Manajemen Bengkel

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

Pengorganisasian Sarana dan Prasarana Bengkel

Di Buat Oleh:
Than Eric Andias
Tri Putra Wicaksono
Vendra Kurniawan
Wida Ayu Wardani
1. Tata Letak (layout) Peralatan/Mesin-Mesin

a. Bahan

b. Alat

c. Perlengkapan
Pengaturan peralatan/mesin-mesin
menurut Sumaryono (1992):

1. Tata letak berdasarka fungsi (functional layout)

2. Tata letak berdasarkan produk (pruduct layout)


A. Faktor Yang Harus Diperhatikan

1. Kegiatan yang erat sifatnya dan hubungan aktifitasnya dapat


dikelompokkan di dalam bangunan yang berdekatan atau satu atap
bangunan.
2. Apakah tata letak tersebut merupakan perubahan atau tambahan dari
bangunan lama atau merupakan perencanaan yang baru
3. Pengelompokan jenis dan atau fungsi mesin
4. Arus kegiatan kerja dalam unit kerja
5. Keselamatan kerja
6. Tata letak ruang
7. Distrbusi air, listrik, gas, dan lain sebagainya
8. Faktor keamanan
9. Persyaratan gedung dan bangunan
10. Masalah pembuangan limbah
11. Pengaaruh cuaca dan kondisi permukaan lantai
12. Pengembangan/penambahan peralatan bengkel
B. Menginventarisasikan peralatan

1. Bahan

2. Alat

3. Perlengkapan
C. Penempatan peralatan
Pertanyaan Ya Tidak
• Apakah mesin dan peralatan mudah dicapai dengan leluasa?
• Apakah ruang gerak operator cukup memadai
• Apakah tersedia sumber tegangan listrik bagi motor atau perlengkapan lain?
• Apakah pemasangan kabel ke kontak-kontak tidak mengganggu lalu lintas di
bengkel?
• Apakah bangku kerja ditempatkan pada tempat yang mudah diawasi dari
berbagai penjuru kelas?
• Apakah peletakan meja/bangku kerja memunkinkan bagi siswa untuk bekerja
dengan aman?
• Apakah ventilasi untuk sirkulasi udara pengeluaran debu, asap peralatan (heat
treatment) asap motor mobil atau gas pengecatan telah tersalurkan?
• Apakah cahaya cukup memadai pada waktu siang hari?
• Apakah cahaya buatan cukup memadai untukmalam hari?
• Apakah pencahayaan tidak mengganggu siswa?
• Apakah peletakan papan tulis, papan tugas pekerjaan dan rugas lainnya telah
baik?
• Apakah perlengkapan keselamatan kerja diletakkan pada tempat yang mudah
dijangkau?
• Apakah hasil diskusi dapat dilaksanakan dalam perencanaan anda?
• Apakah arus kegiatan kerja cukup produktif?
• Apakah tata letak mesin/peralatan sudah sesuai dengan fungsi dan jenisnya?
TUJUAN PERENCANAAN TATA
LETAK PERALATAN/ MESIN”
• Menurut Sumaryono (1992) sebagai berikut:
• 1. Menciptakan ruang gerak yang aman di sekeliling suatu
peralatan/mein sehingga mencegah risiko kecelakaan kerja.
• 2.Mempermudah melakukan perawatan dan perbaikan
peralatan/mesin.
• 3. Menciptakan kenyamanan kerja karena keteraturan bengkel.
• 4. Memanfaatkan ruang bengkel agar lebih efisien.
• 5. Melaksanakan pengawasan bengkel dan pekerja lebih mudah.
• 6. Mempercepat proses produksi (bagi bengkel produksi) karena
aliran kerja yang baik.
TIPE DAN PENYIMPANAN
PERALATAN
• Beberapa syarat menyimpan peralatan di dalam bengkel yang perlu
dipertimbangkan.
• 1. Aman dari unsur bahan kimia
• 2. Aman terhadap orang yang melayaninya.
• 3. Mudah dilihat dan dikontrol
• 4. Mudah diambil apabila mau digunakan.
• 5. Tidak menghalangi orang bekerja.
• 6. Rapi bila dilihat.
• 7. Dipisahkan berdasarkan fungsi.
• 8. Dipisahkan berdasarkan ukurn, berat dan dimensi lainnya.
1. Tipe penyimpanan secara tertutup

