Kons - Sehat Sakit

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

Falsafah dan paradigma

keperawatan
Falsafah
• Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang
menjadi pedoman dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
baik untuk individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
• Pekerjaan luhur dan manusiawi
• Berdasarkan kemanusiaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan

Falsafah dan Paradigma Keperawatan 2


Falsafah
• Harus terjangkau dan dapat diterima semua
orang.
• Upaya promotif dan preventif merupakan
upaya pokok
• Sebagai provider dan masyarakat sebagai
consumer pelayanan kesehatan
• Pengembangan tenaga kesehatan
masyarakat secara berkesinambungan..
• Individu dalam suatu masyarakat ikut
bertanggung jawab atas kesehatan.
Falsafah dan Paradigma Keperawatan 3
Paradigma keperawatan
1. Poerwanto P (1997), perangkat bantuan yang
memiliki nilai tinggi dan cara pandang dasar yang
khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan mengenai
fenomena kehidupan
2. Gaffar (1997),Paradigma adalah suatu cara
dalam mempersepsikan atau memandang
sesuatu.
3. La Ode Jumadi (1999), cara melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma memiliki fungsi
• Menyikapi dan menyelesaikan berbagai
persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan sebagai aspek pendidikan dan
pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi
profesi.
• Membantu individu dan masyarakat untuk
memahami dunia keperawatan kita dan
membantu kita untuk memahami setiap
fenomena yang terjadi disekitar kita.
Komponen Paradigma
Keperawatan
manusia

KESEHATAN KEPERAWATAN

LINGKUNGAN/MASY

Falsafah dan Paradigma Keperawatan 6


Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk :
bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang
utuh dan unik,
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek
jasmani dan rohani dan unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Falsafah dan Paradigma Keperawatan 7


Manusia sebagai makhluk holistic

– Bio – Bios = Hidup, mempunyai kebutuhan


untuk mempertahankan hidupnya, tidak lepas
dari hukum alam
– Psiko – psicha, mempunyai struktur
kepribadian, mempunyai daya pikir,
kecerdasan, mempunyai kebutuhan psikologis,
berkembang
– Spiritual, mempunyai keyakinan / mengakui
adanya tuhan, memiliki pandangan hidup,.
– Kultural, mempunyai nilai budaya
Manusia sebagai system
• sistem terbuka , manusia dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungannya
• sistem adaptif manusia akan merespon
terhadap perubahan lingkungannya dan akan
menunjukan respon yang adaptif maupun
respon maladaptif
• sarana pelayanan atau askep dan praktek
keperawatan.
lanjut
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa
berinteraksi secara tetap dengan lingkungan
eksternalnya serta senantiasa berusaha
selalu menyeimbangkan keadaan internalnya
(homeoatatis), (Kozier, 2000)
Keperawatan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat
terhadap individu, keluarga , kelompok dan
masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif dengan
menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

Falsafah dan Paradigma Keperawatan 11


lanjut
bantuan yang diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan atau mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangya
kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-
hari secara mandiri
Lingkungan
• Berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status
kesehatan manusia.
• Untuk memahami hubungan lingkungan
dengan kesehatan masyarakat (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat
digunakan model segitiga agen-hospes-
lingkungan yang dikemukakan oleh
Leavelll,(1965),

Falsafah dan Paradigma Keperawatan 13


Segitiga agen-hospes-lingkungan yang
(Leavelll,1965)

AGENT/PENYEBAB

LINGKUNGAN HOSPES/MANUSIA

Falsafah dan Paradigma Keperawatan 14


KONSEP SEHAT - SAKIT
Sehat adalah kemampuan optimal
individu unt menjalankan peran dan
tgsnya secara efektif ( Parson)

• UUK RI no 23 th 1992, sehat adalah


keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosia yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
• WHO : Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental,
sosial serta bukan saja keadaan terhindar dari sakit
maupun kecacatan
lanjut
Menurut Perkins, Sehat adalah suatu keadaan
keseimbangan yang dinamis antara bentuk
tubuh dan fungsinya yang dapat
mengadakan penyesuaikan sehingga tubuh
dapat mengatasi gangguan dari luar
sehat-sakit terjadi akibat
• Produksi interaksi seseorang dengan
lingkungannya
• Sebagai manifestasi keberhasilan atau kegagalan
seseorang dalam mengadaptasi diri dengan
lingkungannya.
• Gangguan kesehatan disebabkan terjadinya
ketidakseimbangan antar faktor-faktor:Penyebab
penyakit (agent), Tuan rumah (host) – keadaan
individu manusia, Lingkungan
KONTINUM SEHAT SAKIT

