Konsep Utama Audit Dan Perencanaan Audit
Konsep Utama Audit Dan Perencanaan Audit
Konsep Utama Audit Dan Perencanaan Audit
PERENCANAAN AUDIT
(ISA 300, 316, 320)
Yiskaliene 11150064
Vianty Adella Santo 11160091
Sofiana Suryani 11160093
Giovanni Bintang 11160134
Merlin 11160140
TUJUAN DAN PROSEDUR-PROSEDUR
PERENCANAAN
Tujuan dari perencanaan Prosedur-prosedur perencanaan
◦ Untuk menentukan waktu dan ruang lingkup 1. Melakukan prosedur-prosedur audit untuk
audit, jumlah dan jenis bukti memahami entitas dan lingkungan entitas,
◦ Mereviu yang diperlukan untuk meyakinkan termasuk pengendalian internal entitas
auditor bahwa tidak ada salah saji material dalam 2. Menilai resiko-resiko salah saji material dalam
laporan keuangan. laporan keuangan
3. Menentukan tingkat materialitas
4. Mempersiapkan memorandum perencanaan
dan program audit yang memuat respons-
respons auditor dari sejumlah resiko yang
teridentifikasi
MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGAN
ENTITAS
Prosedur-Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman
ISA 315 menyediakan tinjauan terkait prosedur-prosedur yang harus diikuti auditor untuk memperoleh
pemahaman yang memadai atas penilaian resiko dan pertimbangan terhadap resiko-resiko tersebut dalam
merancang perencanaan audit.
Prosedur-prosedur penilaian resiko audit seharusnya merupakan kombinasi dari hal-hal berikut:
1. Pengajuan sejumlah pertanyaan ke manajemen
2. Prosedur-prosedur analitis
3. Observasi dan inspeksi
Selain prosedur-prosedur tersebut, auditor juga mungkin mempertimbangkan untuk memperoleh informasi dari
sumber-sumber lainnya.
Diskusi Tim Audit
ISA 315 mensyaratkan adanya pembahasan didalam tim terkait kerentanan laporan keuangan terhadap kemungkinan salah
saji material. Alasannya ialah pertimbangan bahwa anggota-anggota tim secara bersama-sama memiliki akses yang lebih
luas ke pihak-pihak di dalam organisasi termasuk pemahaman yang terkait dengan hal tersebut.
Beberapa Tujuan dan Strategi Entitas, serta Resiko-Resiko Bisnis yang Terkait
Tujuan auditor : keseluruhan rencana untuk perusahaan yang ditentukan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Strategi : pendekatan-pendekatan operasional yang dimaksudkan agar manajemen dapat mencapai tujuannya.
Sebagian besar resiko-resiko bisnis umumnya akan memiliki konsekuensi keuangan dan oleh karena itu seberapa besar
pengaruhnya akan dapat di temukan dalam laporan keuangan. Laporan-laporan keuangan merupakan bentuk komunikasi
yang menjelaskan hubungan timbal balik yang dinamis di antara perusahaan dengan pihak-pihak eksternal secara moneter.
Kerangka Strategis
Interprestasi yang menarik dari bagian ini, yakni tahapan pemahaman dan penilaian resiko adalah adanya kerangka
berorientasi strategi yang menyertakan beberapa tahapan berikut:
1. Memahami keunggulan strategis klien
2. Memahami resiko-resiko yang mengancam tujuan-tujuan rencana klien
3. Memahami proses-proses yang utama dan sejumlah kompetensi yang terkait untuk merealisasikan keunggulan strategis
4. Mengukur dan menentukan tolak ukur terhadap kinerja proses
5. Mendokumentasikan pemahaman terkait kemampuan klien
6. Pergunakan kerangka keputusan yang terkait dengan pengetahuan bisnis yang komperhensif
7. Membandingkan hasil-hasil keuangan yang dilaporkan dengan ekspetasi sebelumnya dan merancang tambahan
pekerjaan pengujian audit
Pengukuran dan Reviu terkait Kinerja Keuangan Entitas
Dalam upaya untuk menilai resiko salah saji material dalam laporan keuangan, auditor seharusnya memeriksa informasi yang
dihasilkan secara internal yang digunakan manajemen dan pihak eksternal untuk mengevaluasi perusahaan.
