BIOETIKA

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 99

27/09/2017 23.48.

12
Bioetika berasal dari kata bio, artinya kehidupan, dan
etik, artinya cabang ilmu filsafat yang mempelajari
moralitas.
Bioetika adalah etik yang berhubungan dengan praktek
kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis.
ETIKA KEDOKTERAN, Disebut juga sebagai etika
profesi yang merupakan prinsip prinsip moral atau
azas azas moral yang harus diterapkan oleh para
dokter dalam hubungannya dengan pasien, teman
sejawatnya dan masyarakat umum.
Etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk
atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan
seseorang individu atau institutif dilihat dari moralitas
Pelanggaran masalah

27/09/2017 23.48.12
ETIK vs HUKUM
Hukum mengatur perilaku manusia dalam
kaitannya dengan ketertiban hubungan
antar manusia, dengan aturan yang
tertentu dan baku.

Etik mengatur manusia dalam membuat


keputusan dan dalam berperilaku
(profesi), dengan menggunakan dialog
antar beberapa kaidah moral, dengan
hasil yang tidak selalu seragam.
YL-BLOK 1- 2010
Contoh cara berpikir Hukum:
Dalam meminta persetujuan tindakan
medik, yang penting adalah formulir
persetujuan telah ditandatangani oleh
pasien atau yang mewakilinya

Contoh cara berpikir etik


Dalam meminta persetujuan tindakan
medik, yang penting adalah keputusan
pasien dibuat setelah memahami semua
informasi yang diperlukan dalam
membuat keputusan tersebut.
YL-BLOK 1- 2010
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

1. NORMA MORAL 1. NORMA DISIPLIN 1. NORMA HUKUM


- MASALAH MORAL ~ STD PROFESI
(KOMPETENSI,
YAN, PRLKU)
2. PELANGGARAN: 2. PELANGGARAN 2. PELANGGARAN
DILEMA NORMA LANGGAR STANDAR NORMA HUKUM
INTERNAL PROFESI (BENAR SALAH)
(BAIK - BURUK) (BENAR - SALAH)
3. DAMPAK 3. KUALITAS PROFESI 3. PENYELESAIAN
- KUALITAS MORAL (LAYANAN, PERILAKU) KONFLIK/
- KEHORMATAN - KEHORMATAN KEDAMAIAN
PROFESI PROFESI
4. LINGKUP 4. KOMPETENSI 4. PERATURAN HK TTG
- PERILAKU ETIK YANMEDIK YAN KEDOKTERAN
PERILAKU PROF
YL-BLOK 1- 2010
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

5. BENTUK: KODE 5. ATURAN DISIPLIN 5. UU, PP, PERMEN,


ETIK PROFESI KEDOKTERAN KEPPRES DLL
6. DISUSUN: ORG. 6. KOMPILASI OLEH KKI 6. NEGARA (DPR +
PROFESI PEMERINTAH)
7. SANKSI 7. SANKSI 7. SANKSI
- MORAL/HT NURANI ~ TEGURAN - - PID: DENDA/
- NASEHAT/ RE-EDUKASI PENJARA
TEGURAN ~ CABUT STR /SIP - PDT:
- PENGUCILAN GANTI RUGI
- ADMINISTRASI:
PENCABUTAN
8. YANG MEMERIKSA 8. MKDKI: 8.PENGADILAN:
- MKEK - DOKTER -NEGERI
- MKEKG - DOKTER GIGI -TUN
- ANGG PROFESI - SARJANA HUKUM ANGGOTA: HAKIM
YL-BLOK 1- 2010
27/09/2017 23.48.12
ASAS ASAS ETIKA MEDIS TRADISONAL
DALAM SUMPAH HIPOKRATES

Asas Beneficence
Asas Nonmaleficence (Primum non
nocere)
Asas menghormati hidup manusia
Asas Menjaga kerahasiaan
(Konfidensialitas)
Asas Kejujuran (Veracity)
Asas Tidak mementingkan Diri Sendiri
Asas Budi Pekerti dan Tingkah Laku Luhur
27/09/2017 23.48.12
Asas Beneficence/Sikap Berbuat
Baik
Prinsip moral tindakan selalu diutamakan untuk kebaikan pasien
Alturisme (tanpa pamrih, rela berkorban)
Memandang sesuatu atau seseorang tak hanya sejauh menguntungkan
dokter
Manfaat > kerugian
Menghargai hak pasien
Golden Rule Principle
Konteks : Tertuju pada pihak II (pasien), pada umumnya, yang stabil (tidak
gawat darurat, tidak rentan) untuk kepentingan pasiennya
General beneficience : berbuat baik kepada siapapun termasuk yang tidak
kita kenal (impartially), merupakan etika normative.
Specific beneficience : bermoral bila tindakan baik ditujukan kepada pihak
khusus yang kita kenal : Pasien, anak anak, teman teman. Hal ini
menimbulkaan kewajiban mutlak profesi, khususnya secara psikologi.
Cthnya : menyelamatkan org dari bahaya, menolong orang cacat.
27/09/2017 23.48.12
NON MALEFICENCE
(TIDAK MERUGIKAN)
Menolong pasien emergensi
Prinsip moral melarang melakuan
tindakan buruk terhadap pasien
Prinsip above all do no harm
Kewajiban dokter untuk tidak
mencelakakan pasien
Mencegah pasien dari bahaya
lebih lanjut
Manfaat pasien > kerugian dokter
27/09/2017 23.48.12
Asas Menghormati Hidup

