Tanah & Perairan 2013
Tanah & Perairan 2013
Tanah & Perairan 2013
PERAIRAN PELABUHAN
oleh :
Andriaz Pramudya
Seksi Bimbingan Tata Guna Tanah dan Perairan
Subdirektorat Bimbingan Pelayanan Jasa dan
Operasional
DIREKTORAT PELABUHAN DAN PENGERUKAN
DITJEN HUBLA KEMENHUB
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DASAR
HUKUM
Undang - Undang NO. 17 Tahun 2008 Tentang
Pelayaran
Peraturan Pemerintah NO. 61 Tahun 2009
Tentang Kepelabuhanan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51
Tahun 2011 tentang Terminal Khusus dan
Terminal Untuk Kepentingan Sendiri
Keputusan Menteri Nomor KM 54 Tahun 2002
Tentang Penyelenggara Pelabuhan Laut
DARATAN
DLKr
PERAIRAN
DLKr
DLKp
DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKr) adalah Wilayah perairan dan daratan pada pelabuhan atau terminal
khusus yang digunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan.
DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN(DLKp) adalah perairan di sekeliling daerah lingkungan
kerja perairan pelabuhan yang dipergunakan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.
DLKr Daratan
Fasilitas Pokok:
Fasilitas Penunjang:
Dermaga;
Kawasan perkantoran;
Pergudangan;
Fasilitas pos dan telekomunikasi;
Lapangan penumpukan;
Fasilitas pariwisata & perhotelan;
Terminal penumpang, peti kemas dll; Instalasi air bersih, listrik &
Fasilitas penanmpungan & pengolahantelekomunikasi;
limbah;
Jaringan jalan & rel kereta api;
Fasilitas bunker;
Jaringan air limbah, drainase &
Fasilitas pemadam kebakaran;
sampah;
Fasilitas gudang untuk B3;
Areal pengembangan pelabuhan;
Fasilitas pemeliharaan & perbaikan Kawasan industri.
Peralatan dan SBNP.
DLKr
Perairan
Alur pelayaran
Perairan tempat labuh
Perairan untuk tempat alih muat antar (ship
to ship
tranfer)
Kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar
dan olah gerak kapal
Kegiatan pemanduan
Tempat perbaikan kapal
Kegiatan kapal yang mengangkut bahan/
barang berbahaya
Peraiaran untuk kegiatan karantina
Perairan alur penghubung intra pelabuhan
(fair way)
Kegiatan pemanduan
Perairan untuk kapal pemerintah
DLKp
- Alur pelayaran
- Keperluan keadaan darurat
- Pengembangan pelabuhan
jangka panjang
- Penempatan kapal mati
- Percobaan berlayar
- Kegiatan pemanduan
- Fasilitas pembangunan dan
pemeliharaan kapal
Tata
Nasional
Kepelabuhanan
Aspek Operasional
meliputi: olah gerak kapal, tempat
labuh, alih muat antar kapal dan
kolam pelabuhan
Aspek keselamatan
pelayaran
meliputi: alur pelayaran dan perairan
pelabuhan, sarana dan prasarana
keselamatan dan keamanan pelayaran,
perkembangan teknologi komunikasi
pelayaran
Berpedoman kepada:
1. Rencana
Induk
Pelabuhan(jangka
pendek,
menengah, panjang)
2. Rencana
kebutuhan
ruang
fasilitas pokok dan penunjang
3. Penguasaan
areal
tanah
(rencana pembebasan
tanah
dan reklamasi)
Perkiraan kebutuhan
lahan daratan untuk
kegiatan operasional dan
fasilitas pelabuhan
disesuaikan perkiraan
permintaan jasa
kepelabuhanan untuk
jangka waktu tertentu
serta RUTRW
Kabupaten/kota yang
bersangkutan
Penetapan DLKr
Perairan
1. Tempat Labuh
Luas areal berlabuh
=
jumlah kapal x x
R2
R
R
L
D
dikaitkan dengan
rencana jumlah
kunjungan,
ukuran dan draft
kapal
= L + 6 D + 30 METER
: Jari - jari areal untuk
labuh per kapal
: Panjang
kapal
yang
berlabuh
: Kedalaman air
R
R
L
D
= L + 6D + 30 METER
: Jari-jari areal untuk
labuh per kapal
: Panjang kapal yang
berlabuh
: Kedalaman air
dikaitkan dengan
rencana
frekuensi
kegiatan alih
muat dan ukuran
kapal
3. Tempat sandar
kapal
