Konsep Perataan
Konsep Perataan
Konsep Perataan
METODE
KUADRAT TERKECIL
(LEAST SQUARE)
PENDAHULUAN
Pengukuran mendapatkan nilai
menentukan nilai parameter lain
Model Hubungan keterkaitan antara pengukuran dan
parameter yang dicari Model matematika
Dalam sebuah pengukuran yang dilakukan sebanyak (n) kali,
selalu terdapat ukuran minimal (n0) yang dilakukan.
Perbedaan antara banyaknya pengukuran (n) dan ukuran
minimal (n0) yang diperlukan, dinamakan ukuran lebih atau
derajat kebebasan statistik (redundancy or statistical degrees
of freedom), yang dinyatakan sebagai berikut :
r = n - n0
Dimana, r = ukuran lebih atau derajat kebebasan
PENDAHULUAN
Alasan dilakukannya pengukuran lebih :
- Ada asumsi bahwa setiap pengukuran mengandung kesalahan
- Untuk mengestimasi kesalahan
- Untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
penerimaan atau penolakan hasil pengukuran
- Untuk memungkinkan dilakukannya hitung perataan
(adjustment) sebagai upaya untuk memperoleh nilai
parameter dengan ketelitain tinggi.
PENDAHULUAN
Adanya ukuran lebih solusi dari model matematika tidak
bisa langsung didapatkan dan terdapat lebih dari satu solusi.
Adanya kesalahan di setiap pengukuran solusi berbeda
untuk sebuah model matematika
Sehingga
=a+v
Dimana, = nilai estimasi (nilai yang dianggap benar) ; a = nilai
ukuran ; dan v = koreksi
VISUALISASI SKEMATIK
a = Pengamatan
Model matematika
Nilai Parameter
Kesalahan
= pengamatan
v = Koreksi diberi koreksi
PRINSIP LEAST SQUARE
Dengan menganggap, pada satu waktu, bahwa seluruh
pengamatan tidak berkorelasi dan memiliki bobot yang sama,
perataan kuadrat terkecil dapat dijelaskan dengan prinsip
berikut :
The sum of the squares of the observation residual must be a
minimum
1 = 2 + 2 = 4 x 10 -4 m2
= 2 + 2 = 2 x 10 -4 m2
3 = + = 2,5 x 10 m
2 2 -4 2