Tipe
Penyimpanan
Alat menurut
Oetomo dan
tadjo dibagi 3

3. Tipe penyimpanan
2. Tipe penyimpanan
semi terbuka dan
secara terbuka
tertutup.
LANGKAH-LANGKAH PENYIMPANAN
PERALATAN/ MESIN-MESIN BERAT

1. Setelah digunakan praktik maka peralatan penunjang harus


dilepas dari mesin.
2. Kembalikan panel-panel mesin pada posisi netral
3. Matikan aliran listrik yang menuju mesin
4. Bersihkan mesin dari oli, bram-bram besi, dan kotoran lainnya
yang melekat.
5. Bersihkan tempat lingkungan kerja
6. Tutuplah mesin dengan kain halus dan rapi
1.Bahan dan alat harus disimpan
secara teratur dan nyaman sehingga
memudahkan bagi petugas

2. Bahan harus disimpan secara


aman

PENEMPATAN
PERALATAN 3. Penyimpanan bahan-bahan harus
DI GUDANG mudah sekali dikontrol

4. Bahan harus disimpan di tempat


yang cukup memadai, tidak
bertumpukan,dan tidak menyalahi
aturan

5. Gudang ditinjau dari bahan/alat


yang akan disimpan
PERALATAN PENUNJANG

1. Kotak Atau lemari P3K


Isi Kotak P3K
A. Perban Steril
B. Kotak Berisi Plester
C. Gulungan Kapas Pembalut
D. Bahan Anti Septik Ringan Untuk Luka Kecil
E. 1 Botol Lotion Calamine Untuk Luka Bakar
Matahari, Gigitan Serangga dan sebagainya.
F. Bubuk Arang yang telah diaktifkan (norit)
G. 1 Botol Obat Tetes
BEBERAPA FAKTOR HARUS
DIPERTIMBANGKAN UNTUK
MELETAKKAN ALAT P3K

3. Buatkan tempat
1. Mudah Terlihat
gantungan yang kuat.

2. Ketinggian yang
terjangkau semua orang
(± 125 cm dari lantai)
PENEMPATAN ALAT PEMADAM
KEBAKARAN
1. Berada Dekat Pintu

2. Mudah Dijangkau Tidak Terlalu tinggi/ Tidak Terlalu Rendah.


PENGGOLONGAN BAHAN

Plat Besi, Kayu,Batang Besi


1. Bahan Mentah
dll

Bensin, solar, Thinner, Oli,


2. Bahan Cair Spirtus, Minyak Rem,
Water Coolant

Kampas Rem, Kampas


3. Spare Part
kopling, Lampu, dll
PENGGOLONGAN ALAT
Kunci pas, Kunci
Ring, obeng,
1. Alat Tangan Tang dll

Micrometer,
Jangka Sorong,
2. Alat Ukur Dial gauge, Fuller
Gauge dll

Camshaft lock
3. Alat Khusus holder, Clutch
Center guide, dll

4. Alat-Alat
Dongkrak, Kerek
Berat
SYARAT UNTUK MENYIMPAN ALAT
DAN BAHAN DALAM BENGKEL
1. Aman dari pencuri dan pengaruh unsur kimia.

2. Aman terhadap orang yang melayaninya

3. Mudah dilihat dan dikontrol

4. Mudah diambil bila hendak digunakan

5. Tidak menghalangi orang bekerja

6. Rapi jika dilihat


SYARAT UNTUK MENYIMPAN ALAT
DAN BAHAN DALAM BENGKEL
1. Aman dari pencuri dan pengaruh unsur kimia.