Dalam sumpah hipokrates asas etika medis ini


ditemukan dalam kalimat kalimat :
Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan
kepada siapapun sekalipun diminta, saya juga tidak
akan memberikan anjuran yang dapat mengakibatkan
itu. Demikian juga saya tidak akan memberikan kepada
seorang perempuan obat yang dapat menggugurkan
kandungan

27/09/2017 23.48.12
Asas Menjaga Kerahasiaan
(Konfidensialitas)
a. Pasien berhak atass privasi yang
menyangkut asuhan medis terhadapnya
Diskusi kasus dirimya, konsultasi,
pemeriksaan, dan pengobatan adalah
konfidensial dan harus dilakukan secara
bijaksana dan hati hati (discreetly)
b. Pasien berhak atas kerahasiaan
komunikasi dan semua catatan/rekaman
tentang asuhan klinis terhadapnya
27/09/2017 23.48.12
Asas Berkata Benar/jujur(Truth Telling,
veracity)
Di negara negara industri, pasien umumnya
menuntut supaya dokter berkata benar dan
sejujurnya tentang kondisi dan prognosis
penyakit atau kelainan yang ditemukan pada
dirinya ini adalah bagian dari hak asasi pasien,
yaitu hak atas informasi tentang dirinya
Bertentangan dengan budaya paternalistik
Hipokkrates yang mengajarkan supaya dokter
tidak terbuka terhadap pasiennnya

27/09/2017 23.48.12
Asas Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Dalam Sumpah Hippokrates terungkap
dalam kalimat :Saya tidak akan
menggunakan pisau, juga tidak pada
mereka yang menderita karena batu,
tetapi saya akan menarik diri dan
menyerahkan pekerjaan itu kepada orang
orang yang biasanya terlibat dalam
pekerjaan itu

27/09/2017 23.48.12
Asas Budi Pekerti Dan Tingkah Laku
Luhur
Dalam Sumpah Hipokrates terungkap
dalam kata kata : Di rumah manapun
saya berkunjung saya akan datang demi
kebaikan orang sakit, membebaskan diri
dari semua ketidakadilan yang disengaja,
dari semua tindakan buruk dan secara
khusus dari hubungan kelamin dengan
orang orang perempuan maupun laki
laki, baik mereka adalah bebas ataupun
budak
27/09/2017 23.48.12
Asas Asas Etika Medis
kontemporer
Asas Menghormati Otonomi Pasien
Asas Keadilan (Justice)
Asas Berkata Benar (Truth Telling,
veracity)

27/09/2017 23.48.12
Asas Menghormati Otonomi
Pasien
Hak Otonomi Pasien adalah hak untuk mengambil keputusan
dan menentukan sendiri tentang kesehataan, kehidupan, dan
malahan secara ekstrim tentang kematiannya.
Berlawanan dengan budaya tradisional Hipokkrates, dimana
umummnya dokterlah yang menentukan apa yang
dianggapnya paling baik untuk pasien.
Menghargai hak menentukan nasib sendiri
Berterus terang
Menghargai privasi pasien
Menjaga rahasia
Melaksanakan informed consent

27/09/2017 23.48.12
JUSTICE
Prinsip moral keadilan dan fairness untuk bersikap/ bertindak dalam
bersikap untuk distribusi sumber daya
Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik,
agama dan faham kepercayaan, kebangsaan dan
kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan jender tidak
boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.
Tidak ada pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi
perhatian utama dokter.
Memberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan sebagai
fairness) yakni :
a. Memberi sumbangan relatif sama terhadap kebahagiaan diukur
dari kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan
pasien yang memerlukan/membahagiakannya)
b. Menuntut pengorbanan relatif sama, diukur dengan kemampuan
mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien).

27/09/2017 23.48.12
Azaz pengambil keputusan Etik
(Beaucamp and Childress 1994)
KAIDAH DASAR BIOETIKA
1. Prinsip Benefecience
2. Prinsip Otonomi
3. Prinsip Non Maleficence
4. Justice
27/09/2017 23.48.12
The patients contexts for prima facies choice
(Agus Purwadianto , 2004)

General benefit Elective, educated,


result, most of bread-winner, mature
people, person

Beneficence Autonomy

Non Justice
Time maleficence
Vulnerables,
> 1 person, others
emergency, life
YL-BLOK 1-similarity, community /
saving, minor 2010
socials rights
Keempat kaidah dasar bioetika tersebut
dihubungkan dengan Rules Derivat:
Veracity: berbicara benar, jujur, terbuka.
Privacy: menghormati hak pasien
Confidentiality: menjaga kerahasiaan pasien
Fidelity: loyalitas dan promise keeping.

