Presentasi Kasus: Dr. Anggiat, Sps/Dr. Renny, SPPD
Presentasi Kasus: Dr. Anggiat, Sps/Dr. Renny, SPPD
Presentasi Kasus: Dr. Anggiat, Sps/Dr. Renny, SPPD
Dosen pembimbing:
Dr. Anggiat, SpS/Dr. Renny,
1.
Latar Belakang
2
Stroke
iskemik
3
Hipertens
i emergensi
Peningkatan
tekanan darah
disertai
kerusakan target
organ akut,
progresif.
4
setiap tahunnya,
275.000-300.000 orang
di Amerika menderita stroke
5
“
8
Identitas Pasien
Nama Tn. La Ode Patai Alamat Jl. Taman
Bahagia
9
Anamnesis
Keluhan Utama
Keluhan
Tambahan
10
Anamnesis
RSAL Hari ke-3
1 hari SMRS
(Jumat, 11/1/19) (Minggu, 13/1/19)
11
Hari ke-4 perawatan
(Senin 14/1/19, 06.30)
12
RPD
• Ada
Riwayat Hipertensi
Riwayat kebiasaan
• Merokok (+) 1-2 bungkus sehari
Riwayat gizi
• Tidak seimbang, pasien banyak konsumsi nasi
padang. Kurang makan buah dan sayur
Status sos-ek
• Menengah kebawah
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : GCS : E4M6Vafasia motorik
Nadi : 70x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36.2oC
Berat badan : 64 kg
Nervus Cranialis N. VII: Kerutan dahi simetris, plica nasolabialis sinistra (-)
mulut sebelah kiri tertutup saat menunjukkan gigi dan
tersenyum.
N. XII: Posisi lidah saat diam: fasikulasi (-), Atropi papil (-)
Posisi lidah saat dijulurkan: mencong ke kiri.
Status Neurologis con’t
Kanan Kiri
Motorik Tangan Kekuatan motorik: 5, Kekuatan motorik: 1,
tonus: normal, tonus: ↑,
refleks fisiologis; dbn refleks fisiologis: ↑
refleks patologis: (-) refleks patologis: (-)
Sensorik
• Hemihipestesia sinistra
Otonom
Fungsi luhur
• Afasia motorik
Photo thorax AP
Kesan:
-Kardiomegali
-Paru tak tampak
kelainan
Kesan:
Subacute infark
cerebri di pericornu
anterior ventrikel
lateralis kanan,
corona radiata sampai
centrum semiovale
kanan dan pons
kanan
Normal
SGOT 13 <37 U/L
Normal
SGPT 15 <42 U/L
DIAGNOSIS KERJA:
DIAGNOSA NEUROLOGIS
Diagnosa Klinis
• Hemiparase typica sinistra tipe spastik + Hemihipestesia sinistra + Parase N. VII tipe
central + Parase N.XII tipe central + Afasia motorik
Diagnosa Topik
• Hemispherium cerebri dextra (pericornu anterior ventrikel lateralis dx, corona radiata
dx, centrum semiovale dx, pons dx)
Diagnosis Etiologi
• Trombotik
TATA LAKSANA
Non-medikamentosa Medikamentosa
Co-fisioterapi Mecobalamin 3 x 1
Citicholine 2 x 500 mg IV
Aspilet 1 x 80 mg
FOLLOW UP
I.Hari Jumat, 11 Januari 2019, pukul 11.00, IGD RSAL
S Pasien datang dengan keluhan sakit kelapa sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku
sempat pingsan saat beraktivitas, mual (+) muntah tidak ada.
O KU: Sedang Kepala: Mata: Conj. anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-), wajah
Sens: CM simetris.
TD: 180/110 Thorax, Cor: HR 65x/menit, BJ 1 dan 2 normal, murmur (-),
N: 65 x /menit gallop (-)
RR: 19x/menit Pulmo: Vesikular, ronkhi (-), wheezing (-)
T: 36,5oC Abdomen: Datar, lemas, H/L tidak teraba, BU (+), normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik
S Tekanan darah pasien tinggi, sakit kepala hilang timbul, mual (-)
O KU: Sedang Kepala: Mata: Conj. anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-), wajah
Sens: CM simetris.
TD: 190/130 Thorax, Cor: HR 65x/menit, BJ 1 dan 2 normal, murmur (-),
N: 67 x /menit gallop (-)
RR: 20x/menit Pulmo: Vesikular, ronkhi (-), wheezing (-)
T: 36,5oC Abdomen: Datar, lemas, H/L tidak teraba, BU (+), normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik
A Hipertensi Emergensi
P Advis dr. Renny, SpPD:
-Nicardipin 8 cc/jam syringe pump, diturunkan bertahap hingga TD normal
-Terapi dilanjutkan
3.
PEMBAHASAN
33
RESUME KASUS
Hipertensi Emergensi
Kenaikan TD lebih dari 180 sistol dan atau 120 diastol,
disertai kerusakan terget organ;
Sumber: Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FASC, FESC, Perhimpuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia, Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing, 2015. 35
Hipertensi menjadi faktor resiko
pada stroke baik iskemik
ataupun hemoragik.
