Ppt. EPISKLERITIS
Ppt. EPISKLERITIS
Ppt. EPISKLERITIS
Darmania ELETHA
PEMBIMBING :
dr.kahermasari, SP.M
Pendahuluan
Definisi :
Peradangan yang mengenai
episklera-lapisan tipis jaringan
ikat vaskular yang terletak
antara konjungtiva dan
permukaan yang menutupi
sklera
ETIOLOGI
Kemerahan
Mata terasa kering
Iritasi ringan atau rasa tidak nyaman, berpasir dan
mengganjal, dengan konjungtiva yang kemotik.
Gambaran khusus, yaitu berupa benjolan setempat
dengan batas tegas dan bewarna ungu dibawah
konjungtiva
KLASIFIKASI EPISKLERITIS
Skleritis
Gejala :
mata merah,
namun nyeri dirasakan berat, konstan, tumpul dan membuat pasien
terbangun dimalam hari
pemeriksaan dengan pemberian fenilefrin 2.5% yang memberikan
kesan putih blanched karena menimbulkan kontriksi pleksus
vaskular episklera superfisial dan konjungtiva. Pada skleritis
pembuluh darah tidak memutih blanched setelah pemberian
phenylephrine 2,5%
DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivitis
Adanya keterlibatan konjungtiva dan palpebral.
Pada konjungtivitis ditandai dengan adanya secret
dan tampak adanya folikel atau papil pada
konjungtiva tarsal inferior
TATA LAKSANA
Nama : Tn. PS
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Protestan
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk :12 Mei 2017
Anamnesis
Keluhan utama
Status generalisata
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : komposmentis
Tanda vital :
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 170/120 mmhg
Pernafasan : 18 kali/menit
Nadi : 84 kali/menit
Suhu : tidak dilakukan
Status oftalmologi
Okuli Dekstra Okuli Sinistra
Visus 6/18 F1 6/18
Bulbus Okuli Gerak bola mata Gerak bola mata
Enoftalmus (-) Enoftalmus (-)
Eksoftalmus (-) Eksoftalmus (-)
Strabismus (-) Strabismus (-)
TIO Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dengan Menggunakan Slit Lamp
Palpepra Palpebra superior Palpebra superior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edema (-) Edema (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)
Palpebra inferior Palpebra inferior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edema (-) Edema (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)
Konjungtiva Tarsalis Superior Hiperemis (-) Hiperemis(-)
Telangiektasis (-) Telangiektasis (-)
Hipertropi papiler (-) Hipertropi papiler (-)
Hipertropi folikuler (-) Hipertropi folikuler (-)
Hordeolum (-) Hordeolum (-)
Chalazion (-) Chalazion (-)
Pseudomembran (-) Pseudomembran (-)
Episkleritis
Skleritis
Konjungtivitis
Diagnosis kerja
Episkleritis nodular OS
Penatalaksanaa
Ott. Tobroson 1 tetes/2 jam
Metyl prednisolon 3x4 mg
Optimax 2x1
Pembahasan
Teori Kasus
Pada injeksi episklera apabila Pada kasus ini sesuai dengan teori
konjungtiva digerakkan dari luar ketika palpebra inferior digerakkan
pada palpebra infeor, pembuluh dari luar dengan bantuan alat
darah tidak bergerak maka dicurigai penunjang slit lamp pembuluh darah
injeksi episklera tersebut tidak beregerak
Teori Kasus
Lanjutan
Untuk mendeteksi keterlibatan Namun pada kasus tidak dilakukan
sklera dalam dan membedakannya
dengan episkleritis, konjungtivitis,
dan injeksi siliar, pemeriksaan
dengan pemberian fenilefrin 2.5%
yang memberikan kesan putih
blanched karena menimbulkan
kontriksi pleksus vaskular episklera
superfisial dan konjungtiva. Pada
skleritis pembuluh darah tidak
memutih blanched setelah
pemberian phenylephrine 2,5%
Episkleritis dibedakan menjadi Pada kasus ditemukan adanya tanda-
episkleritis difus yaitu terdapat tanda nodular seperti adanya nodul
kongesti vaskular pada permukaan atau penonjolan pada permukaan
episklera tanpa disertai adanya episklera, maka lebih spesifik dapat
nodul dan nodular adalah didiagnosis sebagai episkleritis
penonjolan atau benjolan pada nodular okuli sinistra
permukaan episklera yang imflamasi
Kesimpulan