Konservasi Dan Preservasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 70

PRESERVASI

DAN KONSERVASI
KELOMPOK A2
Fawwaz M.Haykel | 165060500111016
Talidah Safitri W | 165060501111034
Vierra Ramadhanty | 165060501111006
Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011
Saraswati Putri | 165060501111038
Anggie Nabila Pitaloka| 165060500111021
Natashya Irawan | 165060507111015
Penjelasan Preservasi dan Konservasi

Perbedaan Preservasi dan Konservasi

SUSUNAN Historic Urban Area


MATERI
Contoh Preservasi dan Konservasi

Preservasi dan Konservasi pada Kawasan Studi


PRESERVASI
PRESERVASI
memelihara, menjaga kesinambungannya dan mengawetkan.

“Preservation does not refer solely to a concern for historic structures


and places. In a broader view, it has also come to mean consideration
for all existing structures and places, temporary and permanent.”
-Hamid Shirvani, 1985

“In urban design, preservation must address protection of


existing neighborhoods and urban places(squares, plazas,
shopping areas, and the like) as well as historical building and
places.
-Hamid Shirvani, 1985

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


Piagam Athena 1931, aspek yang perlu dilindungi adalah 'historic
monument' atau monumen historis yang mempunyai makna
(signifikasi) baik sejarah, ilmu pengetahuan, kultural, dan lain-lain.

Piagam Burra 1994 hal ini telah meluas hingga objek 'tempat’
(place). Tidak hanya itu saja, aspek kultural juga perlu di
perhatikan, sehingga perlu disempurnakan tentang 'aesthetic,
historic, scientific or social value for past, persent or future generations'.
Konservasi dalam pengertiannya sebagai suatu proses
memelihara suatu tempat atau bangunan dalam
mempertahankan makna kebudayaannya menyangkut
berbagai macam aspek, termasuk aspek ekonomi. Aspek

KONSERVASI ekonomi yang dimaksud bukan saja merupakan nilai kapital


dan finansial yang dapat terukur pada saat ini, tetapi juga
suatu nilai yang signifikan dalam kaitan keberadaan tempat
atau bangunan tersebut dengan lingkungannya atau lebih
jauh dengan keseluruhan kota.

NATASHYA | 165060507111015
Untuk suatu tempat yang dinilai mempunyai riwayat yang signifikan untuk
dijadikan objek dari pemugaran hingga menuju ke proses konservasi, nilai
ekonomi ternyata juga merupakan suatu nilai yang tidak terpisahkan
sebagai parameter dalam penelitian. Kawasan ekonomi dalam suatu kota
baik yang berlangsung dari dulu atau baru dimulai pada saat ini, dan
diyakini mempunyai nilai-nilai yang dapat dijadikan indikator sebagai objek
pemugaran mutlak mengedepankan faktor ekonomi dan keberlanjutannya
dalam mengambil tindakan terhadapnya. Contohnya kawasan pasar yang
sudah berlangsung dari jaman dulu.

NATASHYA | 165060507111015
KONSERVASI
terdapat beberapa pengertian yang terkait dengan 'derajat intervensi' atau tingkat
perubahan yang terjadi dalam sebuah monumen histories.

Menurut Sir Bendhard Feiden, dalam bukunya Conservation of Historic Building


(1994), derajat intervensi ini, mulai dari yang paling sedikit adanya intervensi,
terdiri atas:

l. Pencegahan kerusakan
Pencegahan kerusakan dengan pemeliharaan, pengawasan, manajemen yang baik dan lain-lain.

2. Pengawetan kondisi semula (Preservation of existing state)


Upaya untuk mengawetkan kondisi semula, dengan demikian kerusakan harus diperbaiki dan
mengacu pada kondisi semula.

