Cabg 9
Cabg 9
Cabg 9
PEMBEDAHAN JANTUNG
Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
KELOMPOK 9
DIYAH DWI L
EKA WULAN N
NABELLA AYU J F
Definisi Coronary Artery Bypass Graft
(CABG)
Coronary Artery Bypass Grafting adalah operasi pintas koroner yang dilakukan
untuk membuat saluran baru melewati bagian arteri koroner yang mengalami
penyempitan atau penyumbatan (Medical Surgical Nursing vol 1, 2000).
Coronary Artery Bypass Grafting atau Operasi CABG adalah teknik yang
menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh yang lain untuk memintas
(melakukan bypass) arteri yang menghalangi pemasokan darah ke jantung.
Tipe Pembedahan Jantung
a) Persiapan perawat
Menyiapkan klien secara mental siap menjalani operasi, menghilangkan
kegelisahan menghadapi operasi
Persiapan medical
Semua obat-obatan antikoagulan harus dihentikan 1 minggu sebelum operasi
(minimal 3 hari sebelum operasi).
Mencari infeksi fokal
Lakukan fisioterapi dada
b) Persiapan pasien
Informed concent.
Obat-obatan pra operasi.
Pemeriksaan laboratorium lengkap.
Persiapan darah 6 10 bag sesuai golongan darah pasien.
Puasa malam.
Cukur area pembedahan.
Lepaskan perhiasan, kontak lensa, mata palsu, gigi palsu.
Cek benda benda asing dalam mulut.
Prosedur Operasi
a) Persiapan Instrumen
Bahan habis pakai.
Alat penunjang kamar operasi.
Linen set.
Instrument dasar.
1) Kelompok Tajam (Sharps)
Pisau bedah/pisturi (No. 11, 12, 15)
Gunting jaringan kasar (mayo)
Gunting jaringan halus (metzenbaum)
Gunting operating dan gunting benang
2) Kelompok Penjepit (Klem)
Towel forsep (duk klem)
Hemostatic forsep lurus dan bengkok
Kocher
Klem jaringan halus (babcock)
Klem halus ( alis )
1. Perawatan di ICU
a) Monitoring Hemodinamik
b) Pemantauan EKG
c) Sistem Pernafasan
d) Pemeriksaan Sistem neurologis
e) Pemeriksaan Sistem ginjal
f) Pemerikasaan Gula darah, Laboratorium, Drain, Foto toraks dan Fisioterapi
2. Perawatan setelah di ICU / di Ruangan
Setelah klien keluar dari ICU maka pemantauan terhadap fungsi semua organ terus
dilanjutkan. Biasanya pindah dari ICU adalah pada hari ke dua pasca bedah.
Hari ke 3 : lihat keadaan dan diperiksa antara lain Elektrolit thrombosis, Ureum,
Gula darah, Thoraks foto, EKG 12 lead.
Hari ke 4 : Lihat keadaan, pemeriksaan atas indikasi.
Hari ke 5 : Hematologi, LFT, Ureum dan bila perlu elektrolit, foto thoraks tegak.
Hari ke 6 - 10 : Pemerikasaan atas indikasi, misalnya thrombosis.
Obat - obatan
Perawatan luka
Fisioterapi
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Perioperatif CABG
3. Intervensi Keperawatan
Mengurangi Ketakutan
Penyuluhan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah.
Pemantauan dan Penatalaksanaan Komplikasi Potensial
b. Penatalaksanaan Intra Operatif
Pasien dipersiapkan untuk pemantauan berkesinambungan: elektroda, kateter
indwelling, dan probe dipasang sebelum prosedur untuk memudahkan pengkajian
status pasien dan perubahan terapi bila diperlukan. Pipa intravena harus dipasang bila
diperlukan pemberian cairan, obat, dan komponen darah.
Selain itu pasien akan diintubasi dan dihubungkan dengan ventilasi mekanis.
Sebelum insisi dada ditutup, dipasang tabung dada untuk pengeluaran udara dan
drainase pada mediastinum dan toraks.
c. Penatalaksanaan Post Operatif
1. Pengkajian
Parameter yang dikaji adalah sebagai berikut;
Status Neurologis
Status Jantung
Status Respirasi
Status Pembuluh Darah Perifer
Fungsi Ginjal
Status Cairan dan Elektrolit
Nyeri
2. Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan
preload/afterload/kontraktilitas/frekuensi jantung..
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidaksesuaian ventilasi/perfusi atau pirau
intrapulmonal.
Risiko kekurangan volume cairan dan keseimbangan elektrolit berhubungan dengan
berkurangan volume darah yang beredar
Risiko gangguan persepsi-penginderaan berhubungan dengan penginderaan yang
berlebihan (suasana ruangan asuhan kritis, pengalaman pembedahan)
Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan sekunder akibat sternotomi atau insisi
tungkai.
Risiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan stasis vena, embolisasi, penyakit
aterosklerosis yang mendasarinya, efek vasopresor, atau rnasalah pembekuan darah.
Risiko perubahan perfusi ginjal berhubungan dengan penurunan curah jantung, hemolisis,
atau terapi obat vasopressor
Risiko hipertermia berhubungan dengan infeksi atau sindrom pasca perikardiotomi
Kurang pengetahuan mengenai aktivitas perawatan diri
3. Intervensi Keperawatan
Menjaga Curah Jantung
Promosi Pertukaran Gas yang Memadai.
Menjaga Keseimbangan Cairan dan Elektrolit.
Menurunkan Gejala Penginderaan yang Berlebihan
Pengurangan Nyeri
Meningkatkan Istirahat.
Menjaga Perfusi Jaringan yang Adekuat
Menjaga Kecukupan Perfusi Ginjal
Menjaga Suhu Tubuh Tetap Normal.
4. Evaluasi
Hasil yang Diharapkan
Tercapainya curah jantung yang adekuat
Terpeliharanya pertukaran gas yang adekuat
Terpeliharanva keseimbangan cairan dan elekirolit
Hilangnya gejala penginderaan yang berlebihan, kembali terorientasi terhadap orang.
tempat dan waktu
Hilangnya nyeri
Terpeliharanya perfusi jaringan yang adekuat
Tercapainya istirahat yang adekuat
Terpeliharanya perfusi ginjal yang adekuat
Terpeliharanya suhu tubuh normal
Mampu melakukan aktivitas perawatan diri