Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan
Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan
Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Penyebab Meningkatnya Biaya Kesehatan
Pemerintah 26,1%
Masyarakat 74,9 %
Peran RS swasta bertambah besar :
Meningkatnya sosial ekonomi penduduk
Jumlah penduduk yang dilayani bertambah
Adanya kesadaran akan kualitas pelayanan
yang baik
Consumer Iqnorence
Meminta Pelayanan yang
berlebihan Moral Hazard
Tarif Bervariasi
Characteristics of product
Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen menghargai karakteristik
produk yang ditawarkan. Informasi ini terkait dengan willingness to pay dan ability
to pay.
Competitors
Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing. Informasi
ini akan sangat menentukan dalam kondisi memiliki pesaing.
Proses Penetapan Tarif
Full-cost pricing
Menetapkan tarif sesuai dengan unit cost
ditambah dengan keuntungan
Kontrak dan cost-plus,
Tarif rumah sakit dapat ditetapkan
berdasarkan kontrak misal-nya kepada
perusahaan asuransi, ataupun konsumen yang
tergabung dalam satu organisasi
Target rate of return pricing
Cara ini merupakan modifikasi dari metode full-cost
di atas. Misalnya, tarif ditentukan oleh direksi harus
mempunyai 10% keuntungan.
Acceptance pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat
satu rumah sakit yang dianggap sebagai panutan
(pemimpin) harga. Rumah sakit lain akan mengikuti
pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit
tersebut.
Masalah-Masalah Praktis dalam Penetapan Tarif
1. Penetapan tarif yang dipengaruhi struktur pasar tenaga
kerja
Kekuatan tawar menawar dokter cukup besar akibat keterbatasan
dri segi jumlah
2. Transfer Price
Ada tidaknya harga pasar untuk produk yang dihasilkan oleh
bagian di rumah sakit .
Mengukur investasi secara benar dan dapat digunakan untuk
memperkirakan pendapatan dan pengeluaran suatu unit
Produk yang tidak dapat dibeli dari pihak luar rumah sakit dan
produk yang dapat dibeli dari luar rumah sakit
3. Masalah dalam menetapkan tarif untuk produk baru
Suatu produk yang baru bagi rumah sakit dan pasar
ANALISIS BIAYA PELAYANAN
KESEHATAN
Pengertian Biaya
Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang
dikeluarkan untuk memproduksi atau
memperoleh suatu komoditi.
Biaya adalah nilai dari sejumlah input (faktor
produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu
produk (output).
Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan
adalah jasa pelayanan kesehatan,
Misal di rumah sakit produk outputnya adalah
pelayanan rawat jalan, rawat inap, laboratorium,
radiologi, kamar bedah dan lain-lain
KEGUNAAN ANALISIS BIAYA
1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya
ditempatkan, sbg bahan pertimbangan dalam pengendalian biaya
yang dikeluarkan.
Unit yg mengeluarkan banyak biaya
2. Mengetahui biaya satuan
Besarnya Tarif Pelayanan Yg Diberikan
Tarif Rasional Atau Tidak
Profit, rugi atau BEP
Cost Recovery
3. Bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran
4. Mendapatkan informasi tentang biaya total rumah sakit dan
sumber pembiayaan serta komponennya.
Lanjutan Kegunaan Analisis Biaya
Rumah Sakit
Contoh :
- Biaya Investasi Gedung
- Biaya Invesatasi Alat Medis
- Biaya Investasi Alat Non Medis
- Biaya Investasi Kendaraan
Jenis investasi
Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi
yang lebih baru, atau teknologi tetap tetapi alat baru. .
Perluasan perlengkapan modal yang sudah ada misalnya,
penam-bahan kapasitas dengan menambah ruangan bangsal.
Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan
pembelian mesin atau peralatan baru yang belum pernah
dimiliki.Sebagai contoh, pengembangan operasi jantung RSUP
Dr. Kariadi Semarang dengan soft-loan dari pemerintah
Jerman (KfW).
Sewa atau leasing peralatan baru.
Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit
yang lebih baik keadaan keuangannya.
BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST)
Contoh :
TOTAL Rp Rp Rp Rp
PENGERTIAN BIAYA SATUAN
(Unit Cost = UC)
Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu
produk (misalnya pelayanan).
UCi = TCi / Qi
Direct Indirect
Investasi
Operasional
Pemeliharaan
Metode
satu Metode Metode
Metode Metode
langkah dua Metode activity
double ABC
Resiprocal based
(simple langkah distribution
costing,
Modifikasi
distribusi)
Dasar Simulasi Biaya
Untuk biaya umum data awal yang dientry adalah data
Total Cost (TC) kemudian dialokasikan kedalam
masing2 unit dengan cara membobot berdasarkan %
UC tanpa AFC (Biaya penyusutan)=
Total Cost (TC) OperasionalTotal
Output unit.
Untuk sarana pelayanan swadana diberlakukan subsidi
untuk biaya investasi dan gaji PNS maka perlu dihitung
UC tanpa AFC dan Gaji (tetapi insentif, honor, jasa
medis tetap dibebankan).
UC tanpa AFC dan Gaji diperoleh dengan cara membagi
TC operasional (TC operasional Gaji) dengan total
output masing-masing unit.