21
Lampiran
Beneficence
Kriteria
1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan
orang lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya
5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan golden rule principle
YL-BLOK 1- 2010
Non-maleficence
Kriteria
1. Menolong pasien emergensi :
Dengan gambaran sbb :
- pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko
kehilangan sesuatu yang penting (gawat)
- dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter
2. Mengobati pasien yang luka
3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )
4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien
5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
6. Mengobati secara proporsional
7. Mencegah pasien dari bahaya
8. Menghindari misrepresentasi dari pasien
9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
10. Memberikan semangat hidup
11. Melindungi pasien dari serangan
12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang
YL-BLOK 1- 2010kesehatan
autonomy
Kriteria
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan
termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13. Menjaga hubungan (kontrak)
YL-BLOK 1- 2010
justice
Kriteria
1. Memberlakukan sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, avaibility,
quality)
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya
12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi)
secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan
kesehatan
YL-BLOK 1- 2010
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb
ETIKA KLINIK
Pembuatan keputusan etika terutama dalam
situasi klinik yang dapat juga dilakukan
dengan pendekatan yang berbeda dengan
pendekatan kaidah dasar moral diatas.
Menurut Jansen, Siegler dan Winslade
(2002), mengembangkan teori etik yang
menggunakan 4 topik dalam pelayanan klinik
Medical indication
Patient preferrences
Quality of life
Contextual features
26
4 Topik Pelayanan Klinik
Medical indication: prosedur diagnostik
dan terapi yang sesuai untuk
mengevaluasi keadaan pasien dan
mengobatinya
Patient preferrences: penilaian pasien
tentang manfaat dan beban yang akan
diterimanya

27
4 Topik Pelayanan Klinik
Quality of life: memperbaiki, menjaga atau
meningkatkan kualitas hidup atau
prognosis
Contextual features: pertanyaan etik
seputar aspek non medis yang
mempengaruhi keputusan, seperti faktor
keluarga, ekonomi, agama, budaya,
alokasi sumber daya, hukum.

28
27/09/2017 23.48.12
No. Pelanggaran Pidana UU. 29/2004
1. 1 dr/drg. Praktik tanpa Penjara maks. 3 tahun. Denda maks. Ps. 75 ayt (1)
surat tanda registrasi Rp. 100jt

2. 2 dr/drg praktik tanpa SIP Penjara maks. 3 tahun. Denda maks. Ps. 76
Rp. 100jt
3. 3 dr/drg WNA praktik Idem Ps 75 (2)(3)
tanpa. s.t registrasi
sementara atau bersyarat
dr/drg yang :
4. 4 Tidak memasang papan Kurungan maks. 1 th. Denda maks. Rp. Ps. 79
praktik 50 jt

Tidak membuat rekam Sda Sda


medis yang baik
Sda
Tidak memenuhi kewajiban Sda
(Ps 51)
Identitas dan gelar palsu, Penjara maks. 5 tahun. Denda maks. Ps. 77
tanpa s.t registrasi, tanpa 150 jt
SIP

Memperkerjakan dr/drg Penjara maks. 10 th. Denda maks. Rp. Ps. 80


tanpa surat SIP 300 jt

27/09/2017 23.48.12
MALPRAKTEK
Adalah Professional misconduct or
unreasonable lack of skill
INTENTIONAL (karena suatu tindakan yang
disengaja/secara sadar)
PROFESSIONAL MISCONDUCTS
NEGLIGENCE
MALFEASANCE, MISFEASANCE,
NONFEASANCE
LACK OF SKILL
DI BAWAH STANDAR KOMPETENSI
DI LUAR KOMPETENSI
27/09/2017 23.48.12
Professional
misconduct
Merupakan kesengajaan yang dapat dilakukan dalam
bentuk pelanggaran ketentuan etik, ketentuan disiplin
profesi, hukum administratif, serta hukum pidana dan
perdata seperti melakukan kesengajaan yang merugikan
pasien, fraud, penahanan pasien, pelanggaran wajib
simpan rahasia kedokteran, aborsi illegal, euthanasia,
penyerangan seksual, misrepresentasi, keterangan
palsu, menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang belum teruji/diterima, berpraktik tanpa
SIP, berpraktik di luar kompetensinya, dan lain-lain

27/09/2017 23.48.12
PROFESSIONAL
MISCONDUCT
PELANGGARAN DISIPLIN PROFESI
PELANGGARAN STANDAR SECARA SENGAJA
(DELIBERATE VIOLATION)
PELANGGARAN PERILAKU PROFESI
PIDANA UMUM:
PEMBOHONGAN (FRAUD / MISREPRESENTASI)
KETERANGAN PALSU
PENAHANAN PASIEN
BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK
ABORSI ILEGAL
EUTHANASIA
PENYERANGAN SEKSUAL
KELALAIAN MEDIK