• Mt Skt rgn sht di ats rt2 drjt sht plng tg


Skt serius sht rt-2 sht optimal
( Ellis/Nowlis-Nursing a human need approach)
Rentang sehat-sakit
Faktor yang mempengaruhi status
Kesehatan
HL Bloom:
 Keturunan
 Perilaku
 Pelayanan kesehatan
 Lingkungan
Faktor-faktor Yang mempengaruhi
status kesh

Lingkungan/45 %

Keturunan Status Ksh Perilaku/30 %

Layanan Ksh
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI SEHAT
1. Status Perkembangan
2. Sosial dan Kultural
Masing-masing budaya mempunyai pengertian
tentang sehat
3. Pengalaman
Beberapa org mungkin beranggapan
nyeri/disfungsi normal biasa
dialami/pernah dialami
4. Harapan
Orang berharap bahwa fungsi optimum fisik &
psikologis setiap waktu
KEYAKINAN DAN PERILAKU
SEHAT
• KEYAKINAN SEHAT :
Konsep-konsep tentang sehat yang diyakini
individu
• PERILAKU SEHAT :
Suatu tindakan seseorang untuk mengerti
kondisi kesehatnnya, menjaga kondisi
kesehatan yang optimal, mencapai potensi
fisik dan mental, keinginan untuk mencegah
sakit/penyakit, deteksi dini terhadap
penyakit
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEYAKINAN
& PERILAKU SEHAT
Becker memasukkan 3 komponen dlm keyakinan
sehat :
a. Persepsi Induvidu
b. Faktor Modifikasi
c. variabel yang mempengaruhi tindakan
A. Persepsi individu

1. Pentingnya sehat bagi seseorang.


Perilakunya memperlihatkan bahwa sehat
merupakan sesuatu yang bernilai.
2. Kontrol
Orang yang selalu kontrol dengan
kondisi sehatnya biasanya selalu
melaksanakan usaha pencegahan.
3. Ancaman
Seseorang akan memodifikasi
perilakunya bila disekitarnya banyak
orang terserang penyakit
4. Kerentanan
Seseorang akan merasakan adanya
suatu resiko apabila dalam riwayat
keluarganya terdapat
penyakit tertentu.
5. Keseriusan/kegawatan
6. Manfaat tindakan preventive
B. FAKTOR MODIFIKASI
Faktor yang mengubah persepsi individu :
1. Demografi (usia, jenis kelamin, ras)
2. Hubungan interpersonaL
Menirukan kebiasaan baik orang lain
Berhubungan dengan health
profesional untuk mendapatkan info
3. Situasi (termasuk budaya)
C. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN
- Biaya, kesusahan, hal yang tidak
menyenangkan & perubahan gaya hidup
berpengaruh dalam pengambilan keputusan
dan berperilaku.
- Peran perawat dalam fase pengambilan
keputusan :
Memonitor kesehatan klien, memberi petunjuk
untuk melakukan antisipasi, info kesehatan
- Peran perawat selama berperilaku mengurangi
barier untuk bertindak.
SAKIT
PERKINS
Suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga menimbulkan
gangguan aktifitas jasmani, rohani dan
sosial.

Parson : ketidakseimbangan fungsi norma tbh mns


TINGKATAN SAKIT
 A.DENIAL
- Ketidakpercayaan
- Ketidaktahuan
- Sudah mengetahui & mengancam dirinya
 B. IRRITABEL
- Individu belum dpt
menerima peny-nya
- diarahkan kedirinya & timbul rasa
penyesalan
lanjut
C. BARGAINING
Menyanggupi akan lebih baik
D. DEPRESI
- ketergantungan
- putus asa
E. ACCEPTANCE
-Sadar menerima peny dideritanya
- Belajar beradaptasi sesuaikeadaannya
TAHAP-TAHAP SAKIT ( SUCHMAN)

