LAPORAN KASUS Prolapsus Uteri 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

Pembimbing :

dr. Andoko, Sp.OG

Disusun Oleh :
Intan Terania
201610401011018
• Prolaps uteri  turunnya uterus kedalam introitus
vaginae kasus nomor dua tersering setelah
cystourethrocele
• Insiden  40% pada usia > 50 tahun.
• Penyebab  melahirkan dan pekerjaan yang
menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat
serta kelemahan dari ligamentum-ligamentum karena
hormonal pada usia lanjut.
• IDENTITAS
• Nama :Ny. N
• Jenis Kelamin :Perempuan
• Umur :65 tahun
• Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
• Agama :Islam
• Suku/bangsa :Jawa / Indonesia
• Alamat : Jl. Masjid Al-Huda 202
Ngadirejo-Kediri
• Tgl. Masuk RSUD :19-Mei-2017
• Keluhan Utama
Keluar benjolan pada pada lubang kemaluan sejak ± 2 tahun
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan timbul benjolan pada lubang kemaluan sejak ± 2
tahun. Pasien mengatakan kurang lebih 1 tahun melakukan pemasangan ring,
tetapi benjolan keluar lagi oleh karena itu pasien datang ke poli kandungan
RSBK. Benjolan keluar dari lubang kemaluan jika untuk berjalan. Pertama-tama
ia tidak merasa terganggu karena tonjolan tersebut kecil tetapi lama-kelamaan
sebesar kurang lebih seperti bola kasti. Pasien mengaku benjolan tersebut tidak
sakit, dapat bertambah besar terutama sesudah mengejan, tetapi dapat
mengecil lagi apabila ia tiduran, benjolan tersebut juga dapat dimasukan lagi
ke lubang kemaluan, benjolan dirasakan lembek dan terlihat berwarna
kemerahan. Pasien juga mengeluhkan seperti ada yang mengganjal di daerah
kemaluannya.
Pasien mengaku BAB dan BAK-nya tidak ada gangguan. Keluar cairan, lendir
ataupun darah dari kemaluan disangkal oleh pasien. Pasien mengaku pernah
melahirkan 3 orang anak secara normal tetapi ia mengatakan tidak pernah ada
kesulitan pada saat melahirkan. Batuk lama disangkal oleh pasien. Pasien
mengaku sudah menopause sejak kurang lebih sejak 15 tahun yang lalu.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Penyakit jantung, hipertensi, DM, alergi ataupun asma disangkal oleh pasien.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit darah tinggi,
• jantung, kencing manis, alergi ataupun asma.
• Riwayat Menstruasi
• Menarche usia 13 tahun.
• Siklus : Teratur ± 28 hari/bulan
• Lamanya : 7 hari
• Banyaknya : 2 x pembalut/hari
• Riwayat dismenorea disangkal
• Menopause usia 50 tahun (15 tahun yll)
• Riwayat Pernikahan
• Pasien sudah menikah 1 x.
• Riwayat Persalinan
• I laki-laki usia 39 tahun lahir spontan di bidan
• II permpuan 34 tahun lahir spontan di bidan
• III permpuan 30 tahun lahir spontan di bidan
• Riwayat Keluarga Berencana
IUD
Riwayat Operasi -
Riwayat Kebiasaan Psikososial
Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak minum kopi.
Status Generalis
•  Keadaan umum : Baik
•  Kesadaran :Compos mentis
•  Tanda Vital :TD : 110 /70 mmHg
• N : 88x/menit
• RR : 20 x/menit
• S : 36 0C
Kepala : normocephali, tampak uban, tidak mudah dicabut.
Mata :Pupil bulat isokor, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
THT :Sekret tidak ada, mukosa tidak hiperemis
Leher :perabaan kelenjar getah bening tidak teraba membesar.
Thoraks :
Cor :Bj1-Bj2 normal reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo: Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
Abdomen:
• Inspeksi : Perut tampak datar
• Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), massa (-)
• Auskultasi : BU (+)
Ekstremitas : Akral hangat, oedema tungkai -/-, CRT < 2’’
• Status Ginekologis
Mammae:
• Inpeksi: tidak ada retraksi,
• Palpasi: supel, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Genitalia
• Pemeriksaan Luar
• Inspeksi : Tampak tonjolan portio merah muda dari vagina
• Palpasi : Lunak, Nyeri tekan (-)
• Pemeriksaan Dalam
• Vagina toucher  tidak dilakukan
• Pemeriksaan Lab (09-05-2017)
• RBC : 4.22 x106/ul
• HGB : 12.8 g/dl
• WBC: 4.3 x103/ul
• LED : 30/jam
• HCT : 37,2 %
• MCV : 88 fl
• MCH : 30,3 pg
• MCHC : 34,3 %
• PLT : 227 x103/ul
• Keterangan:
• Cor : CTR 54 %
• Pulmo : tak tampak
infiltrat
• Sinus costofrenikus kanan
dan kiri tajam
• Tulang dan soft tissue
dalam batas normal
• Trachea ditengah
• DIAGNOSA KERJA
• Prolapsus Uteri stadium IV
• PROGNOSA
• Quo ad vitam : bonam.
• Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : bonam
• VI PLANNING
• Rencana Tindakan: Histerektomi pervaginam
• Rawat  Observasi Tanda vital, puasa sejak pukul 12 malam.
• IVFD : RL 16tpm
• Ceftriaxone 3 x 1g
• Diagnosis Prolapsus Uteri ditegakan berdasarkan:
Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan:
• Timbul benjolan yang terasa mengganjal dari kemaluan.
• Benjolan tersebut tidak nyeri.
• Benjolan timbul jika untuk berjalan dan bertambah besar terutama sesudah
mengejan,
• Dapat mengecil apabila ia tiduran dan dapat dimasukan lagi ke lubang
kemaluan,
• Benjolan lembek dan terlihat berwarna kemerahan.
• Melahirkan 3 anak, spontan.
• Sudah menopause sejak 15 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan:
• Genitalia
Pemeriksaan Luar
• I: Tampak tonjolan portio merah muda dari vagina
• P: Lunak, Nyeri tekan ( - ).
Dan pada pasien ini Prolaps komplet termasuk bagian dari vagina stadium IV
• Pada pasien ini diperkirakan penyebab dari prolapse genitalia
kelemahan pelvic floor diperkirakan akibat partus pervaginam
yang berulang kali (maltiparitas) yaitu 3x, faktor usia, serta
menopause sehingga hormon estrogen turun menyebabkan otot-
otot dasar panggul seperti diafragma pelvis, diafragma
urogenital dan ligamentum serta fasia akan mengalami atrofi
dan melemah, serta terjadi atrofi vagina.
• Prolaps uteri adalah turunnya uterus kedalam introitus vagina
yang diakibatkan oleh kegagalan atau kelemahan dari
ligamentum dan jaringan penyokong (fasia)
Etiologi dan Faktor Presdiposisi
Kelemahan “pelvic floor”
Patofisiologi Prolaps Uteri
• Stadium 0: Tidak ada prolaps.
•  Stadium I: Sebagian besar
portio distal mengalami prolaps
> 1 cm di atas himen.
•  Stadium II: Sebagian besar
portion distal mengalami
prolaps ≤ 1 cm di proksimal
atau distal himen.
•  Stadium III: Sebagian besar
portio distal mengalami prolasp
> 1 cm dibawah himen tetapi
benjolan tidak lebih 2 cm dari
panjang vagina.
•  Stadium IV: Prolaps komplet
termasuk bagian dari vagina.
Gejala klinis