JENIS MALPRAKTIK TERSERING


BUKAN KESENGAJAAN
TIDAK MELAKUKAN YG
SEHARUSNYA DILAKUKAN,
MELAKUKAN YG SEHARUSNYA
TIDAK DILAKUKAN OLEH ORANG2
YG SEKUALIFIKASI PADA SITUASI
DAN KONDISI YG IDENTIK
3 Bentuk Kelalaian
Malfeasance
Melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak
tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya
melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang
memadai, pilihan tindakan medis tersebut sudah
improper.
Misfeasance
Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat (improper
performance), yaitu misalnya melakukan tindakan
medis dengan menyalahi prosedur.
Nonfeasance
Tidak melakukan tindakan medis yang merupakan
27/09/2017 23.48.12
kewajiban baginya.
SYARAT KELALAIAN (4D)
DUTY (Duty of care)
KEWAJIBAN PROFESI
KEWAJIBAN AKIBAT KONTRAK DG
PASIEN
DERELICTION / BREACH OF DUTY
PELANGGARAN KEWAJIBAN TSB
DAMAGES
CEDERA, MATI ATAU KERUGIAN
DIRECT CAUSALSHIP
HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT,
SETIDAKNYA PROXIMATE CAUSE
ADVERSE EVENTS,
MEDICAL ERRORS,
MEDICAL NEGLIGENCE,
AND PATIENT SAFETY
NEAR MISS
Adalah tindakan yg dapat mencederai pasien,
tetapi tidak mengakibatkan cedera karena
faktor kebetulan, pencegahan atau mitigasi
ERRORS
VIOLATION Setiap cedera yang lebih disebabkan oleh
manajemen medis drpd akibat penyakitnya

ADVERSE
EVENTS

UNPREVENTABLE

ACCEPTABLE UNFORESEEABLE DISEASE /


RISKS RISKS COMPLICATION
Defenisi
Preventable : Dapat dicegah
acceptable risk : kejadian buruk yang
pasien darita sudah diketahui ilmu
kedokteran dan diterima semua khalayak,
contohnya minum obat batuk ada efek
samping mengantuk atau pasien kanker
yang mengalami penyinaran akan
mengalami kebotakan
risiko yang tak dapat diketahui sebelumnya
(unforeseeable); atau risiko yang meskipun
telah diketahui sebelumnya (foreseeable)
27/09/2017 23.48.12
ADVERSE EVENTS

SETIAP CEDERA YANG LEBIH


DISEBABKAN OLEH MANAJEMEN MEDIS
DARIPADA AKIBAT PENYAKITNYA

SEBAGIAN DIANTARANYA
PREVENTABLE, DISEBABKAN ERROR

SEBAGIAN DIANTARANYA
AKIBAT KELALAIAN MEDIS (BILA
MEMENUHI KRITERIA HUKUM)
MEDICAL ERRORS/Kesalahan
Medis
PENYEBAB PREVENTABLE ADVERSE EVENTS
KEGAGALAN MELAKSANAKAN SUATU
RENCANA TINDAKAN (error of
execution; lapses dan slips)
PENGGUNAAN RENCANA TINDAKAN
YG SALAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN
TERTENTU (error of planning; mistakes).

Di dalam kedokteran, semua error dianggap


serius karena dapat membahayakan pasien
MEDICAL ERRORS
Near Miss (Nyaris Cedera/NC)
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi karena
keberuntungan tindakan berbahaya yg dpt dicegah
ataupun ditagani sebelum menimbulkan efek.Cth
:Pemberian obat kontraindikasi tp tdk menimbulkan efek
pada Px, Pemberian lethal dosis namun digagalkan oleh
dokter lain yang mengerti dosis, atau pemberian antidotum
pada dosis lethal tsb
Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD)
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya
27/09/2017 23.48.12 diambil (omission), dan bukan karena
underlying disease atau kondisi pasien.
Adverse Event (Kejadian Tidak
Diharapkan/KTD)
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam :
Tahap diagnostic seperti kesalahan atau keterlambatan
diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,
menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai
atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau
observasi;
Tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur
pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan
obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan
asuhan yang tidak layak;
Tahap preventive seperti tidak memberikan terapi
provilaktik sertamonitor dan follow up yang tidak adekuat;
atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan
27/09/2017 23.48.12
berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.
Penyebab Suatu adverse events (hasil yang
tidak diharapkan)
Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri, tidak
berhubungan dengan tindakan medis yang dilakukan
dokter.
Hasil dari suatu risiko yang tak dapat dihindari, yaitu
risiko yang tak dapat diketahui sebelumnya
(unforeseeable); atau risiko yang meskipun telah
diketahui sebelumnya (foreseeable) tetapi tidak
dapat/tidak mungkin dihindari (unavoidable), karena
tindakan yang dilakukan adalah satu-satunya cara
terapi. Risiko tersebut harus diinformasikan terlebih
dahulu.
Hasil dari suatu kelalaian medik.
Hasil23.48.12
27/09/2017 dari suatu kesengajaan.
MEDICAL ERRORS
DILIHAT DARI KONTRIBUSINYA
LATENT ERRORS
CENDERUNG BERADA DI LUAR KENDALI
OPERATOR GARIS DEPAN; SEPERTI DESAIN
BURUK, INSTALASI TAK TEPAT, PEMELIHARAAN
BURUK, KESALAHAN KEPUTUSAN
MANAJEMEN, STRUKTUR ORGANISASI YG
BURUK
ACTIVE ERROR
KESALAHAN PADA TINGKAT OPERATOR GARIS
DEPAN
CONTOH