3. Konsolidasi material fisik atau suatu bangunan/tempat (consolidalion of the fabric).


Pada prinsipnya adalah upaya untuk memperkuat daya tahan suatu bangunan/tempat terhadap
kerusakan. Langkah-langkah perbaikan dan penubahan yang kecil diperbolehkan selama dilakukan
untuk upaya ini.

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


4. Restorasi (restoration)
Upaya untuk membangun kembali (obyek yang telah rusak) sesuai dengan aslinya dengan didukung
bukti-bukti keaslian bentuk, bahan, dan rancangan.

5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Upaya untuk melanggengkan kegunaan bangunan tersebut

6. Reproduksi (reproduction)
Mengganti bagian dari historic monument yang telah hilang atau rusak

7. Restorasi (restoration)
Membangun kembali bangunan atau tempat yang telah hilang/rusak berat berdasarkan bukti-bukti
yang cukup

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


LATAR 1. Mencari / mendapatkan identitas fisik dari kawasan (fisical identity of environment).
BELAKANG 2. Mencari / mendapatkan sense of place.
3. Mencari / mendapatkan nilai sejarah (the historical values of the city district).
DILAKUKANN 4. Meningkatkan nilai arsitektur pada bangunan dan kawasan / lingkungan.
YA 5. Meningkatkan manfaat ekonomis.
6. Generator kegiatan pariwisata dan rekreasi.
KEGIATAN 7. sumber inspirasi (place of inspiration).
8. Meningkatkan nilai pendidikan atau edukasi dalam masyarakat.
PRESERVASI
DAN
KONSERVASI

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


(a) pelestarian nilai budaya masyarakat akan
TUJUAN UTAMA perjalanan sejarah kota,
DARI KEGIATAN (b) memberi manfaat pada nilai sosial-
PRESERVASI DAN ekonomi pada kegiatan kawasan kota, dan
(c) memberi daya tarik pada kawasan tertentu
KONSERVASI kota dengan adanya ragam gaya arsitektur
BANGUNAN kota.

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


Prinsip-Prinsip kegiatan Konservasi dan Preservasi (Burra Charter, 2003)
1. Tujuan akhir konservasi adalah mempertahankan “cultural significance” (nilai estetika, sejarah, ilmu
pengetahuan dan sosial) sebuah “place” dan mencakup faktor pengamanan, pemeliharaan dan nasibnya di
masa mendatang.
2. Konservasi didasarkan pada rasa penghargaan terhadap kondisi awal material fisik dan sebaiknya
dengan intervensi sesedikit mungkin. Penelusuran penambahan-penambahan, perbaikan serta perlakuan
sebelumnya terhadap material fisik sebuah “place” merupakan bukti-bukti sejarah dan penggunaannya.
3. Konservasi sebaiknya melibatkan semua disiplin ilmu yang dapat memberikan kontribusi terhadap studi
dan penyelamatan “place”
4. Konservasi sebuah “place” harus mempertimbangkan seluruh aspek “signifikansi kultural” tanpa
mengutamakan pada salah satu aspeknya.
5. Konservasi harus dilakukan dengan melalui penyelidikan yang seksama yang diakhiri dengan laporan
yang memuat “signifikansi kultural” yang merupakan prasyarat penting untuk menetapkan kebijakan
konservasi.

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


6. Kebijakan konservasi akan menentukan kegunaan apa yang paling tepat.
7. Konservasi membutuhkan pemeliharaan yang layak terhadap “visual setting”, misalnya:
bentuk, skala, warna, tekstur dan material. Pembangunan, peruntukan, maupun
perubahan baru yang merusak “setting”, tidak diperbolehkan. Pembangunan baru,
termasuk penyisipan dan penambahan bisa diterima, dengan syarat tidak mengurangi atau
merusak tempat-tempat yang memiliki signifikansi cultural tersebut.
8. Sebuah bangunan atau sebuah karya sebaiknya dibiarkan di lokasi bersejarahnya.
Pemindahan seluruh maupun sebagian bangunan atau sebuah karya, tidak dapat diterima
kecuali hal ini merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk
menyelamatkannya.
9. .Pemindahan isi yang membentuk bagian dari signifikasi cultural dari sebuah tempat
pada dasarnya tidak dapat diterima (lihat Burra Charter, 2003). Pengelolaan

