Komunikasi Kelompok

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI KELOMPOK

Angga Silahuddin (25010113130326)


Liwanti Subagio (25010113130346)
Andri Dwi Puji (25010113140348)
Muhammad Afif F (25010113130364)
Aulia Gita S (25010113140366)
Nurul Desita S (25010113130375)
Dionisius Indra P (25010113130376)

1
I. Pengertian Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah


interaksi secara tatap muka antara
tiga orang atau lebih, dengan tujuan
yang telah diketahui, seperti berbagi
informasi, menjaga diri, pemecahan
masalah, yang mana anggota-
anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota-
anggotayang lain secara tepat.
2
I.A Sifat Sifat Komunikasi Kelompok
Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;
2. Kelompok memiliki sedikit partisipan;
3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang
pemimpin;
4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran
bersama;
5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas
satu sama lain.

3
I.B Kelompok Komunikasi
1. Komunikasi Kelompok Kecil.
Komunikasi yang di tujukan kepada
kognisi komunikan. Prosesnya berlangsung
secara dialogis. Dalam komunikasi kelompok
kecil, komunikator menunjukan pesannya pada
benak atau pikiran komunikan. Dalam situasi
komunikasi seperti itu, logika berperan
penting. Komunikan akan dapat menilai logis
tidaknya uraian komunikator. Contoh,
Ceramah (lecture), Diskusi panel (panel
discussion), Forum, Seminar, Curah saran
4
I.B Kelompok Komunikasi
2. Komunikasi Kelompok Besar.
Komunikasi yang ditujukan kepada reaksi
komunikan. Prosesnya berlangsung secara
linier. Pesan yang disampaikan oleh
komunikator dalam situasi komunikasi
kelompok besar, ditujukan afeksi komunikan,
pada hatinya, atau pada perasaannya. Jika
komunikan pada kelompok kecil umumnya
bersifat homogen, maka komunikan pada
komunikasi kelompok besar umumnya bersifat
heterogen. Contohnya, public speaking

5
II. Fungsi Komunikasi Kelompok
1. Hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu
kelompok mampu memelihara dan
memantapkan hubungan sosial di antara para
anggotanya seperti bagaimana suatu kelompok
secara rutin memberikan kesempatan kepada
anggotanya untuk melakukan sktivitas yang
informal, santai dan menghibur.
2. Pendidikan, dalam arti bagaimana sebuah
kelompok secara formal maupun informal
bekerja unutk mencapai dan mempertukarkan
pengetahun.

6
II. Fungsi Komunikasi Kelompok
3. Persuasi, seorang anggota kelompok
berupaya mempersuasikan anggota
lainnya supaya melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Seseorang
yang terlibat usaha-usaha persuasif
dalam suatu kelompok, membawa
resiko untuk tidak diterima oleh
para anggota lainnya.

7
II. Fungsi Komunikasi Kelompok
4. Pemecahan masalah (problem
solving) berkaitan dengan
penemuan alternatif atau solusi
yang tidak diketahui sebelumnya;
sedangkan pembuatan keputusan
(decision making) berhubungan
dengan pemilihan antara dua atau
lebih solusi. Jadi, pemecahn
masalah menghasilkan materi atu
bahan untuk pembuatan keputusan. 8
II. Fungsi Komunikasi Kelompok
5. Terapi adalah fungsi kelima dari
kelompok. Kelompok terapi memiliki
perbedaan dengan kelompok lainnya,
karena kelompok terapi tidak memiliki
tujuan. Objek dari kelompok terapi
adalah membantu setiap individu
mencapai perubahan personal. Contoh
dari kelompok terapi ini adalah
kelompok konsultasi perkawinan,
kelompok penderita narkotika,nya.
9
III. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik
Komunikasinya.