LATENT ERROR 1
PEMBOLEHAN DOKTER (DSp) BEKERJA DI
BANYAK RUMKIT
LATENT ERROR 2
TIDAK ADANYA SISTEM JAGA DSp YANG
TEGAS DI RUMKIT
PRECONDITIONS
TERDAPAT KEGAWATDARURATAN, DOKTER
TAK BISA HADIR ATAU SANGAT TERLAMBAT

KETIGA KEADAAN TERSEBUT (UNSAFE CONDITIONS)


MENDORONG TERJADINYA ACTIVE ERROR (UNSAFE ACTS)
CONTOH LAIN
LATENT ERROR 1
PROFESSIONALISME PERAWAT YG RENDAH
LATENT ERROR 2
TIDAK ADA S.O.P. RINCI DI RUANGAN
PRECONDITIONS
TERDAPAT KEGAWATAN YG TERSEMBUNYI
ACTIVE ERRORS
KEGAWATAN TIDAK TERPANTAU ATAU
TIDAK TERLAPORKAN
LACK OF SKILL
KOMPETENSI KURANG ATAU DI
LUAR KOMPETENSI / KEWENANGAN
SERING MENJADI PENYEBAB ERROR
ATAU KELALAIAN
SERING DIKAITKAN DENGAN
KOMPETENSI INSTITUSI
KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA
SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU
(LOCALITY RULE, LIMITED
RESOURCES)
TUNTUTAN DAPAT BERUPA
KELALAIAN
Jenis Malpraktek Medik
Malpraktek etik (ethical malpractice)
Malpraktek yuridis (yuridical malpractice)

27/09/2017 23.48.12
Malpraktek Etik
Tenaga kesehatan melakukan tindakan
yang bertentangan dengan etika
profesinya sebagai tenaga kesehatan.
Misalnya seorang bidan yang melakukan
tindakan yang bertentangan dengan etika
kebidanan. Etika kedokteran yang
dituangkan dalam KODEKI merupakan
seperangkat standar etis, prinsip, aturan
atau norma yang berlaku untuk seluruh
dokter
27/09/2017 23.48.12
Malpraktek Yuridis
Malpraktek perdata (civil malpractice),
Malpraktek pidana (criminal malpractice)
Malpraktek administratif (administrative
malpractice)

27/09/2017 23.48.12
Malpraktek Perdata (Civil
Malpractice)
Tidak terpenuhinya isi perjanjian (wanprestasi) didalam
transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan, atau
terjadinya perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige
daad), sehingga menimbulkan kerugian kepada pasien
Ukurannya adalah kelalaian yang bersifat ringan (culpa
levis) dan kelalaian berat (culpa lata)
Contoh seorang dokter yang melakukan operasi ternyata
meninggalkan sisa perban didalam tubuh si pasien.
Setelah diketahui bahwa ada perban yang tertinggal
kemudian dilakukan operasi kedua untuk mengambil
perban yang tertinggal tersebut

27/09/2017 23.48.12
Malpraktek pidana (criminal
malpractice)
Malpraktek pidana karena kesengajaan (intensional), misalnya pada
kasus aborsi tanpa insikasi medis, tidak melakukan pertolongan
pada kasus gawat padahal diketahui bahwa tidak ada orang lain
yang bisa menolong, serta memberikan surat keterangan yang tidak
benar.
Malpraktek pidana karena kecerobohan (recklessness), misalnya
melakukan tindakan yang tidak lege artis atau tidak sesuai dengan
standar profesi serta melakukan tindakan tanpa disertai persetujuan
tindakan medis
Malpraktek pidana karena kealpaan (negligence), misalnya terjadi
cacat atau kematian pada pasien sebagai akibat tindakan tenaga
kesehatan yang kurang hati-hati.

27/09/2017 23.48.12
Malpraktek administratif
(administrative malpractice)
Tenaga kesehatan melakukan
pelanggaran terhadap hukum administrasi
negara yang berlaku, misalnya
menjalankan praktek tanpa lisensi atau
izin praktek, melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan lisensi atau izinnya,
menjalankan praktek dengan izin yang
sudah kadaluarsa, dan menjalankan
praktek tanpa membuat catatan medik.
27/09/2017 23.48.12
Family assessment tools
Family genogram (Pohon keluarga)
Family life cycle (Siklus kehidupan
keluarga)
Family map (Peta keluarga)
Family life line (Garis kehidupan keluarga)
Family APGAR (Penilaian fungsi keluarga)
Family SCREEM (Penilaian sumber daya
keluarga)
27/09/2017 23.48.12
Family genogram (Pohon keluarga)
Grafik yang menunjukkan struktur/anatomi
keluarga termasuk penyakit

27/09/2017 23.48.12
Family life cycle (Siklus kehidupan
keluarga)
Tahapan perkembangan anggota keluarga

27/09/2017 23.48.12
Family map (Peta keluarga)
Menggambarkan hubungan, pola interaksi
apakah baik atau tidak

