20-1 Pemeriksaan Penunjang & Diagnosis Banding Dermatitis Kontak Iritan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DERMATITIS KONTAK IRITAN


PEMERIKSAAN PENUNJANG DERMATITIS
KONTAK IRITAN PENDAHULUAN
DKI akut lebih mudah diketahui karena
munculnya lebih cepat sehingga penderita pada
umumnya masih ingat apa yang menjadi
penyebabnya
Sebaliknya, DKI kronis timbulnya lambat serta
mempunyai gambaran klinis yang luas sehingga
ada kalanya sulit dibedakan dengan Dermatitis
Kontak Alergi (DKA)
Untuk ini, diperlukan uji tempel dengan bahan
yang dicurigai
UJI TEMPEL
Tempat: biasanya di punggung
Bahan: Antigen
Standar buatan pabrik (Finn Chamber System Kit dan
T.R.U.E
Bukan standar (bahan kimia murni dan bahan campuran)
UJI TEMPEL
Hal hal yang perlu diperhatikan:
Dermatitis sudah harus tenang (sembuh)
Tes dilakukan sekurang kurangnya satu minggu
setelah pemakaian kortikosteroid sistemik dihentikan
Uji tempel dibuka setelah dua hari kemudian dibaca;
pembacaan kedua dilakukan pada hari ke 3 sampai
hari ke 7
Penderita dilarang melakukan aktivitas yang
menyebabkan uji tempel menjadi longgar
Uji tempel menggunakan bahan standar jangan
dilakukan terhadap penderita yang mempunyai
riwayat tipe urtikaria dadakan
HASIL UJI TEMPEL
1 Reaksi lemah (nonvesikuler) Eritema, infiltrat, papul (+)
2 Reaksi kuat Edema atau vesikel (++)
3 Reaksi sangat kuat (ekstrim) Bula atau ulkus (+++)
4 Meragukan Makula eritematosa (?)
5 Iritasi Seperti terbakar, pustul, atau purpura
(IR)
6 Reaksi negatif (-)
7 Excited skin Positif palsu
8 Tidak dites (NT=not tested)
DIAGNOSIS BANDING
DERMATITIS KONTAK IRITAN
DIAGNOSIS BANDING DERMATITIS
KONTAK
DIAGNOSIS BANDING DERMATITIS
KONTAK IRITAN
Dermatologic Manifestations of Renal Disease
Drug Eruptions
Erysipelas
Erythema Infectiosum
Id Reaction (Autoeczematization)
Lichen Simplex Chronicus
Pediatric Atopic Dermatitis
Perioral Dermatitis
Phytophotodermatitis
Scabies
Seborrheic Dermatitis

http://emedicine.medscape.com/article/1049353-differential
DERMATITIS KONTAK IRITAN &
DERMATITIS KONTAK ALERGI
Dermatitis
Kontak

Iritan Alergi

Keduanya dapat bersifat akut maupun kronis


Dermatitis iritan merupakan peradangan kulit
nonimunologik, jadi kerusakan langsung tanpa didahului
proses sensitisasi
Dermatitis kontak alergi terjadi pada seseorang yang telah
mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen
PERBEDAAN DKI DAN DKA PADA HASIL
UJI TEMPEL
Pada pembacaan kedua (72 atau 96 jam
setelah aplikasi):
Respon alergi biasanya menjadi lebih jelas
berawal dari +/- ke +/++/+++ (reaksi tipe
crescendo)
Sedangkan respon iritan cenderung menurun
(reaksi tipe decrescendo)
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam.
2010. Jakarta: Badan Penerbit FK UI
Website
http://emedicine.medscape.com/article/1049353-
differential
https://ainotes.wikispaces.com/file/view/ACD_vs_
ICD.png/206800144/469x499/ACD_vs_ICD.png

Anda mungkin juga menyukai