Airborne Gravity Survey
Airborne Gravity Survey
Airborne Gravity Survey
GRAVITY SURVEY
GEODESI FISIS LANJUT
Airborne gravimetry adalah alat untuk memetakan
gayaberat local memakai kombinasi sensor yang
PENGERTIA dipasang pada airborne, wahana pesawat dan system
penentuan posisi. Sistem ini cocok untuk pengukuran
N gravity pada terrain yang sulit dan area yang terdiri
dari air dan tanah (rawa). (Hwang et. al., 2006).
RUMUS
AIRBORNE
GRAVITY
pengamatan gaya berat fb dan fz diperoleh dari
tegangan pegas, faktor kelajuan pengungkit dan
koreksi cross-coupling yang merupakan bagian dasar
dari gravimeter udara (airborne gravimeter).
N
Akan tetapi, adanya turbulensi pada pesawat yang tiba-tiba mengubah
posisi pesawat sering terjadi dan akselerasi vertical mungkin melampaui
nilai gayaberat itu sendiri (9,8 ms-2), sehingga dalam pengamatan
gaya berat Airborne hanya penerbangan yang halus saja, nilai
gaya beratnya bisa dipakai.
Dengan demikian, 3 bagian penting pada airborne gravity adalah :
1. Gravimeter,
2. GPS
3. Parameter gerakan pesawat (IMU)
Aplikasi pengukuran gaya berat dengan
menggunakan wahana pesawat sangat beragam,
diantaranya adalah untuk pencarian mineral di bawah
permukaan bumi, pembuatan model geoid, untuk
koreksi data SRTM, keperluan arkeologi, dan
APLIKASI seterusnya. Beberapa contoh disebutkan sebagai
berikut:
AIRBORNE
GRAVITY
SURVEY
DATA
2) Ketinggian terbang. Dimulai dari ketinggian 80 meter
di atas permukaan tanah, yaitu ketinggian minimal untuk
terbang
3) Kecepatan ideal. Kecepatan ideal pesawat adalah 70
m/s. Penggunaan pesawat yang lebih lambat dapat
meningkatkan ketelitian. Namun hal ini kurang efisien.
4) Jarak antar jalur. Berkisar pada 50 m 2000 m
tergantung hasil yang diinginkan
Pemrosesan data pada airborne gravimeter terdiri
dari lima tahap utama (Zuidweg and Mumaw, 2006):
1) Tahap pertama, disebut dengan High-rate
processing. Pada tahap ini pengaruh gaya-gaya luar
seperti gaya sentripetal dihilangkan
2)Tahap kedua adalah pembentukan komponen
tensor dan penghilangan efek terrain (terrain effect)
VISUALISASI
DATA
Grafik
(Lane,
2004)
Gradasi
warna
(Forsberg,
et. al.,
2007)
Hillshaded
map (Lane,
2004)
Peta kontur
(Forsberg,
et. al.,
2007)
Peta tiga
dimensi
(Witherly&
Diorio,
2007)
TERIMAKASIH