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


Delapan prinsip utama kegiatan pelestarian kawasan perkotaan dalam
Burra Charter, 2003:
1. Perlu identifikasi kualitas tertentu yang menyebabkan suatu situs
bersejarah perkotaan dianggap penting;
2. .Perlu proses sistematik yang digunakan untuk inventarisasi, penelitian
dan penilaian suatu aset pelestarian.
3. Perlu menggunakan hasil evaluasi situs dalam suatu perencanaan pelestarian
yang mengidentifikasi aras proteksi yang disyaratkan oleh suatu situs
tertentu;
4. Dalam perencanaan pelestarian, tujuan pelestarian yang terpadu dengan
tujuan-tujuan pembangunan sosial dan ekonomi yang telah ditetapkan;
5. Perlu melibatkan masyarakat dalam perencanaan pelestarian;
6. Perlu meyakinkan bahwa penilaian keuangan suatu pembangunan baru
tidak merusak situs perkotaan bersejarah;
7. Perlu mendorong pemerintah pusat dan daerah menggunakan
kewenangannya dalam menata dan menggunakan peraturan dan
pendanaan yang tepat;
8. Perlu memahami bahwa setiap persoalan pelestarian adalah unik dan
spesifik

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


• Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian
• Memanfaatkan obyek pelestarian untuk
SASARAN menunjang kehidupan masa kini
• Mengarahkan perkembangan masa kini yang
KONSERVASI diselaraskan dengan perencanaan masa lalu,
tercermin dalam obyek pelestarian
• Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan
kota, dalam wujud fisik tiga dimensi.

NATASHYA | 165060507111015
Kategori obyek konservasi :
• Lingkungan Alami (Natural Area)
• Kota dan Desa (Town and Village)
RUANG • Garis Cakrawala dan Koridor pandang
(Skylines and View Corridor)
LINGKUP • Kawasan (Districts)
KONSERVASI • Wajah Jalan (Street-scapes)
• Bangunan (Buildings)
• Benda dan Penggalan (Object and
Fragments)

NATASHYA | 165060507111015
• Memperkaya pengalaman visual
• Memberi suasana permanen yang
menyegarkan
MANFAAT • Memberi kemanan psikologis
KONSERVASI • Mewariskan arsitektur
• Asset komersial dalam kegiatan wisata
internasional

NATASHYA | 165060507111015
Kriteria untuk tindak konservasi
-Memiliki nilai estetika
-Kesamaan (typical)
-Peran sejarah (historical)
-Mendukung suatu area yang berdekatan
yang memiliki nilai penting dan memiliki
nilai ‘superlatif ’ atau istimewa atau
sesuatu yang ‘paling’.

Contoh kawasan konservasi


Sumber: Pengantar Arsitektur Kota

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


PERAN ARSITEK DALAM PRESERVASI DAN KONSERVASI

Internal

• Meningkatkan kesadaran di kalangan arsitek untuk mencintai dan mau memelihara warisan
budaya berupa kawasan dan bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi.
• Meningkatkan kemampuan serta penguasaan teknis terhadap jenis-jenis tindakan pemugaran
kawasan atau bangunan, terutama teknik adaptive reuse
• Melakukan penelitian serta dokumentasi atas kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan.