• Pengeluaran serviks uteri dari vulva mengganggu penderita


waktu berjalan dan bekerja. Gesekan porsio uteri oleh
celana akan menimbulkan lecet sampai luka dan ulkus
dekubitus pada porsio uteri.
• Leukorea karena kongesti pembuluh darah di daerah serviks
dan karena infeksi serta luka pada porsio uteri.
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
•  Pemeriksaan Laboratorium
Tes Papanicolaou (Pap smear sitologi) atau biopsi  curiga
karsinoma
USG  membendakan prolaps dari kelainan-kelainan lain
Pencegahan

• Pemendekan waktu persalinan


• membuat episiotomi,
• memperbaiki dan mereparasi luka
• memimpin persalinan dengan baik
• menghindari paksaan dalam pengeluaran plasenta
• mencegah atau mengobati hal-hal yang dapat meningkatkan
tekanan intraabdominal
Penatalaksanaan Prolaps Uteri

• Observasi
• Terapi Konservatif
Latihan otot dasar panggul
Pemasangan pessarium

Gambar 4. Jenis-jenis pessarium. A. Cube pessary. B. Gehrung pessary.


C. Hodge with knob pessary. D. Regula pessary.
E. Gellhorn pessary. F. Shaatz pessary. G. Incontinence dish pessary.
H. Ring pessary. I. Donut pessary.
Gambar. 5 Tempat pemasangan cicin pessarium.

Gambar 6. Cara pemasangan pessarium


(A,B dan C) dan cara melepaskannya (D)
Pengobatan Operatif

• Ventrofiksasi
• Operasi Manchester
• Histerektomi pervaginam

• Kolpoklesis (operasi Neugebauer-Le Fort)


Komplikasi

• Dekubitus
• Keratinisasi mukosa vagina dan porsio uteri
• Hipertrofi serviks uteri dan elongasio kolli
• Kemandulan
• Kesulitan pada waktu persalinan
• Sebagian besar wanita (lebih dari 40%) yang mempunyai
prolaps derajat awal biasanya timbul gejala minimal atau
tidak terdapat gejala sama sekali. Latihan otot dasar panggul
dapat membantu atau mencegah perburukan prolaps derajat
awal .

Anda mungkin juga menyukai