1. Kelompok primer dan sekunder


2. Kelompok keanggotaan dan
kelompok rujukan.
3. Kelompok deskriptif dan kelompok
preskriptif

10
III. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik
Komunikasinya.
1. Kelompok primer adalah suatu
kelompok yang anggota-anggotanya
berhubungan akrab, personal, dan
menyentuh hati dalam asosiasi dan
kerja sama. Sedangkan kelompok
sekunder adalah kelompok yang
anggota-anggotanya berhubungan
tidak akrab, tidak personal, dan
tidak menyentuh hati kita.
11
III. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik
Komunikasinya.
2. Kelompok keanggotaan adalah
kelompok yang anggota-anggotanya
secara administratif dan fisik
menjadi anggota kelompok itu.
Sedangkan kelompok rujukan
adalah kelompok yang digunakan
sebagai alat ukur (standard) untuk
menilai diri sendiri atau untuk
membentuk sikap.
12
III. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik
Komunikasinya.
3. Kategori deskriptif menunjukkan
klasifikasi kelompok dengan melihat
proses pembentukannya secara
alamiah. Kelompok preskriptif,
mengacu pada langkah-langkah
yang harus ditempuh anggota
kelompok dalam mencapai tujuan
kelompok.

13
IV. Tipe Tipe Komunikasi Kelompok

1. Tipe Komunikasi Formal

Tipe Rantai
Tipe Roda
Tipe Y

14
Tipe rantai,untuk mencapai keberhasilan
komunikasi diperlukan beberapa
persyaratan, antara lain : penyampaian
informasi harus jelas dan
sederhana,sehingga tidak memungkinkan
untuk menginterpretasikan dengan
berbagai macam pesan. Pada bentuk
kepemimpinan yang otoriter,biasanya
digunakan tipe komunikasi rantai dan
menggunakan komunikasi yang satu arah.
15
Tipe roda,maka sumber informasi adalah A,dan
ia menyampaikan gagasan kepada bawahannya
atau untuk komunikan lainnya,yaitu B,C,D dan E.
Berdasarkan hasil studi,keberhasilan komunikasi
tipe roda adalah lebih baik daripada tipe rantai.
Hal ini dikarenakan informasi yang disampaikan
langsung oleh satu sumber informasi,sehingga
pengolahan informasi atau proses encoding-
decoding-tidak dilakukan oleh beberapa orang.
Dengan demikian,penyimpangan isi pesan dapat
dikurangi semaksimal mungkin.

16
Tipe Y, merupakan proses komunikasi yang
digunakan antara tipe rantai dan tipe roda.
Adalah A,sebagai sumber informasi,
menyampaikan pesannya kepada B,C,D secara
serempak. Sedangkan E, memperoleh
informasinya dari D pada kesempatan
berikutnya. Hal ini biasa dilakukan dalam suatu
organisasi,dimana hasil rapat yang akan
disampaikan kepada bawahannya tidak semua
informasi atau hasil rapat yang perlu diketahui
oleh bawahannya
17
V. Pengaruh Kelompok pada Perilaku
Komunikasi
1. Konformitas.
Perubahan perilaku atau kepercayaan
menuju (norma) kelompok sebagai
akibat tekanan kelompok-yang real atau
dibayangkan. Bila sejumlah orang
dalam kelompok mengatakan atau
melakukan sesuatu, ada kecenderungan
para anggota untuk mengatakan dan
melakukan hal yang sama.
18
V. Pengaruh Kelompok pada Perilaku
Komunikasi
2. Fasilitasi sosial.
Kelancaran atau peningkatan kualitas
kerja karena ditonton kelompok. Kelompok
mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi
lebih mudah. Robert Zajonz (1965)
menjelaskan bahwa kehadiran orang lain-
dianggap-menimbulkan efek pembangkit
energi pada perilaku individu. Efek ini terjadi
pada berbagai situasi sosial, bukan hanya
didepan orang yang menggairahkan kita.
19
V. Pengaruh Kelompok pada Perilaku
Komunikasi
3.Polarisasi.
Kecenderungan ke arah posisi yang
ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para
anggota mempunyai sikap agak mendukung
tindakan tertentu, setelah diskusi mereka
akan lebih kuat lagi mendukung tindakan
itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para
anggota kelompok agak menentang
tindakan tertentu, setelah diskusi mereka
akan menentang lebih keras.
20
VI. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keefektifan Kelompok
Faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada
karakteristik kelompok, yaitu:

1. Faktor situasional karakteristik kelompok:


a. Ukuran kelompok.
b. Jaringan komunikasi.
c. Kohesi kelompok.
d. Kepemimpinan
2. Faktor personal karakteristik kelompok:
e. Kebutuhan interpersonal
f. Tindak komunikasi
g. Peranan

21

Anda mungkin juga menyukai