Patofisiologi Sinusitis Lia
Patofisiologi Sinusitis Lia
Patofisiologi Sinusitis Lia
PATOFISIOLOGI SINUS
DISUSUN OLEH :
Lia Safriana Utami
161.0221.064
Epidemiologi:
>> dewasa muda
Yg paling sering sinusitis maxilla & ethmoid, disusul
sinusitis frontal & sphenoid
Etiologi
Sinusitis dapat merupakan perluasan infeksi dari :
Hidung (rinogen)
Infeksi Bakteri
Streptococcus pneumoniae
Bakteri Haemophillus influenzae
Virus Moraxella catarrhalis
Jamur Staphylococcus aureus
Jamur
Aspergillus
Candida
Cryptococcus neoformans
Sporothrix schenckii
Altemaria sp.
Faktor Predisposisi
Deviasi septum
hipertrofi konka
benda asing di hidung
polip serta tumor di dalam rongga hidung
Rinitis kronik
Klasifikasi
Sinusitis Sinusitis
Sinusitis kronis
akut subakut
yang menyebabkan
terjadinya transudasi
atau penghambatan
drainase sinus
Efek awal yang ditimbulkan keluarnya cairan serous
yang dianggap sebagai sinusitis non bakterial yang dapat
sembuh tanpa pengobatan.
Hidung tersumbat
Radiologi Mikrobiologi
Perselubungan, air fluid level, diambil sekret dari meatus medius
atau meatus superior.
penebalan mukosa
Posisi Waters terutama untuk melihat
Mungkin ditemukan bermacam
adanya kelainan di sinus maksillaris,
macam bakteri yang merupakan
frontalis dan ethmoidalis.
flora normal di hidung atau kuman
Posisi posterior anterior (caldwell) untuk
patogen, seperti Pneumococcus,
menilai sinus frontalis
Streptococcus, Stphylococcus dan
Posisi lateral untuk menilai sinus
Haemophylus influeanza.
frontalis, sphenoidalis dan ethmoidalis.
Posisi submento-verteks untuk menilai
Selain itu mungkin juga ditemukan
sinus sphenoid, ethmoid, maksillaris
virus atau jamur.
Posisi caldwell (sinus
frontalis & ethmoidalis)
SINUS PARANASAL
TERBESAR
LETAK OSTIUM LEBIH
TINGGI DARI DASAR
OSTIUM TERLETAK DI
MEATUS MEDIUS DI SEKITAR
HIATUS SEMILUNARIS YANG
SEMPIT
DASARNYA MERUPAKAN
DASAR AKAR GIGI
Sinusitis Maksilaris Odontogen
Kejadian sinusitis maksila akibat infeksi gigi rahang atas terjadi karena infeksi bakteri
(anaerob) menyebabkan terjadinya karies profunda sehingga jaringan lunak gigi dan
sekitarnya rusak.
Pada pulpa yang Infeksi meluas dan
terbuka, kuman akan mengenai selaput Abses periodontal ini
masuk dan mengadakan periodontium kemudian dapat meluas
pembusukan pada pulpa menyebabkan dan mencapai tulang
sehingga membentuk periodontitis dan iritasi alveolar menyebabkan
gangren pulpa akan berlangsung lama abses alveolar
sehingga terbentuk pus
Mencegah komplikasi