Auditor umumnya menerapkan prosedur-prosedur analitis pada tahapan perencanaan untuk membantu dalam memahami bisnis
dan mengidentifikasi area-area yang memiliki potensi resiko.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terkait bisnis klien dan industry, auditor akan menghitung dan membandingkan
rasio-rasio perusahaan dengan rasio industrinya.
Ketika prosedur-prosedur analitis mengidentifikasi adanya sejumlah fluktuasi atau hubungan penting yang tidak konsisten dengan
informasi relevan lainnya atau terdapat penyimpangandari jumlah yang sebelumnya diprediksikan, auditor seharusnya
meningkatkan beberapa prosedur untuk mendapatkan penjelasan yang memadai dan kesesuaian bukti-bukti yang ada.
Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah aspek terakhir unutk dipertimbangkan dalam memahami entitas dan lingkungan entitas.
Namun yang harus diingat ialah bahwa auditor perlu memperoleh tingkat pemahaman terkait pengendalian internal entitas
yang memadai untuk memahami entitas secara lepas.
MODEL RESIKO AUDIT
Proses Penilaian Resiko
Sebelum resiko dapat dinilai, auditor harus melakukan prosedur-prosedur untuk memperoleh pemahaman terkait system
akuntansi dan system pengendalian internal.
Tugas-tugas penilaian :
1. Mengidentifikasi resiko-resiko dengan mengembangkan pemahaman terhadap entitas dan lingkungan entitas
2. Menghubungkan resiko-resiko yang diidentifikasi untuk hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan dalam asersi-asersi
manajemen
3. Menentukan apakah resiko-resiko tersebut dapat berdampak cukuup besar terkait salah saji material dalam laporan
keuangan
4. Mempertimbangkan kemungkinan bahwa resiko-resiko tersebut akan menghasilkan salah saji material dalam laporan
keuangan
Resiko Bisnis, Resiko Audit dan Komponen-Komponennya
Resiko bisnis adalah hasil dari sejumlah kondisi, peristiwa, situasi atau tindakan penting yang dapat berdampak
merugikan terkait kemampuan entitas untuk mencapai tujuan-tujuannya dan melakukan beberapa strateginya.
Resiko Audit
Resiko audit adalah resiko bahwa auditor memberikan 3 komponen Resiko Audit :
opini audit yang tidak tepat ketika laporan-laporan 1. Resiko bawaan
keuangan memiliki salah saji material dan merupakan 2. Resiko pengendalian
ukuran realibitas dari informasi yang digunakan oleh 3. Resiko deteksi
system akuntansi.
• Apakah resiko tersebut merupakan resiko karena • Apakah resiko-resiko menyertakan sejumlah transaksi
kecurangan penting dengan pihak-pihak yang berelasi
• Kemungkinan keterjadian resiko • Tingkat subjektivitas dalam pengukuran informasi
• Apakah resiko tersebut terkait dengan perekonomian keuangan yang terkait dengan resiko
belakangan ini, akuntansi, atau perkembangan lainnya • Apakah resiko tersebut menyertakan sejumlah transaksi
dan oleh karenanya membutuhkan perhatian secara penting yang berada diluar aktivitas bisnis entitas yang
khusus normal atau sebaliknya, muncul dari pemahaman yang
• Kompleksitas transaksi-transaksi yang dapat tidak biasa terkait dengan entitas dan lingkungan entitas
menimbulkan resiko yang diberikan auditor
MATERIALITAS
ISA 320 menjabarkan materialitas dalam konteks audit dan sebagai materialitas pelaksanaan. Dalam konteks audit umumnya
menjelaskan :
1. Salah saji
2. Pertimbangan-pertimbangan terkait materialitas
3. Pertimbangan terkait berbagai hal yang bersifat material oleh pengguna laporan keuangan
Materialitas pelaksanaan berarti jumlah-jumlah yang ditetapkan oleh auditor kurang dari angka materialitas laporan
keuangan secara keseluruhan. Tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan opini terkait apakah laporan keuangan
yang disajikan sesuai dengan standar-standar akuntansi keuangan dalam seluruh aspek yang bersifat material. Material
merupakan tingkat ketidakakuratan atau ketidaktepatan yang dianggap masih dapat diterima mengingat tujuan dari laporan-
laporan keuangan.