2. Aman terhadap orang yang melayaninya

3. Mudah dilihat dan dikontrol

4. Mudah diambil bila hendak digunakan

5. Tidak menghalangi orang bekerja

6. Rapi jika dilihat


• 2. Sistem Penyimpanan Terbuka

a. Panel Alat Terbuka Tipe Permanen


Tujuan Panel ini adalah untuk menandai panel menurut
bentuk alatnya sehingga mempermudah pengontrolan.

b. Panel Alat Terbuka Tipe Portabel


Tipe portabel sama dengan Panel alat terbuka,
keistimewaan tipe portable ini adalah mudah dipindah pindah
dari satu tempat ke tempat yang lain di dalam bengkel.
Penataan Alat Pada Panel

Tujuan

Memudahkan
Memperindah Pengontrolan
Penandaan Alat dan Inventarisasi Alat

Tujuan Pemberian Tanda Contoh

1 2 3 Listrik Otomotif Dasar


(L.O.D/No. .....)
Untuk mencegah Memudahkan
Untuk menunjukkan jangan sampai pencarian kalau
bahwa alat itu milik tertukar dengan hilang Chassis Otomotif Dasar
jurusan tertentu. alat jurusan lain.
(C.O.D/No. .....)

Badan Otomotif Dasar


(B.O.D/No. .....)
B. Pengorganisasian Ruang Bengkel

1. Susunan Ruang Bengkel

Menurut Strom (1979):

1) Ruang Kepala Bengkel 12) Ruang Istirahat


2) Ruang Guru Instruktur 13) Ruang Hasil Pekerjaan
3) Ruang Laboran 14) Gudang
4) Ruang Kerja 15) Ruang Meeting
5) Ruang Perlengkapan 16) Musholla
6) Ruang Penyimpanan Bahan 17) Rang Pamer/Showroom
7) Ruang Ganti Pakaian Siswa
8) Ruang PPPK
9) Ruang Administrasi
10) Kantin
11) Kamar Mandi
Contoh Ruang Yang Ada Pada Bengkel Perawatan

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6


Pendekatan Rancangan

General Purpose Special Building,


Building, dirancang benar-
menggunakan benar sesuai dan
rancangan standar, fungsional dengan
material bangunan proses
standar, dan
konstruksi umum
Tata Letak dan Ruang Bangunan
1. Ruang belajar ditempatkan di bagian paling jauh dari sumber kebisingan

2. Ruang bengkel ditempatkan jauh dari ruang teori


3. Ruang administrasi sekolah harus dapat dicapai dengan mudah tanpa
mengganggu kebisingan sekolah

4. Antara ruang satu dengan ruang lainnya dapat terjadi komunikasi dengan lancar

5. Pengelompokan ruangan secara fungsional

6. Orientasi ruang sesuai dengan fungsinya

7. Letak dan jarak peralatan/mesin antara satu dengan yang lainnya harus
diperhitungkan
2. Penerangan Ruangan

Dapat mengurangi ketegangan otot mata

Memudahkan pengelihatan dan mudah mengusahakan kebersihan

Syarat
Penerangan Meningkatkan ketelitian dalam bekerja
yang Baik

Meningkatkan semangat dan gairah kerja

Dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja


Cara Mendapatkan Penerangan yang Baik dari Sinar Matahari

Menurut Rizal (1990):

1. Konstruksi jendela yang memungkinkan sinar masuk merata yaitu langit yang dapat
terlihat oleh orang yang duduk deket jendela dengan pemasangan penahan sinar yang
masuk
2. Luas jendela dibuat (20-50)% luas lantai
3. Ambang bawah jendela sama dengan tinggi meja siswa yaitu 1,20m.
4. Ambang atas jendela paling rendah 30cm dari langit-langit.
5. Jarak antar dua jendela dan atas jarak antara jendela dengan dinding bagian
depan/belakang paling besar 1,50m.
6. Tinggi langit-langit (2,35-3,75)m, bangunan modern untuk bengkel min 4,0m.
7. Ruang dengan lebar lebih besar 6,50m diperlukan penerangan tambahan serendah-
rendahnya 1,20m
8. Ruangan dengan lebar lebih besar 8,40m diperlukan penerangan buatan.
9. Konstruksi pintu dibuat dengan lebar 90cm dengan tinggi minimum 2,00m dan dbuka
keluar dengan tinggi pegangan (75-110)cm.
Standar Penerangan Ruanga Unesco untuk Asia