27/09/2017 23.48.12
Family life line (Garis kehidupan
keluarga)
Kronologis stress kehidupan/penyakit
Year Age Life Event
1955 0 Lahir
1974 19 Menikah dan muncul keluhan pusing berputar

1976 21 Melahirkan anak pertama

2009 54 Suami DM & muncul keluhan serta didiagnosa HT

2010 55 Suami stroke


2013 57 Anak ketiga meninggal krn Stroke

2014 59 Suami meninggal karena stroke

27/09/2017 23.48.12
Family APGAR (Penilaian
fungsi keluarga)
Menilai disfungsi keluarga
Kompone Indikator Hampir Kadang - Hampir
n tidak kadang selalu
pernah

Adaptatio Saya puas dengan keluarga saya


n karena masin g masing anggota
keluarga sudah menjalankan kewajiban
sesuai dengan seharusnya
Partnersh Saya puas dengan keluarga saya
ip karena dapat membantu memberikan
solusi terhadap permasalahan yang
saya hadapi
Growth Saya puas dengan kebebasan yang
diberikan keluarga saya untuk
mengembangkan kemampuan yang
saya miliki
Affection Saya puas dengan kehangatan dan
kasih sayang yang diberikan keluarga
saya
Resolve Saya puas dengan waktu yang
disediakan keluarga untuk menjalankan
27/09/2017 23.48.12
kebersamaan
Skor 0 1 2
Klasifikasi APGAR

8-10 : highly fubctional family (Fungsi


keluarga baik)
4-7 : Moderately dysfunctional
family (disfungsi keluarga sedang)
0-3 : Severely dysfungtional family
(disfungsi keluarga berat)

27/09/2017 23.48.12
Family SCREEM (Penilaian
sumber daya keluarga)
Penilaian kapasitas keluarga
Aspek Normal Patologi

Social Interaksi sosial dengan keluarga Interaksi sosial dengan keluarga dan
dan lingkungan baik lingkungan tidak baik
Cultural Pasien memahami penyakitnnya Pasien yakin kalau penyakit karena
bukan karena mistis guna guna

Religius Pasien beragama dan menjalankan


kewajiban agama
Economy Berpenghasilan cukup

Educatio Menyelesaikan pendidikan sampai


n jenjang tertinggi

Medical Punya asuransi

27/09/2017 23.48.12
REKAM MEDIS

64
Definisi
Rekam medis adalah kumpulan
keterangan tentang identitas, hasil
anamnesis, pemeriksaan dan catatan
tentang segala kegiatan pelayanan
kesehatan terhadap pasien dari
waktu ke waktu

65
Isi Rekam Medis
Rekam medis terbagi 2, yaitu:
Rekam Medis untuk pasien rawat jalan
Rekam Medis untuk pasien rawat inap
Rekan medis untuk rawat jalan memuat
informasi:
Identitas dan formulir perizinan
Riwayat penyakit (anamnesa)
Laporan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan
Diagnosa banding/sementara
Instruksi diagnostik dan terapeutik
66
Isi Rekam Medis
Rekam medis untuk rawat inap memuat
informasi:
Rekam medis rawat jalan
Persetujuan tindakan medik
Catatan konsultasi
Catatan perawat dan tenaga kesehatan
lainnya
Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan
Resume akhir dan evaluasi pengobatan

67
Kegunaan Rekam Medis
Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi , karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga mdis dan perawat
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan
yang harus diberikan kepada pasien
Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan , dalam rangka
usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan
Aspek Keuangan
Isi Rekam Medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran
pelayanan . Tanpa adanya bukti catatan tindakan /pelayanan, maka pembayaran tidak dapat
dipertanggungjawabkan
Aspek Penelitian
Berkas Rekam medis mempunyai nilai penelitian , karena isinya menyangkut data/informasi
yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian.
Aspek Pendidikan
Berkas Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan , karena isinya menyangkut data/informasi
tentang kronologis dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien
Aspek Dokumentasi
Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan

68
Kegunaan Rekam Medis
Melindungi kepentingan hukum bagi
pasien, rumah sakit, tenaga medis.
Sebagai dasar dalam perhitungan biaya
pembayaran pelayanan medik pasien
Sebagai sumber dokumentasi serta
sebagai bahan pertanggungjawaban dan
laporan.

69
Kepemilikan dan Kerahasiaan
Rekam Medis
Kepemilikan merupakan tanggung jawab
dari rumah sakit ataupun balai pengobatan
tempat pasien berobat
Kerahasiannya menjadi tanggung jawab
rumah sakit, dokter maupun tenaga medis
yang terlibat.

70
KODEKI

UU Praktik
Kedokteran

27/09/2017 23.48.12
Lama penyimpanan
Rekam Medis
Berpedoman kepada PERMENKES
tentang Rekam Medis tahun 1989 pasal 7:
lama penyimpanan Rekam Medis
sekurang kurangnya 5 tahun, terhitung
tanggal terakhir pasien berobat.
Lama penyimpanan RM berkaitan dengan
hal hal yang bersifat khusus dapat
ditetapkan sendiri.

