Aerosol
Aerosol
Aerosol
Penyangga: Penyaji:
Olivia 9036 Serly 9037
Yulianata 9030 Ricky. A 9044
Ribka 9053 Martha 9045
Hendra 9062 Santi 9055
Yonas 9087 Deviani 9066
Friany
Review…
Evaluasi Biofarmasetik Sediaan Aerosol
Perjalanan Aerosol dalam Tubuh
Zat aktif yang dihirup bergerak menuju tempat
aksi (bersama udara yang dihirup) beraksi
selama ada kontak dan dengan dosis yang
umumnya sangat kecil.
Penelitian aerosol terdiri atas 2 jenis, yaitu tentang
perjalanan partikel-partikel dari alat generator
sampai tempat fiksasi di dalam saluran nafas dan
transfer zat aktif yang terkandung dalam partikel
aerosol sejak dari tempat depo sampai dikeluarkan
dari tubuh.
Review…
Syarat: zat aktif dapat terserap dan terlarut serta terdifusi secara cepat
melintasi selaput mukosa
Lanjutan...
Sulfur Histamina
anhidrida
Diserap perlahan
pada mukosa
Nikotina
atas & diserap Epinefrina
cepat pada
Amoniak bagian mukosa
yang luka
Keuntungan:
Permukaan alveoli yang luas dan dekat dengan
jaringan yang penuh kapilerpenyerapannya cepat.
Kerugian:
Sulit menentukan koefisien permeabilitas zat
aktifkarena luas total permukaan saluran napas
tidak diketahui dengan pasti
Jumlah total aliran alveoli dan koefisien permeabilitas
zat aktif selalu berubah-ubah.
Bahan dan mekanisme perlintasan dinding
alveoli:
1. Gas bius dan gas pernapasan melintasi sawar alveoli dengan cepat
2. Air dapat melintasi dinding alveoli dengan cepat dan dalam jumlah
besar, sedangkan ion-ion dan molekul kecil diserap lebih lambat
3. Larutan fisiologi NaCl diserap perlahan
4. Membran alveoli agak permeabel terhadap senyawa yang terlarut
5. Penyerapan amida, alkil amina (BM besar)> penyerapan senyawa BM
rendah
6. Laju,tipe penyerapan protein kurang diketahui, namun albumin,
globulin diserap dengan baik
7. Vaksin aerosol para-influensa tipe 2 lebih efektif dibandingkan
pemberian sub-kutan
8. Antibiotik aerosol dapat digunakan untuk tujuan sistemik dan
setempat (penisilin), kanamisin sedikit diserap
Faktor perlintasan zat aktif
1. Keadaan tetesan bahan yang terlarut
a. Komponen senyawa:
- Berupa ion atau molekul
- Penembusan sekat yang spesifik
- Jalur transport (transport aktif atau sederhana)
b. Bahan yang dihirup
- Harus dapat terikat pada komponen surfaktan alveoli
dengan waktu tinggal yang rendah di alveoli
2. Partikel terlarut
- Menimbulkan masalah rusaknya integritas penyelimutan
alveoli oleh pelepasan protease makrofagsehingga transfer
sekat dianggap sebagai partikel terlarut akibat aksi surfaktan
dan perlintasan epitel alveolar (tampak pada fenomena
pinositosis)
3. Partikel tidak terlarut
Kerusakan alveoli
Ringkasan proses pertukaran transmukosal-cairan
Partikel intra-alveolar
Bagian yang
Bagian ionik Bagian yang tidak larut
terhidrolisa
Aerosol
murni menyebabkan aksi
setempat dan aksi
Aerosol monodispersi sistemik pada tubuh
ukuran partikelnya Aerosol polidispersi
mikrometer, memberikan suatu
memberikan aksi pada manifestasi kardiovaskuler
yang nyata dengan intensitas
permukaan paru lebih sebanding dengan volume
dalam yang dihirup dengan jumlah
bahan yang diserap oleh
mukosa saluran nafas
Aerosol yang memberikan efek setempat sangat
dipengaruhi oleh ukuran partikel ukuran partikel
harus dapat melewati dinding alveoli perlu
dilakukan studi ketersediaan hayati
Membandingkan
berbagai formulasi yang
berbeda untuk memilih
formula mana yang lebih Formula yang memiliki efek
aktif secara setempat lebih lama, lebih spesifik,
lebih cepat
Parameter zat aktif yang dipilih :
• Stabilitas fisiko-kimia dan terapetik dari partikel
aerosol yang halus
SUBYEK
HEWAN
Hati-hati dalam menyimpulkan dan menghubungkannya
dengan manusia ada perbedaan anatomi walaupun ada
persamaan kurva depo
Apabila menggunakan manusia sebagai subyek
percobaan, maka harus diuji dulu keadaan subyek
percobaan tersebut, banyak masalah timbul pada
penelitian yang berkaitan dengan aktivitas setempat/
sistemik zat aktif pada sediaan aerosol yang akan
berpengaruh pada protokol
SUBYEK
MANUSIA
Keterangan :
C = P/V
C = Konsentrasi per menit dalam
vol.udara
V = Debit udara
P = Volume larutan pendispersi
kadar obat
konsentrasi dalam darah
aerosol
penahanan
lama
depo pada saluran pembersihan
kontak
nafas
volume
pernapasan respon
farmakologi
TASK GROUP dan LUNG DYNAMICS.