Luas Areal Tempat
Sandar
Kapal
=
jumlah kapal x A
dikaitkan dengan
jumlah kunjungan,
ukuran dan draft
kapal
A
A
L
= 1,8L x 1,5L
: Luas perairan untuk
tempat sandar kapal
per 1 kapal
: Panjang kapal yang
berlabuh
4. Kolam putar
Luas areal Kolam
Putar =
jumlah kapal x ( x
r2)/4
d
d
L
> 2L
: diameter areal kolam
: putar
Panjang
kapal
maksimum
dikaitkan dengan
jumlah kunjungan, dan
ukuran kapal dengan
memperhatikan
panjang kapal
maksimum (LOA)
A
W
A
W
L
=
=
:
:
:
D
B
:
:
WxL
9B + 30 Meter
Luas areal laut
Lebar alur
Panjang alur (kedalaman
alur d > 1,1D)
Full draft kapal
Lebar kapal maksimum
A
W
A
W
L
=
=
:
:
:
WXL
9B + 30 METER
luas areal alur
lebar alur
panjang alur
pemanduan dan
penundaan
lebar kapal maksimum
Penetapan DLKp
1. Alur
Pelayaran
Aspek-aspek yang harus diperhitungkan dalam
tata letak alur pelayaran masuk pelabuhan :
Alur pelayaran sedapat mungkin menghindari
adanya tikungan-tikungan
Bila terdapat beberapa tikungan, maka jarak
antar tikungan minimal 10 L (L=panjang kapal
rencana)
Sudut sumbu pertemuan tikungan tidak boleh
lebih dari 30 derajat, atau bila lebih dari 30
derajat, maka diameter tikungan harus
membentuk busur dengan jari-jari lengkung
minimal 10L , atau untuk kondisi tertentu
dapat > 5 L dengan penambahan lebar alur
Tambat labuh darurat harus disediakan
sepanjang alur
A
W
A
W
L
=W x L
= 9B + 30 Meter
: Luas areal laut
: Lebar alur
: Panjang alur
pemanduan
dan
penundaan di
B : dalam DLKr
Lebar kapal
maksimum
R
R
L
D
= L + 6D + 30 METER
: Jari-jari areal untuk
pindah labuh kapal
: Panjang kapal
: maksimum
Kedalaman air
3. Pengembangan
pelabuhan jangka panjang
Faktor yang mempengaruhi dalam
pemyediaan lahan untuk
pengembangan pelabuhan jangka
panjang berdasarkan rencana
induk dari pelabuhan tersebut
4. Keperluan keadaan
darurat
Faktor yang perlu diperhatikan
adalah kecelakaan kapal,
kebakaran kapal, kapal kandas
dan lain-lain. Salvage area
diperkirakan luasnya 50% dari
luas areal pindah labuh kapal.
6. Percobaan Berlayar
7. Kegiatan Pemanduan
Faktor yang perlu diperhatikan
adalah kondisi
alur(arus;gelombang;angin;kar
ang/sandbag), ukuran kapal
dan kunjungan kapal
8. Fasilitas pembangunan
dan pemeliharaan kapal
Faktor yang perlu diperhatikan
adalah ukuran kapal
maksimum yang dibangun
atau diperbaiki.
KSOP / KUPP
usulan
DLKr
DLKp
Penetapan
evaluasi
- REKOM BPT/WK
- REKOM GUBERNUR
-RENCANA INDUK
PELABUHAN
- RTRW
- RIPN
DITJEN HUBLA
MENHUB
MENHUB
Hasil penilaian dari Direktur Jenderal
diusulkan kepada Menteri untuk
dievaluasi
selambat-lambatnyalambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja
setelah permohonan diterima secara
lengkap, dengan melampirkan:
Rekomendasi Gubernur Provinsi dan
Bupati/Walikota
Rancangan Keputusan Menteri yang
dilengkapi dengan peta dan batasbatas daerah lingkungan kerja dan
daerah
lingkungan
kepentingan
pelabuhan.
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
PELABUHAN
DLKr Daratan Pelabuhan
Memasang tanda batas sesuai
batas-batas DLKr daratan yang
ditetapkan
bersama
BPN
dan
PEMDA setempat
Memasang papan pengumuman
yang memuat informasi mengenai
batas-batas
daerah
lingkungan
kerja daratan pelabuhan.
Melaksanakan
pengamanan
terhadap aset yang dimiliki serta
untuk menjamin ketertiban dan
kelancaran operasional pelabuhan.
Menyelesaikan sertifikasi hak atas
tanah
sesuai
peraturan
perundangan yang berlaku.
Menjaga kelestarian lingkungan.
LAMPIRAN SURAT
KEPUTUSAN MENTERI
PERHUBUNGAN
Nomor KM. 73 TAHUN
1999
Tanggal : 11 oktober 1999
Sekian
&
Terima
Kasih