Tindakan Kasus Colon in Loop
Tindakan Kasus Colon in Loop
Tindakan Kasus Colon in Loop
Pembimbing:
dr. Merari Panti Astuti, Sp.Rad
Colon in Loop merupakan pemeriksaan yang
menggunakan zat kontras untuk menilai
keadaan usus besar. Disebut juga barium
enema.
Tujuan pemeriksaan colon in loop adalah
untuk mendapatkan gambaran anatomis dari
kolon sehingga dapat membantu menegakkan
diagnosa suatu penyakit atau kelainan-
kelainan pada kolon.
Indikasi Kontraindikasi
Perubahan kebiasaan BAB Alergi Kontras
Nyeri perut Hamil
Massa intraabdomen Megakolon toksik
Obstruksi Kolitis pseudomembranosa
Melena Biopsi rektum dalam tiga hari
terakhir
Kolitis Perforasi
Divertikulum Obstruksi
Intususepsi Persiapan yang kurang baik
Polip
Volvulus
Nama Pasien : Bp. I (46 tahun)
Anamnesa
- RPS : Sudah sejak 5 tahun ini diare setiap
pagi, tinja encer, nyeri perut (+), rasa tidak
nyaman pada perut (+), mual (-), muntah(-).
- RPD : Kolestrol, Hemoroid 1 tahun yg lalu.
DM (-), Hipertensi (-).
- RPK : (-)
- Lifestyle : Diet bebas.
Dua hari sebelum pemeriksaan pasien hanya
makan bubur kecap (makanan lunak dan
rendah residu).
Pasien mulai puasa makan dan minum pada
pkl. 20.00, kecuali untuk minum laksatif.
Pasien diberi laksatif oral
(bisacodyl/dulcolax)
Pasien kemudian diberikan dulcolax
suppositoria per anus pada pkl. 05.00
keesokan harinya
Pasien datang pkl. 07.30 untuk pendaftaran
dan pemeriksaan.
Barium sulfat 200 gram
+ air 800-1000 mL
1. Proyeksi Antero Posterior (AP)
Kriteria Radiograf : seluruh kolon termasuk
fleksura hepatica
2. Proyeksi PA
Kriteria Radiograf : seluruh kolon, termasuk
fleksura dan rectum
3. Proyeksi RPO (Right Posterior Oblique)
Kriteria Radiograf : seluruh kolon, fleksura
lienalis, colon descenden
4. Proyeksi RAO (Right Anterior Oblique)
Kriteria Radiograf : seluruh kolon, fleksura
hepatica, colon ascenden, sigmoid dan sekum
5. Proyeksi LAO (Left Anterior Oblique)
Kriteria Radiograf : seluruh kolon, fleksura
lienalis, colon ascenden
6. Proyeksi Lateral
Kriteria Radiograf : daerah rectum dan
sigmoid tampak jelas, rekto sigmoid pada
pertengahan radiograf
7. Proyeksi LPO (Right Posterior Oblique)
Kriteria Radiograf : daerah sigmoid,
rektosigmoid fleksura hepatica, colon
ascenden, sekum.
Proyeksi Antero Posterior (AP) dan
PA
1. Pasien posisi supine dan dilakukan foto polos
sebelum pemberian kontras.
2. Kontras mulai dimasukkan (pada tahap ini
pasien akan merasa ingin BAB tapi diminta
untuk menahan).
3. Pasien diminta untuk berbaring ke arah kiri
untuk dilakukan foto setelah kontras
dimasukkan.
4. Pasien kembali pada posisi supine untuk
dilakukan foto polos abdomen ke-3 dan ke-4
pada tahap ini kontras diharapkan mengisi
seluruh bagian dari usus besar.
5. Setelah selesai pemeriksaan kantung barium
diturunkan pada posisi yang lebih rendah dari
meja pemeriksaan agar zat kontras keluar.
6. Dilakukan pompa (sekitar 10x pompa)
sehingga usus besar mengalami distensi
7. Pasien difoto kembali (double contrast)
8. Setelah itu pasien dibawa ke kamar mandi
kemudian kateter dilepas.
9. Setelah selesai, pasien diinstruksikan agar
banyak minum air putih dan makan berserat
(jika tidak terdapat kontraindikasi) untuk
menurunkan resiko konstipasi akibat barium.
Aspek yang dinilai antara lain :
Pasase kontras
Besar, bentuk dan posisi kolon
Mukosa (penilaian lebih optimal pada
pemeriksaan dengan double contrast)
Adanya filling defect atau bayangan
tambahan.
Perforasi usus
Ekstravasasi ke vena yang dapat
menyebabkan emboli paru
Efek samping dari obat-obat yang digunakan
Reaksi alergi
Impaksi barium
Gambar foto
sebelum
dimasukkan
kontras.
Setelah
dimasukkan
kontras. Tampak
kontras mengisi
rektum, sigmoid,
dan kolon
descenden.
Tampak kontras
mengisi seluruh
bagian colon
descenden,
transversum,
ascenden, caecum.
Refluks appendix (-)
Refluks ileum (-)
Incisura dan haustra
baik, dinding mukosa
relatif tak rata pada
colon proximal.
Filling defect (-)
Additional defect (-)
Pemeriksaan double
contrast.
Tampak
pengembangan
colorectal baik,
dinding mukosa
tampak licin.
Filling defect (-)
Additional defect(-)
Tidak tampak adanya
penyempitan maupun
dilatasi abnormal
pada sistema colo-
rectal.
Radiologis: susp. Gambaran Colitis colon
proximal; tidak tampak adanya massa
malignancy intra luminer.