1.Tahap mengalami gejala


a. Individu percaya bahwa ada kelainan
dalam tubuhnya
b. Konsultasi dengan orang dekat untuk
mengekspresi gejala & perasaan pd
saat ini individu kadang mencoba
pengobatan dirumah
2. Tahap asumsi terhadap peran sakit :
penerimaan terhadap sakit
- Individu mencari kepastian
- Mencari pertolongan dari profesi
kesehatan
- Individu menemukan gejala telah
berubah & merasa lebih baik.
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
- Individu meminta nasehat dari
profesi kesehatan atas inisiatif sendiri
- Jika tidak ada gejala biasanya
individu mempersepsikan dirinya sembuh.
Jika ada gejala maka ia akan kembali ke
profesi kesehatan
4.Tahap ketergantungan
- Validasi sakit Ketergantungan
berbeda sesuai kebutuhannya
5. Tahap penyembuhan/pemulihan
Individu melepaskan peran sakit dan
kembali pada peran dan fungsi
sebelum sakit dan ada kesiapan
untuk fungsi sosial
SICK ROLE THEORY
1. Pembebasan dari tanggung jawab
2. Bebas dari tugas dan peran sosial
3. Berusaha mencapai kesembuhan
4. Bertanggungjawab untuk mencari dan
bekerja sama dengan tenaga-tenaga
tehnis yang kompeten
RESPON UMUM TERHADAP
SAKIT
1. Ketergantungan
2. Rasa bersalah
3. Kecemasan
4. Ketakutan
5. Regresi
6. Mengarah pada diri.
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MENIMBULKAN STRESS DI RS
1. Privasi terganggu
2. Lingkungan yang asing
3. Ketergantungan,pasrah atas tindakan
4. Berpisah dengan pasangan atau
keluarga
5. Biaya
6. Kurangnya informasi
Ancaman terhadap kesehatan jiwa pasien sakit
dan dirawat di rumah sakit :

A. Ancaman terhadap perubahan fisik


B. Ancaman terhadap hubungan dengan
orang lain
C. Ancaman terhadap aktualisasi diri
Perubahan secara fisikal akbt
hospitalisasi

1. Perubahan fisik meliputi segi estetika


dan fungsi dari tubuh.
Kecacatan bagian luar mengandung unsur
estetika akan menimbulkan stress
terhadap penampilan diri dan percaya
diri.
2. Perubahan dalam kemampuan
fungsional.
Perubahan bentuk akan merubah fungsi
tubuh dalam melakukan kegiatan
sehari- hari yang memerlukan latihan-
latihan atau penggunaan alat bantu.
3. Kehilangan hal-hal yang bersifat pribadi
Adanya pemeriksaan-pemeriksaan yang
cermat oleh tim kesehatan menyebabkan
hal yang bersifat pribadi harus
disampaikan pasien.
4.Kehilangan kontrol
Pasien tidak bisa mengontrol dirinya karena
ketidaktahuannya sehubungan dengan penyakitnya,
peraturan RS sehingga menimbulkan kecemasan
yang tinggi.
5. Perilaku tidak menentu
Biasanya pasien bingung apa yang harus dilakukan
dengan lingkungan baru dan asing.
6. Kuatir terhadap biaya yang harus dikeluarkan
Dirawatnya pasien dirumah sakit berarti harus
menambah biaya kehidupan sehari-hari.
7. Konflik sehubungan dengan tugas
perkembangan
Dengan dirawat di RS pasien menjadi
terganggu dalam tugas
perkembangannya.
B. Ancaman terhadap hubungan
dengan orang lain
1. Terpisah dari orang yang berarti bagi
pasien
2. Perubahan peranan dalam keluarga
C. Ancaman terhadap aktualisasi diri
Pada saat pasien pada proses
penyembuhan, pasien dapat
melakukan kegiatan-kegiatan sendiri,
dan jika tidak diisi dengan kegiatan
yang menyenangkan, akan
menimbulkan kebosanan.
Diskusikan, perubahan apa akibat
hospitalisasi
• Tn. M dirawat di bangsal Bougenvil dengan
pembengkakan kaki dan jantung sering
berdebar-debar, pasien juga punya riwayat
penyakit Dm, saat perawat A akan melakukan
pengkajian untuk mengetahui apa yang
dirasakan pasien, dia menolak dan marah
tidak mau ditanya tentang penyakitnya, dia
akan mau menyampaikan sakitnya pada
dokter saja
Kasus 2
• Tn. N dirawat di bangsal G dengan keluhan
perut melilit, kaki sakit, sulit berkemih,
mengantuk,setelah 1 jam dilakukan
pengkajian pasien mengeluh sulit tidur, minta
pulang, perut kembung, saat dilakukan
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan pada
perut maupun kaki pasien

Anda mungkin juga menyukai