

Pendidikan

: SD

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Sunda

Tanggal Pemeriksaan : 24 Desember 2016

IDENTITAS ORANG
TUA
Ibu
Nama
Umur
Agama
Alamat
Pendidikan
Pekerjaan

Ny. N
44 tahun
Islam
Jombang
Tamat SMA
Ibu Rumah
Tangga

Ayah
Tn. A
39 tahun
Islam
Jombang
Tamat SMA
Pegawai Swasta

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan merah muda yang tidak terasa
nyeri maupun gatal pada paha kiri bagian
dalam sejak 6 tahun sebelum datang ke
rumah sakit.

Keluhan Tambahan
Tidak
terdapat
keluhan
tambahan
menurut pasien maupun ibunya.

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan pasien pertama kali timbul enam tahun lalu saat
pasien baru lahir. Saat lahir benjolan merah muda hanya
berupa bercak kemerahan, namun beberapa minggu setelah
lahir bercak terlihat semakin memerah dan menebal hingga
sebesar koin. Pasien kemudian dirujuk ke dokter kulit dan
kelamin, namun hanya berobat satu kali lalu berhenti.
Benjolan tersebut terus tumbuh seiring bertambahnya umur
pasien hingga berukuran sebesar telapak tangan. Namun
menurut ibu pasien, pasien tidak pernah mengeluh benjolan
tersebut terasa nyeri maupun mengganggu sehingga pasien
tidak dibawa berobat.

Dua minggu sebelum datang ke rumah sakit benjolan


tersebut digaruk dan keluar darah dengan gumpalan merah
tua. Menurut ibu pasien benjolan tersebut sebelumnya tidak
pernah berdarah, sehingga pasien dibawa kembali ke dokter.
Setelah diberikan pengobatan benjolan terlihat membaik dan

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami luka atau
benturan di daerah benjolan, dan tidak pernah
sakit berat hingga dirawat di RS
Riwayat Atopi: Dermatitis (-), Rhinitis (-),
Asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga pasien yang menderita
penyakit serupa
Riwayat Atopi Keluarga:
Dermatitis (+) Antibiotik (Kakak)
Rhinitis (-)
Asma (-)

Kehamilan

Kelahiran

Morbiditas

Tidak ditemukan

kehamilan
kelainan
Perawatan antenatal Setiap bulan periksa
Tempat kelahiran

ke bidan
Rumah Sakit

Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi

Dokter
Sectio Caesarea
43 minggu
Berat lahir 2800 g

Panjang badan 51

Keadaan bayi

cm
Lingkar kepala tidak
ingat
Langsung menangis
Nilai apgar tidak
tahu

Riwayat Pengobatan
Pasien pernah dibawa berobat ke dokter kulit 6
tahun lalu dan diberikan obat tetes mata,
namun hanya berobat 1x
2 minggu lalu pasien berobat ke RSUD Cilegon
dan diberikan timolol eye drop. Sudah dipakai
secara rutin dan keluhan dirasa membaik

Riwayat Pertumbuhan dan


Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai


usia

Riwayat Imunisasi dan Nutrisi


Imunisasi lengkap
Pasien makan makanan bergizi namun jumlah
tidak terlalu banyak dan sering jajan
Pasien diberikan ASI Eksklusif 6 bulan

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Status Gizi
Tanda Vital
Tekanan Darah : - mmHg Berat Badan : 21
kg
Nadi
: 96 x/mnt
Tinggi Bagan : 120
Suhu
: 36,6 oC
cm
Respirasi
: 24 x/mnt
BMI
: 14,6
Kesan : Healthy
Status Generalis : Dalam batas normal
Weight

Status Dermatologis
Lokasi : Regio Femoris Medial Sinistra
Efloresensi : Plak eritematosa, bentuk oval, batas
tegas,
ukuran 12 x 6 cm, tidak nyeri tekan

10

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

Saran Pemeriksaan Penunjang :


Histopatologis
Imunohistokimia
Radiologi: USG & MRI

RESUME
Anak perempuan usia 6 tahun datang dengan keluhan
benjolan yang tidak terasa nyeri maupun gatal pada paha kiri
bagian dalam sejak lahir. Benjolan awalnya rata, kemudian
menimbul dan membesar hingga sebesar telapak tangan. Dua
minggu sebelum datang ke rumah sakit benjolan tersebut
digaruk dan keluar darah seperti gumpalan merah tua. Riwayat
atopi pasien dan keluarga disangkal. Pasien pernah dibawa
berobat ke dokter kulit 6 tahun lalu dan diberikan obat tetes
mata, namun hanya berobat 1x. Dua minggu lalu pasien
berobat ke RSUD Cilegon dan diberikan timolol eye drop.
Sudah dipakai secara rutin dan keluhan dirasa membaik
Pemeriksaan fisik ditemukan terdapat plak eritematosa,
bentuk oval, batas tegas, ukuran 12 x 6 cm, tidak nyeri
tekan di regio femoral medial sinistra.