72
KMK No. 29 Persetujuan Tindakan
Kedokteran

27/09/2017 23.48.12
27/09/2017 23.48.12
27/09/2017 23.48.12
27/09/2017 23.48.12
27/09/2017 23.48.12
Consent dapat diberikan :
Dinyatakan (expressed)
Dinyatakan secara lisan
Dinyatakan secara tertulis. Pernyataan tertulis
diperlukan apabila dibutuhkan bukti di
kemudian hari, umumnya pada tindakan yang
invasif atau yang beresiko mempengaruhi
kesehatan penderita secara bermakna.
Permenkes tentang persetujuan tindakan medis
menyatakan bahwa semua jenis tindakan
operatif harus memperoleh persetujuan tertulis.
Tidak dinyatakan (implied)

27/09/2017 23.48.12
Macam-macam Consent:
Expressed consent: pasien menunjukkan persetujuannya
secara lisan dan tertulis.
Implied consent: pasien menunjukkan persetujuan dari
tingkah lakunya misal mengangguk
Informed consent: persetujuan setelah diberikan
penjelasan mengenai tindakan, tujuan, dan efek samping.
Biasanya untuk tindakan medis tertentu dan umumnya
tertulis.
Presumed consent: dokter menganggap pasien memberi
persetujuan meskipun pasien tidak menunjukkan baik
secara expressed atau implied (pasien tidak menolak, jadi
dianggap menerima)
Mandatory consent: keadaan-keadaan yang mutlak dokter
tidak boleh melakukan apa-apa sebelum ada persetujuan.

27/09/2017 23.48.12
EUTHANASIA

80
Definisi
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu
eu, artinya baik tanpa penderitaan, dan
thanatos, artinya mati. Jadi euthanasia
artinya mati dengan baik tanpa penderitaan.
Euthanasia adalah dengan sengaja tidak
melakukan usaha untuk memperpanjang
hidup seseorang atau sengaja melakukan
sesuatu untuk memperpendek/mengakhiri
hidup seseorang
81
Jenis Euthanasia
Euthanasia bisa ditinjau dari beberapa sudut.
Dilihat dari cara dilaksanakannya, dapat
dibedakan atas:
Euthanasia pasif: perbuatan menghentikan atau
mencabut segala tindakan atau pengobatan yang
perlu untuk mempertahankan hidup seseorang
Euthanasia aktif: perbuatan yang dilakukan
secara medik melalui intervensi aktif oleh
seorang dokter dengan tujuan mengakhiri
hidupnya.
82
Jenis Euthanasia
Ditinjau dari permintaan, dibedakan atas:
Euthanasia voluntir (atas permintaan pasien /
sukarela): adalah euthanasia yang dilakukan
atas permintaan pasien secara sadar dan
diminta berulang ulang.
Euthanasia involuntir (tidak atas permintaan
pasien): euthanasia yang dilakukan kepada
pasien yang sudah tidak sadar, biasanya
keluarga pasien yang memintanya.

83
KODEKI 2004
Penjelasan Pasal 7d

27/09/2017 23.48.12
Euthanasia Manusia - Hukum
Euthanasia merupakan sesuatu yang
kontroversial.
Hukum KUHP yang berlaku di
Indonesia melarang keras tindakan
euthanasia.

85
EUTHANASIA di INDONESIA
Pada dasarnya masih dianggap tidak ada bedanya dengan pembunuhan yang
secara hukum dapat diancam pidana berdasarkan KUHPidana.
Pasal 344 : Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan yang
tegas dan sungguh sungguh dari orang lain itu sendiri dihukum dengan hukuman
penjara selama lamanya dua belas tahun. Ketentuan di atas dilakukan bila atas
permohonan pasien atau keluarganya (melakukan euthanasia aktif).
Namun bila dilakukan tanpa permintaan pasien (dikategorikan euthanasia pasif ),
ancamannya Pasal 338 dan 340 KUHPidana.
Pasal 338 : Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, karena
salah telah melakukan pembunuhan dihukum dengan hukuman penjara selama
lamanya lima belas tahun.
Pasal 340 : Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu
menghilangkan nyawa orang lain, karena salah telah melakukan pembunuhan
dengan direncanakan terlebih dahulu, dihukum dengan hukuman mah atau dengan
hukuman penjara seumur hidup atau dengan hukuman penjara sementara selama
lamanya dua puluh tahun.

27/09/2017 23.48.12
6 Tahap Duka
Shock
Denial (menyangkal)
Anger (marah)
Depression
Bargaining (menawar/nego)
Acceptance (menerima)

87
Contoh
MENYANGKAL
DENIAL I FEEL FINE NOT TO ME THIS CANT BE HAPPENING

MARAH
ANGER KENAPA SAYA?!