Tingkat Materialitas
Materialitas perencanaan merupakan konsep yang digunakan untuk merancang audit, sehingga auditor dapat memperoleh
asurans yang memadai bahwa setiap kesalahan dari ukuran atau sifat dasar yang material yang akan diidentifikasi. Semakin
rendah tingkat materialitasnya, semakin mahal biaya auditnya.
Namun ada 4 faktor yang umumnya dipertimbangkan :
1. Ukuran Komponen
2. Sifat Dasar Komponen
3. Situasi-situasi dari keterjadian
4. Biaya dan manfaat dari pengauditan tersebut
Ukuran Komponen
Komponen dengan nilai cukup besar yang dihilangkan dari laporan keuangan umumnya bersifat material dan ukuran harus
dipertimbangkan secara efektif.
Tekanan 2. Kesempatan
3. Rasionalisasi
Prosedur-Prosedur untuk Mempertimbangkan Diskusi dengan Tim Penugasan dan Prosedur-Prosedur
Terjadinya Kecurangan Penilaian Resiko
Ketika mempertimbangkan kecurangan selama proses audit, Prosedur-prosedur penilaian resiko dapat mengindikasikan
auditor seharusnya memperhatikan : adanya kecurangan termasuk keterangan dari manajemen
mengenai :
1. Kebutuhan atas kewaspadaan profesional
1. Penilaian manajemen terhadap resiko bahwa laporan
2. Mendiskusikan kemungkinan terjadinya kecurangan keuangan dapat mengalami salah saji material yang
dengan tim penugasan disebabkan oleh kecurangan, termasuk sifat dasar, ruang
3. Melakukan prosedur-prosedur penilaian resiko tertentu lingkup, dan seringnya penilaian tersebut dilakukan.
4. Mengidentifikasi resiko-resiko salah saji material yang 2. Proses manajemen untuk mengidentifikasi dan merespons
disebabkan oleh kecurangan resiko-resiko kecurangan, termasuk setiap resiko
kecurangan tertentu yang menjadi perhatian pihak
5. Merespons terkait penilaian resiko manajemen, serta kelompok-kelompok transaksi, sejumlah
6. Mengevaluasi bukti audit yang dikumpulkan saldo akun atau pengungkapan terkait resiko kecurangan
yang mungkin terjadi.
3. Setiap komunikasi manajemen dengan pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola mengenai resiko
kecurangan yang terjadii di entitas dan setiap komunikasi
manajemen dengan para karyawan mengenai pandangan
manajemen terkait praktik-praktik bisnis dan perilaku
beretika
4. Apakah manajemen memiliki pengaruh mengenai setiap
kecurangan yang benar-benar terjadi, kecurigaan atau
dugaan terjadi kecurangan yang memengaruhi entitas
Respons-Respons terhadap Penilaian Resiko Kecurangan
Dalam menentukan seluruh respons yang Berdasakan penelitian resiko secara umum. Auditor
ditunjukan untuk penilaian resiko kecurangan pada harus; merancang dan melakukan prosedur-
tingkat laporan keuangan, auditor harus: prosedur audit untuk
◦ Menugaskan dan menyupervisi staf audit dengan ◦ Mengjui kewajaran dari ayat jurnal yang dicatat di
mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan, dalam buku besar dan penyesuaian lainnya yang
dan kemampuan dari setiap anggota staf di buat untuk penyajian laporan keuangan
◦ Mengevaluasi apakah kebijakan-kebijakan ◦ Mereviu estimasi-estimasi akuntansi dari
akuntansi perusahaan, khususnya yang terkait sejumlah bias dan mengevaluasi apakah estimasi
dengan pengukuran subjektivitas dan transaksi- akuntansi tersebut merepresentasikan resiko
transaksi yang komplek, yang dapat salah saji material yang di sebabkan oleh
mengindikasikan adanya pelaporan keuangan kecurangan
yang mengandung kecurangan yang di hasilkan ◦ Untuk transaksi-transaksi penting yang berada di
dari manajemen laba. luar aktifitasn normal bisnis etintas, auditor harus
◦ Menyertakan elemen ketidakpastian dalam mengevaluasi apakan nasionalisasi bisnis atau
menentukan sifat dasar, waktu,dan ruang lingkup tidak adanya rasionalisasi bisnis
dari prosedur-prosedur audit.