DIAGNOSIS BANDING
Hemangioma Superficial
Hemangioma Campuran
Malformasi Pembuluh Darah Kapiler

DIAGNOSIS KERJA
Hemangioma Superficial

PENATALAKSANAAN
Medika Mentosa
Timolol Maleate GFS
0,5%

Non Medikamentosa
Pemantauan rutin ukuran tumor
Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit yang diderita
Jika terjadi perdarahan maupun, anjurkan untuk berobat ke
dokter.

PROGNOSIS
Ad
Ad
Ad
Ad

Vitam
: Ad bonam
Functionam
: Ad bonam
Sanationam : Dubia ad bonam
Kosmetikam : Dubia ad bonam

15

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Hemangioma merupakan tumor jinak
pembuluh darah yang berproliferasi dari
sel-sel endotelium pembuluh darah.

EPIDEMIOLOGI
Hemangioma adalah tumor jaringan lunak yang
paling sering terjadi pada balita dan anak.
Hemangioma infantil (70%) lebih sering terjadi
daripada Hemangioma kongenital (30%)
Lokasi tersering yaitu pada kepala dan leher
(60%), lalu badan (25%) dan ekstremitas (15%)

FAKTOR RISIKO
Jenis kelamin wanita
Ras Kaukasian
Prematuritas
Berat Badan Lahir Rendah
Usia kehamilan maternal lanjut
Kehamilan Multipel
Fertilisiasi In-Vitro

KLASIFIKASI
Hemangioma
Kongenital
Rapidly Involunting
Congenital Hemangioma
(RICH)
Noninvolunting
Congenital Hemangioma
(NICH)

Hemangioma
Infantil
Distribusi
Fokal
- Segmental
- Indeterminate
Morfologi
- Superficial
(Strawberry)
- Profunda (Kavernosa)
- Campuran
-

George A, Mani V, Noufal A. Update on the classification of hemangioma. Journal of


Oral and Maxillofacial Pathology.2014.18 (5):117-20.

Pola perkembangan Hemangioma


kongenital dan Hemangioma infantil

ETIOLOGI
Etiologi pasti masih belum diketahui, namun proses
angiogenesis memegang peranan penting.
Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor
(bFGF) dan vascular endothelial growth factor
(VEGF) telah terbukti berhubungan dengan proses
angiogenesis.
Peningkatan kadar faktor angiogenesis tersebut dan
atau berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti
gamma interferon (-IF), tumor necrosis factorbeta (TNF-) dan transforming growth factor-beta
(TGF-)
diduga
menjadi
penyebab
terjadinya
hemangioma.

PATOGENESIS
Patogenesis hemangioma terdiri dari
beberapa fase:
Prolifera
ting
phase

Involutin
g phase

Involute
d phase

Beberapa hipotesis mekanisme


perjalanan penyakit hemangioma antara
lain:
Mutasi pada sel endotel,
Mutasi pada sel lain yang mempengaruhi
proliferasi endotelial
Sel proliferatif dari plasenta
Disregulation dari sel progenitor endotel yang
belum matang

Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa


dalam trimester terakhir dari kehamilan, di
dalam fetus terbentuk endotelium immature
bersama dengan pericyte yang juga immature
yang
memiliki
kemampuan
melakukan
proliferasi terbatas dimulai pada usia 8
bulan sampai dengan 18 bulan pertama
masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada
usia demikian terbentuk hemangioma.

HEMANGIOMA
KONGENITAL
Rapidly Involunting Congenital
Hemangioma (RICH)

Noninvolunting Congenital
Hemangioma (NICH)

HEMANGIOMA
INFANTIL
DISTRIBUSI

Hemangioma HemangiomaHemangioma
Fokal
Segmental Indeterminate

HEMANGIOMA
INFANTIL

MORFOLOGI

Hemangioma Kapiler
A.
Strawberry
Hemangioma: Tampak
sebagai bercak merah
menyala, tegang dan
berbentuk
lobular,
berbatas tegas, yang
dapat
timbul
pada
berbagai tempat pada
tubuh.

B. Granuloma Piogenik:
Terjadi akibat proliferasi kapilar yang
sering terjadi setelah trauma. Mula-mula
berbentuk papul eritematosa dengan
pembesaran yang cepat dan mudah
berdarah.

Hemangioma
Kavernosum

Hemangioma Kavernosum
tampak seperti lesi yang
tidak
berbatas
tegas,
dapat
berupa
makula
eritematosa atau nodus
yang berwarna merah
sampai ungu. Bila ditekan
mengempis
dan
akan
cepat
menggembung
kembali apabila dilepas.

