Konsep Akhlak, Etika Dan Moral

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

KONSEP AKHLAK,

ETIKA DAN
MORAL

PENDAHULUAN
Sejarah

Agama menunjukkan bahwa


kebehagiaan yang ingin dicapai dengan
menjalankan syariah agama itu hanya
dapat terlaksana dengan adanya akhlak
yang baik.
Kepercayaan yang hanya berbentuk
pengetahuan tentang keesaan Tuhan,
ibadah yang dilakukan hanya sebagai
formalitas belaka, muamalah yang hanya
merupakan peraturan yang tertuang
dalam kitab saja, semua itu bukanlah
merupakan jaminan untuk tercapainya
kebahagiaan tersebut.

PENDAHULUAN
Timbulnya

kesadaran akhlak dan pendirian


manusia terhadap-Nya adalah pangkalan
yang menetukan corak hidup manusia
Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola
tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak
kebaikan
Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila
adalah jawaban yang tepat terhadap
kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang
tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran
kesusilaan adalah menentang kesadaran
itu.

PENDAHULUAN
Kesadaran

akhlak adalah kesadaran


manusia tentang dirinya sendiri,
dimana manusia melihat atau
merasakan diri sendiri sebagai
berhadapan dengan baik dan buruk
Disitulah membedakan halal dan
haram, hak dan bathil, boleh dan
tidak boleh dilakukan, meskipun dia
bisa melakukan

KONSEP AKHLAK
Akhlak

yang secara garis besar


dapat dibagi dua bagian, yaitu;
akhlak yang baik (akhlak alkarimah), dan akhlak yang buruk
(akhlak madzmumah)
Ada dua pendekatan yang dapat
digunakan untuk mendefinisikan
akhlak, yaitu pendekatan linguistic
(kebahasaan), dan pendekatan
terminologic (peristilahan).

KONSEP AKHLAK
Dari

sudut kebahasaan, akhlak berasal


dari bahasa arab, yaitu isim mashdar
(bentuk infinitive) dari kata alakhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai
timbangan (wazan) tsulasi majid
af'ala, yuf'ilu, if'alan yang berarti alsajiyah (perangai), at-thobi'ah
(kelakuan, tabiat, watak dasar), aladat (kebiasaan, kelaziman), almaru'ah (peradaban yang baik) dan aldin (agama).

KONSEP AKHLAK
Pengertian

akhlak dari segi istilah,


menurut Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M)
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan
Imam Al-Ghazali (1015-1111 M)
mengatakan akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan
gambling dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan

KONSEP AKHLAK
Definisi-definisi

akhlak tersebut
secara subtansial tampak saling
melengkapi, dan darinya kita dapat
melihat lima ciri yang terdapat
dalam perbuatan akhlak:
Pertama, perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang telah tertanam
kuat dalam jiwa seseorang,
sehingga telah menjadi
kepribadiaannya

KONSEP AKHLAK
Kedua,

perbuatan akhlak adalah perbuatan


yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat
melakukan sesuatu perbuatan, yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar,
hilang ingatan, tidur atau gila
Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang timbul dari dalam diri
orang yang mengerjakannya, tanpa ada
paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
atas dasar kemauan, pilihan dan
keputusan yang bersangkutan.

KONSEP AKHLAK
Keempat,

bahwa perbuatan akhlak


adalah perbuatan yang dilakukan
dengan sesungguhnya, bukan mainmain atau karena bersandiwara
Kelima, sejalan dengan cirri yang
keempat perbuatan akhlak (khususnya
akhlak yang baik) adalah perbuatan
yang dilakukan karena ikhlas sematamata karena Allah, bukan karena ingin
dipuji orang atau karena ingin
mendapatkan suatu pujian

KONSEP ETIKA
Etika

berasal dari bahasa Yunani, ethos


yang berarti watak kesusilaan atau
adat
Dalam kamus umum bahasa Indonesia,
etika diartikan ilmu pengetahuan
tentang azaz-azaz akhlak (moral)
Pengertian kebahasaan ini
menunjukkan bahwa etika
berhubungan dengan upaya
menentukan tingkah laku manusia.

KONSEP ETIKA
Menurut

Ahmad Amin mengartikan etika


adalah ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang seharusnya diperbuat
Dalam Encyclopedia Britanica, etika
dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu
studi yang sitematik mengenai sifat dasar
dari konsep-konsep nilai baik, buruk,
harus, benar, salah, dan sebagainya

KONSEP ETIKA
Dari

definisi etika tersebut diatas, dapat segera


diketahui bahwa etika berhubungan dengan empat
hal sebagai berikut:
Pertama, dilihat dari segi objek pembahasannya,
etika berupaya membahas perbuatan yang
dilakukan oleh manusia
Kedua, dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber
pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil
pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak,
absolute dan tidak pula universal. Ia terbatas, dapat
berubah, memiliki kekurangan, kelebihan dan
sebagainya. Selain itu, etika juga memanfaatkan
berbagai ilmu yang memebahas perilaku manusia
seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu
politik, ilmu ekonomi dan sebagainya.

KONSEP ETIKA
Ketiga,

dilihat dari segi fungsinya, etika


berfungsi sebagai penilai, penentu dan
penetap terhadap sesuatu perbuatan yang
dilakukan oleh manusia, yaitu apakah
perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk,
mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Etika
lebih berperan sebagai konseptor terhadap
sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh
manusia. Etika lebih mengacu kepada
pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
Keempat, dilihat dari segi sifatnya, etika
bersifat relative yakni dapat berubah-ubah
sesuai dengan tuntutan zaman.

