Letak Sungsang
Letak Sungsang
Letak Sungsang
Pembimbing :
dr. Adi Nugroho, Sp.OG
4. Pada presentasi kaki bagian paling rendah ialah satu atau dua
kaki.
Etiologi
Prematuritas
Kelainan
letak Multiparitas
plasenta
Panggul
Sempit Hidrosefalus
polihidramn
ion
Diagnosis
a. Anamnesis : Seringkali wanita menyatakan lebih terasa
penuh di sebelah atas dan gerakan terasa lebih banyak di
bagian bawah.
b. Pemeriksaan Fisik:
Palpasi abdomen :
• Leopold I ditemukan kepala pada fundus uteri.
• Leopold II ditemukan punggung pada salah satu sisi
abdomen dan bagian-bagian kecil janin pada sisi yang
lain.
• Leopold III menunjukkan tidak terjadinya engagement.
Denyut jantung umumnya terdapat setinggi atau
sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.
Pemeriksaan luar
Di bagian bawah uterus tidak dapat diraba kepala janin, kepala
teraba di fundus uteri. Kadang – kadang bokong janin teraba bulat dan
dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat
digerakkan semudah kepala.
Pemeriksaan dalam
Setelah ketuban pecah dapat lebih jelas adanya bokong yang
ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuberositas iskii dan jika janin
telah turun dan memasuki rongga pelvis kemungkinan alat kelamin
janin dapat diraba.
• Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba
di samping bokong
• Presentasi bokong tidak sempurna hanya teraba satu kaki
disamping bokong.
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan ultrasonografik
presentasi janin, sikap, ukuran kepala, diameter biparietal, derajat fleksi
janin, adanya anomali janin, jumlah air ketuban, letak plasenta, adanya
kehamilan ganda atau jumlah kehamilan, malformasi jaringan lunak atau tulang
janin, abnormalitas uterus, serta berat janin dan usia gestasi. USG juga dapat
untuk mencari kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
MRI
jenis pemeriksaan radiologis yang relatif tidak membahayakan untuk
janin maupun ibu.
Mekanisme Persalinan
• Mekanisme persalinan letak sungsang yang terbagi atas 3 tahap yaitu
persalinan bokong, persalinan bahu dan persalinan kepala dapat dilihat
dalam gambar berikut:
Skor 0 1 2 3
Station -3 -2 -1 +1,+2
Artinya: Keberhasilan 0% jika nilai <2 dan 100 % jika nilai >9.
B. Dalam persalinan
Persalinan pervaginam Sectio caesar
Presentasi “Frank Breech” Presentasi “footling”
Usia kehamilan ≥ 34 minggu Janin preterm (25-34 minggu)
TBJ 2000-3500 gram TBJ > 3500 gr atau < 1500 gr
Kepala fleksi Kepala janin defleksi atau hiperekstensi
Ukuran panggul adekuat (berdasarkan X-ray Panggul sempit atau ukuran dalam nilai “borderline “
pelvimetry)
Diameter transversa PAP 11,5 cm dan diameter
anteroposterior 10,5 ; Diameter tranversal panggul
tengah 10 cm, dan diameter anteroposterior 11,5 cm.
Tidak ada indikasi sectio caesar pada ibu atau anak Bagian terendah janin belum engage
Partus lama
Janin previable (usia kehamilan <25 minggu & < 700 Primi tua
gr) Infertilitas atau Riw. Obstetric buruk
Kelainan kongenital + Letak kaki pada kehamilan 25 minggu tanpa disertai
Proses persalian berlangsung normal mekipun sudah kelainan kongenital (mencegah prolaps tali pusat)
direncanakan section Caesar (persalian per vaginam Ketuban pecah dini
masih merupakan pilihan dibandingkan SC )
Persalinan pervaginam
5. Janin yang baru lahir segera diletakan diperut ibu. Bersihkan jalan
nafas dan rawat tali pusat.
Prosedur Manual Aid
• Indikasi :
Dilakukan jika pada persalinan dengan cara Bracht mengalami kegagalan,
misalnya terjadi kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan memang
dari awal sudah direncanakan untuk manual aid.
• Tahapan :
1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan
kekuatan dan tenaga ibu sendiri.
2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong.
Cara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :
a. Klasik (Deventer)
b. Mueller
c. Lovset
d. Bickenbach.
3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat dengan, cara
a. Mauriceau (Veit-Smellie)
b. Najouks
c. Wigand Martin-Winckel
d. Parague terbalik
e. Cunam piper
• Teknik :
• Tahap pertama persalinan secara Bracht sampai pusat lahir. Tahap kedua
melahirkan bahu dan langan oleh penolong yang dapat dilakukan dengan
teknik:
1. Cara klasik
Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara klasik ini melahirkan lengan
belakang lebih dulu karena lengan belakang berada di ruang yang luas
(sacrum), kemudian melahirkan lengan depan yang berada di bawaah
simpisis.
2.Cara Mueller
• Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara Mueller ialah melahirkan
bahu dan lengan depan lebih dulu dengan ekstraksi, baru kemudian
melahirkan bahu dan lengan belakang.
3. Cara Lovset
Prinsip melahirkan persalinan secara Lovset ialah memutar badan
janin dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi
curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di
belakang akhirnya lahir dibawah simpisis dan lengan dapat
dilahirkan.
4.Cara Bickhenbach
• Prinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara cara
Mueller dengan cara klasik.
• Tahap ketiga : melahirkan kepala yang menyusul (after
coming head)
1. Cara Mauriceau (Veit-Smellie)
2. Cara Prague Terbalik
Teknik ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil
berada di belakang dekat sacrum dan muka janin
menghadap simpisis.
3. Cunam Piper
Penggunaan cunam Piper dapat dilakukan bila terdapat
kesulitan melahirkan kepala dengan cara Mauriceau.
4.Cara Naujoks
Teknik ini dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga jari
penolong tidak dimasukkan ke dalam mulut janin. Kedua
tangan penolong yang mencengkeram leher janin menarik
bahu curam kebawah dan bersamaan dengan itu seorang
asisten mendorong kepala janin kearah bawah. Cara ini
tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan trauma yang
berat
Prosedur Ekstraksi Sungsang
• kelainan pada pelvis ibu, disproporsi feto pelvic, bayi besar, His tidak adekuat atau skor
Zachtuchni Andros ≤ 3.
4. Didapatkan distosia
5. Umur kehamilan:
Skor 0 1 2
Paritas Primigravida Multigravida -
Masa Gestasi ≥ 39 minggu 38 minggu ≤ 37 minggu
TBJ > 3630 gr 3176-3630 gr < 3176 gr
Riwayat Presbo
BB >2500 gr - 1x 2x