NATASHYA | 165060507111015
EKSTERNAL
• Memberi masukan kepada Pemda mengenai kawasan-kawasan atau bangunan yang
perlu dilestarikan dari segi arsitektur.
• Membantu Pemda dalam menyusun Rencana Tata Ruang untuk keperluan
pengembangan kawasan yang dilindungi (Urban Design Guidelines)
• Membantu Pemda dalam menentukan fungsi atau penggunaan baru bangunan-
bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi yang fungsinya sudah tidak
sesuai lagi (misalnya bekas pabrik atau gudang) serta mengusulkan bentuk konservasi
arsitekturalnya.
• Memberikan contoh-contoh keberhasilan proyek pemugaran yang dapat
menumbuhkan keyakinan pengembang bahwa dengan mempertahankan identitas
kawasan/bangunan bersejarah, pengembangan akan lebih memberikan daya tarik
yang pada gilirannya akan lebih mendatangkan keuntungan finansial.

NATASHYA | 165060507111015
Upaya menjaga, merawat,
melindungi atau melestarikan.

PRESERVASI KONSERVASI

objek yang masih


objek yang sudah
digunakan oleh
tidak digunakan
subjek.
oleh subjek.

SARASWATI PUTRI |
165060501111038
Preservasi adalah kegiatan yang berhubungan secara tidak langsung
terhadap pemeliharaan artifak (peninggalan budaya) pada kondisi fisik
yang sama seperti ketika diterima olek kurator. Tampilan estetiknya
tidak boleh ada yang ditambah atau dikurangi. Intervensi apapun yang
perlu untuk mengandakan “preserve‟ hanya boleh pada permukaan
atau pada “kulit” saja serta tidak mencolok.

Konservasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan intervensi


fisik terhadap bahan atau elemen bangunan (bersejarah) yang ada
untuk meyakinkan kesinambungan integritas secara struktural.
Tingkatan kegiatan konservasi dapat berkisar dari penanganan
kecil sampai penanganan besar.

TALIDAH SAFITRI W. I 1650605


KONSEP TOWNSCAPE
seni secara visual dalam penataan bangunan, jalan, serta ruang yang
menghiasi lingkungan perkotaan.

menurut Papacorgiu (1970) berdasar persepsi ‘ruang kota’:


Prinsip Datar (flat principle) Prinsip Statik Model
Rasa meruang yang dihasilkan (modelled form principle)
oleh adanya perspektif pada Rasa meruang yang timbul oleh
fasad bangunan yang sebenarnya kesan psikologis dan fisikologis
datar namun tampak memiliki dari volume tiga dimensi pada
kedalaman karena adanya bangunan.
pandangan perspektif.
SARASWATI PUTRI |
165060501111038
Langkah upaya mengubah ‘feeling of space’:
• Intervensi urban structure
Tindak konervasi terhadap karakter perkotaan yang spesifik. Intervensi
dapat dilakukan dengan tautan (linkage), monumen arsitektural ataupun
elemen non arsitektural.
• Intervensi bangunan-bangunan
Tindak konservasi terhadap bangunan yang mempunyai karakter spesifik
dalam skala lebih kecil seperti streetscape dan ketetanggaan melalui
fasad, atap, atau yang lainnya.
• Intervensi individu bangunan
Tindak konservasi pada suatu bangunan yang tidak memiliki tautan
makna dengan konteks kota.

SARASWATI PUTRI |
165060501111038
Kriteria untuk menetapkan objek konservasi Kawasan yang
perlu dilestarikan:

KELANGKAAN
ESTETIKA KEJAMAKAN
(scarcity)

KELUARBIASAAN PERAN SEJARAH PERAN TERHADAP


(superlative) (historical rule) KAWASAN

SARASWATI PUTRI |
165060501111038
ESTETIKA
Bangunan-bangunan atau dari bagian kota yang dilestarikan karena mewakili
prestasi khusus dalam suatu gaya sejarah tertentu.Tolak ukur estetika ini
dikaitkan dengan nilai estetis dari arsitektonis: bentuk, tata ruang dan
ornamennya.
KEJAMAKAN
Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan karena mewakili
satu kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan. Penekanan pada
karya arsitektur yang mewakili ragam atau jenis yang spesifik.
KELANGKAAN
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau merupakan contoh terakhir
yang masih ada. Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak dimiliki
oleh daerah lain.