Penerangan
No Jenis Ruangan
(Lux)
1 Ruangan teori (belajar) 200
2 Ruang teori (papan tulis) 215
3 Laboratorium 200
4 Ruang jahit menjahit 232
5 Ruang seni rupa 323
6 Bengkel logam kasar 108
7 Bengkel logam kecil 215
8 Bengkel logam sedang 323
9 Bengkel logam halus 215
10 Bengkel kayu besar 232
11 Bengkel kayu (sambung menyambung) 200
12 Perpustakaan (lemari) 215
13 Perpustakaan (meja) 200
14 Kantor 232
15 Ruang guru 100
16 Tangga selasar 32
3. Ventilasi Suhu dan Kelembaban
Udara

Hal yang perlu diperhatikan


1. Jumlah manusia per unit volume ruang
Pedoman kasar untuk penghawaan:
2. Jenis kegiatan dan tingkat gerak
1. Pergantian Udara= 5
3. Kerja Mesin liter/detik/orang
2. Kelembaban= 40-70%
4. Suhu dilokasi bengkel 3. Suhu udara= 18-25 ̊C
4. Kecepatan angin= 0,15-0,25 m/det.
5. Kualitas udara di lingkungan sekitar

6. Persyaratan suhu kerja proses


Pengaturan Suhu, Kelembaban dan Kebersihan Udara

Menurut Rizal (1990):

1. Ruang belajar/bekerja dapat menerima cukup b. Jarak antara tempat kerja: 3 meter
matahari, tidak lembab dan mendapat ventilasi c. Jarak gerak pekerja: 2 𝑚2 per orang
yang cukup. d. Suhu udara ideal tidak boleh lebih besar
2. Ventilasi yang baik perlu diberikan agar udara 32̊C (karena penyinaran)
dapat diganti secara terus menerus. 6. Antara ruang dan siswa untuk pergantian udara diatur
3. AC dipasang di ruangan agar sejuk. sebagaimana pada tabel dibawah.
4. Ventilasi diusahakan dibuat dengan ketentuan:
a. Luas lobang (8-10)% x luas lantai Ruang yang Tersedia untuk Pergantian Udara yang
No.
(tergantung kecepatan aliran udara) Setiap Pekerja (𝑚3 ) diperlukan (dalam 𝑚3 /menit)
b. Pertukaran udara bebas rokok: 20 3 0,8
1
𝑚 /jam/orang
3

c. Pertukaran udara orang merokok: 30 2 6 0,6


𝑚3 /jam/orang
3 9 0,48
5. Untuk memperoleh layanan kerja diatur:
a. Udara: (10-15) meter kubik per 𝑚3 volume 4 15 0,31
ruang kerja
4. Pengaturan Warna

Menurut Rizal (1990):

1. Warna hijau berarti aman, digunakan pada alat P3K.


2. Warna kuning berarti berhati-hati, digunakan pada tempat/bagian yang
membahayakan
3. Warna orange digunakan pada bagian perlengkapan berbahaya yang dapat
mematahkan, menghancurkan dan melukai.
4. Warna merah digunakan untuk tanda letak peralatan pemadam kebakaran, pintu
masuk darurat, saklar listrik untuk menghidupkan dan mematikan.
5. Warna biru berarti “perhatian terhadap”.
6. Warna Hitam, putih, atau kombinasi hitam putih berarti tanda lalu lintas
7. Warna putih untuk langit-langit.
5. Kebisingan

Menurut Rizal (1979):

1 2 3

Menempatkan tempat Mengurangi Menempatkan ruang


duduk siswa paling kegaduhan/kebisingan belajar lebih dari 60m
belakang dekat dengan dengan jalan. dengan jalan raya, 23m
dengan tempat bermain
dinding penyekat lebih
anak, dan 300m dengan
besar 2m.
bengkel mesin.
C.PENGORGANISASIAN BAHAN
PRAKTEK
Adalah proses pengaturan untuk menyimpan dan mengeluarkan bahan praktik yang
tersedia dalam gudang persediaan.
1.PENYIMPANAN BAHAN PRAKTIK

 Hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penyimpanan material adalah


inventarisasi bahan dalam bentuk himpunan catatan data material.
1.Menertibkan administrasi
material

Tujuan penyusunan
inventarisasi

2.Memperoleh data untuk 3.Mempermudah pengendalian


menghitung kekayaan sekolah dan pengawasan
1 2

Mengetahui jumlah Mengidentifikasi jenis


barang yang ada material yang ada

Manfaat inventarisasi barang

3 4
Mendeteksi keadaan Merencanakan
material dalam setiap besarnya biaya
kurun waktu tertentu operasional
Bahan harus disimpan secara teratur dan nyaman
sehingga memudahkan petugas untuk:

5.Memeriksa
1. Menempatkan bahan
mutu/kualitas bahan

3.memasukkan/mengel
2.Merawat bahan 4.menghitung jumlah
uarkan bahan secara
secara teratur bahan yang ada
tepat
2.PENGELUARAN BAHAN PRAKTIK
 Pencatatan pengeluaran bahan praktik harus dicatat karena untuk mengetahui berapa jumlah bahan
yang dikeluarkan dalam satu semester atau satu tahun sehingga bisa menjadi pacuan untuk anggaran
disemester berikutnya atau tahun berikutnya.
D.TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENJAGA
ALAT
 Tugas –tugas penjaga adalah sebagai berikut:
1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran alat dan bahan
2. Menjaga kebersihan alat dan ruang alat
3. Menyiapkan semua alat-alat /bahan agar selalu siap pakai
4. Melaporkan alat alat yang rusak
5. Mengatur alat dan bahan di dalam ruang alat
6. Mengecek alat pada tempatnya masing-masing
7. Mengorder alat dan bahan ke gudang pusat apabila stok sudah mulai habis
8. Mengajukan saran-saran untuk pengembangan alat
9. Memberi kode warna pada kaleng bahan cairseperti:oli,solar,bensin,minyak tanah dll.
BEBERAPA HALYANG HARUS DIINGAT
OLEH PENJAGA ALAT:
• Jangan menerima alat yang dikembalikan dalam keadaan kotor
• Jangan menerima sambungan kabel yang tidak di gulung rapi
• Jangan memberikan majun terlalu banyak kepada siswa tanpa seizin instruktur
• Jangan lupa memeriksa alat yang telah dikembalikan kedalam ruang alat
• Jangan mencoret dangan paku diatas gambar panel yang alat nya hilang
• Jangan membiarkan siapapun masuk kedalam ruang alat tanpa seizin instruktur
• Jangan meninggalkan ruang alat tanpa seizing instruktur
PENGKODEAN BAHAN CAIRYANG HARUS
DILAKUKAN OLEH PENJAGA ALAT:
 Kaleng minyak tanah dengan warna hitam
 Kaleng bensin dengan warna merah
 Kaleng oli pelumas dengan warna merah bagian atas dan hitam bagian bawah
 Kaleng minyak gemuk dengan warna biru bagian atas dan hitam bagian bawah
 Kaleng oli pelumas gear dengan biru
 Kaleng oli chasis dengan warna kuning
E.PROSEDUR PEMINJAMAN DAN
PENGEMBALIAN ALAT
 1.Peminjaman Alat/Bahan
 Semua alat dan bahan yang akan diambil dari gudang pusat harus menggunakan kartu bon
pinjam/pengembalian alat dan bahan.kartu bon ditandatangani oleh siswa dan diketahui oleh
instruktur atau kepala bengkel.
2.PROSEDUR PENGAMBILAN ALAT/BAHAN

Mengembalikan
Ruang alat/bahan dan
alat/bahan yang telah
toolman
dipinjam

Membersihkan alat/bahan Praktikum pinjam


yang dipinjam alat/bahan

Selesai kegiatan praktik/kerja Praktikum melakukan praktik/kerja


bengkel bengkel

Anda mungkin juga menyukai