KONSEP ETIKA
Dengan

cirri-cirinya yang demikian itu, maka


etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan upaya menentukan
perbuatan yang dilakukan manusia untuk
dikatan baik atau buruk
Berbagai pemikiran yang dikemukakan para
filosof barat mengenai perbuatan baik atau
buruk dapat dikelompokkan kepada pemikiran
etika, karena berasal dari hasil berfikir
Etika sifatnya humanistis dan antroposentris
yakni bersifat pada pemikiran manusia dan
diarahkan pada manusia. Dengan kata lain
etika adalah aturan atau pola tingkah laku
yang dihasulkan oleh akal manusia.

KONSEP MORAL
Arti

moral dari segi bahasa


berasal dari bahasa latin, mores
yaitu jamak dari kata mos yang
berarti adat kebiasaan
Dalam kamus umum bahasa
Indonesia dikatakan bahwa moral
adalah penetuan baik buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan

KONSEP MORAL
Moral

dalam arti istilah adalah suatu


istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau
perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik atau
buruk
Moral adalah istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap
aktifitas manusia dengan nilai
(ketentuan) baik atau buruk, benar
atau salah

MORAL DAN ETIKA


Apabila

pengertian etika dan moral


tersebut dihubungkan satu dengan
lainnya, maka dapat dikatakan bahwa
antara etika dan moral memiki objek
yang sama, yaitu sama-sama
membahas tentang perbuatan
manusia selanjutnya ditentukan
posisinya apakah baik atau buruk
Namun demikian dalam beberapa hal
antara etika dan moral memiliki
perbedaan

Kalau

dalam pembicaraan etika, untuk


menentukan nilai perbuatan manusia
baik atau buruk menggunakan tolak
ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan
moral tolak ukurnya yang digunakan
adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung di
masyarakat
Etika lebih bersifat pemikiran filosofis
dan berada dalam konsep-konsep,
sedangkan moral berada dalam dataran
realitas dan muncul dalam tingkah laku
yang berkembang di masyarakat

Etika

dan moral sama artinya


tetapi dalam pemakaian seharihari ada sedikit perbedaan
Moral atau moralitas dipakai
untuk perbuatan yang sedang
dinilai, sedangkan etika dipakai
untuk pengkajian system nilai
yang ada

KESADARAN MORAL
Kesadaran

moral erat hubungannya dengan


hati nurani yang dalam bahasa asing disebut
conscience, conscientia, gewissen, geweten,
dan bahasa arab disebut dengan qalb, fu'ad.
Kesadaran moral mencakup tiga hal:
Pertama, perasaan wajib atau keharusan
untuk melakukan tindakan yang bermoral
Kedua, kesadaran moral dapat juga berwujud
rasional dan objektif, yaitu suatu perbuatan
yang secara umum dapat diterima oleh
masyarakat, sebagai hal yang objektif dan
dapat diberlakukan secara universal, artinya
dapat disetujui berlaku pada setiap waktu dan
tempat bagi setiap orang yang berada dalam
situasi yang sejenis

KESADARAN MORAL
Ketiga,

kesadaran moral dapat pula


muncul dalam bentuk kebebasan.
Moral lebih mengacu kepada suatu
nilai atau system hidup yang
dilaksanakan atau diberlakukan oleh
masyarakat.
Nilai atau sistem hidup tersebut
diyakini oleh masyarakat sebagai yang
akan memberikan harapan munculnya
kebahagiaan dan ketentraman.

KESADARAN MORAL
Nilai-nilai

tersebut ada yang berkaitan


dengan perasaan wajib, rasional,
berlaku umum dan kebebasan
Jika nilai-nilai tersebut telah mendarah
daging dalam diri seseorang, maka
akan membentuk kesadaran moralnya
sendiri
Orang yang demikian akan dengan
mudah dapat melakukan suatu
perbuatan tanpa harus ada dorongan
atau paksaan dari luar

PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA


DAN MORAL
Dilihat

dari fungsi dan peranannya,


dapat dikatakan bahwa etika, moral,
susila dan akhlak sama, yaitu
menentukan hukum atau nilai dari
suatu perbuatan yang dilakukan
manusia untuk ditentukan baikburuknya. Kesemua istilah tersebut
sama-sama menghendaki terciptanya
keadaan masyarakat yang baik,
teratur, aman, damai, dan tentram
sehingga sejahtera batiniah dan
lahiriyah

PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA


DAN MORAL
Perbedaaan

antara etika, moral, dan


susila dengan akhlak adalah terletak
pada sumber yang dijadikan patokan
untuk menentukan baik dan buruk. Jika
dalam etika penilaian baik buruk
berdasarkan pendapat akal pikiran, dan
pada moral dan susila berdasarkan
kebiasaan yang berlaku umum di
masyarakat, maka pada akhlak ukuran
yang digunakan untuk menentukan baik
buruk itu adalah al-Qur'an dan al-Hadis

PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA


DAN MORAL
Perbedaan

lain antara etika, moral dan


susila terlihat pula pada sifat dan
kawasan pembahasannya. Jika etika
lebih banyak bersifat teoritis, maka
pada moral dan susila lebih banyak
bersifat praktis. Etika memandang
tingkah laku manusia secara umum,
sedangkan moral dan susila bersifat
local dan individual. Etika menjelaskan
ukuran baik-buruk, sedangkan moral
dan susila menyatakan ukuran
tersebut dalam bentuk perbuatan

Anda mungkin juga menyukai