Dientamoeba fragilis adalah protozoa parasit yang menginfeksi usus manusia. Trofozoitnya berukuran kecil (5-15 μm) berbentuk bulat atau memanjang, berinti dua, dan bergerak cepat dengan pseudopodia. Infeksinya disebut dientamoebiasis dan menyebabkan gejala pencernaan seperti nyeri perut dan diare.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
577 tayangan24 halaman
Dientamoeba fragilis adalah protozoa parasit yang menginfeksi usus manusia. Trofozoitnya berukuran kecil (5-15 μm) berbentuk bulat atau memanjang, berinti dua, dan bergerak cepat dengan pseudopodia. Infeksinya disebut dientamoebiasis dan menyebabkan gejala pencernaan seperti nyeri perut dan diare.
Dientamoeba fragilis adalah protozoa parasit yang menginfeksi usus manusia. Trofozoitnya berukuran kecil (5-15 μm) berbentuk bulat atau memanjang, berinti dua, dan bergerak cepat dengan pseudopodia. Infeksinya disebut dientamoebiasis dan menyebabkan gejala pencernaan seperti nyeri perut dan diare.
Dientamoeba fragilis adalah protozoa parasit yang menginfeksi usus manusia. Trofozoitnya berukuran kecil (5-15 μm) berbentuk bulat atau memanjang, berinti dua, dan bergerak cepat dengan pseudopodia. Infeksinya disebut dientamoebiasis dan menyebabkan gejala pencernaan seperti nyeri perut dan diare.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24
E.
Coli memiliki bentuk trofozoit dan
kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1.Bentuk ameboid,ukuran15-50m. 2.Sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan debris (tanpaeritrosit). 3.Nukleus dengan karyosom sentral dan kromatin mengelilingi pinggirannya. 4.Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak. Kista E. coli memiliki ciri-ciri berikut: 1. Bentuk membulat dengan ukuran 10-35 m 2. Kista matang berisi 8-16 inti 3. Chromatoidal bodies berupa batang-batang langsing yang menyerupai jarum Patogenesis Infeksi E.coli bersifat asimtomatis dan nonpatogen. Namun parasit E.coli sering dijumpai bersamaan dengan infeksi E.histolytica pada penderita amebiasis. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan tinja. Bentuk trofozoit E.coli agak sukar dibedakan dengan bentuk prekista E.histolytica. Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih dari 4 inti. Pengobatan tidak diperlukan karena protozoa ini nonpatogen. B.Coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Bentuk trofozoitnya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1.Bentuk oval, panjang 30-100 m, lebar 30-80 m, seluruh permukaan tubuh ditumbuhi rambut (cilia). 2.Terdapat cytostome (mulut sel) pada bagian anterior dan cytopyge (alatpembuangan) pada bagian posterior. 3.Memiliki dua buah inti, makro nukleus berbentuk seperti ginjal dan mikro-nukleus berbentuk bulat, keduanya berdekatan. 4.Terdapat vakuola kontraktil pada sitoplasma. Bentuk kistanya memiliki morfologi sebagai berikut: 1.Bentuk bulat hingga elips dengan ukuran 45-65 m. 2.Dinding dua lapis, diantara keduanya terdapat cilia, namun dapat menghilang pada kista yang matang. 3. Memiliki makro dan mikronukleus. 4. Terdapat vakuola. B.coli menimbulkan gastroenteritis yang disebut balantidiasis, ditandai dengan gejala nyeri abdomen dan diare yang berdarah. Pada infeksi berat dapat timbul abses dan ulkus dimukosa dan submukosa usus besar dengan gambaran seperti disentri amoeba. Infeksi kronis dapat timbul tanpa terlihat gejala. Komplikasi ekstra intestinal bisa terjadi di hati, paru, dan organ lainnya, tetapi hal ini jarang terjadi. Insiden balantidiasis cukup rendah, walaupun organisme ini tersebar di seluruh dunia. Hospes reservoir yang penting adalah babi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan feses, didukung oleh klinis yang sesuai. Terapi dapat diberikan dengan obat-obatan antimikroba seperti metronidazol, tetrasiklin, dan iodoquinol. Karena penularan terjadi dengan jalan fecal- oral route, maka pencegahan yang terbaik adalah menjaga higiene pribadi maupun lingkungan. Penularan dapat terjadi dari babi, sehingga penting untuk mencegah kontak dengan kotoran hewan tersebut. Keseluruhan mengandung butir-butir atau banyak vakuola terutama vakuola-vakuola makanan di dalam sitoplasma. Inti sel berbentuk bola, diameternya 2-4 mikron Terdapat endosome di dalam ini yang terletak hampir di tengah. Tidak mempunyai kista, tetapi di dalam kulture ada bentuk kistoid. Ukurannya kira-kira 12-30 mikron diameternya. E. gingivalis sebelumnya dianggap parasit yang komensal, sampai akhirnya beberapa peneliti menemukan bahwa E. gingivalis bersifat patogen yaitu dapat memfagosit sel darah putih dan sel darah merah. Merupakan spesies yang komensal di usus. Merupakan protozoa yang hidup parasit di dalam alat pencernaan dan alat kelamin manusia. Tropozoitnya berbentuk bulat, sitoplasma seperti jala dan mengandung bakteri. Endosome umumnya berbentuk segi tiga,segi empat/sisinya tak teratur, letaknya di tengah. Kista sitoplasmanya seperti jala, inti bervariasi jumlahnya dari satuempat , dan strukturnya sama seperti tropozoit. Pengandung kista tidak diperbolehkan menyentuh atau memegang makanan. Diberi penerangan higiene per orangan dan harus diobati. Sanitasi lingkungan yang baik dengan cara menghindarkan kontaminasi air dan makanan. Pembuangan kotoran dan sampah pada tempat yang baik. Pengobatannya istirahat, mendapat makanan yang lunak, banyak protein, vitamin, serat cairan cukup, dan kemoterapi. Bentuk bulat memanjang, bulat, dan memiliki flagela. Dientamoeba fragilis hanya ditemukan dalam fase trophozoit, tidak ditemukan fase kistanya. Ciri trophozoit: Ukurannya kecil (5 to 15 m) Berinti dua Bentuk bulat (saat tidak bergerak) Pergerakannya cepat Pseudopodium banyak dengan bentuk seperti daun Infeksi oleh Dientamoeba fragilis disebut Dientamoebiasis, Dengan gejala nyeri di bagian perut, penurunan berat badan, diare, anoreksia, mual-mual, dan demam. Jika infeksi sudah kronis, gejala yang muncul akan berlangsung hingga lebih dari dua bulan. Pencegahan dengan cara, membiasakan cuci tangan sebelum makan dan saat menyiapkan makanan. Obat yang aman dan efektif sudah tersedia.