NATASHYA | 165060507111015
KEISTIMEWAAN
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan, misalnya yang
tertinggi, tertua, terbesar pertama dan sebagainya

PERANAN SEJARAH
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang merupakan lokasi-lokasi bagi peristiwa-
peristiwa bersejarah yang penting untuk dilestarikan sebagai ikatan simbolis antara peristiwa
terdahulu dan sekarang.

MEMPERKUAT KAWASAN
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena investasi di dalamnya, akan mempengaruhi
kawsan-kawasan di dekatnya, atau kehadiratnya bermakna untuk meningkatkan kualitas dan citra
lingkungan sekitarnya.

NATASHYA | 165060507111015
Historical Urban Area adalah bagian
dari sejarah dan memori dari suatu
kota

(Jinghui Wang, 2012) HIS


TORI
CAL
URBAN
AREA

Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011


Preservasi Area Kota Bersejarah

PERANG DUNIA II BERAKHIR Ekonomi dunia mulai pulih Pembongkaran Kota


Masyarakat kembali ke kota Perumahan lama dibongkar
dan melakukan pembangunan untuk pelebaran jalan dan
masal pembangunan gedung-
gedung tinggi

!
Dibentuknya peraturan Kesadaran Akan Preservasi
Peraturan mengenai Masyarakat mulai menyadari bahwa
presercasi area kota preservasi bangunan tidak hanya untuk
bersejarah mulai dibentuk banagunan bersejarah, namun juga
perumahan
Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011
Kota yang masuk kategorikan historical urban area
Menurut Alexander Papageorgiou

Berdasarkan Keunikan pada Berdasarkan Keadaan


Kualitas Arsitekturalnya dan
arsitekturalnya Lokalitas geografinya

Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011


KOTA YANG LAYAK MENDAPATKAN
KONSERVASI DAN PRESERVASI ADALAH
Mempunyai Struktur yang asli komposisinya

Mempunyai Kualitas Arsitektural yang


menunjukkan perkembangan kekotaannya

Mempunyai Kehidupan sosial yang


berkelanjutan
Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011
Tiga Aras Konservasi terhadap
Perancangan Bangunan

Intervensi Urban Intervensi di Aras Intervensi di Aras


Structure Bangunan Bangunan tak terkait

Intervensi ini dilakukan Intervensi di arah bangunan Intervensi ini berfokus pada
antara lain dengan karakter yang tindak konservasinya bangunan tanpa harus
visual densiry, linkage, terhadap bangunannya. melihat kepentingannya
monumen arsitektural dan Faktor ini, dikenakan pada dengan konteks kota.
elemn non arsitektural fasade, atap, ataupun
seperti danau dan sungai terhadap fragmen atau
objek
Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011
Permasalahan Terhadap Preservasi Area Bersejarah

Pada beberapa area,


area bersejarah yang asli
digantikan oleh area
bersejarah buatan, atau
dengan
Kepadatan penduduk
memumifikasikan
dijadikan sebagai alasan
bangunan bangunan
untuk mengubah suatu
yang ada Pada beberapa area,
bentuk original suatu
kota, demi mencukupi pemerintah lebih
kebutuhan tempat tinggal mengutamakan
komersialitasan suatu
daerah
Sriwati Ajrina Sani | 165060500111011
Contoh Kawasan konservasi
dan preservasi
Peta Kawasan konservasi (perairan)

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


Peta Kawasan konservasi (hutan)

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


Peta Konservasi (CAGAR BUDAYA)
S
U
R
A
B
A
Y
Kec. Cantikan
A
Kec. Cantikan

Kec. Krembangan

Kec. Genteng

Kec. Bubutan

Kec. Simokerto

Kec. Semampir
Kec. Cantikan

Kec. Tegalsari

Kec. Wonokromo

Kec. Genteng

Kec. Simokerto

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


Kec. Wonokromo

Kec. Pakis
Bangunan

Adaptive Re-Use

Tempat Hiburan (Bangsa Eropa)


 Kebutuhan berbeda  Bangunan ini sekarang
beralih fungsi menjadi Balai Pemuda dan Pusat
Informasi Kepariwisataan Surabaya

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


Continued Use

Fungsi Gedung tetap sama yaitu


sebagai tempat peribadatan umat
Katholik.

