Sabo Dam
Sabo Dam
Sabo Dam
2. Longsoran
Terjadinya longsoran-longsoran pada tebing yang terjal
sehingga terjadi pembendungan pada sungai, Akibat
hujan, tekanan air terus bertambah, maka akan
mengakibatkan terjadinya limpas atau bobol, bila
pembendungan tersebut tidak kuat menahan air
(tekanan air), sehingga terjadi banjir bersama-sama
rombakan tersebut.
3. Letusan gunung berapi
Terjadinya letusan gunung api, magma yang keluar dari
kepundan/kawahnya merupakan rombakan batuan-
batuan, sehingga terjadi akumulasi rombakan di daerah
hulu. Bila terjadi hujan di daerah timbunan atau sebelah
hulunya dan tergantung besar kecilnya curah hujan
tersebut, maka akan terjadi proses gerakan
debris/rombakan.
4. Gempa bumi
Gempa bumi dapat disebabkan oleh kegiatan gunung
api dan gerakan patahan bumi. Adanya gempa bumi
menyebabkan tanah bergetar, sehingga timbunan
bebatuan dan tanah di atas gunung menjadi runtuh dan
akan terus turun bersama air hujan melalui aliran sungai
dan menjadi aliran debris.
Bagian-bagian Sabo Dam
Stepped Dam
Groundsill
Channel Works
STUDI KASUS
Gunung Merapi (2980 mdpl) adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia
yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Gunung Merapi terakhir kali mengalami erupsi
pada tahun 2012 dan menimbulkan aliran lahar dingin dalam jumlah besar dan
memiliki daya rusak tinggi. Aliran lahar dingin tersebut mengalir hampir ke seluruh
sungai yang berada di lereng Gunung Merapi, salah satunya yaitu Kali Putih.
Kali Putih merupakan sungai yang memiliki potensi bahaya cukup besar dikarenakan
lokasinya terletak cukup dekat dengan pemukiman penduduk. Untuk mengurangi
potensi bahaya tersebut, dilakukan upaya pencegahan berupa pembuatan bangunan
pengendali sedimen (Sabo Dam).
Data-data yang dibutuhkan adalah data hidrologi berupa data curah hujan harian,
data penyelidikan tanah, peta DAS Kali Putih, peta topografi dan peta geometri
sungai. Data-data dan referensi tersebut diolah dan dijadikan dasar perencanaan Main
Dam, Sub Sabo Dam, Apron, dan lain sebagainya.
Setelah proses pengolahan data selesai, didapat hasil berupa tinggi total Main Dam
sebesar 8,55 meter, tinggi total Sub Sabo Dam sebesar 2,79 meter, panjang Apron
sebesar 6,1 m dan volume tampungan sebesar 8.100 m3, dengan total biaya sebesar
Rp.1.470.615.000,00 (termasuk PPN) dan masa konstruksi selama 14 minggu.
Pembangunan Sabo Dam akan lebih optimal jika disertai dengan sistem pemeliharaan
yang baik oleh dinas terkait sehingga diharapkan prosentase wilayah terdampak
Aliran Lahar Dingin Kali Putih akan berkurang secara signifikan.
KESIMPULAN