Evaluasi terhadap Bukti Audit dan Dokumentasi
Auditor harus mengev,luasin apakah prosedur-prosedur analitis yang dilakukan mendekati akhir proses audit menunjukkan
resiko salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan yang tidak diungkap sebelumnya. Jika auditor mengidentifikasi
adanya salah saji yang menyertakan keterlibatan manajemen, auditor perlu mengevaluasi kembali penilaian awal dari resiko-
resiko salah saji material yang disebabkan kecurangan dan prosedur-prosedur terkait dengan kecurangan harus
didokumentasikan.
Penghentian Penugasan
Jika auditor telah mengidentifikasi adanya kecurangan, auditor mempunyai tugas untuk mengkomunikasikan
masalah-masalah tersebut kepada manajemen. Auditor juga akan mendiskusikan terkait sifat dasar, waktu dan
cakupan prosedur-prosedur audit yang diperlukan untuk menyelesaikan audit dan berbagai hal lainnya yang
berhubungan dnegan kecurangan selama hal tersebut relevan dengan tanggung jawabnya dalam pertimbangan
auditor. Auditor juga harus menentukan apakah terdapat tanggung jawab untuk melaporkannya ke pihak ketiga
di luar entitas. Jika memang ditemukan kecurangan, auditor harus mempertimbangkan apakah tepat untuk
menarik diri dari penugasan.
PENGGUNAAN PEKERJAAN DARI PIHAK LAIN (TERMASUK
ISA 610, ISA 620) DAN PERTIMBANGAN PIHAK YANG DIAUDIT
UNTUK MENGGUNAKAN ORGANISASI JASA (ISA 402)
Penggunaan Pekerjaan dari Tenaga Ahli Auditor
Tenaga ahli auditor adalah individu atau organisasi yang memiliki keahlian dibidang tertentu selain akuntansi atau
pengauditan, yang mana pekerjaannya di bidang tersebut digunakan oleh auditor untuk membantu memperoleh kecukupan
bukti audit yang memadai.
Dalam penggunaan jasa tenaga ahli, tujuan auditor adalah untuk menentukan apakah akan menggunakan jasa tenaga ahli
auditor di kesempatan pertama dan untuk menentukan apakah pekerjaan yang dilakukan cukup memadai jika
menggunakan pekerjaan tenaga ahli.
Bukti Audit
Bukti audit tersedia dari berbagai seumber yang berbeda yaitu:
◦ Prosedur-prosedur untuk memperoleh pemahana terkait bisnis dan pengendalian internal klien
◦ Pengujian pengendalian
◦ Prosedur analitis
◦ Pengujian substantif terperinci
Prosedur Audit
Dalam merencanakan waktu pekerjaan audit, prosedur-prosedur yang sifatnya krusial yang seharusnya yang pertama kali.
Dokumentasi
Auditor harus mendokumentasikan seluruh strategi audit dan rencana audit, termasuk alasan-alasan terhadap perubahan
penting yang dibuat selama penugasan audit.
THANK YOU