Untuk beberapa unit produksi yang outputnya tidak
homogen, dihitung dengan RELATIVE VALUE UNIT (RVU)
sehingga diperoleh hasil biaya satuan masing-masing
jenis pelayanan yang berbeda, misal di laboratorium
biaya satuan untuk pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan urin, pemeriksaaan tinja dsb.
Perhitungan Bobot Relative Value Unit
(RVU)
Jenis Biaya Biaya
No Biaya Alat Total Bobot
Tindakan Bahan Pegawai
1 A A1 A2 A3 TA BA
2 B B1 B2 B3 TB BB
3 C C1 C2 C3 TC BC
4 D D1 D2 D3 TD BD
Dst E E1 E2 E3 TE BE
A O1 BA O1BA UC-A
B O2 BB O2BB UC-B
C O3 BC O3BC UC-C
D O4 BD O4BD UC-D
E O5 BE O5BE UC-E
OTT
UCA-E : Biaya satuan (unit cost) untuk tindakan A-E
O1 : Output (jumlah pemeriksaan) untuk jenis tindakan A
O1BA
xX BA : Nilai pembobotan untuk jenis tindakan A
UCI OTT O1BA : O1 X BA
O1 X : Total biaya di bagian/ unit tersebut
OTT : Jumlah O1BA s.d O5BE
Simulasi Biaya
Cost Recovery Rate (CRR)
Nilai dalam persen yang menunjukkan seberapa besar
kemampuan sarana pelayanan kesehatan menutup
biayanya dengan penerimaannya dari retribusi pasien
(Revenue).
Proses ini menghasilkan seberapa besar subsidi diberikan
kepada pasien, baik pasien umum maupun pasien askes.
CRR Total = TR RS / TC RS (Total) X 100%
CRR Per Unit = TR Unit / TC X 100%
CRR Per Pasien= Revenue Per Unit / UC X 100%
Model Alur Distribusi Biaya
Model alur distribusi biaya bisa disimula-sikan dengan menempatkan pusat biaya (Cost
Center) pada unit penunjang. Seluruh elemen unit penunjang dalam sebuah rumah
sakit saling mendistribusikan biaya
DATA DASAR ALOKASI
PENGHITUNGAN BIAYA SATUAN
Pegawai Jumlah Pegawai
B. Pemeliharaan Inv. Biaya Asli Unit
B. Pemeliharaan Kendaraan Biaya Asli Unit
B. Pemeliharaan Peralatan Biaya Asli Unit
B. Pemeliharaan Sarana Fisik Luas Lantai Bangunan
B. Cleaning Service Luas Lantai
B. Listrik KVA
B. Tilpon Titik Tilpon
B. Air M3/tahun
B. Dapur Porsi Makanan
B. Binatu Kg atau Potong
B. Bahan & Alat Farmasi Biaya Asli Unit
B. Pakaian Dinas Jumlah Pegawai
B. Rumah Tangga Luas Bangunan
B. Diklat Jumlah Pegawai
Model Implementasi Distribusi Biaya
Denominator 1, digunakan untuk membobot pada distribusi pertama
Denominator 2, digunakan untuk membobot pada distribusi kedua
Nilai kolom dasar pembobotan diisi dari data rekapitulasi real rumah
sakit dalam perode 1 tahun.
Kolom J1 merupakan penjumlahan dari nilai kolom C1 s.d. F1 (nilai
semua unit)
Kolom K1 merupakan penjumlahan dari nilai kolom G1 s.d. I1 (semua
unit produksi saja
Demikian seterusnya untuk kolom J2,J3,J4, J5, J6 maupun kolom K2
s.d. K6
Kolom biaya asli diisi dengan nilai entry hasil dari pengisian formulir-
formulir pada instrumen pengumpulan data.
Alokasikan biaya antar unit penunjang dengan dasar pembobotan
sesuai kriteria yang diterapkan, misalnya untuk biaya gaji disini
dasarnya adalah jumlah personil dari tiap unit dengan menggunakan
data persen waktu. Hal yang sama juga berlaku untuk pemakaian
obat, pemakaian listrik dll
Metode perhitungan dengan cara mendistribusikan biaya contoh
unit administrasi ke dapur kita bisa menggunakan rumus kolom
sebagai berikut : Kolom D2 / (Kolom J2 Kolom C2) * Kolom C7
dan seterusnya untuk distribusi ke unit lain.
Alokasi unit pertama ke unit penunjang juga dilakukan, misal dari
unit administrasi ke unit Poli maka rumusnya adalah G8 = G2 /(J2-
C2) * C7 dan seterusnya untuk unit penunjang lain.
Pada distribusi kedua angka C12 s.d. F12 ( hasil distribusi unit
penunjang) didistribusikan ke unit produksi dengan dasar
pembobotan sama, hanya denomintor yang digunakan adalah
denominator 2.
Formulanya adalah :
G13=G2/K2 * C12
H13=H2/K2 * C12
G14=G2/K2 * E12 dan seterusnya.
Perancangan
Aplikasi simulasi biaya operasional merupakan suatu
sistem untuk menganalisis data masukan berupa
instrumen yang dikumpulkan dari seluruh elemen unit
pelayanan, dengan hasil output berupa besar biaya
satuan unit (Unit Cost).