DEPRESI
DEPRESSION JIKA SEMBUH,! Apapun diberikan jika sembuh

TAWAR - MENAWAR
BARGAINING IM SO SAD! Pasien menyadari kondisinya sekarat
Cenderung menangis, tidak suka dijenguk

PENERIMAAN
ACCEPTANCE IM GOING TO BE OK!
27/09/2017 23.48.12
27/09/2017 23.48.12
BARRIER PADA KOMUNIKASI EFEKIF

SEMANTIC BARRIER KEGAGALAN MENGERTI ATAU BAHKAN SALAH


DALAM MENGARTIKAN PESAN DARI SENDER (UNCLARIFIED ASSUMPTIONS,
FAULTY TRANSLATION)
PSYCHOLOGICAL OR EMOTIONAL BARRIERS GANGGUAN KOMUNIKASI
KARENA GANGGUAN MENTAL, DISTRUST, GANGGUAN ATENSI
ORGANISATIONAL BARRIERS POSISI ORGANISASI, ATURAN BISA
MENUNDA/ MENGHAMBAT KOMUNIKASI
PERSONAL BARRIERS BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN PERSONAL
SENDER ATAUPUN PENERIMA
CONTOH PERSONAL BARRIERS: LACK OF CONFIDENCE IN
SUBORDINATES, FEAR OF CHALLENGE OF AUTHORITY

27/09/2017 23.48.12
MENDENGAR AKTIF
Melakukan refleksi isi (paraphrasing)
refleksi dari inti ucapan yang baru saja dikatakan oleh pasien
mengungkapkan kembali atau memberi masukan kepada pasien tentang inti dari
apa saja yang baru dikatakannya dengan cara memendekkan dan memperjelas
keterangan pasien klien

Melakukan refleksi perasaan


refleksi perasaan menyangkut emosi pasien, dan merupakan umpan balik inti
perasaan klien yang telah teramati oleh dokter.
Dengan mengamati dan mendengarkan, provider membayangkan bagaimana
perasaan si pasien itu sebenarnya. Lalu, provider mengatakan kepada pasien
apa yang mereka pikirkan mengenai perasaan tersebut

Merangkum
hampir sama dengan refleksi isi, namun berbeda.Perbedaannya adalah bahwa
merangkum dilakukan setelah pembicaraan dilakukan beberapa waktu lamanya
dan mencakup beberapa informasi yang disampaikan oleh klien.

27/09/2017 23.48.12
Contoh Refleksi
Isi/pikiran/content
Klien: Saya tidak tahu apa yang terjadi.
Hari ini saya merasa tidak enak
badan.
Konselor: Anda merasa tidak sehat dan
bingung karena hal tersebut?

27/09/2017 23.48.12
Kasus
Pasien: Sebenarnya saya ingin pakai pil KB,
tapi tetangga saya mengatakan bahwa kalau
minum pil saya akan jadi gemuk dan berjerawat,
padahal sekarangpun saya sudah gemuk begini,
bagaimana jadinya nanti!
Provider :
Refleksi Isi: Ibu mendengar berbagai
akibat buruk dari penggunaan pil.
Refleksi Perasaan: Ibu kuatir kalau
menggunakan pil akan memperoleh efek
samping yang tidak menyenangkan.
27/09/2017 23.48.12
Asumsi
"mendahului" sesuatu yang tidak diucapkan oleh
pasien
membuat kesimpulan tanpa bukti (tidak dapat
disimpulkan dari ungkapan verbal dan non-verbal)
dari hal yang disampaikan oleh pasien.
PROVIDER: Ibu, syarat operasi steril antara lain
harus ada ijin suami.
KLIEN: Wah, kalau saya mengatakan pada
suami saya, kemungkinan besar dia tidak akan
setuju kalau saya memilih steril.
PROVIDER: Wah, jadi ibu akan bohong kepada
suami.
27/09/2017 23.48.12
Evaluasi
bila dalam responnya provider meragukan
atau menaruh ketidakpercayaan terhadap
apa yang dikatakan oleh pasien
PROVIDER : Ibu, apakah ada
saudara kandung ibu yang pernah
mengalami gejala-gejala seperti penyakit ibu
ini?
KLIEN : Nggak ada tuh dok?
PROVIDER : Masak sih, masak
nggak ada yang sakit seperti ibu?.
27/09/2017 23.48.12
Refleksi Pengalaman
Refleksi pengalaman yaitu keterampilan konselor
untuk dapat memantulkan (merefleksikan)
pengalaman-pengalaman konseli sebagai hasil
pengamatan perilaku verbal dan non-verbal.
Konseli/Klien : Saya trauma dengan masa lalu
saya yang hampir tidak ada yang menyenangkan.
Konselor merefleksi dengan mengatakan: Adakah
yang Anda maksudkan adalah peristiwa-peristiwa
sedih yang Anda alami pada masa lalu?

27/09/2017 23.48.12
JENIS KEGUNAAN CONTOH
Pertanyaan-tertutup Untuk menanyakan riwayat "Berapa umur Ibu?"
kesehatan. Jwb Y/N

Pertanyaan-terbuka Untuk mempelajari perasaan, "Apa yang saudara


kepercayaan dan pengetahuan rasakan saat ini?"
klien. Jwb memakai alasan

Pertanyaan Untuk menanggapi pernyataan "Apa saudara bisa


mendalam klien menjelaskan lebih lanjut
diajukan bila jawaban pasien kepada saya mengapa
tidak jelas atau belum saudara berpikir bahwa
memenuhi kebutuhan kita kondom akan membuat
akan informasi tersebut. pria impoten?"

27/09/2017 23.48.12
27/09/2017 23.48.12

Anda mungkin juga menyukai