Partikel aerosol yang tertimbun merupakan fungsi
dari diameter aerodinamik dari biit rerata (DMM)*
Kompartemen naso
pharynx.
Larutan
Air suling Air mineral
isotonik
Beberapa
Alkohol Propilenglikol minyak atsiri
alam
Seringkali ditambahkan
antioksidan dan juga antiseptik/
pengawet
Hialuronidase
meningkatkan
penyerapan
Surfaktan
novocain
PG
PG
gliserin
trietilenglikol
adalah bahan obat padatan atau serbuk yang
diformulasikan dalam bentuk aerosol. Serbuk
harus dijaga kelembabannya dengan
penambahan bahan pengisi yang sekaligus
sebagai bahan pengencer
Pembuatan
aerosol tidak
larut ada dua Larutan padat ZA dalam
metode yaitu: CloroFluoroHidrocarbon
yang disebarkan dengan
pemercik khusus
Jenis gas
Tetapan Tekanan dan
pendorong(gas
dielektrik gas jumlah gas Viskositas
padat N2, gas cair
pendorong pendorong
CHCIF)
Berat jenis
Tegangan pelarut yang Keadaan ZA
sediaan yang
permukaan digunakan dalam campuran
disemprotkan
Bahan tambahan
Ukuran partikel
Derajat hidratasi dalam sediaan
ZA (suspensi 25- Surfaktan
kristal ZA (Pelincir,
75 mikrometer)
antikoagulan, dll)
Lama pemakaian
(perubahan dosis
perlu
diperhatikan)
Dosis pada sediaan aerosol dapat ditentukan melalui
berapa banyak larutan/suspensi/emulsi/serbuk yang
dipancarkan saat penekanan katup pembagi.
- khloramfenikol Oksitetrasiklina
3. Bronkodilator
Isoprenalina, orsiprenalina, salbutamol,
a. Simpatomimetika
difenilorsiprenalina, terbutalina
b. Teofilina dan turunannya
Piperasina asefilinat, teofilina, para-amino piperasina
c. Anti kolinergik
Atropin sulfat dan atropin metilnitrat
4. Bahan pengecer
a. Enzim Tripsin, alfakimotripsin
b. Bahan pembasah Alevire, elektrolit (NaCl, Cacl2, ammonium sulfat)
c. Redaktor n-asetilsisteina, asam askorbat
d. alkaloida bromheksina
5. Sediaan lainnya
a. Air hangat
b. Antihistamina
Tabel II : Bahan aktif bereaksi sitemik yang
digunakan dalam sediaan aerosol
1.
Vasokonstriktor Epinefriana, benzedrina
2.
Vasodilator Kolin, ester
3.
Kardiotonik Digitalin, kuobaina
4.
Diuretika Kafeina, teobrimina
5.
Konvulsan Striknin
6.
Penekan system syaraf Barbiturat pusat
7.
Hormon Estrogen, insulin
8.
Antibiotika
9.
Salisilat
Aktivitas zat aktif yaitu aksi setempat atau sistemik serta laju
peniadaan zat aktif dari bagian saluran nafas yang berbeda
agar dapat ditentukan kurva dosis dan respons.
Menginsiprasikan
inspirasi,
dinyalakan hanya
beberapa detik