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


New Addition

Bangunan Kantor  Adanya perubahan baik


berupa perbaikan struktur hingga perbuahan
denah bangunan

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


J
A
K
A
R
T
ANGGIE NABILA P / 165060500111021
Menteng
A
Bangunan

Continued Use
Fungsi Bank hingga sekarang.

Source by :Google
ANGGIE NABILA P / 165060500111021
Adaptive Re-Use
Bank  Pemikiran bahwa perlu
adanya tempat yang dapat
digunakan untuk menyimpan
benda bersejarah dibidang
perbankan  Sebagian
digunakan kantor bank dan
sebagian sebagai museum 
Penambahan ruangan baru
disesuaikan fungsi baru
Source by :Google
ANGGIE NABILA P / 165060500111021
New Addition
Bangunan perkantoran dagang
 fungsi sama hanya saja ada
penambahan ruang baru tanpa
mengubah struktur bangunan.

Source by :Google

ANGGIE NABILA P / 165060500111021


DAFTAR PUSTAKA
• Buku Pengantar Arsitektur Kota
• Buku Urban Design Process
• Jurnal Preservasi - Konservasi Bangunan Bersejarah Dan Pengelolaan Kawasan
Kota Lama
• http://www.posindonesia.co.id/index.php/sejarah-pos/
• https://urbanpages.wordpress.com/2008/10/21/hello-world/
• https://ngalam.co/2017/01/04/masjid-sabilillah-monumen-perjuangan-laskar-
sabillah-malang/
• http://masuksini.info/berita/pemkot-malang-kumpulkan-pedagang-dan-investor-
pasar-blimbing
• https://malangtradisionalpasar.weebly.com/pasar-blimbing.html
• https://ngalam.co/2017/01/06/sejarah-singkat-universitas-widyagama-malang/
Daftar pustaka
• http://www.rudydewanto.com/2011/01/peta-cagar-budaya-surabaya-2009.html
• http://amaibarangka.blogspot.co.id/2009/07/daftar-kawasan-konservasi-laut-di.html
• http://arsitekanggisudrajat.blogspot.co.id/2015/03/kawasan-konservasi-kampung-naga_30.html
• http://pika.ksdae.menlhk.go.id/index.php/dataperpulau
• http://farispilararijati.blogspot.co.id/2016/06/konservasi-arsitektur-studi-kawasan.html
• https://nantonggabadar.wordpress.com/2017/07/27/konservasi-kawasan-kota-tua-jakarta/
• https://pesonacagarbudayasurabaya.wordpress.com/category/daftar-cagar-budaya-surabaya/
• https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/630/html
• http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi?resetfilters=0
• https://www.researchgate.net/publication/272183105_Preservasi_Bangunan_Cagar_Budaya_Pemerintah_atau_Swasta
• https://www.researchgate.net/publication/294045055_PENETAPAN_KAWASAN_ADAT_KAMPUNG_NAGA_SEBAGAI_AREA_PRESERVASI_
ATAU_ISOLASI_DALAM_UPAYA_MENJAGA_KEBERLANJUTAN_ARSITEKTUR_TRADISIONAL
• http://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/2910
• http://arsitekanggisudrajat.blogspot.co.id/2015/03/kawasan-konservasi-kampung-naga_30.html

ANGGIE NABILA P / 165060500111021

Anda mungkin juga menyukai