Kumar, V., Cotran, R., Robbins, J., 2012. Buku ajar Patologi Robbins,
Ed.7, Vol.2, New York, USA: Elsevier, inc.
Penegakkan diagnosa Neurologis
temuan pemeriksaan pada pasien
(senin 15-1-19)
Afasia motorik
Source: Mumenthaler, M., Mattle, H., Fundamentals of Neurology, an Illustrated Guide. 2006. Stuttgart, New York: Thieme.
CNS- Aphasia
CNS- N. cranialis VII dan XII
tinjauan pustaka
Nervus Nucleus Gejala
N. VII Pons (Medial) Sentral : Parase otot wajah
kontralateral bagian bawah
-kerutan dahi simetris
Perifer: -Parase otot wajah ipsilateral
- Hilangnya plica nasolabialis
- Hilangnya kerutan dahi
- Tidak bisa menutup mata
N.XII Medula Sentral: Parase otot lidah kontralateral
oblongata tanpa fasikulasi dan atropi papil
Perifer: Parase disertai atropi papil dan
fasikulasi (+)
Onset:
• Pada stroke akibat emboli dapat ditemukan gejala kehilangan kesadaran < 30 menit,
• pada stroke akibat trombus, umumnya tidak ditemukan penurunan kesadaran, terjadi perlahan.
Tingkat keparahan:
• Pada stroke embolik; gejala parah, bisa menyerupai stroke hemoragik,
Adanya, faktor resiko;
• Stroke embolik; ada resiko terbentuknya clot, misal: atrial fibrilasi, DVT, CVD
• Stroke iskemik: ada resiko kerusakan endovaskuler; atherosklerosis, arteriosklerosis.
Waktu:
• Stroke akibat emboli terjadi saat aktivitas, stroke akibat iskemik dapat terjadi saat istirahat.
Source: Mumenthaler, M., Mattle, H., Fundamentals of Neurology, an Illustrated Guide. 2006. Stuttgart, New York: Thieme.
Tata Laksana
pada pasien IGD 11/1/19
Tatalaksana umum
Primary Survey:
• Pasien masuk ke IGD dalam keadaan compos mentis, pasien dapat berbicara,
sehingga dipastikan tidak ada masalah dengan air-way.
• Pasien diberikan tata laksana O2 dengan nasal canul dan dilakukan pemantauan
saturasi. Pasien tidak sesak, RR: 18x/menit, dengan saturasi 99%
• Pasien diberikan cairan dosis maintenance dengan NaCl 0,9% 20 gtt/menit.
• Pasien tidak mengalami demam atau kejang
• Pasien KU sedang. Pasien dapat duduk. Makan dan minum tidak ada gangguan,
sehingga pasien mendapat diet MB.
Tatalaksana khusus:
Tatalaksana khusus:
12/1/19
• Pada follow up di ruang rawat inap, tekanan darah pasien
190/110. Pasien diberikan Nicardipin 8cc/jam dan
diturunkan bertahap hingga tensi normal
14/1/19
• Pasien mendapat: Citicholine 2 x 500 mg IV
• Aspilet 1 x 80 mg
• Periksa lab; profil lipid, asam urat, SGOT, SGPT, Ur, Cr
dan asam urat.
• Co Fisioterapi
Tata Laksana stroke
Tinjauan pustaka
Spesifik
Umum • Terapi fibrinolitik/
• A,B,C trombolitik
• Manajemen tekanan • Intervensi endovaskular
intrakranial • Manajemen hipertensi
• Manajemen febris dan • Pencegahan stroke
kejang sekunder
• Gastroprotektor • Neuroprotektor
• Manajemen nutrisi • Manajemen gula darah
• Neurorestorasi
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, editor: Kurniawan, M., Suharjanti, I., Pinzon, R.T., Panduan Praktik Klinis
Neurologi. 2016.
Tata Laksana primary survey pada stroke
Circulation
• Jika pasien dalam keadaan euvolemik, berikan dosis cairan
maintenance
Source: Edward, C., et all. in American Heart Association Stroke Council. AHA/ASA Guidelines 2018. p 870-947. DOI:
10.1161/STR.0b013e318284056a
Tata Laksana Hipertensi Emergensi
khusus pada stroke Iskemik
(PPK Interna)
Dosis obat pada terapi HE intravena
Pentoxyfillin
Source: Edward, C., et all. in American Heart Association Stroke Council. AHA/ASA Guidelines 2018. p 870-
947. DOI: 10.1161/STR.0b013e318284056a
Tatalaksana stroke Iskemik con’t
(Antiplatelet-Aspirin)
Source: Edward, C., et all. in American Heart Association Stroke Council. AHA/ASA Guidelines 2018. p 870-
947. DOI: 10.1161/STR.0b013e318284056a
Edukasi
Hipertensi
Stop rokok
Stroke
• • ObatUBM gejala
Klinik
Pengenalan
• • Diet
Dukungan keluarga
Pengenalan
Gejala stroke
AHA Stroke Chain of Survival
Drug Disposition
Terimakas
ih
59