Hemangioma Campuran
yaitu
hemangioma
superficial
yang
Hemangioma
Campuran
memiliki
indurasi
di
bawahnya. Lesi berupa
tumor
yang
lunak,
berwarna
merah
kebiruan
yang
pada
perkembangannya
dapat
memberikan
gambaran keratotik dan
verukosa.
Sebagian
besar ditemukan pada
ekstremitas inferior dan
biasanya unilateral.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Histopatologi
Fase Proliferasi: Hiperplasia sel endotel,
mengandung banyak sel mast, dan
dikelilingi oleh membran basalis yang tipis
Fase Involusi: Apoptosis dari sel. Sel yang
masih hidup mulai terorganisir dan
dipisahkan oleh fibrosa dan terdapat
infiltrasi lemak

2. Pemeriksaan Laboratorium :
Serum : Vascular endothelial growth factor
(VEGF)
Urin: Beta-fibroblast growth factor, VEGF,
and matrix metalloproteinases (MMPs)
Pemeriksaan Fungsi Tiroid: TSH, T3, T4
3. Pemeriksaan Radiologi
.MRI:
Merupakan pilihan utama untuk melihat
lokasi dan kedalaman hemangioma

DIAGNOSA BANDING

USG:
Membedakan hemangioma dari struktur dermis
yang dalam ataupun subkutan, seperti kista atau
kelenjar limfe namun mempunyai keterbatasan
untuk mengevaluasi ukuran dan penyebaran
hemangioma.
Pada USG doppler ditemukan densitas pembuluh
darah yang tinggi (>5 pembuluh darah/ m2) dan
perubahan puncak arteri (2 kHz) .
CT Scan: Digunakan jika fasilitas kesehatan tidak
memiliki MRI
Foto Polos:
Masih dapat digunakan untuk melihat apakah
hemangioma mengganggu jalan napas

4. Imunihistokimia: GLUT-1 (+)

KOMPLIKASI
Komplikasi tersering Perdarahan, Ulkus
Komplikasi tergantung pada lokasi lesi:

TATALAKSANA
KONSERVATIF

Pengamatan
perjalanan
alamiah
hemangioma.
Hemangioma akan mengalami pembesaran dalam
bulan-bulan pertama, kemudian mencapai ukuran
maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan.

AKTIF
1. Beta Bloker
Merupakan obat pilihan utama pada hemangioma.
Selain vasokonstriksi, beta bloker juga dapat
menurunkan ekspresi gen VEGF dan FGF melalui
penghambatan dari jalur RAF-mitogen-activated
protein kinase dan memicu apoptosis sel endotel.
Oral: Propanolol 2-3 mg/kg/hari dibagi dalam 2-3
dosis
Topikal: Timolol Maleate 0,5% 2 kali sehari

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid Sistemik
Pemberian steroid sebaiknya dilakukan pada masa
proliferatif, karena bila diberikan pada masa involusi kurang
bermanfaat.
Dosis inisial: prednison atau prednisolon 2 3 mg/kg/hari,
satu kali sehari pada pagi hari selama 4-8 minggu.
Kortikosteroid Intralesi
Diberikan pada hemangioma ukuran kecil (diameter < 10
cm) dan lesi lokal bermasalah (hemangioma disertai
ulserasi atau dengan komplikasi misalnya terjadi infeksi
berulang pada daerah lesi).
Dosis: triamnicolone 3 5 mg/kg setiap kali suntikan
diulang setiap minggu selama 1 -2 bulan.
Kortikosteroid Topikal

3. Interferon Alfa-2a dan 2b


Interferon alfa dianjurkan diberikan pada bayi
dengan hemangioma yang mengancam jiwa bila
terjadi
kegagalan
dengan
pemberian
kortikosteroid dosis tinggi.
Dosis:
Injeksi
subkutan
3
juta
unit/m2
permukaan badan diulang setiap minggu
selama 6 bulan
4. Vinkristin
Vinkristin
dapat
dipertimbangkan
pemberiannya pada kasus yang gagal dengan terapi
steroid sebanyak dua siklus pengobatan, yang
mengalami kekambuhan dan yang tidak dapat
mentoleransi pengobatan medikamentosa lain.

5. Laser
Vascular
Spesific
Pulsed
Dye
Laser
merupakan
terapi
utama
untuk
hemangioma superficial di daerah wajah
yang kemungkinan menimbulkan gangguan
fungsi
6. Pembedahan
Indikasi Pembedahan:
Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang
terlalu cepat, misalnya dalam beberapa
minggu menjadi 3-4 kali lebih besar
Hemangioma
raksasa
dengan
trombositopenia
Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak

KOMPLIKASI
TATALAKSANA

DAFTAR PUSTAKA

1. Habif T. Clinical Dermatology. 5th Edition. China: Mosby


Elsevier. 2010.
2. Goldsmith LA, et al. Fitzpatricks Dermatology in Clinical
Medicine. 8th Edition. United States: Mc Graw Hill. 2012.
3. Kane KS, et al. Color Atlas and Synopsis of Pediatric
Dermatology. 2nd Edition. United States: Mc Graw Hill.
2009.
4. George A, Mani V, Noufal A. Update on the classification
of hemangioma. Journal of Oral and Maxillofacial
Pathology.2014.18 (5):117-20.
5. Nafianti S. Hemangioma pada anak. Sari Pediatri. 2010.
12(3):204-9
6. Hamzah M. Hemangioma, dalam Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi ke 6. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
2011.242-4
7. Shah S, Fieden IJ. Treatment of infantile hemangiomas
with beta-blockers: a review. Skin Therapy Lett. 2013

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai